SKRIPSI
150821027
DEPARTEMEN S1 FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
SKRIPSI
150821027
DEPARTEMEN S1 FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Disetujui di
Medan, September 2017
Komisi Pembimbing
Pembimbing 2 Pembimbing 1
Disetujui Oleh
Ketua Departemen Fisika FMIPA USU
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Puji dan syukur panjatkan kepada Tuhan Yesus dengan limpah karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “RANCANG BANGUN
SISTEM PENGECASAN BATERAI DARI SOLAR CELL MEMANFAATKAN
STIRLING ENGINE BERBASIS ATMEGA328.”
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Sains pada Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Sumatera Utara. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan berbagai
pihak, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada
kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Dr. Kerista Sebayang, M.S., selaku dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara (FMIPA-USU)
2. Bapak Dr. Perdinan Sinuhaji, MS., selaku ketua Departemen dan bapak Awan
Maghifrah, S.Si., M.Si., selaku sekretaris Departemen Fisika S1 Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara (FMIPA-
USU)
3. Bapak Drs. Kurnia Brahmana, M.Si sebagai dosen pembimbing pertama yang
telah membantu saya dalam menyelesaikan penelitian ini dan berkontribusi
dalam meluangkan waktu, memberikan masukan-masukan, pemikirannya dalam
membahas hasil penelitian ini.
4. Bapak Junedi Ginting, S.Si, M.Si., sebagai dosen pembimbing kedua yang turut
meluangkan waktu, menuangkan pemikirannya dalam membahas hasil
penelitian ini.
5. Seluruh Staf Pengajar / Pegawai program studi fakultas MIPA Universitas
Sumatera Utara.
6. Terkhusus kepada ayahanda Ir. Juahta Tarigan dan ibunda Rumondang
Hutabarat, terimakasih yang sebesar-besarnya atas kasih sayangnya sejak saya
dilahirkan hingga saat ini, jerih payah dalam mendidik, membimbing,
menasehati, menyemangati dan memberikan kepercayaan kepada saya baik
untuk urusan belajar, kuliah sampai penulisan skripsi ini. Juga kepada kakak dan
ABSTRAK
ABSTRACT
Design of battery charging system from solar cell utilizing atmega328 based
stirling engine. This tool is used to determine the power generated at the time of
charging the battery. This method is done by using stirling engine method, that is the
charging is done with very small current by using buck converter. The test result of
the voltage on the solar cell is 18,00 V (the test of minimum value) and 21,16 V (test
result of maximum value) so that the battery charger using stirling charger at 6 V
voltage can not exceed the tolerance limit 10%.
Halaman
PERSETUJUAN ................................................................................................. i
PERNYATAAN .................................................................................................. ii
PENGHARGAAN .............................................................................................. iii
ABSTRAK ............................................................................................................ v
ABSTRACT .......................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi
DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xii
Halaman
Tabel 2.12a Fungsi pin – pin pada Liquid Crystal Display (LCD) ..................... 30
Tabel 4.1a Hasil Pengujian PSA ....................................................................... 46
Tabel 4.2b Hasil Uji Coba Solar Cell ................................................................ 48
Tabel 4.3 Hasil Uji Coba Solar Cell ................................................................ 50
Halaman
Gambar 2.1 Baterai Timbal ................................................................................... .6
Gambar 2.1.1a Konstruksi Baterai ....................................................................... .7
Gambar 2.1.b Plat Sel Aki .................................................................................... .8
Gambar 2.1.3 Proses Pengosongan dan Pengisian Baterai .................................. 11
Gambar 2.4 Buck Regulator ................................................................................. 10
Gambar 2.5 Konfigurasi pin dari IC ACS712 ...................................................... 18
Gambar 2.7 Voltage Divider ................................................................................ 21
Gambar 2.11a Konfigurasi PIN Atmega328 ........................................................ 27
Gambar 2.11.2b Konfigurasi Port B ..................................................................... 28
Gambar 2.12a Fungsi pin – pin pada Liquid Crystal Display .............................. 30
Gambar 2.12b Blok Diagram LCD ...................................................................... 31
Gambar 2.12c LCD M1632................................................................................... 32
Gambar 3.3 Rangkaian power supply .................................................................. 36
Gambar 3.4 Rangkaian Charging ........................................................................ 37
Gambar 3.5a Rangkaian buck-boost converter .................................................... 38
Gambar 3.5b Rangkaian snubber .......................................................................... 38
Gambar 3.6 Rangkaian Indikator Tegangan ........................................................ 39
Gambar 3.7 Rangkaian Indikator Arus ................................................................ 39
Gambar 3.8 Skema Rangkaian LCD monitor 16x2 Karakter .............................. 40
Gambar 3.9 Rangkaian Mikrokontroller Atmega328 .......................................... 42
Gambar 3.10 Rangkaian Stirling Charger ........................................................... 44
Gambar 4.1 Skematik Power supply .................................................................... 45
Gambar 4.1b Gambar Grafik Hasil Pengujian ..................................................... 46
Gambar 4.2a Pengujian Solar Cell ....................................................................... 47
Gambar 4.2c Grafik Hasil Pengujian Solar Cell .................................................. 49
Gambar 4.3 Grafik Hasil Pengujian Baterai ......................................................... 50
A = Ampere
AC = Alternating Current
ADC = Analog to Digital Control
Ah = Ampere / hour
ALU = Arithmatic Logic Unit
ASCII = American Standart Code for Information Interchange
AVR = Automatic Voltage Regulator
BCR = Baterry Charge Regulator
C = Capasitor
CGRAM = Character Generator Random Access Memory
CGROM = Character Generator Read Only Memory
CISC = Completed Instruction Set Computer
CMOS = Complementary Metal Oxide Semiconductor
DC = Dirrect Current
DDRAM = Display Data Random Access Memory
DOD = Depth of Discharge
EEPROM = Electrically Erasable Programable Read-Only Memory
GGL = Gaya Gerak Listrik
GND = Ground
H2O = Air
H2SO4 = Asam Sulfat
I/O = Input / Output
IC = Integrated Circuit
IDE = Integrated Development Environtment
KB = Kilo Byte
kHz = Kilo Hertz
LCD = Liquid Crystal Display
LED = Light Emitting Diode
LSB = Least Significant Bit
MIPS = Million Instruction Per Second
MSB = Most Significant Bit
mV/A = mili Volt / Ampere
NiCad = Nickel - Cadmium
Pb = Timbal
Pbo2 = Timbal Coklat
PLTS = Pembangkit Listrik Tenaga Surya
PLN = Perusahaan Listrik Negara
PWM = Pulse Width Modulation
RAM = Random Access Memory
R/W = Read / Write
RS = Register Select
RISC = Reduce Instruction Set Computer
SG = Specify Grafity
BAB 1 Pendahuluan
Pada bab ini menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah dan
batasanmasalah, tujuan dan kegunaan, serta sistematika penulisan dari kegiatan
proyek akhir ini.
BAB 5 Penutup
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari seluruh kegiatan penelitian proyek
akhir ini yang bisa digunakan sebagai masukan untuk pengembangan dan penelitian
lebih lanjut dari topik proyek akhir ini.
2.1 Baterai
Baterai adalah salah satu komponen sel surya yang berfungsi menyimpan
energi listrik yang dihasilkan oleh sel surya pada siang hari, untuk kemudian
dipergunakan pada malam hari dan pada saat cuaca mendung.
Baterai yang dipergunakan pada sel surya mengalami proses siklus mengisi
(charging) dan mengosongkan (discharging), tergantung pada ada atau tidaknya
matahari. Selama ada sinar matahari, sel surya akan menghasilkan energi listrik.
Menurut Syam Hardi akumulator ini berasal dari bahasa asing yaitu accu
(mulator)=baterij(Belanda),accumulator=storange battery (Inggris),akkumulator =
bleibatterie(Jerman). Pada umumnya semua bahasa -bahasa itu mempunyai satu arti
yang dituju, yaitu “acumulate”atauaccumuleren. Ini semua berarti menimbun,
mengumpulkan atau menyimpan.
Baterai terdiri dari dua jenis yaitu, baterai primer dan baterai sekunder.
Baterai primer merupakan baterai yang hanya dapat dipergunakan sekali pemakaian
saja dan tidak dapat diisi ulang. Hal ini terjadi karena reaksi kimia material aktifnya
tidak dapat dikembalikan.
Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang, karena material aktifnya
didalam dapat diputar kembali. Kelebihan dari pada baterai sekunder adalah
harganya lebih efisien untuk penggunaan jangka waktu yang panjang.
Ada dua jenis baterai isi ulang yang dapat dipergunakan untuk sistem
pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), yaitu baterai Asam Timbal (Lead-Acid) dan
baterai Nickel-Cadmium. Baterai Asam Timbal (Lead-Acid) ini tersusun dari
beberapa sel elektrokimia dan masing-masing sel bekerja dengan mempergunakan
elektroda positif (anoda) yang terbuat dari PbO2(lead oxide) dan elektroda negatif
(katoda) dari bahan Pb (lead). Sedangkan larutan elektrolit yang digunakan terdiri
dari asam sulfat (H2SO4) dan air (H2O). Untuk baterai 12 Volt nominal biasanya
terdiri dari 6 sel dengan masing-masing sel memiliki tegangan 2 Volt.
Pada waktu pengisian baterai (charge), PbO2 akan berkumpul pada anoda, Pb
berkumpul pada katoda dan mengakibatkan jumlah dari asam sulfat relatif
bertambah sehingga bila diukur berat jenisnya akan lebih besar dari satu.
Selain baterai asam timbal yang digunakan pada sistem pembangkit listrik
tenaga surya (PLTS), baterai Nickel-Cadmium pun juga digunakan. Baterai NiCad
atau baterai NiMH adalah baterai yang sering digunakan dalam skala kecil, baterai
ini memiliki tegangan sebesar 1,2 Volt/sel. Baterai NiCad berisi plat elektroda positif
nikel hidroksida dan elektroda negatif cadmium hidroksida, persamaan reaksi kimia
baterai ini adalah :
2NiO(OH) + Cd + 2H2O2Ni (OH)2+ Cd(OH)2
Reaksi ini bekerja dari sisi kiri menuju sisi kanan, sedangkan saat charging
reaksi berlangsung dari kanan ke kiri. Metode charging yang digunakan adalah
metoda arus charging arus konstan.
Rangka
Material
Dimana :
Ah = kapasitas baterai aki
I = kuat arus (ampere)
T = waktu (jam/sekon)
DC
Power Supply
Load
Aliran
Aliran
K A
IonNegatif
IonNegatif K
K A
A A
A T Aliran Ion N
N Aliran Ion T O PositifElektrolit O
O PositifElektrolit O D
D D
D A
A A
A
- Aliran elektron menjadi terbalik, mengalir dari anoda melalui power supply
ke katoda.
- Ion – ion negatif mengalir dari katoda keanoda.
- Ion – ion positif mengalir dari anoda kekatoda
Jadi, reaksi kimia pada saat pengisian (charging) adalah kebalikan darisaat
pengosongan (discharging).
2.3 SwitchingRegulator
Switching regulator memiliki keunggulan berupa efisiensi konversi daya
yang lebih tinggi dan meningkatkan fleksibilitas desain (tegangan keluaran jamak
dari polaritas yang berbeda-beda dapat dihasilkan dari sebuah tegangan masukan
tunggal).
Prinsip-prinsip operasi dari empat jenis converter switching yang sering
digunakan :
b. Dari tagihan listrik, bisa dilihat tingkat konsumsinya dalam bentuk kWh
(kilowatt per jam) setiap bulan. kWh yang dibutuhkan tiap hari, misalnya
200 watt.
Jika lama beban dengan total 200 watt dengan penggunaan waktu 12 jam
menggunakan solar cell maka total konsumsi daya beban dalam sehari adalah 12 x
200 watt = 2.400 watt. Dengan beban 2.400 watt penggunaan solar cell dinyalakan
pada malam hari.
c. Kapasitas listrik terpasang 450 watt, yang perlu diperhatikan adalah kapasitas
listrik yang terpakai.
Contoh listrik digunakan untuk kebutuhan sebagai berikut:
- 1 unit Kulkas 100 Watt dipakai 24 Jam = 2400 Wh
- 1 unit LCD 32” 80 Watt dipakai 5 jam = 400 Wh
- 10 lampu LED 7 Watt dipakai 10 Jam = 700 Wh
- Total 187 Watt/Hour= 3500 Wh
Bisa dilihat dari keterangan di atas, dari kapasitas terpasang 450 Watt listrik
terpasang, yang digunakan adalah sebesar 187 Watt per jam. Apabila dijumlah, total
pemakaian listrik per hari adalah 3500 Watt Hour.
Gambaran penghitungan sederhana untuk pemakaian Listrik Tenaga Surya:
- 3500 Wh : 130 Wp (Tipe Panel Surya) = 26, 92
- 26,92 unit : 5 jam (Lama pemanasan per hari) = 5.384
- 5.384 x 1,5 (Minimal daya Otonomi) = 8 Unit
Listrik yang dihasilkan adalah: 8 unit x 130 Wp = 1040 Watt per satu jam
pemanasan pada puncak pemanasan (peak). Dalam sehari, kurang lebih bisa
menghasilkan listrik sebesar 1040 Wp x 5 jam Pemanasan = 5200 Wh.
Jadi untuk beban listrik terpasang 450 Watt, setara dengan kapasitas 1040
Wp atau 5200 Wh menggunakan 8 unit panel tipe 130 Wp dan unit penyimpan daya
(baterai) berkapasitas 12V 100 Ah sebanyak 6 unit, satu unit Battery Charge
Control, dan satu unit inverter, bracket, panel box, box battery, dan peralatan
pendukung lainya.
Jadi, apabila menggunakan penghitungan daya tersebut, maka nilai investasi
yang harus dikeluarkan saat awal pemasangan adalah sebesar 1040 Wp x USD10 =
USD10.400. maka totalnya berkisar Rp96.720.000.
Angka tersebut merupakan perkiraan harga, termasuk biaya instalasi,
penyediaan perlengkapan pendukung, dan garansi instalasi sistem antara satu dampai
tiga tahun, tergantung sistem integrator pelaksana instalasi.
2.11 Mikrokontroller
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah
chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM,
memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output.
Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang
mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis
dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan
menulis data.
Mikrokontroler adalah sebuah system microprocessor dimana didalamnya
sudah terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya yang
sudah saling terhubung dan terorganisasi (teralamati) dengan baik oleh pabrik
pembuatnya dan dikemas dalam satu chip yang siap pakai. Sehingga kita tinggal
memprogram isi ROM sesuai aturan penggunaan oleh pabrik yang membuatnya
menurut Winoto (2008:3).
Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem
elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung
seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta
dikendalikan oleh mikrokontroler ini.
Mikrokonktroler digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara
automatis, seperti sistem kontrol mesin, remote controls, mesin kantor, peralatan
rumah tangga, alat berat, dan mainan.
Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan
dengan mendesain menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input output yang
terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses
menjadi lebih ekonomis.
Dengan penggunaan mikrokontroler ini maka :
a. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas
Mengirim data secara parallel baik 4 atau 8 bit merupakan 2 mode operasi
primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode operasi
merupakan hal yang paling penting.
Mode 8 bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan
dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk
kontrol, 8 pin untuk data).
Sedangkan mode 4 bit minimal hanya membutuhkan 7 bit (3 pin untuk
kontrol, 4 untuk data).Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan
mode operasi merupakan hal yang paling penting.
Mode 8 bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan
dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk
kontrol, 8 pin untuk data).Sedangkan mode 4 bit minimal hanya membutuhkan 7 bit
(3 pin untuk kontrol, 4 untuk data).
Aplikasi dengan LCD dapat dibuat dengan mudah dan waktu yang singkat,
mengingat koneksi parallel yang cukup mudah antara kontroller dan LCD. Jika mode
4 bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8 bit
(pertama dikirim 4 bit MSB lalu 4 bit LSB dengan pulsa clock EN setiap nibblenya).
Solar Cell
Tombol Setting
Start
Inisialisasi
Baterai Baca
ADC
Tegangan
> 11 V
Inisialisasi
Baterai
ADC
Tegangan
=7V
IC2
7805T
U$1
1 V1 V0 3
22 GND
C9 C2 C3
2
2200 104 10
GND
Spesifikasi rangkaian power supply yang digunakan pada proyek akhir ini
adalah memiliki tegangan output hingga 13,8 volt dan arus output berkisar hingga 5
ampere.
R1
10k
1 23
PC6/(RESET) PC0(ADC0)
24
PC1(ADC1)
22 25
GND PC2(ADC2)
21 26
AREFF PC3(ADC3) LCD-1
1
20
2
C5 9
LCD-4
PB6(XTAL1/TOSC1)
GND 10 2
PB7(XTAL2/TOSC2) PD0(RXD)
3
PD1(TXD)
4
PD2(INT0)
8 5
GND PD3(INT1)
PD4(XCK/T0)
6 LCD-5
7 11 LCD-6
VCC PD5(T1)
12
PD6(AIN0)
13 LCD-7
PD7(AIN1) LCD-8 AVR ISP
7 10
GND 14
PB0(ICP) SCK 9 8
15
PB1(OC1A) MISO 1 6
16
PB2(SS/OC1B) MOSI 5 4
17
PB3(MOSI/OC2) RST 2 3
18
PB4(MISO) VTG GND
19
PB5(SCK) ISP1
BS11
U$5
C945
10K
OUT
C12
R19
OUT 100n
V_IN_POS_1
GND
R10
EN
GND
VIN
FB
P$3
P$2
P$4
P$5
P$1
R5
V_IN_POS-2 R8
V_OUT_2
R4
C1
R7
V_OUT_1
R6
C10
VIN-1 V_OUT_1
VOUT_2
.VIN-2
GND
IC2
7805T
U$1
1 V1 V0 3
22 GND
C9 C2 C3
2
2200 104 10
GND
Gambar 4.1 Skematik Power Supply
4,95 10 0,495
4,98 10 0.498
5,10 22 0,231
5,15 27 0,190
30
25
20
Axis Title
Tegangan (V)
15
Beban (Ω)
10 I (A)
0
1 2 3 4 5 6
Berdasarkan gambar grafik 4.1b diatas hasil pengukuran output untuk power
supply pada tegangan 5 Volt dengan pemakaian arus listrik yang berbeda. Dari hasil
pengukuran yang terjadi tidak melebihi batas nilai toleransi (10%) sehingga tegangan
yang dijadikan sebagai inputan masih dapat digunakan dan bisa mengaktifkan pada
rangkaian.
Sistem kerja keseluruhan dari alat pengisi baterai menggunakan solar cell
dengan tegangan sebesar 20 volt. Tegangan 20 V dibutuhkan untuk tegangan
masukkan rangkaian pengisi baterai, indikator, dan baterai charge.
19.4
19.2
19
18.8
hari pertama
18.6
hari kedua
18.4 hari ketiga
18.2
18
17.8
9 11 13 15 17
Waktu 2 4 6 8 10
Pengisian Jam Jam Jam Jam Jam
Jam
Baterai
Tegangan 10,90 11,86 11,75 12,00 11,95
Baterai (V) V V V V V
Jika di lihat dari tabel 4.3 diatas bahwa pada setiap 2 jam sekali baterai
pada saat pengisian menghasilkan tegangan sekitar 0,22 V s/d 1,54 V.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian alat dan hasil analisa terhadap data yang telah
diperoleh maka pada Bab ini dapat ditarik kesimpulan :
1. Dengan melakukan pengecasan baterai menggunakan Stirling Charger pada
saat tegangan 6 V dapat menaikkan tegangan sebesar 15 V sehingga tidak
melebihi batas toleransi 10% dari kapasitas baterai (± 1,5 A).
2. Dengan menggunakan Stirling Charger dapat mengisi baterai dari matahari
terbit sampai dengan matahari terbenam sehingga dapat terisi penuh.
5.2 Saran
Daya yang dihasilkan solar cell selain disimpan ke baterai, ke depannya
digunakan langsung menggerakkan beban misalnya sepeda motor bahkan mobil.