Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KIMIA MEDISINAL

Disusun oleh :
1. M.Alfan Ainun (10114072)
2. Nur laila (10114010)
3. Kujang angger p (10116073)
4. Lailatul Fadilah (10116074)
5. Lucia eka Yulianti (10116075)

PRODI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA KEDIRI
2018
1. Peran Hormon androgen :
Hormon androgen biasa disebut sebagai “hormon laki-laki”. Sebab,
secara umum hormon ini mengatur segala sesuatu yang berhubungan
dengan organ reproduksi atau organ seksual pria. Meski demikian,
hormon androgen sebenarnya juga diproduksi dalam tubuh wanita, meski
tidak sebanyak laki-laki, androgen tetap memiliki fungsi penting bagi
organ reproduksi wanita.
Sebenarnya androgen adalah kumpulan hormon. Androgen yang paling
aktif dan dominan adalah testosteron. Pada pria, testosteron diproduksi
oleh testis. Kemudian ada juga hormon-hormon androgen lain yang
mendukung fungsi testosteron. Hanya saja jumlahnya jauh lebih sedikit
dibandingkan testosteron.
2. Hormon Androgen pada Tubuh Pria
Pria yang sudah memasuki masa pubertas, akan mengalami perubahan
fisik. Misalnya, tumbuh kumis dan janggut, rambut dada bagian atas, kaki
dan paha, serta kemaluan. Semua ini adalah berkat adanya androgen.
Hormon androgen pula yang mengatur organ reproduksi pria. Hormon ini
membuat pria menjadi tertarik pada pasangan, berminat pada perilaku
seksual, dan organ reproduksinya memproduksi sperma.
Ketika anak laki-laki sudah memasuki masa remaja, androgen juga
berperan pada pita suaranya. Pita suara akan menjadi lebih panjang dan
tebal, sehingga suara menjadi lebih berat. Tidak hanya itu, androgen juga
berperan dalam pertumbuhan tulang, perkembangan ketebalan otot serta
perkembangan organ, pembentukan pigmen pada kulit, kerja kelenjar
minyak, sampai regenerasi sel darah merah.
3. Hormon Androgen Pada Wanita
Meskipun androgen dikenal sebagai “hormon pria”, tubuh wanita juga
memproduksi hormon androgen. Pada wanita, testosteron diproduksi di
ovarium, bersama-sama dengan estrogen yang merupakan salah satu
hormon wanita. Kelenjar adrenal juga memproduksi hormon ini.
Jumlah testosteron yang diproduksi oleh tubuh wanita tidak sebanyak
pada tubuh pria. Namun, fungsinya tidak kalah penting, yaitu berperan
sebagai perawatan, pertumbuhan, dan perbaikan jaringan pada organ
reproduksi wanita, bahkan memengaruhi kesuburan wanita. Sama seperti
pada tubuh pria, hormon androgen terutama testosteron di sini juga turut
membentuk massa tulang dan jaringan tubuh.
Apabila tubuh wanita mengandung androgen berlebih, dapat
menyebabkan menstruasi tidak teratur atau bahkan tidak terjadi
menstruasi sama sekali. Gangguan lainnya yaitu polisistik ovarium
sindrom (PCOS), di mana wanita menjadi sulit hamil meski masih dalam
usia subur. PCOS akan menyebabkan wanita resisten terhadap insulin,
mengalami peningkatan berat badan, tekanan darah tinggi, serta
meningkatkan risiko penyakit jantung.
Kelebihan hormon androgen juga bisa membuat wanita mengalami
hirsutisme. Ciri-cirinya adalah tumbuhnya rambut yang tidak semestinya
pada wanita, seperti kumis, jenggot, rambut di dada bagian atas, perut,
serta paha. Rambut tersebut juga bertekstur kasar, tidak halus seperti
rambut wanita.
 Fungsi Hormon androgen
Fungsi hormon androgen sangat penting, baik untuk pria maupun
wanita. Kadar hormon androgen yang terlalu tinggi atau rendah dapat
menyebabkan gangguan. Jika Anda merasa ada masalah terkait hormon,
segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan
yang tepat.
 Fungsi Hormon Esterogen
Hormon Estrogen adalah hormon yang penting untuk perkembangan
seksual dan reproduksi, terutama pada wanita. Eetrogen juga disebut
sebagai hormon seks pada wanita. Istilah “estrogen” mengacu pada
semua kelompok hormon kimiawi yang terdiri dari estrone, estradiol
(primer pada wanita usia reproduksi) dan estriol.
Estrogen berperan dalam pembentukan tulang, bekerja dengan vitamin D,
kalsium dan hormon lainnya untuk secara efektif memecah dan
membangun kembali tulang sesuai dengan proses alami tubuh. Ketika
kadar estrogen mulai menurun di usia pertengahan, proses membangun
kembali tulang menjadi melambat, maka dari itu wanita yang sudah
masuk masa menopause akhirnya mogok tulangnya lebih cepat keropos
bahkan empat kali lebih mungkin mengalami osteoporosis daripada pria.
Estrogen juga berperan dalam pembekuan darah, menjaga kekuatan dan
ketebalan dinding vagina dan lapisan uretra, pelumasan vagina dan
sejumlah fungsi tubuh lainnya.
Pada wanita, estrogen diproduksi terutama oleh ovarium, tetapi
juga diproduksi oleh sel-sel lemak dan kelenjar adrenal. Estrogen
berperan dalam masa pubertas, memainkan peran dalam pengembangan
ciri-ciri atau karakterisitik seks sekunder, seperti pertumbuhan payudara,
rambut kemaluan dan ketiak.
Estrogen juga membantu mengatur siklus menstruasi, mengendalikan
pertumbuhan lapisan rahim selama awal siklus menstruasi. Jika sel telur
wanita tidak dibuahi, kadar estrogen akan menurun tajam dan terjadilah
menstruasi. Namun, apabila sel telur dibuahi, estrogen akan bekerja
dengan progesteron, untuk menghentikan ovulasi selama kehamilan yang
artinya tidak terjadi menstruasi. Lebih lanut silahkan baca: Menstruasi /
Datang Bulan
Fungsi estrogen yang tak kalah pentingnya yaitu mengontrol laktasi dan
perubahan lain pada payudara, termasuk di masa remaja dan selama
kehamilan. Selama kehamilan, plasenta memproduksi estrogen,
khususnya hormon estriol.
Fungsi estrogen lainnya yaitu mempengaruhi kulit, rambut, selaput lendir
dan otot-otot panggul, menurut Johns Hopkins Medicine. Hormon ini
juga mempengaruhi otak, dan penelitian juga menunjukkan bahwa kadar
estrogen yang rendah dan berlangsung lama terkait dengan suasana hati
kurang baik.

Peran enzim Progestogen :


Kata “progestogen” mengacu pada setiap produk hormon yang
mempengaruhi rahim seperti progesteron alami. Progesteron sintesis
disebut sebagai progestin, telah ada sejak tahun 1950-an. Progestogen
biasanya digunakan bersama dengan estrogen dalam kontrasepsi oral
kombinasi dan terapi hormon menopause. Progestin juga digunakan
sendiri untuk pengendalian kelahiran dan untuk pengobatan berbagai
kondisi lain, termasuk perdarahan uterus yang abnormal dan amenore
(tidak adanya periode haid); endometriosis,kanker ginjal atau kanker
rahim; dan kehilangan nafsu makan dan berat badan yang berhubungan
dengan AIDS dan kanker. Progestin juga bisa dipakai sebagai alat bantu
diagnostik dalam memeriksa efek estrogen.

Fungsi :
 Mengatur siklus menstruasi. Sekresi Progesteron bersama
dengan Estrogen secara bergantian akan memberikan
mekanisme feedback atau umpan balik atau negatif terhadap
Follicle Stimulating Hormone dan Luteizing Hormone
 Mempersiapkan implantasi. Apabila terjadi pembuahan sel
ovum oleh sel seperma, progesteron akan mempertebal dinding
endometrium sehingga siap untuk proses implantasi
 Mengentalkan secret vagina. Sekret yang kental dapat
memberikan proteksi tambahan terhadap kemungkinan adanya
 Menghambat kontraksi uterus. Pada masa awal kehamilan
progesteron dalam jumlah yang cukup dapat menghambat
kontraksi uterus agar janin tidak lahir prematur atau mengalami.
 Menurunkan Gairah Seksual. Pada masa awal kehamilan
progesteron juga menurunkan gairah seksual, fungsi
progesteron ini dibutuhkan karena keadaan janin yang masih
muda dan rentan terhadap benturan.
 Persiapan ASI. Progesteron juga mempersiapkan payudara
untuk menyusui setelah melahirkan.

4. Peran dan fungsi hormon adrekortikoid :


- meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan
- menghambat penuaan daun (senescence)
- mengakibatkan lengkuk pada daun rumput-rumputan
- menghambat proses gugurnya daun
- menghambat pertumbuhan akar tumbuhan
- meningkatkan resistensi pucuk tumbuhan kepada stress
lingkungan
- menstimulasi perpanjangan sel di pucuk tumbuhan
- merangsang pertumbuhan pucuk tumbuhan
- merangsang diferensiasi xylem tumbuhan
- menghambat pertumbuhan pucuk pada saat kahat udara
dan endogenus karbohidrat.

 efek fisiologis
a. Hormon Androgen
Memiliki efek fisiologis seperti mengontrol perkembangan dan
pemeliharaan organ kelamin, mempengaruhi kemampuan
penampilan seksual, pertumbahan tulang rangka dan otot rangka
dan merangsang masa pertumbuhan pubertas.
b. Hormon Estrogen
Untuk menstruasi yang tidak normal, osteoporosis, kegagalan
pengembangan ovarium dan untuk mengontrol sindrom sesudah
menopausa.
c. Hormon Progesteron
Memiliki efek seperti pendarahan pada menstruasi normal,
pelepasan ovum dan pembuatan endometrium uterus untuk
menerima ovum yang telah mengalami vertilasi, meningkatkan
pergerakan uterus menunjang pengembangan jaringan payudara
dan memelihara kehamilan.
d. Hormon Adrenokortikoid
Untuk memelihara fungsi normal ginjal, yaitu dengan mengatur
pemasukan ion anatrium dan pengeluaran ion kalium.

 CONTOH SEDIAAN FARMASI


 Contoh sediaan farmasi estrogen : Esthero, Estrogen bentuk sediaan tablet
obat oles dan koyo

Pengaruh dalam tubuh yaitu perubahan emosi atau gairah seks, pusing sakit
kepala mata kering, mual dan muntah

 Contoh sediaan farmasi Androgen yaitu tablet kapsul dan suntikan, gel
Pengaruh dalam tubuh yaitu dapat memicu tumbuhnya jerawat pada kulit

 Contoh sediaan farmasi hormone progesterone yaitu obat berbentuk


kapsul lunak, tablet dan suntik

Pengaruh dalam tubuh manusia yaitu dapat menggantikan


hormone dalam tubuh

 Contoh sediaan farmasi hormone adrenokortikoid seperti aldosterone,


deoksikostteron dan fludrokortison

Pengaruh meningkatkan hormone yang dapat berinteraksi membentuk kompleks


pada tubuh

Anda mungkin juga menyukai