Anda di halaman 1dari 31

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi
Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

Pada bab ini akan diuraikan secara rinci hasil penyelidikan yang dilakukan
pada daerah As Bendung Supuri dan sekitarnya yang meliputi aspek
geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, geologi teknik dan mekanika
tanah,serta hasil analisis laboratorium dari sempel yang diambil.

3.1 Pemetaan Geologi Daerah Penyelidikan

3.1.1 Geomorfologi

Bentangalam yang berkembang pada suatu daerah sangat dipengaruhi oleh

proses-proses geologi yang berlangsung yaitu proses endogen (geologi struktur,

vulkanisme, dll) maupun proses eksogen (erosi, iklim, tingkat pelapukan, dll).

Daerah As Bendungan Supuri dan sekitarnya secara regional merupakan

dataran yang cukup luas dan bergelombang, hal ini di akibatkan karena litologi

batuannya yang relatif homogen dengan elevasi antara 19-28 m di atas permukaan

laut.

3.1.1.1 Satuan Geomorfologi

Berdasarkan pengamatan lapangan dan memperhatikan morfografi,

mormometri dan morfogenetik di daerah penelitian, maka penulis membagi dua

satuan geomorfologi antara lain:

3-1
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

1. Satuan Geomorfologi Pedataran Sedimen Landai

2. Satuan Geomorfologi Dataran Banjir

3.1.1.1.1 Satuan Geomorfologi Pedataran Sedimen Landai

Satuan ini menempati hampir seluruh daerah penyelidikan, dengan luas

penyebaran sekitar 80 %. Satuan ini disusun secara dominan oleh Batulempung,

pasir sangat halus, dan lanau

Gambar 3.1 Satuan Geomorfologi Pedataran Sedimen Landai

Secara morfometri, satuan geomorfologi pedataran sedimen landai

terdapat pada daerah dengan ketinggian 15-19 meter di atas permukaan laut.

3-2
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

Klasifikasi lereng curam dengan kemiringan lereng berkisar antara 3%-7%

(mengacu pada Van Zuidam, 1985).

Secara morfografi, satuan geomorfologi pedataran sedimen landai

memiliki pola berupa dataran dengan sedikit bergelombang. Pola pengaliran yang

berkembang yakni pola pengaliran dendritik.

Secara morfogenetik, proses yang mempengaruhi satuan geomorfologi ini

adalah aktivitas pengendapan rawa dan sungai sehingga menghasilkan endapan

dengan litologi yang homogen

3.1.1.1.2 Satuan Geomorfologi Dataran Banjir

Satuan ini menempati area sepanjang sungai dan di bagian tepi sungai,

dengan luas penyebaran sekitar 15 %. Satuan ini disusun secara dominan oleh

endapan endapan hasil sungai berupa pasir, kerikil, dan cangkang cangkang

moluska.

3-3
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

Gambar 3.3 Satuan Geomorfologi Dataran Banjir

Secara morfometri, satuan geomorfologi dataran banjir ini terdapat pada

daerah dengan ketinggian 15-17 meter di atas permukaan laut. Klasifikasi dataran

dengan kemiringan lereng berkisar antara 0%-2% (mengacu pada Van Zuidam,

1985).

Secara morfografi, satuan geomorfologi dataran banjir memiliki pola berupa

dataran.

Secara morfogenetik, proses yang mempengaruhi satuan geomorfologi ini

adalah aktivitas pengendapan fluvial hasil dari limpahan sungai saat banjir.

3-4
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

3.1.2 Stratigrafi

Pembagian satuan batuan di daerah penyelidikan berdasarkan pada

pembagian litostratigrafi tidak resmi, yaitu didasarkan pada ciri litologi yang

dapat diamati di lapangan yang meliputi jenis batuan dan kombinasinya,

keseragaman gejala litologi dan gejala lainnya dalam tubuh batuan (Sandi

Stratigrafi Indonesia, 1996). Berdasarkan hal diatas maka di daerah penelitian

dibagi dalam dua satuan batuan secara berurut dari satuan berumur tua ke satuan

berumur muda, yaitu :

1. Satuan sedimen (Tms),

2. Endapan Aluvium (Qa).

Penyebaran ke dua satuan batuan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 6

Peta Geologi Daerah Penyelidikan. Berikut ini akan disajikan pemerian dan

keterangan setiap satuan batuan di atas, yang meliputi litologi, penyebaran, umur

batuan, lingkungan pengendapan, serta hubungan stratigrafinya.

3.1.2.1 Satuan Sedimen (Tms)

3.1.2.1.1 Ciri Litologi dan Penyebaran


Satuan ini terdiri dari batulempung, lanau, dan pasir sangat halus,

memiliki warna segar abu abu kehitaman dan warna lapuk abu abu kecoklatan.

Batulempung pada satuan ini memiliki sifat non karbonatan dan juga mengandung

cangkang cangkang moluska di beberapa tempat, memiliki plastisitas yang tinggi,

kekerasan lunak. Pada beberapa tempat batulempung yang tersingkap memiliki

struktur laminasi dan di beberapa tempat ber struktur masif. Sebagian besar

batulempung pada satuan ini sudah lapuk menjadi tanah lempung dan lanau

3-5
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

sehingga singkapan hanya di temukan pada tebing-tebing bibir sungai. Dari

diketemukannya cangkang moluska di beberapa tempat dan juga serpihan

batubara, diindikasikan satuan ini memiliki lingkungan pengendapan berupa rawa.

A B

Gambar 3.3 (A) Batulempung & (B) Fosil moluska pada singkapan batulempung

Penyebaran satuan sedimen ini terdapat pada hampir seluruh daerah

penyelidikan yaitu di sekitar kampung sipisi hingga ke lokasi distrik. Umumnya

singkapan batu lempung hanya ditemukan di tebing-tebing sungai saja dan

menempati satuan geomorfologi pedataran sedimen landau. Dari hasil pengukuran

singkapan, satuan ini memiliki ketebalan singkapan beragam mulai dari 1-3 meter.

3.1.2.1.2 Umur Relatif dan Lingkungan Pengendapan

Dalam Satuan Sedimen ini tidak dilakukan analisis paleontologi untuk

mengetahui umur relatif dan lingkungan pengendapan daerah penyelidikan. Oleh

karena itu untuk dapat membantu menginterpretasi umur relatif batuan, maka

penentuan umur relatif batuan di lakukan berdasarkan pendekatan hubungan

stratigrafi melalui rekonstruksi penampang geologi kemudian melihat

3-6
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

kesebandingan dengan peneliti terdahulu. Dari hasil rekonstruksi penampang,

satuan sedimen merupakan satuan yang lebih tua dibanding satuan endapan

aluvium yang hingga saat ini masih terjadi proses pengendapan. Dari

kesebandingan dengan peta geologi regional lembar Gunung Doom (A.S Hakim,

Baharuddin, dkk 1995) satuan ini diperkirakan berumur relatif muda pada kisaran

Plistosen, pada beberapa singkapan, batulempungnya belum terlitifikasi dengan

sempurna.

3.1.2.1.3 Hubungan Stratigrafi

Berdasarkan rekonstruksi penampang geologi dan kesebandingan peneliti

terdahulu, dapat disimpulkan bahwa satuan sedimen ini merupakan satuan batuan

yang terbentuk dari hasil pengendapan rawa dengan ketebalan hingga 1500m

berdasarkan peta geologi regional lembar Gunung Doom (A.S Hakim,

Baharuddin, dkk 1995) satuan ini menindih secara selaran Formasi Aurimi

(Tmpa) yang terbentuk atas beberapa batuan sedimen dan batubara setempat.

3.1.2.1.4 Kesebandingan Regional

Berdasarkan karakteristik litostratigrafi yang meliputi : karakter fisik

batuan, umur, lingkungan pengendapan, dan posisi stratigrafinya, maka Satuan

Sedimen dapat disebandingkan dengan Formasi Unk (Qpbl) menurut A.S Hakim

dkk (1995; Tabel 3.1).

3-7
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

Tabel 3.1 Tabel kesebandingan Satuan Sedimen

Satuan Sedimen Formasi Unk


(A.S Hakim dkk, 1995)
Litologi Litologi

Batulempung berwarna abu-abu kehitaman Terdiri atas grewake,


dengan tekstur massif dan lunak, memiliki batulempung, konglomerat
cangkang di beberapa tempat, memiliki bersisipan lignit, berumur
serpihan batubara di beberapa tempat, pliosen akhir
plastisitas tinggi. Tidak karbonatan.
Kemiringan perlapisan <50

Umur : Pliosen Akhir - Plistosen


Lingkungan Pengendapan : Neritik - Rawa

3.1.2.2 Endapan Aluvium

3.1.2.2.1 Ciri Litologi dan Penyebaran

Satuan ini terdiri dari endapan aluvium yang tersusun dari lempung, pasir

kasar hingga kerikil berupa konglomerat, kuarsa, dan batuan beku, terdapat pula

cangkang cangkang moluska yang sudah terfosilkan bersama dengan batupasir.

Pada beberapa tempat satuan ini menunjukan tekstur graded bedding dimana

butirannya menghalus ke atas, dan terdapat pula tekstur melensa di beberapa

tempat. Endapan ini memiliki ketebalan 1-3 meter. Satuan ini menempati sekitar

10% dari total luas daerah penyelidikan. Terdapat di sekitar bibir sungai dan point

bar pada sungai meandering.

3-8
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

Gambar 3.4 Singkapan Endapan Aluvium

3.1.2.2.2 Umur Relatif dan Lingkungan Pengendapan

Dari hasil pengamatan lapangan dan rekonstruksi penampang geologi,

dapat diketahui bahwa Endapan Aluvium terbentuk karena limbah banjir besar

yang mengangkut material-material hasil rombakan satuan lainnya. Maka endapan

aluvium ini diperkirakan terbentuk pada Holosen hingga sekarang.

3.1.2.2.3 Hubungan Stratigrafi

Berdasarkan rekonstruksi penampang geologi dan kesebandingan peneliti

terdahulu, dapat disimpulkan bahwa Endapan Aluvium terbentuk karena limbah

banjir besar yang mengangkut material-material hasil rombakan satuan lainnya..

3.1.2.2.4 Kesebandingan Regional

Berdasarkan karakteristik litostratigrafi yang meliputi: karakter fisik

batuan dan posisi stratigrafinya, maka endapan aluvium ini dapat disebandingkan

dengan satuan Aluvium (Qa) menurut A.S Hakim dkk (1995; Tabel 3.4).

3-9
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

Tabel 3.2 Tabel kesebandingan Endapan Aluvium

Endapan Aluvium Endapan Aluvium


(A.S Hakim dkk 1995)
Litologi Litologi

Endapan alluvium terdiri dari material lepas seperti Lempung, pasir dan kerikil
lempung, pasi, kerikil dan kerakal. Di endapkan di endapan sungai, pantai dan
sepanjang sungai dan memiliki tekstur graded rawa.
bedding dan sebagian tempat melensa.

Umur : Holosen
Lingkungan Pengendapan : Sungai - Rawa

3.1.3 Geologi Teknik Bendung dan Bangunan Pelengkap

3.1.3.1 Penyelidikan Lapangan dan Pengujian Laboratorium

Untuk mengetahui kondisi geologi dan sifat-sifat teknis pondasi

bendungan dan bangunan pelengkapnya maka diadakan pemboran inti, pengujian

in-situ (SPT dan uji permeabilitas) dan pengujian laboratorium terhadap contoh

batu dari inti bor.

Setelah diadakan pemboran inti dan pengujian in-situ (SPT dan uji

permeabilitas) kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sampel inti bor batuan

pondasi untuk diuji di laboratorium. Pengujian ini dimaksudkan untuk

memperoleh data sifat-sifat teknis batuan pondasi. Uji laboratorium telah

dilaksanakan pada Tahun 2018.

3.1.3.2 Susunan Lapisan Tanah Titik BH-01

Berdasarkan hasil pemboran inti di lokasi sayap kiri as bendung diketahui


bahwa susunan lapisan tanahnya adalah sebagai berikut:

3-10
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

Tabel 3.3 Susunan Lapisan Tanah Titik BH-01


Kedalaman Litologi
0,0 – 3 (m) Lempung pasiran warna abu abu kecoklatan,
kenyal, plastisitas tinggi, agak liat
3 – 7.5 (m) Pasir halus lanauan; kelabu; agak padat, mudah
urai, plastisitas rendah
7.5 – 25 (m) Batulempung abu abu kehitaman, sangat keras,
plastisitas tinggi, mengandung cangkang
moluska, tidak karbonatan

3.1.3.3 Hasil Uji SPT Titik BH-01

Uji SPT di lokasi sayap kiri as bendung didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 3.4 Hasil Uji SPT di Titik BH-01

Keda-
SPT
laman
(m) Pengujian N
2 N1=1; N2=1; N3=2 3
4 N1=3; N2=13; N3=16 29
6 N1=18; N2=33; N3=41 >>50
8 N1=21; N2=39; N3=50 >>50
10 N1=38; N2=40; N3=50 >>50
12 N1=31; N2=47 ; N3=50 >>50
14 N1=35; N2=50; N3=50 >>50
16 N1=37; N2=50; N3=50 >>50
18 N1=42; N2=50; N3=50 >>50
20 N1=37; N2=50; N3=50 >>50
22 N1=50; N2=50; N3=50 >>50
24 N1=50; N2=50; N3=50 >>50

3-11
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

3.1.3.4 Hasil Uji Laboratorium Sample Titik BH-01

Tabel 3.5 Hasil Uji Laboratorium Sample BH-01

Depth
No Parameter Unit
8-8.5 m
1 Unit Weigth n Gr/cm3 1.79
2 Spesific gravity Gs Gr/cm3 2.69
3 Liquid limits Ll % 48
4 Plastic limits Pl % 35
5 Index of Plasticity IP % 16
6 Cohesion C kPa 5.58
Angle of Internal
7
Friction  ° 35
8 Moisture Content w % 1.70
9 Permeabilitas k Cm/dt 2.6e-07

3.1.3.5 Susunan Lapisan Tanah Titik BH-02

Berdasarkan hasil pemboran inti pada rencana as bendung diketahui bahwa


susunan lapisan tanahnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6 Susunan Lapisan Tanah Titik BH-02


Kedalaman Litologi
0,0 – 3.5 (m) Top soil lempung lanauan, coklat muda ke
abuan, agak liat
3.5 – 4.5 (m) Pasir halus, abu abu kehitaman, material lepas,
plastisitas rendah.
5 – 8.5 (m) Pasir halus kelabua, mudah urai, plastisitas
sangat rendah.
8.5 – 25 (m) Batulempung abu abu kehitaman, sangat keras,
plastisitas sangat tinggi, mengandung cangkang
moluska.

3.1.3.6 Hasil Uji SPT Titik BH-02

Uji SPT di lokasi pada rencana as bendung didapatkan hasil sebagai


berikut

3-12
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

Tabel 3.7 Hasil Uji SPT di Titik BH-02


.
Keda-
SPT
laman
(m) Pengujian N
2 N1=1; N2=2; N3=2 4
4 N1=1; N2=3; N3=4 7
6 N1=7; N2=19; N3=27 46
8 N1=17; N2=22; N3=30 >>50
10 N1=19; N2=29; N3=35 >>50
12 N1=26; N2=47 ; N3=49 >>50
14 N1=; N2=46 ; N3=50 >>50
16 N1=; N2=30 ; N3=50 >>50
18 N1=; N2=48 ; N3=50 >>50
20 N1=; N2=36 ; N3=50 >>50
22 N1=; N2=35 ; N3=50 >>50
24 N1=; N2=38 ; N3=50 >>50

3.1.3.7 Hasil Uji Laboratorium Sample Titik BH-02

Tabel 3.8 Hasil Uji Laboratorium Sample BH-02

Depth
No Parameter Unit
8-8.5m
1 Unit Weigth n Gr/cm3 1.74
3
2 Spesific gravity Gs Gr/cm 2.65
3 Liquid limits Ll % 53
4 Plastic limits Pl % 37
5 Index of Plasticity IP % 15
6 Cohesion C kPa 7
Angle of Internal
7
Friction  ° 22.1
8 Moisture Content w % 1.77
9 Permeabilitas k Cm/dt 2.3e-07

3.1.3.8 Susunan Lapisan Tanah Titik BH-03

Berdasarkan hasil pemboran inti di hulu bendung diketahui bahwa susunan


lapisan tanahnya adalah sebagai berikut:

3-13
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

Tabel 3.9 Susunan Lapisan Tanah Titik BH-03


Kedalaman Litologi
0,0 – 3,5 (m) Top soil, tanah lempung, mengandung akar
tumbuhan, abu abu kecoklatan, plastisitas sedang.
3,5 – 8,5 (m) Lempung abu-abu gelap kecoklatan, mengandung
serpihan cangkang moluska, kekerasan sedang
8.5 – 25 (m) Batulempung abu-abu kehitaman, plastisitas
tinggi, sangat keras, mengandung cangkang
moluska.

3.1.3.9 Hasil Uji SPT Titik BH-03

Uji SPT di lokasi pada hulu bendung didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 3.10 Hasil Uji SPT di Titik BH-03

Keda-
SPT
laman
(m) Pengujian N
2 N1=1; N2=1; N3=2 3
4 N1=1; N2=2; N3=3 5
6 N1=2; N2=4; N3=4 8
8 N1=4; N2=6; N3=9 15
10 N1=12; N2=16; N3=19 35
12 N1=24; N2=28 ; N3=36 >>50
14 N1=31; N2=30; N3=48 >>50
16 N1=; N2=35 ; N3=50 >>50
18 N1=; N2= ; N3=50 >>50
20 N1=; N2= ; N3=50 >>50
22 N1=; N2= ; N3=50 >>50
24 N1=; N2= ; N3=50 >>50

3.1.3.10 Hasil Uji Laboratorium Sample Titik BH-03,

Tabel 3.11 Hasil Uji laboratorium di Titik BH-03

Depth
No Parameter Unit
8-8,5 m
1 Unit Weigth n Gr/cm3 1.74
2 Spesific gravity Gs Gr/cm3 2.63
3 Liquid limits Ll % 53

3-14
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

4 Plastic limits Pl % 37
5 Index of Plasticity IP % 15
6 Cohesion C kPa 0.55
Angle of Internal
7
Friction  ° 37
8 Permeability k Cm/dt 2.4e-07
9 Moisture Content w % 1.75

3.1.3.11 Susunan Lapisan Tanah Titik BH-04

Berdasarkan hasil pemboran inti di lokasi tumpuan kanan as bendung


diketahui bahwa susunan lapisan tanahnya adalah sebagai berikut:

3.1.3.12 Susunan Lapisan Tanah Titik BH-04

Tabel 3.12 Susunan Lapisan Tanah Titik BH-04


Kedalaman Litologi
0,0 – 3,5 (m) Top soil tenah lempung pasiran, abu-abu
kecoklatan, terdapat akar tumbuhan, plastisitas
sedang.
3,5 – 7,5 (m) Pasir halus lanauan sedikit lempungan, abu-abu,
agak padat
7,5 – 25 (m) Batulempung berwarna abu-abu kehitaman,
plastisitas tinggi, sangat keras

3.1.3.13.Hasil Uji SPT Titik BH-04

Uji SPT di lokasi pada tumpuan kanan as bendung didapatkan hasil


sebagai berikut

Tabel 3.13 Hasil Uji SPT di Titik BH-04

Keda-
SPT
laman
(m) Pengujian N
2 N1=1; N2=1; N3=1 2
4 N1=1; N2=1; N3=2 3
6 N1=6; N2=9; N3=11 20

3-15
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

8 N1=16; N2=20; N3=23 43


10 N1=19; N2=24; N3=28 >>50
12 N1=29; N2=34 ; N3=37 >>50
14 N1=39; N2=50; N3=50 >>50
16 N1=50; N2=50 ; N3=50 >>50
18 N1=50; N2=50 ; N3=50 >>50
20 N1=50; N2=50 ; N3=50 >>50
22 N1=50; N2=50 ; N3=50 >>50
24 N1=50; N2=50 ; N3=50 >>50

3.1.3.14 Hasil Uji Laboratorium Sample Titik BH-04

Tabel 3.14 Hasil Uji Laboratorium di Titik BH-04


Depth
No Parameter Unit
5m
1 Unit Weigth n Gr/cm3 1.75
Spesific
2 Gs Gr/cm3 2.75
gravity
3 Liquid limits Ll % 55
4 Plastic limits Pl % 37
Index of
5 IP % 15
Plasticity
6 Cohesion C kPa 0.55
Angle of
7 Internal  ° 29
Friction
8 Permeability k Cm/dt 2.6e-07
Moisture
9 w % 1.8
Content

3.1.3.15 Susunan Lapisan Tanah Titik BH-05

Berdasarkan hasil pemboran inti di lokasi hilir as bendung diketahui


bahwa susunan lapisan tanahnya adalah sebagai berikut:

3-16
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

Tabel 3.15 Susunan Lapisan Tanah Titik BH-05

Kedalaman Litologi
0,0 – 3,5 (m) Top soil tenah lempung pasiran, abu-abu
kecoklatan, terdapat akar tumbuhan, plastisitas
sedang.
3,5 – 8,5 (m) Lempung abu abu gelap kecoklatan, mengandung
serpihan cangkang moluska, keras, plastisitas
sangat tinggi
7,5 – 25 (m) Batulempung berwarna abu-abu kehitaman,
plastisitas tinggi, sangat keras

3.1.3.16 Hasil Uji SPT Titik BH-05

Uji SPT di lokasi pada hilir as bendung didapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 3.16 Hasil Uji SPT di Titik BH-05

Keda-
SPT
laman
(m) Pengujian N
2 N1=1; N2=2; N3=3 5
4 N1=2; N2=3; N3=4 7
6 N1=3; N2=5; N3=8 13
8 N1=6; N2=8; N3=10 18
10 N1=7; N2=9; N3=12 21
12 N1=10; N2=14 ; N3=17 31
14 N1=13; N2=18; N3=21 39
16 N1=30; N2=34 ; N3=44 >>50
18 N1=36; N2=49 ; N3=59 >>50
20 N1=50; N2=50 ; N3=50 >>50
22 N1=50; N2=50 ; N3=50 >>50
24 N1=50; N2=50 ; N3=50 >>50

3-17
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

3.1.3.17 Hasil Uji Laboratorium Sample Titik BH-04

Tabel 3.17 Hasil Uji Laboratorium sampel BH-05

Depth
No Parameter Unit
5m
1 Unit Weigth n Gr/cm3 1.68
Spesific
2 Gs Gr/cm3 2.71
gravity
3 Liquid limits Ll % 48
4 Plastic limits Pl % 34
Index of
5 IP % 27
Plasticity
6 Cohesion C kPa 0.48
Angle of
7 Internal  ° 5.81
Friction
8 Permeability k Cm/dt 2.6e-07
Moisture
9 w % 1.60
Content

Tabel 3.18 Hasil Uji Laboratorium sampel BH-05

Depth
No Parameter Unit
6m
1 Unit Weigth n Gr/cm3 1.79
Spesific
2 Gs Gr/cm3 2.57
gravity
3 Liquid limits Ll % 48
4 Plastic limits Pl % 34
Index of
5 IP % 30
Plasticity
6 Cohesion C kPa 0.48
Angle of
7 Internal  ° 8.17
Friction
8 Permeability k Cm/dt 2.4e-07
Moisture
9 w % 1.73
Content

3-18
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

Tabel 3.19 Hasil Uji Laboratorium sampel BH-05

Depth
No Parameter Unit
8m
1 Unit Weigth n Gr/cm3 1.79
Spesific
2 Gs Gr/cm3 2.57
gravity
3 Liquid limits Ll % 48
4 Plastic limits Pl % 34
Index of
5 IP % 29
Plasticity
6 Cohesion C kPa 0.48
Angle of
7 Internal  ° 8.17
Friction
8 Permeability k Cm/dt 3.2e-07
Moisture
9 w % 1.41
Content

3.1.4 Geotek Lokasi Titik HB-01

3.1.4.1 Lapisan Tanah di Titik HB-01

Susunan lapisan tanah berdasarkan handbor pada titik HB-01 adalah


sebagai berikut:
Tabel 3.20 Susunan Lapisan Tanah Lokasi HB-01
KEDALAMAN
DESKRIPSI LAPISAN TANAH
(cm)
0 – 20 Lempung kecoklatan mengandung banyak sisa tumbuhan
20 – 170 Lempung lanauan kehitaman plastisitas tinggi, agak padat
170 - 200 Lempung kehitaman dengan pastisitas tinggi, agak keras

3.1.4.2 Hasil Uji Laboratorium Sample dari Titik HB-01

Uji laboratorium mekanika tanah yang diambil dari HB-01 pada


kedalaman 1.5 meter didapatkan hasil sebagai berikut:

3-19
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

Tabel 3.21 Hasil Uji Laboratorium Sample HB-01


No Parameter Unit Depth 2m
1 Unit Weigth n Gr/cm3 1.726
2 Spesific gravity Gs Gr/cm3 2.63
3 Liquid limits Ll % 52
4 Plastic limits Pl % 36
5 Index of Plasticity IP % 16
6 Cohesion C kPa 27
Angle of Internal
7 θ ° 16.3
Friction

3.1.5 Geotek Lokasi Titik HB-02

3.1.5.1 Lapisan Tanah di Titik HB-02

Susunan lapisan tanah berdasarkan handbor pada titik HB-02 adalah


sebagai berikut:
Tabel 3.22 Susunan Lapisan Tanah Lokasi HB-02
KEDALAMAN
DESKRIPSI LAPISAN TANAH
(cm)
0 – 70 Lumpur bergambut; coklat gelap, lunak
70 – 200 Lempung; kehitaman, liat, plastis; kenyal

3.1.5.2 Hasil Uji Laboratorium Sample dari Titik HB-02

Uji laboratorium mekanika tanah yang diambil dari HB-02 pada


kedalaman 1.5 meter didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.23 Hasil Uji Laboratorium Sample HB-02
No Parameter Unit Depth 2m
1 Unit Weigth n Gr/cm3 1.755
3
2 Spesific gravity Gs Gr/cm 2.633
3 Liquid limits Ll % 46
4 Plastic limits Pl % 36
5 Index of Plasticity IP % 10
6 Cohesion C kPa 7
Angle of Internal
7
Friction  ° 26.8

3-20
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

3.1.6 Geotek Lokasi Titik HB-03

3.1.6.1 Lapisan Tanah di Titik HB-03

Susunan lapisan tanah berdasarkan handbor pada titik HB-03 adalah


sebagai berikut:

Tabel 3.24 Susunan Lapisan Tanah Lokasi HB-03


KEDALAMAN
DESKRIPSI LAPISAN TANAH
(cm)
0 – 50 Lumpur bergambut; coklat gelap, lunak
50 – 200 Lumpur; Lempung kehitaman, liat, plastis; kenyal

3.1.6.2 Hasil Uji Laboratorium Sample dari Titik HB-03

Uji laboratorium mekanika tanah yang diambil dari HB-03 pada


kedalaman 1.5 meter didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.25 Hasil Uji Laboratorium Sample HB-03
No Parameter Unit Depth 2m
1 Unit Weigth n Gr/cm 3
1.673
2 Spesific gravity Gs Gr/cm3 2.638
3 Liquid limits Ll % 60
4 Plastic limits Pl % 36
5 Index of Plasticity IP % 24
6 Cohesion C kPa 7
Angle of Internal
7
Friction  ° 19.5

3.1.7 Geotek Lokasi Titik HB-04

3.1.7.1 Lapisan Tanah di Titik HB-04

Susunan lapisan tanah berdasarkan handbor pada titik HB-03 adalah


sebagai berikut:
Tabel 3.26 Susunan Lapisan Tanah Lokasi HB-04
KEDALAMAN
DESKRIPSI LAPISAN TANAH
(cm)
0 – 40 Lanau lempung mengandung humus; coklat hitam, lunak;
kurang liat
40 – 90 Lanau lempung; coklat, lunak hingga agak kenyal; agak liat

3-21
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

90 - 200 Lanau lempung; abu-abu, lunak hingga agak kenyal; liat

3.1.7.2 Hasil Uji Laboratorium Sample dari Titik HB-4

Uji laboratorium mekanika tanah yang diambil dari HB-04 pada


kedalaman 1.5 meter didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.27 Hasil Uji Laboratorium Sample HB-04


No Parameter Unit Depth 2m
1 Unit Weigth n Gr/cm 3
1.771
3
2 Spesific gravity Gs Gr/cm 2.641
3 Liquid limits Ll % 47
4 Plastic limits Pl % 21
5 Index of Plasticity IP % 26
6 Cohesion C kPa 5.4
Angle of Internal
7
Friction  ° 18.5

3.1.8 Geotek Lokasi Titik Hb-05

3.1.8.1 Lapisan Tanah di Titik HB-05

Susunan lapisan tanah berdasarkan handbor pada titik HB-05 adalah


sebagai berikut:
Tabel 3.28 Susunan Lapisan Tanah Lokasi HB-05
KEDALAMAN
DESKRIPSI LAPISAN TANAH
(cm)
0 – 30 Lanau lempung; coklat, lunak; liat
30 – 200 Lempung-lanau; kelabu, agak kenyal hingga sangat kenyal;
liat

3.1.8.2 Hasil Uji Laboratorium Sample dari Titik HB-05

Uji laboratorium mekanika tanah yang diambil dari HB-05 pada


kedalaman 1.5 meter didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.29 Hasil Uji Laboratorium Sample HB-05


No Parameter Unit Depth 2m
1 Unit Weigth n Gr/cm 3
1.783

3-22
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

2 Spesific gravity Gs Gr/cm3 2.661


3 Liquid limits Ll % 48
4 Plastic limits Pl % 23
5 Index of Plasticity IP % 25
6 Cohesion C kPa 6
Angle of Internal
7
Friction  ° 19.7

3.1.9 Geotek Lokasi Titik Hb-06

3.1.9.1 Lapisan Tanah di Titik HB-06

Susunan lapisan tanah berdasarkan handbor pada titik HB-06 adalah


sebagai berikut:
Tabel 3.30 Susunan Lapisan Tanah Lokasi HB-06
KEDALAMAN
DESKRIPSI LAPISAN TANAH
(cm)
0 – 20 Lempung; coklat, lunak; liat
20 – 300 Lempung-lanau; kelabu, agak kenyal hingga agak keras; agak
liat

3.1.9.2 Hasil Uji Laboratorium Sample dari Titik HB-06

Uji laboratorium mekanika tanah yang diambil dari HB-06 pada


kedalaman 1.5 meter didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.31 Hasil Uji Laboratorium Sample HB-06
No Parameter Unit Depth 2m
1 Unit Weigth n Gr/cm 3
1.616
3
2 Spesific gravity Gs Gr/cm 2.629
3 Liquid limits Ll % 59
4 Plastic limits Pl % 34
5 Index of Plasticity IP % 25
6 Cohesion C kPa 3
Angle of Internal
7
Friction  ° 16.1

3.1.10 Geotek Lokasi Titik HB-07

3.1.10.1 Lapisan Tanah di Titik HB-07

3-23
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

Susunan lapisan tanah berdasarkan handbor pada titik HB-07 adalah


sebagai berikut:
Tabel 3.32 Susunan Lapisan Tanah Lokasi HB-07
KEDALAMAN
DESKRIPSI LAPISAN TANAH
(cm)
0 – 70 Lempung, lanau sedikit pasiran sedikit kerikilan; kuning, agak
lunak, agak liat
70 – 200 Lempung; berlumpur; kelabu, sangat lunak

3.1.10.2 Hasil Uji Laboratorium Sample dari Titik HB-07

Uji laboratorium mekanika tanah yang diambil dari HB-07 pada


kedalaman 1.5 meter didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.33 Hasil Uji Laboratorium Sample HB-07
No Parameter Unit Depth 2m
1 Unit Weigth n Gr/cm 3
1.622
3
2 Spesific gravity Gs Gr/cm 2.648
3 Liquid limits Ll % 68
4 Plastic limits Pl % 37
5 Index of Plasticity IP % 31
6 Cohesion C kPa 5
Angle of Internal
7
Friction  ° 16.4

3.1.11 Geotek Lokasi Titik HB-08

3.1.11.1 Lapisan Tanah di Titik HB-08

Susunan lapisan tanah berdasarkan handbor pada titik HB-08 adalah


sebagai berikut:
Tabel 3.34 Susunan Lapisan Tanah Lokasi HB-08
KEDALAMAN
DESKRIPSI LAPISAN TANAH
(cm)
0 – 30 Lanau lempung mengandung humus; hitam coklat; lunak
30 - 200 Lempung lanauan; kecoklatan, sangat kenyal, liat

3-24
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

3.1.11.2 Hasil Uji Laboratorium Sample dari Titik HB-08

Uji laboratorium mekanika tanah yang diambil dari HB-08 pada


kedalaman 1.5 meter didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.35 Hasil Uji Laboratorium Sample HB-08


No Parameter Unit Depth 2m
1 Unit Weigth n Gr/cm3 1.636
3
2 Spesific gravity Gs Gr/cm 2.645
3 Liquid limits LL % 71
4 Plastic limits PL % 33
5 Index of Plasticity IP % 38
6 Cohesion C kPa 8
Angle of Internal
7
Friction  ° 16.6

3.1.12 Geotek Lokasi Titik HB-09

3.1.12.1 Lapisan Tanah di Titik HB-09

Susunan lapisan tanah berdasarkan handbor pada titik HB-09 adalah


sebagai berikut:
Tabel 3.36 Susunan Lapisan Tanah Lokasi HB-09
KEDALAMAN
DESKRIPSI LAPISAN TANAH
(cm)
0 – 80 Lempung lanauan kecoklatan, agak lunak
80 – 200 Lempung lanauan berlumpur; kelabu, agak lunak hingga lunak

3.1.12.2 Hasil Uji Laboratorium Sample dari Titik HB-09

Uji laboratorium mekanika tanah yang diambil dari HB-09 pada


kedalaman 1.5 meter didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.37 Hasil Uji Laboratorium Sample HB-09
No Parameter Unit Depth 2m
1 Unit Weigth n Gr/cm 3
1.599
2 Spesific gravity Gs Gr/cm3 2.629
3 Liquid limits Ll % 63
4 Plastic limits Pl % 31
5 Index of Plasticity IP % 32

3-25
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

6 Cohesion C kPa 7.1


Angle of Internal
7
Friction  ° 16.3

3.13 Geotek Lokasi Titik Hb-10

3.1.13.1 Lapisan Tanah di Titik HB-10

Susunan lapisan tanah berdasarkan handbor pada titik HB-10 adalah


sebagai berikut:
Tabel 1.38 Susunan Lapisan Tanah Lokasi HB-10
KEDALAMAN
DESKRIPSI LAPISAN TANAH
(cm)
0 – 70 Lemping pasiran; kecoklatan, mengandung humus
70 – 200 CH: Lempung; kelabu, kenyal hingga agak keras, liat

3.1.13.2 Hasil Uji Laboratorium Sample dari Titik HB-10

Uji laboratorium mekanika tanah yang diambil dari HB-10 pada


kedalaman 1.5 meter didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.39 Susunan Lapisan Tanah Lokasi HB-10
No Parameter Unit Depth 2m
1 Unit Weigth n Gr/cm3 1.806
2 Spesific gravity Gs Gr/cm3 2.701
3 Liquid limits Ll % 48
4 Plastic limits Pl % 25
5 Index of Plasticity IP % 23
6 Cohesion C kPa 9
Angle of Internal
7
Friction  ° 20.2

3.1.14 Geotek Lokasi Titik TP-1

3.1.14.1 Lapisan Tanah di Titik TP-1

Susunan lapisan tanah berdasarkan Testpit pada titik TP-1 dengan


koordinat
X = 722478 Y = 9746012 dan kedalaman 3 meter adalah sebagai berikut:

3-26
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

Tabel 3.40 Susunan Lapisan Tanah Lokasi TP-1


KEDALAMAN
DESKRIPSI LAPISAN TANAH
(cm)
Top soil, tanah lempung-lanauan, terdapat akar tumbuhan,
0 – 32 coklat muda ke abu abuan, plastisitas sedang

Lanau kecoklatan, agak padat, menganung sedikit serpihan


32-150 lignit, plastisitas tinggi

150-200 Lanau kelabu, plastisitas tinggi, agak padat.

Lanau kehitaman, mengandung cangkang moluska, plastisitas


200-300 sangat tinggi, sangat keras

3.1.14.2 Hasil Uji Laboratorium Sample dari Titik TP-1

Uji laboratorium mekanika tanah yang diambil dari TP-1 pada kedalaman
2 meter didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.41 Hasil Uji Laboratorium Sample TP-1
No Parameter Unit Depth 2.2m
1 Unit Weigth n Gr/cm3 1.85
2 Spesific gravity Gs Gr/cm3 2.626
3 Liquid limits Ll % 64
4 Plastic limits Pl % 29
5 Index of Plasticity IP % 24
6 Cohesion C kPa 3.92
Angle of Internal
7
Friction  ° 14

8 Permeabilitas k Cm/dt 3.15e-07

3.1.14.3 Rekomendasi Teknis Lokasi Titik TP-1

Tanah timbunan di lokasi titik TP-1 memiliki cadangan sekitar 243.779 m3


dengan ketebalan 1,5 meter dan luas area 16.52 Ha dengan perkiraan volume
efektif sekitar 60% maka cadangan optimal adalah sekitar 146.267 m3 sebagai
tanah timbunan inti. Lapisan tanah lainnya di luar pengujian dapat saja digunakan
sebagai tanah timbunan pengisi dan bukan sebagai tanah timbunan inti.

3-27
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

3.1.15 Geotek Lokasi Titik TP-1

3.1.15.1 Lapisan Tanah di Titik TP-2

Susunan lapisan tanah berdasarkan Testpit pada titik TP-2 dengan


koordinat
X =722155 Y =9746261 dan kedalaman 3 meter adalah sebagai berikut:

Tabel 3.42 Susunan Lapisan Tanah Lokasi TP-2


KEDALAMAN
DESKRIPSI LAPISAN TANAH
(cm)
Top soil, tanah lempung-lanauan, terdapat akar tumbuhan,
0 – 32 coklat muda ke abu abuan, plastisitas sedang

Lanau kecoklatan, agak padat, menganung sedikit serpihan


32-150 lignit, plastisitas tinggi

3.1.15.2 Hasil Uji Laboratorium Sample dari Titik TP-2

Uji laboratorium mekanika tanah yang diambil dari TP-2 pada kedalaman
2 meter didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.43 Hasil Uji Laboratorium Sample TP-2


No Parameter Unit Depth 3.3m
1 Unit Weigth n Gr/cm3 1.732
2 Spesific gravity Gs Gr/cm3 2.613
3 Liquid limits Ll % 66
4 Plastic limits Pl % 37
5 Index of Plasticity IP % 29
6 Triaxial CU C kPa 10
Angle of Internal
7
Friction  ° 20.7

8 Permeabilitas k Cm/dt 2.8e-06

3-28
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

3.1.16 Geotek Lokasi Titik TP-3

3.1.16.1 Lapisan Tanah di Titik TP-3

Susunan lapisan tanah berdasarkan Testpit pada titik TP-3 dengan


koordinat
X = 721578 Y = 9746429 dan kedalaman 3 meter adalah sebagai berikut:

Tabel 3.44 Susunan Lapisan Tanah Lokasi TP-3


KEDALAMAN
DESKRIPSI LAPISAN TANAH
(cm)
0 – 40 Lempung lanauan, mengandung akar akar tumbuhan
40-260 Lempung coklat muda, mengandung serpihan lignit, plastisitas
tinggi, padat
260-300 Lempung keabuan, mengandung cangkang moluska, plastisitas
sangat tinggi, sangat keras.

3.1.16.2 Hasil Uji Laboratorium Sample dari Titik TP-3

Uji laboratorium mekanika tanah yang diambil dari TP-3 pada kedalaman
2.4 meter didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.45 Hasil Uji Laboratorium Sample TP-3

No Parameter Unit Depth 3.3m


1 Unit Weigth n Gr/cm3 1.747
2 Spesific gravity Gs Gr/cm3 2.635
3 Liquid limits Ll % 61
4 Plastic limits Pl % 37
5 Index of Plasticity IP % 24
6 Triaxial CU C kPa 13
Angle of Internal
7
Friction  ° 26.3

8 Permeabilitas k Cm/dt 3.1e-07

3.1.16.3 Rekomendasi Teknis Lokasi Titik TP-3

Tanah timbunan di lokasi titik TP-1 memiliki cadangan sekitar 452.589 m3


dengan ketebalan 2 meter dan luas area 22.63 Ha dengan perkiraan volume efektif

3-29
7
Laporan Geologi
Detail Desain Pembangunan Daerah Irigasi Supuri (Tahap I) Kabupaten Mamberamo Raya

sekitar 60% maka cadangan optimal adalah sekitar 271.553 m3 sebagai tanah
timbunan inti. Lapisan tanah lainnya di luar pengujian dapat saja digunakan
sebagai tanah timbunan pengisi dan bukan sebagai tanah timbunan inti.

3-30
7
3-36
7

Anda mungkin juga menyukai