Revolusi Februari 1917 Lenin mengajukan slogan, "Merubah perang imperialis menjadi perang
sipil" (artinya, perang antara kelas pekerja dan kelas kapitalis). Kaum
Periode antara tahun 1907 dengan 1911 sangat sulit bagi kaum kiri. Lenin
buruh harus berhenti saling membunuh dan harus menentang para
melukiskan zaman reaksioner itu:
kapitalis yang berdosa atas perang tersebut.
Para pendukung Tsar berjaya. Semua partai revolusioner bahkan semua
partai oposisi dihancurkan. Perasaan depresi dan demoralisasi,
Pada hari-hari awal, perang imperialis mendapatkan dukungan yang
perpecahan, pertikaian, pembelotan dan pornografi mengganti kegiatan
sangat luas dari masyarakat. Namun dukungan itu semakin merosot
politik. Namun di saat yang sama, pada zaman ini partai-partai
karena massa rakyat di masing-masing negeri harus berkorban terus.
revolusioner dan kelas revolusioner mendapatkan pelajaran yang amat
Jutaan laki-laki berjatuhan di garis depan. Sedangkan kaum perempuan
bermanfaat pelajaran dalam memahami perjuangan politik, dan pelajaran
harus mengurus rumah tangga sekaligus bekerja berjam-jam di pabrik para pekerja di Vyborg segera melakukan solidaritas dan mogok kerja.
dengan upah yang melarat. Sehingga tidak mengherankan Revolusi tahun Aksi mereka pada gilirannya menyuluh aksi-aksi mogok di seluruh
1917 pecah pada Hari Perempuan. Seorang pekerja di pabrik mesin Nobel ibukota. Tsar menyuruh tentara menghancurkan demonstrasi dan
menggambarkan kejadian pada hari itu: pemogokan. Namun tampilnya tentara hanya menimbulkan sebuah
gerakan protes yang mengarah ke insureksi.
Kami mendengar suara-suara wanita di lorong di belakang jendela-jendela
bagian kami: ‘Turunkan harga! Hentikan kelaparan! Pangan untuk kaum Pada tahun 1905 tentara tetap loyal terhadap Tsar. Namun di tahun 1917
buruh!' Aku bersama beberapa kawan lain bergegas ke jendela itu. Pintu- para prajurit sangat resah. Mereka telah mengalami tiga tahun perang
pintu pabrik Bolsyaya Sampsonievskaya dibuka lebar. Massa buruh yang mengerikan, dan tidak lagi antusias untuk membela rezim. Para
perempuan yang kelihatan militan memenuhi lorong. Wanita yang prajurit kebanyakan adalah rakyat kecil yang semakin bersimpati dengan
melihat kami mulai melambaikan tangan sambil berteriak: ‘Keluar pabrik! buruh, dan merasa memiliki kepentingan bersama dengan kaum buruh.
Mogok kerja!’ Gumpalan-gumpalan salju terbang-melayang melalui Pada tanggal 27 Februari sejumlah resimen membelot ke kubu
jendela. Kami memutuskan untuk ikut berdemonstrasi. revolusioner. Pada hari itu juga, para politisi di Duma yang sampai saat itu
hanya merupakan parlemen boneka, menolak instruksi-instruksi Tsar dan
Dalam Revolusi Februari kita menyaksikan dinamiki perjuangan kaum menyatakan diri sebagai Pemerintahan Transisi.
tertindas. Kaum buruh perempuan dari sektor-sektor yang
pengorganisirannya terlemah, menjadi katalisator bagi seluruh revolusi. Empat hari kelak, pada tanggal 3 Maret, Tsar Nicholas II akhirnya turun
Kemudian mereka segera menghimbau agar kaum buruh di sektor lain tahkta. Rezim Tsar berhasil ditumbangkan dalam kuran waktu sependek
ikut berjuang. Sektor yang paling militan adalah para pekerja pabrik mesiu 12 hari. Mirip dengan peristiwa tahun 1905, dalam revolusi Februari aksi-
di daerah Vyborg. Di sektor ini Partai Bolsyevik cukup kuat, tetapi para aksi mogok menimbulkan komite-komite buruh, yang lantas mendirikan
pemimpin partai setempat tidak setuju dengan aksi mogok, yang mereka sebuah dewan pengurus pusat yang mengambil nama "soviet". Kemudian
anggap prematur. Namun begitu kaum buruh perempuan turun ke jalan, muncul soviet di tempat-tempat lain pula.
harus ada aktivis buruh yang telah memikirkan pengalaman tahun 1905,
Revolusi Februari sering dicap sebagai revolusi "spontan" karena tidak mengkritik ilusi-ilusi konstitusional para liberal dan Mensyevik,
ada kepemimpinan yang jelas. Namun kita tidak boleh melupakan mempelajari perspektif-perspektif revolusi, ratusan kali mengkaji kembali
peranan yang dimainkan oleh ribuan buruh yang teradikalisasi dalam masalah peranan tentara dan secara saksama mengamati dinamika intern
revolusi tahun 1905 dan yang tetap menjadi anggota atau simpatisan dalam militer, -- aktivis buruh yang mampu menarik kesimpulan dari apa
Partai Bolsyevik. Para aktivis ini, yang dilukiskan oleh Trotsky sebagai yang mereka saksikan, lantas mensosialisikan kesimpulan itu kepada
"buruh yang sadar dan kawakan yang kebanyakan terdidik oleh Partai orang lain.
Lenin", menjadi pimpinan di lapangan.
Partai Bolsyevik itu masih kecil dan terfragmentasi pada bulan Februari, Dengan semakin gencarnya gerakan buruh, soviet mulai mengambil alih
tetapi kemudian bisa berperan besar dalam revolusi Oktober karena kendali dan mengurusi fungsi-fungsi dasar di ibukota serta mengorganisir
beruntung dari pengalaman revolusi tahun 1905 dan pergolakan bulan kembali proses produksi. Kaum buruh semakin melihat soviet itu sebagai
Februari. Lenin pernah mengatakan, partai revolusioner harus pemerintahan mereka. Soviet menjadi sebuah administrasi tandingan
mempunyai "daya ingatan bagi kelas buruh" (the memory of the class). yang menantang Pemerintahan Transisi. Maka muncullah sebuah situasi
Partai Bolsyevik bisa bertahan dan akhirnya menang karena belajar dari yang disebut oleh Trotsky dengan nama "dual power" -- (kekuasaan dobel
pengalaman-pengalaman revolusioner, terutama peristiwa-peristiwa atau kekuasaan ganda). Kata Trotsky, keadaan "dual power" tersebut
tahun 1905. Selama tahun-tahun sulit antara 1906 dan 1917, mereka muncul begitu "kelas-kelas yang bermusuhan [kaum buruh dan kaum
tidak lupa bahwa massa rakyat telah terbukti mampu untuk majikan] masing-masing mengandalkan sistem-sistem pemerintahan yang
mengoyahkan rezim Tsar. Jadi mereka memiliki semangat untuk terus bertentangan -- yang satunya kadaluwarsa, yang lain masih dalam proses
berjuang dan mempertahankan organisasi mereka. pembentukan -- yang berdesak-desakan pada setiap langkah di bidang
pemerintahan."
Trotsky baru mengerti peranan partai Bolsyevik pada tahun 1917. Dalam
bukunya tentang sejarah revolusi dia menulis: Di antara massa buruh Partai Bolsyevik sendiri agak terperangah oleh revolusi Februari. Namun
dua bulan kemudian mereka sudah mewakili sebuah minoritas yang serta mengangkat sebuah slogan yang terkenal: "Pangan, perdamaian,
penting dalam kelas buruh. Mayoritas dalam soviet memang masih tanah [untuk para penggarap]."
dipegang oleh kaum Revolusioner-Sosial (partai petani) dan kaum
Mensyevik (sosialis moderat) yang mendukung Pemerintahan Transisi Setelah bulan April, dukungan terhadap Partai Bolsyevik semakin
dengan syarat tertentu. Sikap kaum mayoritas itu berdasarkan teori bertumbuh. Satu faktor yang penting disini adalah kehancuran ekonomi
umum bahwa sebelum revolusi sosialis, Rusia dikira harus melalui sebuah yang disebabkan oleh perang. Makin lama makin banyak perusahaan yang
revolusi demokratik yang akan memapankan demokrasi parlementer gulung tikar; sehingga makin banyak pekerja yang tunakarya. Gagalnya
borjuis. ekonomi kapitalis membuat slogan-slogan Bolsyevik yang anti-kapitalis
semakin disambut oleh para pekerja. Perlawanan oleh kaum buruh
Namun massa buruh semenjak awal merasa curiga terhadap menjadi lebih gencar.
Pemerintahan Transisi. Kaum pekerja menjadi lebih curiga lagi pada bulan
April, ketika pemerintahan tersebut menyatakan rencana untuk Pemerintahan Transisi menyerang kaum pekerja, dengan harapan,
melanjutkan perang. Mengingat bahwa peristiwa Februari disebabkan serangan itu akan mengambil hati kaum kapitalis. Mereka memprovokasi
oleh kemarahan tentang perang tersebut, kecurigaan para pekerja tidak demonstrasi-demonstrasi yang melibatkan ratusan ribu pekerja,
sulit dipahami. kemudian mereka menuduh Partai Bolsyevik sebagai pemicu insureksi.
Koran partai dilarang, pemimpin utama ditangkap. Untuk sementara,
Pada bulan April itu Lenin kembali ke Rusia. Dia lekas menggembleng represi ini membiakkan suasana yang lebih konservatif dalam tubuh
Partai Bolsyevik untuk melancarkan perjuangan ke arah sosialisme, gerakan buruh. Namun para aktivis yang lebih sadar menarik kesimpulan,
dengan orientasi bahwa sebuah revolusi sosialis di Rusia bisa menyulut tidaklah cukup mengganti beberapa menteri. Kekuasaan harus diambil
revolusi di negeri-negeri barat. Orientasi baru yang diajukan oleh Lenin itu alih oleh soviet. Untuk itu, para pemimpin moderat di dalam soviet harus
berarti, kaum Bolsyevik harus mengutuk Pemerintahan Transisi sebagai diganti juga. Artinya, kaum Bolsyevik harus menjadi kepemimpinan
pemerintah kapitalis. Mereka harus menuntut agar perang dihentikan, soviet.
Waktu itu soviet sudah mulai berkembang sebagai embrio masyarakat
baru, di mana kaum pekerja akan menguasai proses produksi dan
mengambil keputusan berdasarkan kepentingan rakyat sendiri. Kaun
buruh sudah sadar bahwa dalam masyarakat luas kepentingan ini akan
diperjuangkan oleh soviet. Peristiwa bulan Februari dan Juli telah
meradikalisasi mereka, sehingga mereka semakin menyambut
argumentasi Bolsyevik bahwa kelas buruh dan rakyat tertindas harus
mengambil alih kekuasaan dan menghancurkan kaum penguasa.