Anda di halaman 1dari 4

 VARIASI ANATOMIS LIDAH

Ankyloglossia

1. Definisi
Suatu keadaan lidah yang melekat ke dasar mulut atau aspek lingual dari bagian anterior
mandibula (elsevier)

Hasil dari frenulum lingual yang pendek dan kencang sehingga menyebabkan kesulitan
dalam pengucapan karena keterbatasan dalam pergerakan lidah (NCBI)

Kelainan kongenital yang ditandai oleh frenulum lingual pendek yang abnormal, yang
dapat membatasi mobilitas ujung lidah. (pediatric dentistry)

Ankyloglossia atau umum disebut tongue-tie adalah anomali kongenital oral yang berciri
khas adanya frenulum lingualis yang pendek atau perlekatan frenulum yang meluas hingga
mencapai ujung lidah, sehingga mengikat lidah ke dasar mulut dan membatasi
pemanjangan lidah tersebut. Ankyloglossia yang sudah parah sering menyebabkan
diastema midline mandibular, kerusakan periodontal lingual mandibular, dan kesulitan
bicara. Lidah tidak dapat protrusi melewati insisivus dan tidak dapat menyentuh palatum.
Perlekatan dapat terjadi sebagian atau seluruhnya, dengan prevalensi perlekatan sebagian
yang lebih sering terjadi (Archer, 1975).

2. Etiologi
Etiologi ankyloglossia disebabkan karena adanya kelainan bawaan atau kongenital
sehingga mengakibatkan pendeknya frenulum. Kelainan ini juga dapat disebabkan
karena pendeknya otot genioglosus yang membatasi gerak dari lidah (Archer, 1975).

Adanya malformasi kongenital pada rongga mulut, termasuk pada dasar mulut diduga
menjadi etiologi utama dari ankyloglossia. Malformasi ini menyebabkan terjadinya
kesalahan pada proses embriogenesis atau sebagai hasil dari kerusakan perkembangan
embrio intrauterin dan pertumbuhan janin (Mueller dan Callanan, 2007).
Ankyloglossia merupakan hasil dari kegagalan mutasi pada gen yang mengkode transkripsi
faktor TBX22. Malformasi kongenital ini juga diwujudkan dengan kurangnya
perkembangan membran oro-nasal, atau ruptur parsial (Pauws dkk., 2009).

3. Gambaran Klinis
Gambaran klinis ankyloglossia dapat terlihat pada beberapa sindrom seperti Smith
Lemliopitz syndrome, Orofacial digital syndrome, Beckwith Weidman syndrome,
Simpson Golabi Behmel syndrome dan X-linked cleft palate.
Ankyloglosia menurut Kotklow dapat diklasifikasikan kedalam empat kelas
berdasarkan jarak insersi frenum lingual ke ujung lidah. Jarak normal lidah bebas sekitar
16mm, kelas I: Ankyloglossia ringan: 12 sampai 16mm, kelas II: Ankyloglossia sedang: 8
sampai 11mm, kelas III: Ankilogosia parah: 3 sampai 7mm, kelas IV: Ankilogosia lengkap:
kurang dari 3mm.

4. Perawatan
Perawatan ankyloglossia dilakukan dengan tindakan bedah berupa frenotomi dan
frenektomi. Indikasi dan kontraindikasi prosedur ini akntara lain:
Indikasi:
1. Frenulum lingualis yang tebal, lebar dan kaku sehingga menyebabkan terbatasnya
pergerakan lidah
2. Menimbulkan masalah kesulitan dalam menyusu (breast feeding)
Jaringan ikat antara lidah dan dasar mulut (frenulum) pendek dan tebal serta kaku akibatnya
bayi akan sukar melaksanakan proses menyusu dengan baik
3. Kesulitan berbicara (sulit untuk melafalkan beberapa huru
b. Kissing (Palmer, 2001)
8. Pada bayi yang mempunyai frenulum tidak normal
Frenulum lingual pada bayi yang baru lahir biasanya pendek dan hampir menymengganggu
proses menyusui, keterlambatan bicara dan membuat gigi anak menjadi jarang dan tidak
rapi.
9. Pada orang dewasa untuk memperbaiki bicara atau dental problem (Sorrin S.,1969)

Kontraindikasi :
1. Keadaan yang buruk menyebabkan kontra indikasi untuk tindakan operasi.
2. Keadaan kesehatan yang buruk dimana penyembuhan luka kurang dapat diharapkan.
3. Infeksi, seperti acute necrotizing ulcerative gingivitis (ANUG) atau herpetik
ulseromembranosa stomatitis. (Hopkins, 1989)

 Prosedur Perawatan

Pada ankyloglossia, frenulum lingualis melekat terlalu jauh ke depan dan terlihat pada
posisi bervariasi, yang paling parah bila terletak pada ujung anterior lidah. Pergerakan lidah
dapat terhambat dan penderita tidak dapat menyentuh palatum keras dalam posisi mulut
tebuka. Kasus ringan tidak membutuhkan perawatan, sedangkan kasus yang berat berhasil
diobati dengan bedah untuk memperbaiki perlekatan frenulum. (Sudiono, 2007)

Beberapa kepustakaan menyebutkan meskipun tindakan bedah yang dilakukan


sederhana tetapi tidak dianjurkan dilakukan pada anak di bawah 1 tahun, dengan alasan
sukar untuk mengontrol perdarahan, infeksi dan injuri pada otot lidah (Gunadi dan Yusuf,
2003). Tindakan bedah yang dilakukan untuk ankyloglossia lebih dikenal dengan nama
frenotomi dan frenektomi.

5. Komplikasi dan Prognosis

Tongue tie surgery merupakan prosedur bedah yang aman dan jarang sekali menimbulkan
komplikasi. Komplikasi ringan merupakan rasa nyeri pasca bedah yang dapat diatasi
dengan pemberian analgesik. Frenotomi pada neonatus mempunyai prognosis terapi sangat
baik dimana bayi tersebut akan menunjukkan kemampuan menyusu maupun berbicara
yang lebih baik pasca operasi (Fieldman dan Winter, 2004).

Komplikasi :

 Pemotongan yang kurang was-was pada anak kecil dapat menyebabkan hemoragi
dan lidah dapat menjadi terlalu mobil sehingga tertelan dan menyebabkan asfiksia.
 Infeksi juga sering terjadi pada basis lidah dengan terbentuknya ulser besar dan
penyebaran stomatitis. (Ghom dan Mhaske 2010)
 Nyeri
 Perdarahan
 Pembengkakan
 Febris/Demam
 Sakit kepala/Nyeri sinus ( Wood, 2011)

Prognosis :

Prognosis dari prosedur frenotomi sangat tergantung keparahan ankyloglossia dan usia
pasien, tetapi secara umum prognosis dari prosedur frenotomi yang tidak mengalami
komplikasi adalah cukup baik. Umumnya, jarang sekali terjadi komplikasi dari prosedur
frenotomi ( Chaubal dan Dixit, 2011).

Anda mungkin juga menyukai