Anda di halaman 1dari 3

``Persahabatan Yang Adanya Cinta``

Hari ini adalah hari pertama aku menggunakan pakaian abu-abu putih. Sungguh sangat
menyenangkan karena masa SMA adalah masa dimana kedewasaan dimulai, masa dimana
akan mengalami indahnya percintaan dan persahabatan. Hari pertama dimulai dengan
pembagian kelas dan mencatat jadwal pelajaran untuk kelasnya masing-masing. ‘’Yu… kamu
dapat kelas apa?’’ Tanya Aldo. ‘’Aku dapat kelas X-6 D0, kamu dikelas apa?’’. Aldo yang
saat itu lagi sibuk mencari namanya di depan pengumuman. ‘’Kita sekelas lo Yu,’’ kata Aldo
sambil menunjuk ke daftar namanya. Dan mereka bergegas menuju kelasnya. Aku dan Aldo
bersahabat sejak kelas satu SMP. Persahabatanku dengan Aldo dimulai ketika pada Masa
Orientasi Siswa (MOS) di SMP ku.

Sesampai di kelas X-6 dan masuk ke kelas. Perkenalan-perkenalan dengan siswa-siswi pun
dimulai di kelas tersebut yang jumlah siswanya ada 40 anak, yang terdiri dari 23 perempuan
dan 17 laki-laki. Aku mendapatkan kelas yang anak-anaknya sangat mengasyikan dan
menyenangkan.

Hari pertama ini mengesankan banget bagi wahyu soalnya ia mendapatkan teman-teman baru
yang berasal dari siswa-siswi SMP lain. Di hari kedua kegiatan belajar mengajar pun dimulai.
Tepat pukul 07.00 lonceng sekolah berbunyi menandakan bahwa kegiatan belajar pun akan
segera dimulai. Di kelasku, jam pertamanya adalah mata pelajaran favoritnya ku yaitu Bahasa
Inggris.

Tet… Tet… Tet…!!! Bel sekolah berbunyi menandakan istirahat pun tiba. Aku mengajak
Aldo ke kantin untuk membeli makanan. Setibanya di kantin aku melihat seorang cewek yang
bisa membuat hatiku dag dig dug. Cewek itu kulihat sedang memesan makanan di kantin
bersama Ani teman sekelasku, namun cewek itu tidak sekelas denganku. Soalnya aku tidak
pernah melihat cewek tersebut di kelas X-6. Hooe… getak Aldo di punggungku, ‘’lihat apa
kamu?’’ ayo pesan makanan udah lapar ni perut aku’’ kata Aldo. Setelah pesan makanan, aku
duduk berhadapan dengan cewek tersebut tetapi beda tempat duduknya. Aku makan sambil
curi-curi pandang dengan cewek itu dan mungkin cewek itu juga melihat keanehanku,
kemudian setelah makan dan membayar makanan yang dimakan di kantin aku dan Aldo
bergegas kembali kekelas untuk mengikuti pelajaran yang selanjutnya.

Keesokan harinya aku mencoba mendekati Ani untuk bertanya-tanya seputar cewek yang bisa
bikin hati aku dag dig dug saat melihatnya. ‘’An, aku boleh Tanya apa enggak?’’. ‘’Iya, Yu
mau Tanya apa?’’ sambil meletakan buku cerpen yang sedang dibaca Ani. Teman kamu siapa
sih?’’. ‘’yang mana sih Yu? Teman aku tuh banyak’’ jawab Ani, yang di kantin bersama kamu,
hari kemarin itu loh?’’. ‘’Ouw… Si Viola maksud kamu?’’ jawab Ani ‘’Oh jadi namanya
Viola’’. Iya ada apa? Kamu naksir ya?’’ Kata Ani. ‘’He… he… he… iya An.’’ Dengan malu-
malu ku jawab. ‘’An, bantu aku supaya dekat Viola ya An. Dan aku minta nomor hp kamu
untuk tanya-tanya tentang Viola ya’’ ucap ku. ‘’Iya’’, Ani sambil memperlihatkan nomor hp
nya yang ada di hp Ani. Dan mereka berdua saling tukeran nomor hp.
Di sore hari aku mengawali percakapan lewat pesan singkat dengan Ani. Aku bertanya-tanya
kepada Ani lewat SMS tentang si cewek yang bisa bikin hatiku bergetar dan jantung
berdebar-debar. Canda tawa tertuang di dalam percakapan lewat pesan singkat mereka
berdua. Sampai tak mengenal waktu hingga jam dinding menunjukkan pukul 23.00. dan
sampai pada akhirnya aku menulis pesan singkat yang intinya aku ingin menjadi sahabat
dekat Ani. Seterusnya Ani membalas sms ku dengan mengiyakan permintaanku untuk
menjadi sahabatnya. Keesokan harinya pada saat sekolah aku dan Ani Nampak lebih dekat.
Sering di dalam kelas mereka berdua bercanda tawa bersama.

Pada saat jam istirahat tiba aku, Aldo, dan Ani pergi ke kantin aku bertemu Viola yang sedang
makan di kantin bersama teman-temannya. Dan Ani menyapa Violadan memperkenalkan
teman-teman sekelasnya kepada Viola. Hati dan jantungku mulai dag dig dug, berdebar-
debartak karuan saat bersalaman dengan Viola. Rasa bahagia mulai menyelimuti hatiku, dan
rasa yang ingin aku memilikinya.

Malam harinya aku pesan-pesanan singkat dengan Ani lewat ponsel. Kami berdua saling
memberi perhatian lewat pesan singkat, aku menceritakan tentang hatiku pada saat
perkenalan dengan Viola. Tepat pukul 22.00 Ani mengakhiri smsannya dengan ku, untuk
berpamitan tidur soalnya dia sudah ngantuk dan ia tidak mau terlambat ke sekolah besoknya.
Malam itu aku tidak bisa tidur, masih terbayang-bayang dengan kejadian menyenangkan
waktu perkenalan dengan cewek inceranku di sekolahan.

Hari demi hari persahabatan kami berdua berjalan dengan baik, aku mulai ada sedikit rasa
cinta dengan sahabatnya sendiri. Namun aku berpikir bahwa aku tak mungkin menumbuhkan
rasa cinta terhadap sahabatku sendiri. Setiap hari perhatian-perhatian terucap dari ku terhadap
Ani dan sebaliknya Ani perhatian terhadapku.

Pada suatu hari aku bertemu dengan Viola di perpustakaan. Dan aku berpikir untuk meminta
nomor hpnya Viola. ‘’Hai Viola?’’ sapa aku. ‘’Hai juga’’ jawab Viola sambil mencari buku di
rak buku perpustakaan. ‘’Sedang apa kamu, kelihatannya sedang bingung?’’ Tanya ku ‘’Iya,
aku sedang mencari buku matematika kelas X’’. Aku bantuin tapi ada syaratnya, jika aku
yang menemukan bukunya aku boleh dong minta nomor hp kamu ya?’’ kata Wahyu ‘’Oke
deh…’’ jawab Viola. Dan hampir 20 menit aku mencari buku tersebut, dan akhirnya aku yang
menemukan buku itu. Dan dengan singkat mendapatkan nomor hpnya Viola.

Sejak aku dapat nomor hpnya Viola, aku sering smsan dengan Viola dan pada akhirnya aku
jadian tanpa sepengetahuan sahabat-sahabatku. Di sekolahan Ani ku abaikan, yang dulunya
aku sering bersama Ani, dan sekarang aku sering bersama Viola. Ani merasa cemburu dan
penasaran ada ikatan apa Antara aku dan Viola. Hari demi hari Ani pun tahu kalau aku dan
Viola sudah jadian sama Viola, sikap ia ke aku sudah mulai berubah. Aku merasa ada yang
berubah dengan sahabatku, aku tidak pernah melihat Ani lagi di sekolahan.

Dan pada suatu hari ada permasalahan hubunganku dengan Viola mengakibatkan hubungan
kita berdua putus, mendengar berita itu Ani masuk sekolah lagi, di dalam kelas ia hanya diam
saja, tidak seperti biasanya. ‘’Kenapa Ani seperti itu?, tak biasanya Ani seperti itu’’ pikirku.
Aku mencoba mendekati Ani dan mengawali percakapan. ‘’An, kenapa kamu dulu selalu
menghindar terus dari aku, dan mengapa tidak sering masuk sekolah?’’ tanyaku. Ani tidak
menjawab pertanyaan dari ku malah ia balik tanya ‘’Mengapa kamu tidak bersama Viola
sana?’’ ‘’Aku sudah putus An, entah ada masalah apa aku diputusin oleh Viola, mungkin
Viola sudah punya cowok baru’’ jawabku. ‘’Pertanyaanku tadi belum dijawab lho.’’ ‘’Aku tuh
cemburu saat kamu sedang bersama Viola, aku tuh saying sama kamu. Maka dari itu, aku
menghindar terus dari kamu’’, jawab Ani. ‘’Oh jadi itu penyebabnya, aku dulu juga punya
rasa sama kamu, tapi aku takut untuk mengungkapkannya dan takut merusak persahabatan
ini.’’ Kataku. Mereka berdua saling diam dan bertatap muka. Dan sampai akhirnya aku dan
Ani menjadi sepasang kekasih sekaligus sahabat sejatinya.

Cerpen karangan : Panji wahyu Wicaksono

Cerpen ini lolos moderasi pada : 30 July, 2014

Masuk dalam kategori Cerpen Cinta Segitiga, Cerpen Persahabatan, Cerpen Remaja

Anda mungkin juga menyukai