Anda di halaman 1dari 3

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara maju yang memiliki beraneka ragam budaya
dan tradisi mulai dari kehamilan, kelahiran, pernikahan hingga kematian.
Salah satu tradisi yang sangat populer adalah tradisi pernikahan. Keterampilan
dalam merias pengantin merupakan salah satu seni budaya Indonesia yang
terdapat di 33 provinsi. Masing-masing provinsi mempunyai hasil karya ciri
khas yang berbeda satu sama lain yang perlu dilestarikan sebagai warisan
budaya bangsa bagi generasi penerusnya.
Fakta menunjukkan adanya pergeseran ketrampilan merias dari yang
bersifat tradisional (klasik) menjadi modifikasi dan inovasi tanpa mengurangi
minat masyarakat untuk tetap menghargai seni budaya leluhur. Tata rias gaya
pengantin Solo putri klasik perlu dijaga keaslianya dan perlu dimasyarakatkan
keserasiannya pada busana, perhiasan dan rangkaian bunga yang dikenakan
yang memberi kesan nilai seni dan filosofi. Hal ini diharapkan peserta didik
mampu mengexplorasikan tata rias pengantin solo puti tanpa meninggalkan
ciri khasnya.
Tata rias pengantin gaya Solo putri yang diexplorasikan peserta didik
mampu menampilkan tata rias pengantin “Putri Edi Peni” yang
menggambarkan sosok pengantin yang cantik dengan keasliannya sehingga
penulis menuangkan dalam judul Putri Edi Peni (pembelajaran pengantin solo
putri dengan metode demontrasi explisit intruction ).
Penggunaan metode Explisit Intruction Demontrasi dimaksudkan
untuk memberi arahan dalam pembelajaran rias pengantin, sebab dalam
metode Explisit Intruction Demontrasi merupakan pembelajaran langsung
yang dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan
prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola
selangkah demi selangkah dan langsung didemontrasikan yang selanjutnya
peserta didik mencoba melaksanakan.
1
2

B. Tujuan
1. Mendiskripsi metode pembelajaran metode pembelajaran Explicit Intruction
Demontrasi dalam merias pengantin gaya Solo putri yang dibakukan.
2. Mendiskripsi tertib kerja merias pengantin Putri Edi Peni secara sistematis.
3. Mendiskripsi kendala dan faktor pendukung yang dihadapi dalam
melaksanakan pembelajaran Putri Edi Peni.
4. Mendiskripsi tindak lanjut / desiminasi pembelajaran produk Putri Edi Peni
Tata rias pengantin gaya Solo putri yang dibakukan merupakan salah
satu gaya rias di Jawa Tengah yang perlu dilestarikan dan dikembangkan
mengikuti perkembangan jaman. Hal ini menarik sekali untuk dikembangkan
dengan pembelajaran yang inovatif diharapkan dapat mencetak peserta didik
menjadi bangsa yang terampil dan kreatif untuk mengembangkan
kemampuannya dibidang tata rias pengantin, untuk meningkatkan minat
generasi muda maka perlu sekali pembelajaran ini disampaikan secara
menarik dengan menggunakan metode pembelajaran Explisit Intruction
Demontrasi yaitu dengan langkah-langkah penyampaian tujuan, dan
mempersiapkan siswa, mendemontrasikan pengetahuan dan ketrampilan,
membimbing pelatihan, mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
serta memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan dengan
mendemontrasikan langkah-langkah secara keseluruhan hasil produknya.
Dalam tertib kerja merias pengantin Solo putri dilaksanakan bertahap
dan urut sesuai dengan langkah-langkahnya sehingga dapat menghasilkan
hasil yang maksimal serta dapat mengembangkan dengan kreatif dan inovasi
untuk mengikuti permintaan dan tuntutan jaman yang selalu berkembang.
Kendala yang dihadapi para peserta didik adalah ketidak mampuan
dalam merias pengantin dengan bentuk wajah yang berbeda-beda. Maka
dengan metode Explisit Intruction Demontrasi dan bimbingan yang
berkesinambungan, peserta didik mampu untuk menemukan cara untuk
mengatasi kendala tersebut.Tata rias Putri Edi Peni merupakan cerminan
kecantikan dari seorang putri raja yang diharapkan peserta didik terpacu untuk
merias yang mencerminkan kecantikan puti raja.

Anda mungkin juga menyukai