ABSTRAK
Pendahuluan: Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kemampuan
shaping dari empat sistem preparasi saluran akar pada saluran akar buatan 3D-
printed yang baru dikembangkan.
Bahan dan metode: Dalam penelitian ini, dibuat 1080 blok resin akrilik
menggunakan 3D-printed dengan sembilan konfigurasi saluran akar yang berbeda.
Mereka dipreparasi dengan Reciproc R25 (#25), F6 SkyTaper (#25 dan #30) F360
(#25 dan #35) serta One Shape (#25) (n = 30 per sistem). Gambaran instrumentasi
sebelum dan sesudah instrumentasi ditumpangtindihkan untuk evaluasi rasio
centering dari berbagai sistem. Ledge, fraktur instrumen dan waktu preparasi juga
dicatat. Analisis varians (ANOVA) dan uji post-hoc Tukey dilakukan,
membandingkan rasio nilai mean centering saluran akar dan mean waktu preparasi.
Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan antara semua sistem, berhubungan
dengan rasio centering pada berbagai konfigurasi saluran akar (ANOVA p < 0,001).
Konfigurasi saluran akar memiliki efek yang besar terhadap rasio centering
instrumen. Rasio mean keseluruhan centering yang paling baik tercapai dengan
instrumen F6 Sky Taper #25 khususnya pada konfigurasi saluran akar dengan sudut
dan radius kurvatura yang besar, sementara F360 #35 memiliki rasio centering
tersendah khususnya pada saluran akar dengan sudut dan radius kuratura yang kecil.
Kebanyakan ledge timbul pada penggunaan OneShape, tetapi OneShape
merupakan sistem preparasi tercepat yang signifikan secara statistik (p < 0,001)
(86,7 detik (SD = 13,53)) dan Reciproc merupakan sistem instrumentasi paling
lambat yang signifikan secara statistic (103 detik (SD = 20,67)).
Kesimpulan: Saluran akar buatan 3D-printed sesuai untuk membuat konfigurasi
saluran akar yang menantang dan untuk meneliti keterbatasan instrumen saluran
akar. Peneliti menemukan bahwa semua instrumen menyebabkan transportasi
saluran akar. Namun, file F6 Sky Taper #25 memiliki rasio centering keseluruhan
yang lebih baik dibandingkan instrumen lain. Pada konfigurasi saluran akar dengan
kurvatura radius yang kecil, rasio centering beberapa instrumen rendah dan
kemungkinan terjadinya ledge meningkat.
PENDAHULUAN
berbagai instrumen saluran akar, bahkan telah terdapat banyak publikasi yang
Publikasi dapat dibagi menjadi publikasi yang dilakukan pada gigi yang diekstraksi
atau pada simulasi saluran akar pada blok resin. Sementara beberapa penulis
menyatakan saluran akar pada gigi yang diekstraksi memberikan keadaan yang
lebih realistis dengan sifat dentin alami, peneliti lainnya menyatakan keuntungan
standarisasi jika menggunakan saluran akar buatan. Oleh karenaarena gigi alami
tidak terstandar, dan setiap saluran akar memiliki rangkaiannya masing-masing, ini
dengan teknik yang berbeda seperti pengukuran dengan teknologi x-ray 2 atau 3
dimensi.3,5,17 Berbeda dengan hal itu, model saluran akar transparan memberikan
Setelah itu pengukuran dapat dibuat pada ketinggian saluran akar yang berbesa
untuk menghitung rasio centering18 dan mengukur ruang saluran akar yang telah
metode ini. Pertama, titik pengukuran kebanyakan ditentukan secara manual dan
oleh karena itu rentan terhadap subjektivitas hingga derajat tertentu. Metode yang
lebih baru yang dijelaskan pada kepustakaan menggunakan teknologi digital untuk
mengevaluasi perubahan morfologis pra dan pasca instrumentasi pada saluran akar
model ini pun tidak secara tepat identik dan kurang terstandarisasi.22
tercepat yang akurat dan standarisasi model ini dapat dicapai. Oleh karena itu, kini
memungkinkan untuk membuat dan menggunakan model yang sangat akurat yang
memiliki detail yang sama, yang membakukan proses perbandingan.23 Selain itu,
ini meliputi pilihan membuat berbagai konfigurasi saluran akar yang menantang
seperti saluran akar berbentuk C atau J,24 dengan reproduksibilitas yang tinggi dan
untuk meneliti secara sistematis efek berbagai teknik preparasi pada kondisi standar
seperti itu.
sistem instrumen dengan rangkaian file yang berkurang jumlahnya hingga sistem
file tunggal. Sistem file tunggal dapat dibagi menjadi sistem reciprocating dan
Salah satu perwakilan dari sistem reciprocating file tunggal adalah Reciproc
(VWD, Munich, Germany). File reciproc terbuat dari M-wire nickel titanium dan
dirancang untuk sekali penggunaan. Sistem Reciproc digunakan pada teknik single-
length. File R25 memiliki diameter ISO 25 pada ujung instrumen dan taper 0,08.
millimeter pertama permulaan file pada ujung instrumen. Taper kemudian semakin
berkurang menuju shaft. Jarak antara cutting edge adalah progresif. Rancangan ini
Cedex, France). Sistem OneShape file terdiri dari satu file tunggal untuk preparasi
rotary pada seluruh saluran akar. File memiliki diameter ISO 25, taper 0,06 dan
di dekat shaft, penampang berbentuk intan pada bagian tengah dan penampang
triangular di dekat ujung. Jumlah cutting edge bervariasi (dua atau tiga) karena
Contoh untuk multiple file rotary yang sangat dikurangi adalah instrumen F360
(Komet Dental, Gebr. Brasseler, Lemgo, Germany). F36- terdiri dari hanya dua
urutan file ukuran ISO 25 dan 35 dengan taper 0,04. File memiliki penampang
memiliki lima ukuran file (ISO 20, 25, 30. 35 dan 40). Semua instrumen memiliki
continuous taper 0,06 sepanjang seluruh working part. File juga memiliki
Seluruh empat sistem instrumen yang disebutkan di atas telah diteliti pada model
gigi yang diekstraksi pada berbagai penelitian yang mencapai kesimpulan bahwa
semua instrumen mengikuti kurvatura asli saluran akar dengan baik dan aman
pernah dibandingkan secara langsung pada kondisi eksperimental yang sama. Oleh
karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kemampuan shaping
empat sistem preparasi saluran akar (Reciproc, F6 SkyTaper, F360 dan OneShape)
menggunakan model saluran akar 3D-printed yang baru dikembangkan dengna
Untuk penelitian ini, dibuat 1080 blok resin akrilik dengan simulasi saluran akar
yang memilliki berbagai konfigurasi saluran akar. Blok diprint dengan resin akrilik
Objet30 Pro (Stratasys, Eden Prairie, USA). Printer dapat mencetak lapisan resin
akrilik setebal 16 µm dengan ketepatan 100 µm. Selama dan setelah proses
pencetakan, kepala printer untuk titik kontrol yang diperjelas sebelumnya untuk
cetakan tetap terjaha. Sembilan konfigurasi saluran akar dibuat dari kemungkinan
kombinasi tiga sudut kurvatura yang berbeda (60°, 45° dan 30°) serta tiga radius
Schneider (Gambar 1).28 Semua saluran akar memiliki diameter 0,15 mm dan
identik.
Pada penelitian ini, digunakan satu sistem preparasi saluran akar reciprocating
(Reciproc R25, #25) dan tiga sistem preparasi saluran akar rotary nickel-titanium
(NiTi) (F6 SkyTaper #25 dan #30, F360 #25 dan #35 serta OneShape #25).
Semua sistem instrumen menggunakan pendekatan preparasi single length.
Preparasi saluran akar dilakukan dengan Reciproc silver motor (VWD, Munich,
Germany) dengan pengaturan yang benar untuk setiap sistem file berdasarkan
instruksi pabrik. Sistem F360 dan F6 SkyTaper digunakan secara berurutan (ISO
25 dan 35 serta ISO 25 dan 30) pada model saluran akar yang sama. Instrumentasi
Tiga ppuluh specimen dari sembilan simulasi saluran akar yang berbeda dipreparasi
dengan setiap sistem file. Pembesaran koronal dan glide path pada berbagai model
saluran akar, patensi saluran akar diperiksa dengan K-file ISO 10, kecuali pada
kasus yang dipreparasi dengan Reciproc. Semua saluran akar memiliki panjang 18
mm dan panjang kerja diatur pada 17 mm. semua file pada penelitian ini digunakan
hanya untuk preparasi satu saluran akar. Instrumen digunakan dalam gerakan
pecking. Setelah tiga gerakan, instrumen dikeluarkan, saluran akar dibilas dengan
2 ml etanol dan patensi diperiksa dengan K-file ISO 10. Ketika file mancapai
panjang kerja, file langsung dikeluarkan dan saluran akar dibilas seuruhnya hingga
Untuk evauasi hasil preparasi yang dapa direproduksi, semua blok resin difoto
Corporation, Tokyo, Japan). Foto standar diambil dengan kamera dengan remote
control (Canon EOS D400, Tokyo, Japan) with a macro objective (Canon EF 100
mm/ 1:2.8 USM, Tokyo, Japan) sebelum dan setelah preparasi saluran akar. Untuk
sistem F360 dan F6 SkyTaper, foto diamnil untuk analisis langsung setelah saluran
akar dipreparasi dengan instrumen #35. Kemudian instrumen kedua digunakan dan
evaluasi akhr saluran akar yang terpreparasi dilakukan. Oleh karena itu, gambar pra
(Adobe Systems, San Jose´, USA). Outline setiap saluran akar ditandai dengan alat
saluran akar yang dipreparasi dan tidak dipreparasi dapat diukur secara otomatis
(Gambar 2).
Pengukuran dinding saluran akar yang diambil pada permukaan dalam dan luar
diambil pada seluruh panjang akar pada interval 15 pixel yang berawal pada
perluasan paling paikal pada preparasi saluran akar yang berakhir pada orifisium
saluran akar. Titik A dan B adalah titik ukur yang saling berdekatan pada titik ukur
Z. Garis lurus g dibuat melalui titik A dan B (Gambar 2). Setelah itu, garis parallel
t dibuat ke g sebagai tangen yang berpotongan dengan titik ukur Z. kemudian garis
tegak lurus s dibuat e tangen t yang memotong Z. jumlah ruang yag dikeluarkan
pada a dan b diatur ke dalam relasi dan menghasilkan rasio centering local. Pada
akhir, sebuah karakteristik rasio centering dihasilkan untuk setiap anatomi saluran
akar dan sistem instrumen. Preparasi saluran akar yang berada di tengah secara ideal
akan memiliki nilai 1,0. Semakin kecil nilai, semakin besar perbeadaan tingkat
Selain itu, waktu yang diperlukan untuk preparasi saluran akar termasuk semua
Jolla, CA, USA). Analisis varians (ANOVA) dan uji post-hoc Tukey HSD
centering saluran akar dan rerata waktu preparasi. Kesalahan tipe alfa diatur pada
0,05. Hasil dipindahkan ke dalam error bar plot dengan symbol ang menunjukkan
rerata rasi centering dan whiskers menunjukkan rasio centering maksimum dan
minimum.
Hasil
F6 SkyTaper #25 memiliki rasio centering keseluruhan yang paling baik (mCR
0,60 (SB 0,067)) dari semua sistem preparasi yang dihitung sebagai rerata rasio
centering dari semua konfigurasi saluran akar. Ini lebih baik secara signifikan (p <
0,0001) dibandingkan dengan sistem lain, (mCR 0.58 (SD 0.086)) and F360 #25
File Reciproc R25 tetap paling baik berada di tengah pada konfigurasi saluran akar
dengan sudut kurvatura 60° dan radius kurvatura 8 mm (60R8) (mCR 0,58 (SB
0,031)) dan paling tidak di tengah pada konfigurasi 20R5 (mCR 0,48 (SD 0,041)).
Perbedaan antara konfigurasi tengah terbaik dan terburuk adalah signifikan (p <
File F6 SkyTaper #25 tetap paling baik berada di tengah secara signifikan pada
memiliki mCR paling baik dari semua sistem yang digunakan pada penelitian ini
(0,68 (SD 0,076)). File kurang di tengah secara signifikan (p < 0,01) pada 30R5
File F6 SkyTaper #30 memiliki profil preparasi yang serupa dengan F6 #25. File
paling baik di tengah secara signifikan (p < 0,0001) pada 6-R8 (mCR 0,67 (SD
0,061)) dan paling kurang di tengah secara signifikan pada 30R5 (mCR 0,46 (SD
File F360 #25 paling baik berada di tengah pada semua onfigurasi dengan radius 8
mm tanpa perbedaan yang signifikan secara statistic (p > 0,99). File paling kurang
di tengah secara singifikan pada konfigurasi 30R2 (mCR 0,38 (SD 0,068))
File F360 #35 paling baik berada di tengah pada konfigurasi 45R8 (mCR 0,61 (SD
0,043)). Pada konfigurasi 30R2 ini paling tidak di tengah secara signifikan (p <
0,001) (mCR 0,37 (SD 0,051)) diandingkan dengan konfigurasi saluran akar lain
(Gambar 4A).
OneShape memiliki rerata rasio centering yang paling baik pada konfigurasi 60R8
(mCR 0,67 (SD 0,063)) dan paling kurang di tengah pada konfigurasi 30R2 (mCR
Secara umum, keseluruhan rerata rasio centering yang dihitung yang digabungkan
untuk semua sistem preparasi adalah lebih baik secara signifikan (p < 0,001) pada
konfigurasi saluran akar dengan sudut kurvatura 60° dan radius kurvatura 8 mm
(60R8) dibandingkan dengan semua konfigurasi lain (Gambar 4B). Preparasi paling
kurang di tengah pada konfigurasi 30R2 dari semua preparasi (p < 0,001). Secara
umum, preparasi lebih baik di engah pada konfigurasi saluran akar dengan
Sementara F6 SkyTaper #25 memiliki rerata rasio centering yang terbaik pada 4
dari 9 konfigurasi saluran, Reciproc memiliki rerata rasio centering yang terburuk
pada empat konfigurasi. Reciproc tidak paling baik berada di tengah pada
perbandingan antara berbagai sistem file pada berbagai konfigurasi saluran akar.
Waktu preparasi
Reciproc memiliki rerata waktu preparasi 103,0 dentik (SD 20,67 detik) dan secara
signifikan lebih rendah dibandingkan dengan sistem lain (p < 0,0001). ObeShape
memiliki rerata waktu preparasi 86,7 dentik (SD 13,53 detik) dan secara signifikan
lebih cepat (p < 0,0001) dibandingkan dengan sistem lain. F6 SkyTaper (92,1 detik
(SD 6,64 detik)) dan F360 (99,2 detik (SD 12,93 detik)) berbeda secara signifikan
dari sistem lain (p < 0,0001) tetapi tidak dari satu sama lain (p > 0,9999) (Gambar
3A).
Selama preparasi saluran akar, 15 ledge terjadi, 12 dari itu terjadi pada 60R2 dan
tiga pada konfigurasi 45R2. Selama preparasi saluran akar, satu instrumen
Pembahasan
tiga sistem preparasi rotary dan satu reciprocating pada berbagai konfigurasi
bahwa anatomi dengan radius kurvatura yang kecil dan sudut kurvatura yang kecil
mengarah pada rasio centering yang lebih rendah. Hasil untuk kseluruhan rasio
akar yang diuji pada penelitian kami menunjukkan rasio centering yang lebih baik
pada kasus0kasus dengan sudut kurvatura yang lebih besar. Kami menjelaskan raso
centering yang lebih rendah pada anatomi saluran akar dengan sudut kurvatura yang
lebih kecil dari 30° dengan fakta bahwa titik permulaan kurvatura lebih ke koronal
pada kasus-kasus ini dibandingkan kasus-kasus dengan sudur kurvatura yang lebih
besar. Karena instrumen saluran akar tapered dan oleh karena itu lebih kaku dalam
arah shaft, transportasi yang lebih banyak akan terjadi pada kasus-kasus dengan
yang ditemukan di mana instrumentasi saluran akar diuji pada saluran akar yang
yang banyak digunakan yang dianggap sangat reproduksibel. Selagi metode ini
tersebar luas, tidak ada informasi detail mengenai konfigurasi saluran akar yang
kurvatura dan radius kurvatura.31 Salah satu masalah adalah bahwa berbagai penulis
mengemukakan metode yang berbeda untuk mengukur nilai ini.28,32,33 Masalah lain
adalah bahwa pengukuran nilai ini tidak dapat dipercaya bahkan jika dilakukan oleh
spesialis endodontic yang berpengalaan dan sebaiknya lebih baik dilakkan dengan
bantuan alat perangkat lunak.34 Sulit pula untuk menyatakan nilai ini karena
pembuatan yang berhubungan dengan perbedaan antara blok resin22 akan membuat
perlu untuk mengukur setiap blok satu per satu, berlawanan dengan ide
ada perbedaan antara blok resin bahkan dari batch yang sama sehingga tidak
mungkin untuk bekerja dengan mengukur template, meskipun banyak upaya telah
dilakukan untuk membuat pengukuran lebih dapat direproduksi dan kurang rentan
berhubungan dengan metode pengukuran manual dengan template. Selain itu, blok
resin akrilik yang digunakan pada penelitian ini adalah produk stereolithograf 3D-
Sepengetahuan penulis, hanya terdapat satu penelitian yang meneliti efek berbagai
anatomi saluran akar terhadap hasil preparasi saluran akar dengan instrumen yang
berbeda.35 Penelitian tersebut dilakukan pada akar gigi yang diekstraksi yang
diklasifikasikan sebagai saluran akar yang lurus, berbentuk J dan C. Pada penelitian
ini, jenis konfigurasi saluran akar memiliki dampak yang besar terhadap asimetri
preparasi saluran akar. Saluran akar yang bengkok menunjukkan preparasi yang
lebih asimetris dibandingkan dengan saluran akar yang lurus. Jenis instrumen juga
memiliki pengaruh terhadap kesimetrisan preparasi.35 instrumen yang igunakan
adalah instrumen stainless steel hand atau engine driven stainless steel instrumen,
yang sangat berbeda dengan penelitian kami. Kami juga menemukan dampak
saluran akar dengan sudut dan radius kurvatura yang besar menunjukkan rasio
centering yang paling baik, sementara konfigurasi dengan sudut dan radius
Sehubungan dengan kemampuan centering, tidak ada sistem tunggal yang secara
umum lebih baik dibandingkan lainnya pada semua anatomi akar. Preparasi yang
paling baik dicapai dengan instrumen F6 SkyTaper #25 pada anatomi 60R8,
sementara preparasi yang paling kurang di tengah adalah dengan F360 #35 pada
30R2. Di sisi lain, ini dapat dijelaskan dengan fakta bahwa F360 #35 memiliki
ukuran ISO terbesar dari semua instrumen dan oleh karena itu merupakan file paling
kaku yang diuji pada penelitian kami setidaknya pada ujung instrumen. Di sisi lain,
fakta bahwa anatomi dengan sudut dan radius kurvatura yang lebih besar
menunjukkan perparasi yang lebih baik dibandingkan dengan anatomi dengan sudut
dan radius kurvatura yang kecil. Jelas bahwa instrumen F360 dan OneShape
merupakan instrumen yang paling kurang di tengah pada semua konfigurasi saluran
akar dengan radius 2 mm, sementara F6 SkyTaper dan Reciproc menunjukkan rasio
centering yang lebih homogeny pada semua konfigurasi yang diuji. Temuan ini
hanya dapat diijelaskan sebagian. Ini mungkin sangat tidak mengejutkan bahwa
preparasi yang kurang ke tenfah karena instrumen ini memiliki taper yang paling
besar dari semua instrumen pada penelitian ini. Kekakuan yang lebih besar pada
instrumen akan menyebabkan transportasi yang lebih besar. Tetapi ini tidak
sepenuhnya dijelaskan mengapa instrumen F360 dan OneShape dengan taper yang
lebih kecil memiliki rasio centering yang lebih baik dibandingkan Reciproc pada
kasus-kasus dengan radius kurvatura 2 mm. Namun, instrumen F360 dan OneShape
tampaknya kurang cocok untuk saluran akar dengan kurvatura yang curam
mempertahankan kurvatura alami saluran akar dengan baik tanpa perbedaan yang
dengan sudut kurvatura ysekitar 29°-33° dan radius sekitar 6,5 – 7,5 mm. Ini secara
kasar ekivalen dengan konfigurasi 30R8 dan 30R5 di mana kami menemukan
dijelaskan oleh fakta bahwa resin akrilik memiliki kekerasan yang lebih rendah
dibandingkan dentin37 dan oleh karena itu menunjukkan perbedaan yang lebih jelas
Kriteria pemilihan lain untuk instrumen saluran akar adalah insidensi kesalahan
preparasi. Pada Penelitian kami, kebanyakan ledge dibuat pada konfigurasi 60R2.
Semakin besar sdt kurvatura menyebabkan frekuensi ledge yang lebih tinggi
merupakan temuan umum pada berbagai publikasi.38-40 Pada penelitian ini, kami
menemukan bahwa bukan sudut kurvatura saja yang menyebabkan insidensi ledge
yang tinggi tetapi kombinasi dengan radius kurvatura yang kecil. Karena
konfigurasi 60R2 memiliki kuravatura yang paling curam, anatomi ini tampaknya
merupakan tantangan yang besar untuk kebanyakan instrumen saluran akar yang
diuji pada penelitian ini. Oleh karena itu, anatomi saluran akar dengan kurvatura
yang curam tampaknya memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap insidensi
ledge pada penelitian ini dibandingkan jenis instrumen. Sehubungan dengan jenis
instrumen, kami menamukan bahwa hanya F6 SkyTaper #25 dan F360 #25 yang
tidak terjadi ledge. Mungkin ini dapat dijelaskan karena F360 #25 memiliki taper
yang paling kecil yaitu 0,04 dan merupakan instrumen yang paling fleksibel pada
peningkatan ukuran ISO, F6 SkyTaper #30 dan F360 #35 juga menghasilkan ledge.
Oleh karena itu, mungkin masuk akal untuk membuang dengan diameter preparasi
yang lebih besar untuk mencegah pembentukan ledge. Kebanyakan ledge terjadi
pada instrumen OneShape (Gambar 3B). Mungkin ini dapat dijelaskan karena
geomteri berbentuk S.
Pada penelitian ini, OneShape memiliki rerata waktu preparasi tercepat sekitar 86
detik. Rerata waktu preparasi terendah diperoleh dengan Reciproc (103 detik). Ini
berlawanan dengan penelitian in vitro lain yang melaporkan waktu preparasi 73-75
detik untuk Reciproc dan 80-114 detik untuk OneShape.25,27,36 Alasan untuk hasil
penelitian ini sulit untuk dijelaskan. Kami hanya dapat berspekulasi bahwa
telah disebutkan.
Selain itu, terdapat dampak etanol yang tidak diketauhi sebagai larutan irigasi,
kemungkinan mengubah sifat bahan resin pada model saluran akar dan juga
perilaku berbagai instrumen saluran akar. Tetapi selama pra penelitian kami, kami
membuat praktik berdasarkan pengalaman, bahwa pada blok resin akrilik kami
EDTA dan NaOCl tidak bekerja sefan cara yang sama sebagai lubrikan seperti yang
normalnya bekerja pada dentin. Oleh karena itu kami emcoba larutan lain untuk
irigasi dan menemukan bahwa etanol lebih sesuai. Selain itu, pada banyak
penelitian yang melibatkan blok resin, baik air atau jenis alkohol lain digunakan
menjelaskan alasan pasti untuk penggunaan berbagai jenis irigasi. Oleh karena itu,
Kesimpulan
membuat konfigurasi saluran akar yang menantang untuk meneliti secara sistematis
dengan radius kurvatura yang kecil menghasilkan rasio centering yang rendah dan
akar. Tidak ada sistem tinggal yang sepenuhnya lebih baik dibandingkan yang lain.
Preparasi yang paling baik berada di tengah tercapai denga instrumen F6 SkyTaper
#25. Reciproc secara signifikan lebih lambar dibandingkan semua sistem lain dan
OneShape adalah yang tercepat. Instrumen OneShape fraktur dan instrumen ini