Anda di halaman 1dari 5

BAB

VI
SISTEM PEREDARAN
DARAH MANUSIA
PADA MANUSIA

STANDAR KOMPETENSI :
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
KOMPETENSI DASAR :
2.1 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan dan hubungannya dengan kesehatan
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
 Membandingkan macam organ penyusun sistem peredaran darah pada manusia
 Menjelaskan fungsi jantung, fungsi pembuluh darah dan darah dalam sistem peredaran darah
 Mendata contoh penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari

A. Darah

Fungsi penting darah bagi tubuh, yaitu sebagai berikut.


1. Mengangkut sari-sari makanan dari usus dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.
2. Mengangkut oksigen dari paru-paru serta mengedarkannya ke seluruh tubuh dan juga mengambil karbon
dioksida dari seluruh tubuh untuk dibawa ke paru-paru.
3. Mengangkut hormon dari pusat produksi hormon ke tempat tujuannya di dalam tubuh.
4. Mengangkut sisa-sisa metabolisme sel untuk dibuang di ginjal.
5. Menjaga kestabilan suhu tubuh. Suhu tubuh manusia tetap, yaitu berkisar antara 36°C sampai 37°C. Suhu
tubuh manusia tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Darah mampu menjaga suhu tubuh tetap stabil. Caranya,
darah melakukan penyebaran energi panas dalam tubuh secara merata.
6. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh.
Komponen darah
Darah terbagi atas 2 komponen besar yaitu bagian cair yang disebut plasma darah dan bagian padat yang
disebut butir darah.
a. Plasma darah
Plasma darah menyusun 55% dari keseluruhan darah, di dalamnya terlarut berbagai zat. Plasma tersusun dari
air 91% dan zat terlarut 9%. Zat terlarut terdiri dari protein plasma, garam mineral, enzim, hormon, gas, dan zat
organik lain. Protein dalam plasma antara lain berupa albumin (berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik
darah), globulin (membentuk antibodi), dan fibrinogen (untuk pembekuan darah). Bagian plasma darah yang
berperan dalam sistem kekebalan disebut serum. Serum ini mengandung berbagai antibodi yang penting dalam
sistem kekebalan tubuh.
b. Butir darah
1) Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit tidak berinti dan merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah
pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah dan pada wanita sekitar 4 juta
sel/cc darah. Berbentuk Bikonkaf, mengandung senyawa Hemoglobin (Hb)
fungsinya adalah untuk mengikat Oksigen dan Fe. Selain itu Hb dalam
darah menyebabkan warna merah pada darah. Kadar Hb inilah yang
dijadikan patokan dalain menentukan penyakit Anemia. Eritrosit berusia Gambar 6.1 sel darah merah
sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di Limpa. Hemoglobin dirombak kemudian dijadikan pigmen
Bilirubin (pigmen empedu).
2) Leukosit (sel darah putih)
Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 - 9000 sel/cc
darah. Fungsi utama dari sel tersebut adalah untuk Fagosit
(pemakan) bibit penyakit/ benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
Maka jumlah sel tersebut bergantung dari bibit penyakit/benda asing yang
masuk tubuh.
Peningkatan jumlah lekosit merupakan petunjuk adanya infeksi,
misalnya radang paru-paru.
Leukopeni yaitu Berkurangnya jumlah lekosit sampai di bawah
6000 sel/cc darah.
Leukositosis yaitu Bertambahnya jumlah lekosit melebihi normal (di atas 9000 sel/cc darah).
Fungsi fagosit sel darah tersebut terkadang harus mencapai benda asing/kuman jauh di
luar pembuluh darah. Kemampuan lekosit untuk menembus dinding pembuluh darah
(kapiler) untuk mencapai daerah tertentu disebut Diapedesis.
Jenis Lekosit : Gambar 6.2 sel darah putih
a. Granulosit
Lekosit yang di dalam sitoplasmanya memiliki butir-butir kasar (granula).
Jenisnya adalah eosinofil, basofil dan netrofil.
• Eosinofil mengandung granola berwama merah (Warna Eosin) disebut juga Asidofil. Berfungsi pada reaksi
alergi (terutama infeksi cacing).
• Basofil mengandung granula berwarna biru (Warna Basa). Berfungsi pada reaksi alergi karena mengandung
histamin.
• Netrofil merupakan sel darah putih terpenting yang berguna untuk menjaga masuknya bakteri.
b. Agranulosit
Lekosit yang sitoplasmanya tidak memiliki granola. Jenisnya adalah limfosit dan monosit.
• Limfosit (ada dua jenis sel yaitu sel T dan sel B). Keduanya berfungsi untuk menyelenggarakan imunitas
(kekebalan) tubuh.
• Monosit merupakan leukosit dengan ukuran paling besar
3) Trombosit (keping-keping darah)
Disebut pula sel darah pembeku. Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000 - 500.000 sel/cc. Di dalam
trombosit terdapat banyak sekali faktor pembeku (Hemostasis) antara lain adalah Faktor VIII (Anti
Haemophilic Factor). Jika seseorang secara genetis trombositnya tidak mengandung faktor tersebut, maka orang
tersebut menderita Hemofili.(darah sukar beku)
Proses Pembekuan Darah
Keterangan :
1. bila terjadi luka, trombosit yang terkena dinding luka akan pecah dan mengeluarkan
tromboplastin/trombokinase.
2. tromboplastin/trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin dengan bantuan vitamin K.
perubahan protrombin yang belum aktif menjadi trombin yang aktif dipercepat dengan ion kalsium (Ca2+).
3. trombin mengubahn fibrinogen menjadi benang-benang fibrin yang menjerat sel darah merah dan
membentuk gumpalan, sehingga darah membeku.

B. Sistem Peredaran Darah Manusia

Jantung
Terdiri dari tiga lapisan
1. Perikardium (lapisan luar)
2. Miokardium (lapisan tengah/otot jantung)
3. Endokardium (lapisan dalam)
Jantung terdiri dari 4 ruang
1. Atrium Sinister (Serambi Kiri)
2. Atrium Dekster (Serambi Kanan)
3. Ventrikel Sinister (Bilik Kiri)
4. Ventrikel DekSter (Bilik Kanan)
Antara Atrium Sinister (Serambi Kiri) dengan
Ventrikel Sinister (Bilik Kiri) terdapat katup dua
daun (valvula bicuspidalis), sedangkan antara
Atrium Dekster (Serambi Kanan) dengan
Ventrikel Dekster (Bilik Kanan) dihubungkan
katup tiga daun (valvula tricuspidalis). Jantung
mendapat makanan (oksigenasi) melalui
pembuluh Arteri Koronaria. Gambar 6.3 anatomi jantung

Kerja otot jantung


Pada saat ventrikel berkontraksi, darah dari ventrikel kiri yang kaya oksigen dipompa menuju aorta. Sedangkan
dari ventrikel kanan dipompa menuju arteri pulmonalis. Keadaan ini yang disebut sistol
Bila ventrikel mengendur jantung akan menerima darah dari vena cava superior dan vena cava inferior yang
kaya karbon dioksida masuk ke atrium kanan. Sedangkan darah kaya oksigen dari vena pulmonalis masuk
atrium kiri. Keadaan ini disebut diastol
Tekanan darah normal bagi individu berusia antara 20-35 tahun adalah sebagai
berikut.
a. Sistol : 120 mmHg
b. Diastol : 80 mm Hg
Pembuluh darah
Macam-macam pembuluh darah ;
a. pembuluh nadi (arteri)
ciri-ciri :
1) dinding tebal dan elastis
2) katup hanya satu
3) membawa darah yang mengandung oksigen, kecuali arteri pulmonalis, yaitu arteri yang membawa darah dari
ventrikel kanan ke paru-paru.
4) umumnya terletak di bagian dalam tubuh
Arteri bercabang-cabang menjadi arteriol dan arteriol bercabang menjadi kapiler-kapiler.
b. pembuluh balik (vena)
ciri-ciri :
1) berdinding tipis dengan lubang pembuluh lebih besar daripada arteri
2) banyak terdapat katup untuk mencegah darah tidak mengalir kembali.
3) membawa darah yang kaya karbondioksida, kecuali vena pulmonalis yang membawa darah dari paru-paru ke
atrium kiri.
4) terletak dekat permukaan tubuh.
Sistem peredaran darah pada manusia dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu peredaran darah paru-paru
(peredaran darah kecil) dan peredaran darah sistemik (peredaran darah besar). Karena dua sistem peredaran
darah ini, sistem peredaran darah pada manusia disebut sistem peredaran darah ganda.
1. Peredaran darah Pulmona/Peredaran darah kecil
Ventrikel kanan → arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis → atrium kiri
2. Peredaran darah Sistemik/Peredaran darah besar
Ventrikel kiri → aorta→arteri(seluruh tubuh)→arteriol(seluruh tubuh)→kapiler (seluruh
tubuh)→venula→vena→vena cava superior (tubuh bagian atas) dan vena cava inferior (tubuh bagian
bawah)→atrium kanan.
Karena darah dalam peredarannya selalu dalam pembuluh darah, peredaraan darah manusia juga disebut
peredaran darah tertutup.

C. Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah Manusia

Hemofili
Hemofili adalah penyakit kekurangan atau tidak adanya zat antihemofili sehingga darah si penderita sulit
membeku.
Anemia
Anemia merupakan penyakit kekurangan sel darah merah atau eritrosit. Penyakit ini dapat disebabkan oleh
beberapa hal. Misalnya, tubuh kekurangan zat besi, akibatnya proses pembentukan darah menjadi terhambat.
Penyebab lainnya antara lain rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau terkena penyakit infeksi cacing.
Penyakit Kuning pada Bayi
Bayi yang lahir dengan kulit berwarna kekuningan dapat terjadi karena rusaknya sel-sel darah merah pada bayi
tersebut.
Leukimia
Leukimia atau kanker darah terjadi karena sel darah putih (sel limfosit B) mengalami kelainan sehingga tidak
berfungsi sebagaimana mestinya. Selain itu, sel tersebut juga mengalami pembelahan yang tidak terkendali.
Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi juga dikenal sebagai hipertensi. Penyakit ini muncul karena adanya penyempitan
pembuluh darah arteri sehingga tekanan darah menjadi meningkat. Pada beberapa kasus, tekanan darah tinggi
disertai dengan gejala stroke. Selain faktor genetis, penyakit ini juga dipicu oleh pola makan yang tinggi kadar
lemak dan zat kapur. Konsumsi makanan yang mengandung lemak dan zat kapur dalam kadar tinggi dapat
mengakibatkan penebalan dinding pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Tekanan Darah Rendah
Tekanan darah rendah atau hipotensi dapat disebabkan oleh keletihan. Tekanan darah rendah pada ibu hamil
dapat mengakibatkan janin yang dikandung mengalami penurunan tingkat kecerdasan. Gejala tekanan darah
rendah antara lain pusing, pingsan, dan tubuh lemah atau letih.
Sklerosis
Sklerosis merupakan penyakit mengerasnya pembuluh darah arteri karena timbunan lemak dan zat kapur.
Pengendapan oleh zat lemak disebut atherosclerosis dan pengendapan oleh zat kapur disebut arteriosclerosis.
Varises
Varises merupakan penyakit pelebaran pembuluh darah yang terjadi pada bagian tertentu, misalnya pada betis.
Ambeien atau Hemoroid
Penyakit ambeien sering dijumpai pada pria. Ambeien terjadi karena adanya pembengkakan atau pelebaran
pembuluh darah pada ujung rektum atau anus.

Anda mungkin juga menyukai