Anda di halaman 1dari 3

Submarginal Curved Flap

Flap  submarginal   curved  adalah   insisi   horizontal   yang   sedikit

melengkung,   berbentuk  half   moon  yang   dibuat   pada  attached  gingiva  dengan

bentuk cembung mendekati  free gingival margin. Flap ini sangat sederhana dan

mudah   disingkap   dan   menyediakan   akses   ke   apex   akar   tanpa   mengganggu

jaringan   di   sekitar   mahkota.   Kerugiannya   meliputi   akses   terbatas   dengan

visibilitas   terbatas,   insisi   ini   dapat   sobek   jika   operator   mencoba   untuk

menambahkan   akses   dengan   cara   merentangkan   jaringan,   dan   dapat   juga

meninggalkan   luka   insisi   tepat   di   atas   lesi   jika  defect  lebih   besar   dari   yang

diperkirakan. Tepi insisi dari flap ini sering kali dapat sembuh dengan jaringan

parut. Flap  submarginal  curved  dibatasi oleh adanya frenulum, perlekatan otot,

atau gigi kaninus dan tonjolan tulang lainnya. Karena banyak kerugian dari desain

ini, umumnya tidak diindikasikan atau digunakan lagi.

Submarginal Triangular and Rectangular Flaps

Flap  triangular  dan  rectangular  dikenal   sebagai   modifikasi   dari   flap

submarginal curved. Insisi scalloped horizontal (Ochsenbein­Luebke) dibuat pada

attached gingiva  disertai dengan satu atau dua insisi vertikal (Gambar. 21.14).

Flap ini sering kali digunakan pada gigi anterior rahang atas dan masih memiliki

mahkota. Desain alternative dari flap submarginal adalah papilla­based incision,
di   mana   papilla   interdental   dibiarkan   tetap   utuh.   Prasyaratnya   adalah   jarak

attachment  gingiva  sebesar 4 mm, kedalaman  probing  minimal, dan kesehatan

periodontal yang baik.

Desain   flap   ini   memberikan   akses   dan   visibilitas   yang   lebih   baik

dibandingkan  dengan   flap  submarginal  curved  dan  memiliki  risiko   yang  lebih

rendah terhadap insisi jaringan diatas kerusakan tulang. Kerugian dari jenis flap

ini adalah adanya kemungkinan terbentuk jaringan parut dan terjadi pendarahan

dari margin yang terpotong hingga ke lokasi bedah. Desain ini juga memberikan

visibilitas yang lebih rendah daripada full mucoperiosteal flap.

Full Mucoperiosteal Flap

Full   mucoperiosteal  (intrasulcular)  flap  meliputi   insisi   dari   puncak

gingiva diikuti dengan pengangkatan seluruh  interdental papillae, free  gingival

margin,  attached  gingiva, dan mukosa alveolar. Flap ini mungkin memiliki satu

insisi   vertikal   (triangular)   atau   dua   (rectangular)   (Gambar.   21.15).   Hal   ini

memungkinkan akses dan visibilitas yang maksimal, mencegah terjadinya insisi

pada   daerah   kerusakan   tulang,   dan   memiliki   kecenderungan   pendarahan   yang

lebih   sedikit.   Desain   ini   memungkinkan   kuretase   periodontal,  root   planing,

pembentukan ulang tulang, dan dapat sembuh dengan bekas luka yang minimal.

Adapun kerugiannya meliputi kesulitan dalam mengganti, menjahit, dan membuat
perubahan   (tinggi   dan   bentuk)   pada  free   gingival   margin.   Selain   itu,   terdapat

kemungkinan   terjadinya   resesi   gingiva   setelah   operasi   dan   paparan   margin

mahkota gigi.

Anda mungkin juga menyukai