Di Susun Oleh :
1. AL- Hapis
2. Indah
3. Isti Farisa M.
4. Rika
5. Septiara Rensi
6. Sisca
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya saya masih di beri kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini, yang berjudul
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan dasar profesi. Tidak lupa saya ucapkan kepada
terima kasih kepada dosen pembimbing lapangan dan diklat/ pembimbing praktik lapangan
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini penulis masih banyak kekurangannya
oleh karena itu mohon kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan teman-teman yang membutuhkan.
DAFTAR ISI
2.1.3 PATOFISIOLOGI.......................................................... 7
KONSEP DASAR
1. Pengertian
Demam berdarah adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Virus Dengue
(arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti (Suriadi,
2006 : 57). Menurut (Nelson, 2000, Vol 2 : 1134) Demam berdarah adalah suatu penyakit
demam berat yang sering mematikan, disebabkan oleh virus, ditandai oleh permeabilitas
kapiler, kelainan hemostaksis dan pada kasus berat, sindrom syok kehilangan protein.
penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri
otot, dan atau nyeri sendi yang disertai penurunan dari sel darah putih, adanya bercak
kemerahan di kulit, pembesaran kelenjar getah bening, penurunan jumlah trombosit dan
kondisi terberat adalah perdarahan dari hampir seluruh jaringan tubuh. Kesimpulan dari
uraian diatas, Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan suatu penyakit yang disebabkan
oleh Virus Dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegypti dan ditandai dengan demam yang disertai menifestasi perdarahan dan bisa
2. Etiologi
Menurut Suriadi (2006 : 57) demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh Virus
dengue sejenis arbovirus. Arbovirus adalah kependekan dari Arthropod Borne Virus,
destruksi trombosit dalam darah naik. Saat virus mengeluarkan toksin dapat melepaskan
mengirim impuls ke pusat vasomotor sehingga menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Dari
peningkatan suhu tubuh tersebut terjadi kesalahan interpretasi dan mukosa mulut/lidah kotor
kotor menyebabkan mual muntah atau anoreksia sehingga intake nutrisi tidak adekuat yeng
kemudian bisa terjadi penurunan daya tahan tubuh dan beresiko terjadi infeksi, sementara
perubahan nutrisi bisa terjadi dan kondisi tubuh dapat melemah selanjutnya akan terjadi
intoleransi aktivitas.
hipoproteinuria, efusi pleura, serta acites. Kemudian hipovolemia yang terjadi dapat
menyebabkan hipotensi dan vasodilatasi arteri sehingga kulit menjadi panas dan terjadi
peningkatan penguapan cairan tubuh yang berujung pada deficit volume cairan tubuh.
memanifestasikan perdarahan ringan – berat yang beresiko terhadap perdarahan lebih lanjut
sehingga vaskositas darah menurun dan dapat terjadi perdarahan dan suplai O2 dalam zat
makanan ke dalam tubuh menurun yang menyebabkan penumpukan asam laktat dalam otak
Derajat I : Demam disertai gejala klinis lain atau perdahan spontan, uju turniket
Derajat II : Derajat I disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan lain
Derajat III : Kegagalan sirkulasi : nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit dingin
lembab, gelisah
Derajat IV : Renjatan berat, denyut nadi dan tekanan darah tidak dapat diukur
5. Manifestasi Klinik
5. Nyeri otot dan tulang sendi, nyeri abdomen dan ulu hati
6. Sakit kepala
9. Tanda-tanda rejantan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun,
6. Komplikasi
Syok (rejatan) : Rejatan dapat terjadi pada pasien DSS (Dengue Shock Syndrome).
Pleural Effusion : Efusi pleura terjadi disebabkan oleh permeabilitas vaskuler yang
Penurunan kesadaran : Terjadi karena hipovolemia yang hebat sehingga sel darah
berkurang dan tidak mampu membawa oksigen secara adekuat ke dalam otak.
7. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik pada pasien dengan demam berdarah dengue menurut Suriadi
Darah lengkap
Penatalaksanaan pada pasien dengan demam berdarah dengue menurut Suriadi, (2006
Penatalaksanaan medik
3. Pemberian terapi IVFD, jika pasien mengalami kesulitan minum dan hematokrit
cenderung meningkat.
Penatalaksanaan keperawatan
1. Minum banyak 1,5 sampai 2 L/hari dengan air teh, gula, atau susu,Hal ini karena
pasien dengan DBD beresiko tinggi mengalami kekurangan volume cairan berlebih.
memberikan respons secara panjang lebar, dan identifikasi faktor yang paling
mencemaskan keluarga.
5. Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.Ukur tanda-tanda vital : suhu dan
ajarkan keluarga dalam mengukur suhu tubuh. Suhu tubuh normal 360C sampai
370C
Nyamuk membwa virus dengue
Penumpukan sputum
A. Pengkajian
1. Riwayat adanya penyakit DBD pada anggota keluarga yang lain sangat
Pemeriksaan fisik
3. Mual-muntah
4. Anoreksia
7. Tanda-tanda rejatan seperti denyut nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit
penurunan kesadaran.
EVALUASI
Medika
Rasyid. (2012). Demam Berdarah. diakses pada tanggal 3 Juli 2013 dalam web
ttp://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/01/20/demam-berdarah-haruskah-kita-
kembali-menjadi-nomor-satu-di-asean/
Suriadi. (2006). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi 2. Jakarta : Sagung Seto
2017,
2017.