Anda di halaman 1dari 4

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS NAMBO
KECAMATAN NAMBO
Jl. Trans Luwuk-Batui KM. 20 Desa Lumbe, Kec. Nambo
Kode Pos 94761
Email:pkmnambo@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


PROGRAM HIV/AIDS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL

I. Pendahuluan
Dalam rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional, demi terciptanya
kwalitas manusia yang diharapkan, perlu peningkatan upaya penaggulangan HIV / AIDS,
yang melibatkan semua sektor pembangunan nasional melalui program yang terarah,
terpadu dan menyeluruh.
AIDS (Acuquired Immune Deficiency Sindrome) merupakan kumpulan gejala
penyakit yang disebabkan oleh virus HIV ( Human ImmunoDeficiency Virus ) yang akan
mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh manusia,
dengan berakibat yang bersangkutan kehilangan daya tahan tubuhnya, sehingga mudah
terinfeksi dan meninggal karena berbagai penyakit infeksi, kanker dan lain-lain.
Sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegahan atau obat untuk
penyembuhannya. Jangka waktu antara terkena infeksi dan munculnya gejala penyakit pada
orang dewasa memakan waktu rata-rata 5-10 tahun. Selama kurun waktu tersebut walaupun
masih tampak sehat, secara sadar maupun tidak pengidap HIV dapat menularkan virusnya
pada orang lain.
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan
seksual. Infeksi Menular Seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual
dengan bergonta ganti pasangan, baik melalui vagina, oral maupun anal Puskesmas
Simpong sebagai salah satu Puskesmas di Kabupaten Banggai yang ikut serta dalam upaya
pencegahan dan penaggulangan HIV-AIDS dengan mengadakan kegiatan berupa
klinik VCT dan IMS, penyuluhan tentang HIV-AIDS dan IMS ke kelompok resiko tinggi
dan kelompok yang rentan tertular HIV yang menjadi populasi kunci dalam keberhasilan
penanggulangan HIV-AIDS.
Pelaksanaan kegiatan Program HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual
dilaksanakan sesuai dengan visi dan misi UPTD Puskesmas Nambo yaitu mewujudkan
masyarakat kecamatan Nambo sehat menuju indonesia sehat,memotivasi semua masyarakat
kecamatan nambo memiliki kartu jaminan kesehatan, memberi pelayanan kesehatan yang
bermutu merata dan berkualitas, mendorong masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan
sehat, menjalin kerja sama lintas prongram dan lintas sektor terkait pembangunan yang
bewawasan kesehatan, melaksanakan management puskesmas yang trasparan akuntable
dan visibility.

II. Latar Belakang


Strategi penanggulangan HIV-AIDS ditujukan untuk mencegah dan mengurangi
risiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta mengurangi dampak
sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat, agar
individu dan masyarakat menjadi produktif dan bermanfaat untuk pembangunan. Hal ini
memerlukan peran aktif multipihak baik pemerintah maupun masyarakat termasuk mereka
yang terinfeksi dan terdampak, sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV dan
AIDS dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, yang menyangkut area pencegahan,
pengobatan, mitigasi dampak dan pengembangan lingkungan yang kondusif. Untuk
keberhasilan program pencegahan dan pengobatan diperlukan peran aktif dari kelompok
populasi kunci yaitu :
a. Orang-orang berisiko tertular atau rawan tertular karena perilaku seksual berisiko yang
tidak terlindung, bertukar alat suntik tidak steril
b. Orang-orang yang rentan adalah orang yang karena pekerjaan, lingkungannya rentan
terhadap penularan HIV, seperti buruh migran, pengungsi dan kalangan muda berisiko
dan ODHA adalah orang yang sudah terinfeksi HIV.
Seperti diketahui situasi epidemi HIV dan AIDS di Indonesia telah memasuki
epidemic terkonsentrasi. Berdasarkan hasil Surveilans Terpadu HIV dan Perilaku (STHP,
Populasi Kunci, 2007) menunjukkan prevalensi HIV pada populasi kunci : Wanita Pekerja
Seks (WPS) langsung 10,4%; WPS tidak langsung 4,6%; waria 24,4%; pelanggan WPS
0,8%, lelaki seks dengan lelaki (LSL) 5,2%; pengguna napza suntik 52,4%. Di provinsi
Papua dan Papua Barat terdapat pergerakan ke arah generalized epidemic dengan
prevalensi HIV sebesar 2,4% pada penduduk 15-49 tahun (STHP, Penduduk Papua, 2007).
Dalam menghadapi epidemi HIV tersebut perlu dilakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh, terpadu dan terkoordinasi,
untuk menghasilkan program yang cakupannya tinggi, efektif dan berkelanjutan.
III. Tujuan
A. Tujuan umum :
Untuk menurunkan angka kesakitan, angka kematian, membatasi penularan serta
penyebaran penyakit agar wabah tidak meluas ke daerah lain serta mengurangi dampak
negatif yang ditimbulkannya.
B. Tujuan khusus
1. menurunkan hingga meniadakan infeksi HIV baru.
2. menurunkan hingga meniadakan kematian yang disebabkan oleh keadaan
yang berkaitan dengan AIDS.
3. meniadakan diskriminasi terhadap ODHA.
4. meningkatkan kualitas hidup ODHA dan
5. mengurangi dampak sosial ekonomi dari penyakit HIV dan AIDS pada
individu, keluarga dan masyarakat.
IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
a. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada penyelenggaran UKP:
b. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada Penyelenggaraan UKM
V. Cara melaksanakan kegiatan
a. Kegiatan program HIV/AIDS dan IMS pada penyelenggara UKP
Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara
- Integrasi program (TB-HIV, KIA)
- Tes Inisiasi Petugas Kesehatan (TIPK)/Konseling Tes Sukarela (KTS)
- Pencatatan dan Pelaporan
b. Kegiatan Program HIV/AIDS dan IMS pada penyelenggara UKM
kegiatan ini dilkasanakan dengan cara
- Pemetaan kelompok sasaran
- Promosi dan penyuluhan
- Mobile VCT (pemeriksaan HIV kelompok berisiko)
VI. Sasaran
Seluru masyarakat yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nambo.

Anda mungkin juga menyukai