Anda di halaman 1dari 1

Keseimbangan air dan elektrolit

Kebutuhan cairan dan elektrolit setiap anak bervariasi tergantung penyakit primer
ginjal dan derajat penurunan fungsi ginjal. Penilaian secara klinik adanya dehidrasi dapat
dilakukan dengan pemeriksaan turgor kulit, kekeringan mukosa, tekanan darah, tekanan vena
juguler, dan berat badan, yang harus selalu dilakukan pada setiap kunjungan. Kebutuhan air
disesuaikan dengan jumlah urine yang keluar. Pada anak pengidap PGK derajat 3-5 dengan
oliguria, dan hipertensi disarankan mengurangi asupan cairan.1,2

Pada anak PGK, poliuria, polidipsia, dan salt wasting disarankan pemberian suplemen
natrium untuk menghindari penurunan volume intravaskular kronik dan membantu
pertumbuhan optimal. Suplemen natrium khlorida sebaiknya diberikan pada kasus-kasus
tersebut dengan pemantauan ketat terhadap pertumbuhan, sembab, hipertensi, atau
hipernatremia. Restriksi asupan natrium disarankan pada anak PGK yang prehipertensi atau
hipertensi karena dapat menyebabkan ensefalopati hipertensi atau kejang. Salah satu cara
menurunkan asupan natrium dengan lebih banyak mengonsumsi makanan segar
dibandingkan makanan kaleng dan siap saji.1,2

Mayoritas anak dengan PGK mampu mempertahankan homeostasis kalium. Bila


terjadi hiperkalemia, perlu dipikirkan obat-obatan seperti misalnya ACE inhibitors,
katabolisme, atau asidosis metabolik, sebagai penyebabnya, sebelum membatasi asupan
kalium atau memberikan kalium exchange resin. Pada anak PGK yang memiliki risiko
hiperkalemia, asupan kalium perlu dibatasi. Penurunan asupan kalium dapat dilakukan
dengan mengurangi konsumsi makanan pisang, jeruk, kentang, tomat, coklat, dan dengan
menghindari garam mengandung kalium.2

1. KDOQI clinical practice guideline for nutrition in children with CKD: 2008 update.
Am J Kidney Dis. 2009;53(3 suppl 2):S11-104
2. Sjaifullah M. Gagal Ginjal Kronik Pada Anak. Surabaya: Ilmu Kesehatan Anak FK
UNAIR. 2010

Anda mungkin juga menyukai