3 - Halusinasi
3 - Halusinasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Pengumpulan data
a. Identitas klien
Umur : 40 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Kelas IV SD
1) Keluhan utama
menangis bila ditanya ada apa klien tidak menjawab hanya diam
saja. Klien juga suka mengganggu tetangganya dan orang lain yang
selama 5 hari sebelum klien masuk rumah sakit. Saat klien sendiri
mengatakan bahwa ia ingin pulang saja dan tak ingin disini. Menurut
ibu klien, klien kambuh setelah tidak lagi mau minum obat.
40
Menurut ibu klien, klien sudah yang ke-12 kali ini dirawat di
barang yang ada dirumah dan tiba-tiba klien diam menyendiri sambil
rawat inap. Setelah 3 minggu klien pulang dari RSJ dan tetap kontrol
tiap minggunya. Setelah dirumah dan bila sudah merasa baikan klien
adalah anak nomor 8 dari 9 bersaudara, saat ini klien tinggal bersama
kakak klien yang nomor 3 yang dianggap klien sebagai ibu angkat
klien, karena sejak kecil klien berpisah dengan ibu kandungnya yang
klien, klien sudah dianggap seperti anak sendiri, apalagi orang tua angkat
Genogram;
Keterangan :
: Perempuan
: meninggal dunia
: klien
klien tidak merokok dan minum obat yang diberikan oleh rumah
sakit.
teratur 3 kali sehari nasi putih, lauk pauk seadanya, minum air
harus dibujuk dulu dan makan selalu habis terutama bila ada
lain. Menu nasi putih, lauk pauk (daging, tahu, tempe, telur),
klien mandapat snack berupa kacang ijo, roti atau kolak pisang,
3) Pola eliminasi
hari sekali. Buang air kecil 4 – 5 kali sehari, tidak ada kesulitan
buang air besar dan buang air kecil klien selalu membersihkan
ngompol.
Saat sakit klien buang air besar dan buang air kecil sendiri
buang air besar 2 hari sekali dan tidak ada kesulitan buang air
besar. Begitu juga saat buang air kecil 5-6 kali sehari tanpa
kesulitan.
tapi itu sudah 3 tahun yang lalu, setelah tidak bekerja lagi ia
Saat sakit klien mau bila disuruh perawat atau petugas lain
kaca atau merapikan tempat tidurnya klien juga mau bila diajak
masih saja bicara dan tertawa sendiri, itu juga terjadi saat klien
dirinya sebagai anak dalam keluarga tersebut, jadi klien mau bila
merasa malu, harapan klien saat ini adalah bahwa dia ingin
7) Pola sensori
manyatakan tidak begitu jelas bila melihat wajah orang lain dari
jarak jauh.
bermain-main.
berjamaah di masjid.
f. Status mental
1) Penampilan
disisir, mandi satu kali dalam 2 hari ini tanpa sabun, setelah
selalu dibelakang.
2) Pembicaraan
kepala.
3) Aktivitas motorik
Gerak tubuh klien lambat dan tampak lesu. Bila diajak untuk
4) Alam perasaan
menggelengkan kepalanya.
5) Afek
7) Persepsi
ditanya siapa nama temannya itu dia menjawab tidak tahu, klien
(halusinasi dengar).
49
8) Proses pikir
a) Arus pikiran
b) Bentuk pikiran
c) Isi pikiran
9) Tingkat kesadaran
10) Memori
mandi, jika disuruh memilih mandi dulu baru makan atau makan
dulu.
tahu, tapi kata ibu saya, saya sakit jiwa dan saya katanya dibawa
g. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
tidak ada nyeri kepala, wajah kusam, nafas berbau, gigi kotor,
2) Sistem integumen
3) Sistem pernafasan
4) Sistem kardiovaskular
5) Sistem persarafan
7) Sistem muskuloskeletal
dan tidak ada cedera pada ekstremitas atau anggota tubuh yang
lain.
2. Analisa data
1) Data subyektif
yang lucu dan cerita tersebut tidak boleh diceritakan kepada siapa-
siapa
2) Data obyektif
singkat.
b) Klien sering bicara dan tertawa sendiri dengan suara pelan dengan
tempat tidur.
sebab.
53
3) Masalah
Halusinasi dengar
4) Kemungkinan penyebab
Menarik diri
1) Data subyektif
menggelengkan kepala.
2) Data obyektif
(menundukkan kepala).
3) Masalah
Isolasi sosial
4) Kemungkinan penyebab
Hubungan interpersonal
54
1) Data subyektif
tanpa sabun.
2) Data obyektif
3) Masalah
4) Kemungkinan penyebab
Penurunan kemauan
B. Diagnosa Keperawatan
menarik diri, ditandai dengan klien sering tertawa dan bicara sendiri tanpa
orang lain.
C. Perencanaan
sebagai berikut :
dengan menarik diri ditandai dengan klien sering tertawa dan bicara
sendiri.
a. Tujuan :
b. Kriteria hasil :
tersebut.
56
c. Rencana tindakan
tengah-tengah pembicaraan).
hubungan ini.
a. Tujuan :
Klien dapat segera sukarela meluangkan waktu bersama klien lain dan
b. Kriteria hasil :
c. Rencana tindakan
harga diri klien dan memfasilitasi rasa percaya kepada orang lain.
58
yang berguna.
ditandai dengan klien sudah 3 hari ini belum mandi, penampilan tidak
rapi.
59
a. Tujuan :
b. Kriteria hasil :
tanpa bantuan.
c. Rencana tindakan
dalam keperawatan.
D. Implementasi
berikut :
a. Diagnosa I
(pukul 08.45).
11.00 ).
61
antara lain kurang percaya diri, harga diri rendah, kurang dukungan
(pukul 09.30)
(pukul 09.00)
62
(pukul 08.45)
12.00).
63
dalam kegiatan terapi baik musik, olahraga atau kerja dan religius
(pukul 12.45).
b. Diagnosa II
2) Memuji klien saat klien mulai bercerita tentang hal-hal positif yang
dan berpesan agar lain kali mau datang tanpa dipaksa (pukul
09.30).
11.30).
12.30).
64
terapi kerja dan terapi yang lainnya yaitu kita bisa berbagi macam
(pukul 09.30).
kerugian atau apa yang terjadi bila klien tidak teratur minum obat
(pukul 11.30).
12.00).
65
09.30).
(pukul 11.30).
c. Diagnosa III
1) Menanyakan kepada klien sudah mandi apa belum hari ini (pukul
07.00).
bersih, rapi dan tidak berbau maka orang lain pasti suka bergaul
4) Memuji klien karena klien sudah mau mandi dan ganti pakaian
mandi, gosok gigi, ganti baju dan menyisir rambut (pukul 07.30).
08.30).
4) Memberikan pujian atas apa yang dilakukan klien pada hari ini
(pukul 12.00).
E. Evaluasi
1. Catatan perkembangan
a. Diagnosa I
- klien tidak mau menjawab dan hanya diam saja ketika ditanya
lainnya
O : - klien tidak lagi bicara dan tertawa sendiri, klien juga masih
sering menyendiri.
bersedih
bicara
lagu (menyanyi)
lainnya
pulang
- klien juga menyatakan bahwa dirinya sudah dua hari ini sudah
meninggal dulu
tenang
A : Masalah teratasi
b. Diagnosa II
tertawa sendiri
Trifluoperazine 5 mg
Trifluoperazine 5 mg
menghampiri penanya
tidur
72
dengan teman-temannya
Trifluoperazine 5 mg
Trifluoperazine 5 mg
A : Masalah teratasi
c. Diagnosa III
menyapu ruangan
73
belepotan
O : - setelah keluar dari kamar mandi klien tampak segar dan mau
bersih
penanya datang
A : Masalah teratasi
2. Evaluasi Terakhir
a. Diagnosa I
perasaannya dan tidak lagi menyendiri dan sudah tidak bicara dan tertawa
sendiri.
b. Diagnosa II
c. Diagnosa III