oleh :
kelompok 1 / F 2016
Khansa Salsabila W. 162310101106
Anggun Citra M. 162310101110
Nurul Kholis Irhamna 162310101114
Faisal Dwi Y. 162310101204
Rurin Nurmaidah 162310101219
Grysha Viofananda 162310101292
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan salah satu program
Puskesmas. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan salah satu unit
kegiatan bidang kesehatan yang ada di tingkat sekolah dan merupakan
penanggung jawab pelayanan kesehatan di sekolah, untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik
serta menciptakan lingkungan yang sehat. Hal ini diwujudkan dengan
melaksanakan Trias UKS yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan dan pembinaan kesehatan lingkungan sekolah (Departemen
Pendidikan Nasional, 2014)
Pada tahun 2010 kegiatan penjaringan kesehatan pada murid kelas 1 SD
dan sederajat telah menjangkau 88.817 sekolah dasar, data per November
tahun 2011 telah menjangkau 79.630 sekolah dasar. UKS terutama diarahkan
untuk menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat sejak usia dini. Pada
sasaran anak usia SD lebih diarahkan pada pembentukan dokter kecil di
sekolah. Pada siswa SMP dan SMA dilakukan dengan pembentukan konselor
sebaya untuk kesehatan reproduksi (Depkes RI, 2010). Saat ini di Indonesia
terdapat lebih dari 250.000 sekolah negeri, swasta maupun sekolah agama
dari berbagai tingkatan. Di mana jumlah anak sekolah diperkirakan mencapai
36% dari total penduduk Indonesia yaitu 237,6 juta jiwa atau sekitar 85 juta
jiwa anak usia sekolah dan remaja (6-19 tahun) (sensus penduduk 2010).
Untuk jumlah usia 7-12 tahun berjumlah 26,984,824 jiwa dan sebanyak
26.822.915 anak (99.4%) aktif dalam proses belajar (Depkes RI, 2011).
Wilayah Jawa Timur diperkirakan mencapai 5.242.704 jiwa atau 12.44%
dari jumlah penduduk Jawa Timur tahun 2012, sedangkan untuk kota
Surabaya yaitu 280.541 jiwa atau 9.4% dari jumlah penduduk Surabaya tahun
2012. Data Riskesdas 2013 menunjukkan anak usia 10-14 tahun, usia SMP
dan SMA pada laki-laki dan perempuan menunjukan kurang makan sayur dan
buah serta mengonsumsi makanan yang tidak sehat seperti makanan yang
berpenyedap, junkfood atau serba instan. Hal ini menyebabkan tingginya
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP
Universitas Jember | 2018
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umun
Kegiatan pendidikan kesehatan ini bertujuan untuk membantu
meningkatkan pengetahuan dan memberi informasi pada anak-anak usia
sekolah di SDN 2 Krajan, Kelurahan Kranjingan, Kabupaten Jember
untuk mampu melakukan cuci tangan dengan langkah-langkah yang
benar memakai sabun.
2.1.2 Tujuan Khusus
1. Anak-anak usia sekolah di SDN 2 Krajan, Kelurahan
Kranjingan, Kabupaten Jember mampu melakukan cuci tangan 7
langkah dengan baik dan benar
2. Anak-anak usia sekolah di SDN 2 Krajan, Kelurahan
Kranjingan, Kabupaten Jember mampu memahami manfaat cuci
tangan dan kapan cuci tangan dilakukan
3. Anak-anak usia sekolah di SDN 2 Krajan, Kelurahan
Kranjingan, Kabupaten Jember mampu memahami tindakan
pencegahan penyakit dilakukan dengan cara mencuci tangan
dengan 7 langkah
2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi Komunitas
Manfaat bagi anak-anak di SDN 2 Krajan, Kelurahan Kranjingan,
Kabupaten Jember untuk memberi pengetahuan mengenai cuci tangan 7
langkah dalam menjaga kesehatan di tengah kondisi maraknya berbagai
macam penyakit sebagai langkah tindakan pencegahan.
2.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Bermanfaat untuk memberi meningkatkan pengetahuan tentang
bagaimana teknik mencuci tangan jika dilakukan dan diajarkan pada
komunitas seperti di SDN 2 Krajan, Kelurahan Kranjingan, Kabupaten
Jember serta untuk menambah wawasan dan menjadi referensi
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP
Universitas Jember | 2018
CTPS juga cara yang paling efektif dan mudah untuk pencegahan namun
banyak orang tidak mempraktikkannya (Kemenkes RI, 2012). Namun,
pengetahuan cuci tangan ini masih banyak belum di ketahui oleh anak-anak.
Diketahui bahwa Salah satu jalan masuknya bibit penyakit adalah tangan,
mecuci tangan dengan air mengalir dan sabun sangat disarankan untuk
dijadikan budaya dan sebuah kebiasaan sehari – hari. Tangan yang kotor bisa
menjadi penyebab utama sebuah penyakit salah satunya diare. Kita tidak bisa
meremehkan penyakit diare. Data WHO menunjukan perilaku CTPS mampu
mengurangi angka kejadian diare sebanyak 45% dan telah dibuktikan juga
bahwa CTPS dapat mencegah penyebaran penyakit cacingan, serta
menurunkan kasus ISPA hingga 50% (Kemenkes RI, 2012). Oleh karena itu
perlunya pendidikan cuci tangan kepada anak-anak usia sekolah dengan
melalui UKS (Usaha Kesehatan sekolah) yang merupakan Wadah tempat
peningakatan kesehatan sekolah.
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP
Universitas Jember | 2018
6.1 Kesimpulan
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai salah satu usaha kesehatan di
sekolah yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
prestasi belajar peserta didik melalui peningkatan perilaku hidup bersih dan
sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang
harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya dan berkualitas. Salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan
disekolah adalah dengan dilakukannya pendidikan pendidikan kesehatan
tentang cuci tanganpakai sabun (CPTS)
6.2 Saran
6.2.1 Bagi Sasaran
Saran bagi sasaran degan diadakannya pendidikan kesehatan tentang cuci
tangan pakai sabun, diharapkan sasaran mampu membiasakan cuci tangan
pada waktu –waku yang disarankan untuk meningkatkan kesehatan.
6.2.2 Bagi Masyarakat
Saran yang ditujukan kepada masyarakat yaitu masyarakat diharapkan
dapat berperan serta dalam mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat
terhadap anak-anak usia sekolah dengan cara cuci tangan pakai sabun
(CTPS).
6.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan
Rendahnya informasi terkait dengan penanaman pola kebiasaan hidup
hidup dan sehat diharapkan petugas kesehatan senantiasa meningkatkan
pengetahuan anak-anak dan masyarakat dengan cara memberikan
pendidikan kesehatan melalui usaha kesehatan sekolah (UKS).
DAFTAR PUSTAKA
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP
Universitas Jember | 2018
BERITA ACARA
Pada hari ini, Jumat tanggal 07 Desember 2018 pukul 12.30 WIB – 13.30 WIB di
DI SDN 2 KRAJAN, Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari Kabupaten
Jember Provinsi Jawa Timur telah dilaksanakan Pendidikan Kesehatan PHBS:
Cuci Tangan Pakai Sabun
DAFTAR HADIR
Kegiatan Pendidikan Kesehatan PHBS: Cuci Tangan Pakai Sabun pada hari
Jumat tanggal 07 Desember 2018 pukul 12.30 WIB – 13.30 WIB di DI SDN 2
KRAJAN, Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember
Provinsi Jawa Timur dihadiri:
1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang cuci tangan 6 langkah
pakai sabun pada anak-anak usia sekolah di SDN 2 Krajan, Kelurahan
Kranjingan, Kabupaten Jember, anak-anak dapat melakukan cuci tangan 6
langkah dengan baik dan benar, manfaat cuci tangan, kapan cuci tangan
dilakukan dan mampu memahami penyakit yang dapat setelah mencuci
tangan dengan 6 langkah.
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 30 menit
sasaran akan mampu
a. Mengetahui tentang 6 langkah cuci tangan pakai sabun
b. Memahami tentang manfaat cuci tangan dan kapan dilakukannya cuci
tangan
c. Memahami tentang penyakit yang dapat dicegah setelah mencuci tangan 6
langkah pakai sabun
3. Pokok Bahasan: Cuci Tangan 6 Langkah Pakai Sabun
4. Sub pokok Bahasan
a. Pengertian dan cara melakukan 6 langkah cuci tangan pakai sabun
b. Manfaat cuci tangan dan kapan dilakukannya cuci tangan
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP
Universitas Jember | 2018
8. Seting Tempat
Keterangan:
9. Persiapan
Menyiapkan media penyuluhan berupa booklet
10. Evaluasi
- Jelaskan pengertian 6 langkah cuci tangan!
- Jelaskan 6 langkah cuci tangan pakai sabun!
- Sebutkan manfaat cuci tangan!
- Kapan waktu dilakukannya cuci tangan?
Lampiran 4. SOP CTPS
FAKULTAS
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP
Universitas Jember | 2018
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS
JEMBER
CUCI TANGAN PAKAI SABUN
1. PENGERTIAN Menggosok dengan sabun secara bersama, seluruh
kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas
yang kemudian dibilas di bawah aliran air
2. TUJUAN 1. Membuang kotoran dan mikroorganisme yang
menempel pada tangan yang didapat dari pasien,
pengunjung, alat/bahan kesehatan atau petugas
kesehatan
2. Mengurangi mikroorganisme di tangan
3. Mengurangi risiko transmisi mikroorganisme
pada pasien
4. Mengurangi risiko kontaminasi silang diantara
pasien
5. Mengurangi risiko transmisi organism infeksius
pada diri perawat
3. INDIKASI 1. Sebelum memulai bekerja pada awal shift (pada
saat datang di ruang perawat/Nursing stationary)
2. Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
3. Sebelum menggunakan sarung tangan steril
4. Sebelum melakukan tindakan invasif
5. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
(darah, urine, pus, sputum, secret, dll)
6. Ketika akan melakukan tindakan keperawatan
7. Ketika berpindah dari daerah terkontaminasi ke
daerah yang bersih pada saat merawat pasien
8. Setelah kontak dengan benda mati/ barang di
dekat pasien
9. Setelah melepas sarung tangan
10. Jika tangan tampak kotor
11. Saat beraktivitas (sebelum makan, sebelum
memegang bayi, setelah menceboki bayi, setelah
BAB, sebelum menyiapkan makanan)
12. Setelah shift jaga selesai
4. KONTRAINDIKASI -------
5. PERSIAPAN Berikan penjelasan pada pasien tentang tindakan
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP
Universitas Jember | 2018
8. HASIL:
Tangan bersih
9. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Hindari percikan air mengenai seragam dan lantai
2. Gunakan agen antiseptik sebelum melakukan prosedur invasif
3. Lepaskan semua perhiasan dan aksesoris yang digunakan di tangan
4. Periksa adanya luka pada tangan
5. Tangan yang sensitif terhadap sabun, gunakan lotion setelah cuci tangan
Lampiran 5. Materi
A. Cuci Tangan
1. Pengertian Mencuci Tangan
Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu dari kulit kedua
belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah untuk
menghilangkan kotoran dan debu dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah
mikroorganisme sementara.
Kebersihan tangan yang tak memenuhi syarat juga berkontrubusi
menyebabkan penyakit terkait makanan, seperti infeksi bakteri salmonella dan E.
Coli infection. Mencuci tangan dengan sabun akan membuat bakteri lepas dari
tangan.
Cuci tangan merupakan salah satu cara untuk menghindari penyakit yang
ditularkan melalui makanan. Kebiasaan mencuci tangan secara teratur perlu
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP
Universitas Jember | 2018
dilatih pada anak. Jika sudah terbiasa mencuci tangan sehabis bermain atau ketika
akan makan ,aka diharapkan kebiasaan tersebut akan terbawa sampai tua.
2. Manfaat Cuci Tangan
Manfaat mencuci tangan selama 20 detik yaitu sebagai berikut:
a. Mencegah risiko tertular flu, demam dan penyakit menular lainnya sampai
50%.
b. Mencegah tertular penyakit serius seperti hepatitis A, meningitis dan lain-
lain.
c. Menurunakan risiko terkena diare dan penyakit pencernaan lainnya sampai
59%.
d. Jika mencuci tangan sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa
ditinggalkan, sejuta kematian bisa dicegah setiap tahun.
e. Dapat menghemat uang karena anggota keluarga jarang sakit.
3. Waktu Untuk Mencuci Tangan
Mencuci tangan memakai sabun sebaiknya dilakukan sebelum dan setelah
beraktifitas. Berikut ini adalah waktu yang tepat untuk mencuci tangan memakai
sabun:
a. Sebelum dan sesudah makan. Pastilah hal ini harus dilakukan. Hal ini
dilakukan untuk menghindari terkontaminasinya makanan yang akan kita
konsumsi dengan kuman, sekaligus mencegah masuknya kuman ke dalam
tubuh kita.
b. Sebelum dan sesudah menyiapkan bahan makanan Bukankah kuman akan
mati ketika bahan makanan dimasak? Memang benar. Masalahnya bukan
terletak pada bahan makanannya, tetapi kuman – kuman yang menempel
pada tangan anda ketika mengolah bahan mentah.
c. Setelah buang air besar dan buang air kecil Ketika melakukan buang air
besar dan buang air kecil kuman dan bakteri akan mudah menempel pada
tangan anda, dan harus dibersihkan.
d. Setelah bersin atau batuk Sama seperti buang air kecil dan buang air besar,
ketika bersin atau batuk, itu artinya anda sedang menyemburkan bakteri
dan kuman dari mulut dan hidung anda. Refleks anda pastinya menutup
mulut dan hidung dengan tangan, yang artinya, kuman akan menempel
pada tangan anda.
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP
Universitas Jember | 2018
e. Sebelum dan setelah menggunakan lensa kontak Hal ini dilakukan agar
tidak terjadi infeksi pada bagian mata ketika anda menempelkan lensa
kontak pada mata anda.
f. Setelah menyentuh binatang Bulu binatang merupakan penyumbang
bakteri dan kuman yang sangat besar, sehingga anda wajib mencuci tangan
anda setelah bersentuhan dengan binatang, terutama yang berbulu tebal.
g. Setelah menyentuh sampah Sampah, sudah pasti merupakan sumber
bakteri dan kuman yang sangat berbahaya bagi tubuh. Wajib hukumnya
bagi anda untuk mencuci tangan setelah menyentuh sampah.
4. Peralatan dan Perlengkapan Mencuci Tangan Dengan Benar
Peralatan dan perlengkapan mencuci tangan pakai sabun, peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan untuk mencuci tangan adalah :
a. Sabun biasa atau antiseptik
b. Handuk bersih
c. Wastafel atau air mengalir.
5. Faktor yang mempengaruhi perilaku cuci tangan
Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku mencuci tangan diantaranya
adalah pengetahuan. Pengetahuan siswa tentang mencuci tangan yang diperoleh
siswa dari guru, diantaranya tentang waktu dan cara mencuci tangan. Sehingga
dengan pengetahuan tersebut akan menyebabkan perilaku mencuci tangan siswa
relatif kurang.
6. Teknik Mencuci Tangan Dengan Benar
Pada dasarnya air untuk cuci tangan hendaknya air yang mengalir.
Penggunaan sabun hendaknya mengenai seluruh tangan dan diperlukan waktu
agar kontak kulit dan sabut dapat terjadi. Langkah-langkah tersebut dapat dilihat
pada gambar sebagai berikut ini:
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP
Universitas Jember | 2018
Cara cuci tangan pada gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut ini:
1. Basahi tangan menggunakan air yang mengalir
2. Tuangkan sabun pada tangan
3. Gosok sampai berbusa dikulti tangan hitung sampai 15 detik
4. Bilas tangan menggunakan air mengalir
5. Keringkan tangan menggunakan handuk atau pengering
6. Tutup kran menggunakan handuk atau lengan.
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP
Universitas Jember | 2018
Lampiran 6 : Media