BAB II
Sikap Ilmiah Siswa SMA ditinjau dari Minat Belajar Siswa, menyatakan bahwa
terdapat perbedaan penguasaan konsep biologi dan sikap ilmiah siswa antara siswa
yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti model
pembelajaran langsung (F= 9,264, p= 0,001 < 0,05), (2) terdapat pengaruh interaksi
antara model pembelajaran dengan minat belajar biologi siswa antara siswa yang
langsung.
Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Materi Pencemaran
lingkungan di kelas VII semester II MTs Darussalam Kota Besi Kabupaten Kota
waringin Timur Tahun Ajaran 2014/2015, dengan model pembelajaran inkuiri terjadi
5
6
Pembelajaran Inkuri terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis
konvensional adalah 56,47 yang termaksud pada kriteria nilai rendah. Berdasarkan
hasil analisis perhitungan uji t, terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model
Inkuiri berasal dari kata‘to inquire” yang berarti ikut serta atau terlibat, dalam
yang berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa, sehingga
dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan
kreativitas dalam memahami konsep dan memecahkan masalah. Model inkuiri adalah
rangkaian kegiatan pembelajaran yang dirancang untuk melibatkan siswa secara aktif
dan menyelidiki sehingga siswa mampu berpikir kritis, logis dan analitis dalam
discovery, menggunakan metode diskusi, tanya jawab, simulasi, dan penugasan, serta
menggunakan teknik dengan mengelompokkan siswa secara acak agar dalam satu
kelompok terdiri dari siswa yang heterogen. Terdapat tiga macam tujuan dalam
dipelajari.
Suryani dan Leo (2012 :119) mengemukakan beberapa hal yang menjadi ciri
2 Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan
3 Aktivitas pembelajaran dilakukan melalui kegiatan Tanya jawab antara guru dan
tidak hanya dituntut agar menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka
pembelajaran tentu terdapat langkah-langkah yang sudah tersusun secara runtut yang
sebagai berikut :
1) Orientasi
2) Merumuskan masalah
3) Mengajukan hipotesis
4) Mengumpulkan data
5) Menguji hipotesis
6) Menarik kesimpulan
dikemukakan oleh Sanjaya lebih rinci dimana pembelajaran diawali dengan kegiatan
9
topik, tujuan pembelajaran, dan langkah pembelajaran yang akan dilakukan oleh
siswa. Sehingga pembelajaran menjadi lebih terarah dan siswa mengerti apa yang
inkuiri yang dikemukakan oleh Winasanjaya dan dapat diuraikan sebagai berikut:
pembelajaran dapat dilakukan dengan kegiatan tanya jawab kepada siswa agar
masalah tidak terlalu sulit. Setelah masalah diajukan siswa diminta untuk
membuat jawaban sementara sehingga muncul hipotesis. Salah satu cara yang
dilakukan untuk membuktikan apakah hipotesis yang sudah dibuat oleh siswa
berkelompok. Proses mencari jawaban adalah hal yang sangat penting dalam
yang diperoleh. Siswa dilatih untuk berpikir kritis dengan saling bertukar ide
melalui kegiatan diskusi. Agar siswa memperoleh informasi yang akurat maka
lain akan memberi tanggapan atas presentasi yang dilakukan oleh kelompok
panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah
ditentukan.
12
model mempunyai kelebihan dan kekurangan tetapi semua itu dapat diatasi dengan
baik jika seorang guru kreatif dalam menggunakannya dan siswa akan terlihat aktif
juga berorientasi pada proses belajar. Karena itu, kriteria keberhasilan dalam
menemukan sesuatu. Pada inkuiri ini yang dinilai adalah proses menemukan
sendiri hal baru dan proses adaptasi yang berkesinambungan secara tepat dan
serasi antara hal baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa .
13
2 Prinsip Interaksi
siswa dengan guru, interaksi siswa dengan siswa, maupun interaksi siswa
membantu siswa menjadi mandiri, percaya diri dan yakin pada kemampuan
intelektualnya sendiri untuk terlibat secara aktif. Guru hanya perlu menjadi
3 Prinsip Bertanya
mereka sendiri, yang dapat bersifat open-ended, memberi peluang siswa untuk
yang mungkin dari mereka sendiri, dan mengantar pada lebih banyak
14
pertanyaan lain. Oleh karena itu peran yang harus dilakukan guru dalam
proses berpikir.
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah
5 Prinsip Keterbukaan
pengetahuan alam (sains) yang berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang
biologi. Obyek pendidikan biologi tersebut merupakan satu kesatuan interaktif yang
subyek didik dan teknologi pendidikan. Sedangkan biologi sebagai ilmu memiliki
masyarakat.
sebagai ilmu) untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu untuk membangun pengetahuan,
menerima begitu saja pembelajaran biologi yang disampaikan oleh guru, akan tetapi
ada interaksi antara siswa, guru, dan objek biologi yang dipelajari.
Mata pelajaran biologi telah ditetapkan sebagai mata pelajaran yang bertujuan
sebagai berikut:
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerja
tertulis.
lingkungan.
bahkan tanpa menyesuaikan model yang tepat berdasarkan sifat dan karakteristik dari
pasif, siswa tidak diajarkan model belajar yang dapat memahami bagaimana belajar,
kontekstual, (2) tidak menantang, (3) pasif, dan (4) bahan pembelajarannya tidak
membagi bahan ajar menjadi unit-unit kecil dan penyajian bahan ajar antara materi
yang satu terpisah dengan materi yang lain, antara fonem, morfem, kata, dan kalimat
tidak dikaitkan antara yang satu dengan yang lain tiap materi pelajaran berdiri sendiri
sebagai bidang ilmu, termasuk pula sistem penilainnya. Dalam proses belajar
menuntut sarana dan prasarana yang memadai sehingga lebih mungkin dilaksanakan.
Materi pelajaran yang disajikan dapat bersifat klasikal sehingga tidak menuntut biaya
terjadi antara lain mencakup pengaturan stimulus yang diterima dan menyesuaikan
dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki dan terbentuk dalam pikiran seseorang
belajar ini akan diperoleh suatu hasil belajar yang disebut hasil belajar. Suatu proses
18
belajar dapat dikatakan berhasil bila dalam diri individu terbentuk pengetahuan,
sikap, keterampilan, atau kebiasaan baru yang secara kualitatif lebih baik dari pada
sebelumnya. Adapun tabel 2.1 jenis dan indikator hasil belajar, yaitu :
No Ranah Indikator
1. Ranah kognitif
a. Pengetahuan Mengidentifikasi, mendefinisikan,
(Knowledge) mendaftar, mencocokkan, menetapkan,
menyebutkan, melabel, menggambarkan,
memilih.
b. Pemahaman Menerjemahkan, merubah, menyamarkan,
(Comprehension) menguraikan dengan kata-kata sendiri,
menulis kembali, merangkum,
membedakan, menduga, mengambil
kesimpulan, menjelaskan.
melakukan, membantu.
dilakukan dengan mengarah pada suatu tujan pengajaran. Tujuan pengajaran adalah
20
psikomotor (terlihat pada tabel 2.1). Tujuan yang ingin dicapai dalam belajar dapat
diperoleh dalam berbagai usaha dan pengalaman yang dapat mengantarkan seseorang
laku sebagai akibat dari proses belajar yang bersifat relatif menetap, dan sesuai
dengan tujuan yang telah tentukan. Hasil belajar juga merupakan kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar atau proses
belajar. Dari pendapat para ahli tentang pengertian belajar yang dikemukakan dapat
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu
dikatakan bahwa hasil belajar merupakan hal yang tidak bisa di pisahkan dari proses
belajar mengajar, karna hasil belajar menjadi tolak ukur keberhasilan seorang guru
yang telah melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas. Sehingga dapat diketahui
apakah siswa telah menguasai materi pelajaran dengan baik atau tidak.
Belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar tersebut dibagi atas dua
faktor utama, yaitu faktor yang bersumber dari diri individu yang disebut faktor
internal dan faktor yang bersumber dari luar individu yang disebut faktor eksternal.
21
Faktor internal misalnya faktor jasmaniah, faktor kelelahan dan faktor psikologis.
Faktor eksternal seperti faktor keluarga, sekolah dan masyarakat (Muhibbin, 2000).
menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu permasalahan. Proses
berfikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.
center, dimana posisi guru bergeser dari instruktur tradisional ke arah mentor. Selain
itu, pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat mendorong kearah belajar aktif,
kreatif dan interaktif dan menyenangkan. Perolehan pengetahuan siswa tidak lagi
bersumber dari transfer ilmu dari guru, melainkan melalui kegiatan membangun ilmu
seorang pendidik. Pemilihan model pembelajaran ini merupakan salah satu alternatif
tercapainya indikator dan tujuan pembelajaran. Belajar merupakan proses bagi siswa
dalam membentuk karakter dan hasil belajar kognitifnya. Setiap strategi pembelajaran
diatas yang disertai berbagai penelitian, maka diduga hasil belajar siswa dengan
22
siswa. Secara ringkas, kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 2.1
Teori Pembelajaran
ini, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat Pengaruh Model Inkuiri
Dalam Pembelajaran Biologi Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Banawa
Tengah.