Anda di halaman 1dari 2

Polikultur

Polikultur merupakan salah satu pola tanam yang dapat digunakan dalam
berbudidaya dengan menanam lebih dari satu jenis tanaman pada lahan budidaya engan
waktu yang sama. Menurut Pracaya (2007), Apabila menggunakan sistem polikultur
terdapat kekurangan dan kelebihan yang ada. Sistem polikultur memberikan keuntungan
antara lain
1. Mengurangi hama dan penyakit
Dengan menanam tanaman lebih dari satu jenis tanaman terdapat tanaman yang
berfungsi untuk mengusir hama dan penyakit. Misalnya bawang daun dapat mengusir
hama aphids dan ulat pada tanaman kubis karena pada bawang daun mengeluarkan au
allicin.
2. Menambah kesuburan tanah
Menanam polikultur dengan kacang-kacangan dapat membantu menambah kandungan
unsur N pda dalam tanah karena adanya bakteri Rhizobium pada bintil akar tanaman
kacang-kacangan.
3. Sikulus hidup hama dan penyakit dapat terputus
4. Memperoleh hasil panen yang beragam
Menanam lebih dari satu jenis tanaman yang ditanama juga dapat menghasilkan panen
yang beragam.
Apabila pemilihan jenis tanaman yang tidak sesuai, maka sistem polikultur memberikan
dampak negatif, yaitu:
1. Teradinya persaingan unsur hara antar tanaman budidaya
2. Hama dan penyakit semakin banyak sehingga menyuliktkan ketika melakukan
pemeliharaan.

Pracaya (2007) menambahkan terdapat macam-macam bentuk yang berada pada


polikultur, antara lain yaitu:
a) Tumpang Gilir (Multiple cropping)
Bentuk polikultur dengan menanam lebih dari satu jenis tanaman pada lahan yang
sama dengan waktu selama satu tahun yang berguna untuk memperoleh hasil lebih
satu hasil panenan yang didapatkan.
b) Tanaman pendamping (Companion Planting)
Bentuk polikultur ini yaitu dengan menanam pada satu nedeng ditanam lebih dari satu
tanaman sebagai pedamping tanaman lainnya yang berguna untuk saling melengkapi
misalnya dalam melengkapi kebutuhan unsur hara. Pemilihan jenis tanaman perlu
diperhatikan misalnya memilih jenis tanaman yang memiliki perakaran dalam dapat
mengurangi kepadatan tanah yang berguna sebagai tanaman pedampping yang
memiliki perakaran dangkal. Tanaman yang sering digunakan sebagai tanaman
pendamping adalah tanaman kenikir karena dapat mngeluarkan senyawa tiophen yang
mematikan nematoda.
c) Tanaman Campuran (Mixed Cropping)
Tanaman campuran merupakan bentuk polikultur dengan sistem menanam lebih dari
satu jenis tanaman pada suatu lahan dalam waktu yang sama atau berbarengan.
Misalnya menanam tomat dan kubis pada satu bedeng yang berguns untuk mengurangi
timbulnya ngengat tritip (Plutela maculipennis) yang merusak kubis.
d) Tumpang sari (intercropping)
Bentuk polikultur dengan sistem menanam lebih dari satu jenis tanaman pada suatu
lahan dalam waktu yang sama dengan aturan barisan-barisan tanam yang teratur.
e) Penanaman lorong (Alley Cropping)
Metode penanaman dengan menanam tanaman berusia pendek seperti wortel, selada,
terung diatara larikan tanaman yang dapat tumbuh cepat dan tinggi dengan umu yang
panjang (tahunan). Tanaman tahunan terdiri atas turi, kaliandra, lamtoro. Fungsi dari
bentuk ini adalah meningkatkan hara yang dibutuhkan, mengurangi gulma, mencegah
erosi, meningkatkan penyerapan air tanah dan kelembaban tanah.
f) Pergiliran tanaman (Rotasi tanam)
Bentuk dari polikultur ini yaitu dengan menenam jenis tanaman yang tidak sefamili
secara bergantian (bergilir) dengan tujuan memutus siklus hidup hama dan penyakit
yang ada.

Pracaya. 2007. Bertanam Sayuran Organik di Kebun, Pot dan Polibag. Jakarta: penebar
swadaya .

Anda mungkin juga menyukai