Anda di halaman 1dari 27

PREPLANNING USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

“PENDIDIKAN KESEHATAN PHBS: CUCI TANGAN PAKAI SABUN”

DI SDN 03 KRAJAN, KELURAHAN KRANJINGAN, JEMBER

disusun untuk memenuhi tugas lapangan keperawatan komunitas

oleh :

kelompok 1

Khansa Salsabila W. 162310101106


Anggun Citra M. 162310101110
Nurul Kholis Irhamna 162310101114
Faisal Dwi Y. 162310101204
Rurin Nurmaidah 162310101219
Grysha Viofananda 162310101292

Kelas F Angkatan 2016

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: jl. Kalimantan No. 37 Telp/Fax (0331) 323450
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Diare adalah gangguan buang air besar/BAB ditandai dengan BAB lebih dari
3 kali sehari dengan konsistensi tinja cair, dapat disertai dengan darah dan atau
lendir (Riskesdas, 2013). Penyakit diare dan ISPA diketahui telah membunuh
empat juta anak setiap tahun di nrgara – negara berkembang. Anak – anak yang
tumbuh di daerah miskin beresiko meninggal 10 kali lebih besar daripada mereka
yang tinggal di daerah kaya (Depkes RI, 2008).
Menurut data departemen kesehatan RI tahun 2009, seluruh insiden diare di
Indonesia, 60-70% diantaranya anak-anak dibawah umur lima tahun. Setiap anak
mengalami diare rata-rata satu sampai dua kali dalam satu tahun dan secara
keseluruhan, rata-rata mengalami tiga kali episode diare per tahun. Hingga saat
ini, masih banyak sekali anak-anak di Indonesia yang meninggal karena diare,
juga anak-anak yang kurang gizi karena cacingan. Selain itu masih ada pula anak
dan orang dewasa yang tertular dan meninggal karena infeksi flu burung. Padahal,
dengan melakukan perilaku sederhana seperti Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
sudah dapat mengurangi resiko tertular penyakit-penyakit tersebut ( Kemenkes RI,
2012 ). Setiap tahun lebih dari 3,5 juta anak tidak dapat hidup hingga usianya
yang ke-5 karena diare dan pnemonia. Tantangan yang dihadapi bersama saat ini
adalah untuk mengubah budaya mencuci tangan dengan sabun dari ide yang
abstrak menjadi perilaku yang membudaya.
Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu upaya pencegahan
penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan sering kali menjadi agen yang
membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang
lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan
permukaan-permukaan seperti handuk, uang dll.). tangan yang bersentuhan
langsung dengan kotoran manusia dan binatang, ataupun cairan tubuh lain seperti
ingus dan makanan dan minuman yang terkontaminasi saat tidak di cuci dengan
sabun dapat memindahkan bakteri, virus dan parasit pada orang lain yang tidak
sadar bahwa dirinya sedang ditulari (WHO, 2009)
Pengajian ini mengunakan 4 inti dan 8 subsistem antara lain :
4 Inti
a) Sejarah
Sejarah SDN 3 Krajan tersebut pada awalnya merupakan persawahan yang
kemudian pada tahun 2007 didirikan SDN 3 Krajan dengan awalnya
memiliki 6 kelas, 1 ruang baca dan 1 ruang guru dan belum memiliki
ruang UKS. Kemudian pada tahun 2014 di banguan satu ruang
UKS(Usaha Kesehatan Sekolah) yang pada awalnya masih di kelolah oleh
guru. Sekarang di kelolah oleh siswa kelas 4-6 dengan bimbingan guru.
Sejarah dari UKS merupakan pelayanan kesehatan yang dengan
perlengkapan sedadanya dan hanya terdapat P3K yaitu betadine,
hansaplas, kasa, minyak kayu putih.
b) Demografi
Di SDN 03 Krajan tersebut mayoritas bersuku Jawa dan Madura rata-rata
berusia 6-13 tahun dengan jumlah laki-laki 105 siswa dan perempuan 105
siswa. Kejadian diare dalam perbulan terdapat 12 anak yang mengalami
diare.
c) Etnik
Kelompok etnik dari warganya yatu Islam dengan kebudayaan dimana
mereka mengadakan kegiatan untuk memperingati suatu hal seperti
Maulid Nabi dengan syukuran dan membawa makanan kesekolah
kemudian di tukar dan dimakan bersama setelah melakukan jalan
berasama.
d) Nilai dan Keyakinan
Pada SDN 3 Krajan jika ada siswa yang mengalami diare di buatkan oralit
yaitu larutan gula dan garam dan pada bagian perut di berikan minyak
kayu putih karena di khawatirkan siswa tersebut masuk angin dan
memulangkan siswa jika tidak memmungkinkan ikut pembelajaran.
Namun masih belum tahu bagiamana penyebab diare dan pencegahan pada
diare
8 subsistem
1. Lingkungan
Kondisi lingkungan SDN 3 Krajan cukup bersih dan sejuk dnegan banyak
tanaman bunga dan pohon di area sekolah. Namun ketika jam istirahat di
depan SDN di penuhi orang jualana makanan yang kurang sehat untuk
anak sekolah. Di di dekat kamar mandi juga terdapat wastafel untuk cuci
tangan namun ketika anak-naka makan tidak ada yang melakukan kegiatan
cuci tanggan. Wastafel jarang di gunakan hingga tampak kotor
2. Pelayanan kesehtan dan social
Pelayanan kesehatan di SDN 03 Krajan tersebut terdapat uks yaitu Usaha
Kesehatan Sekolah namun belum terbentuk stuktur organisasi yang jelas
dan belum berjalan sesuai fungsinya. Seperti kegiatan pendidikan
kesehatan kepada siswa yang ada di sekolah
3. Ekonomi
SDN 03 Krajan tersebut merupakan komunitas yang berkembang dimana
terlihat dari sarana dan prasaran yang sudah maju. SDN 3 Krajan masih
belum memliki anggaran yang cukup dalam mengembangan sarana dan
prasanan UKS.
4. Transportasi dan keamanan
Untuk transportasi di SDN 03 Krajan biasanya di antar jemput oleh orang
tuanya mengunakan sepedah motor dan siswa yang rumahnya dekat dari
sekloah jalan kaki bersama ketika berangakat maupun pulang seklolah.
5. Politik dan pemerintahan
Di SDN 03 Krajan belum terlihat adanya kegiatan politik. Dalam
pemilihan pengurus UKS langsung di tunjuk oleh guru Pembina UKS
sendiri
6. Komunikasi
Di SDN 02 Krajan ada televisi yang terletak di ruang guru serta komputer
namun belum ada layanan internet yang memadai disana. Dalam
mengakses informasi pengetahuan mengunakan buku-buku yang
perpustakan sekolah dengan adanya berita seperti Koran.
7. Pendidikan
Penangana pertama pada diare pada SDN 03 Krajan masih rendah. Siswa
dan pengurus UKS dikaranakan tingkat diare pada siswa cukup tinggi dan
belum ada upayah penatalaksaan yang tepat.
8. Rekreasi
Tempat hiburan siswa biasanya di lapangannya dengan terdapat banyak
pohon dengan di gunakan sebagai tempat bermain anak. Ada yang bermain
kelereng maupun lompat tali
Berdasarkan hasil pengkajian yang diperoleh dari SDN 2 KRAJAN
Kelurahan kranjingan Kabupaten Jember masih sering didapatkan adanya keluhan
dan ditemukan adanya penyakit diare. Kebiasaan cuci tangan pakai sabun juga
diketahui masih kurang diterapkan dan belum mengetahui cara mencuci tangan
yang baik dan benar serta belum menjadi budaya atau kebiasaan mencuci tangan
mengguanakan sabun.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam kegiatan
yang akan dilakukan ini adalah ketidakefektidan koping komunitas b.d sumber
pemecahan masalah tidak adekuat d.d UKS belum berjalan optimal dengan
terbatnya 12 siswa yang mengalami diare perbulan

BAB 2. TUJUAN DAN MANFAAT


2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umun
Kegiatan pendidikan kesehatan ini bertujuan untuk membantu
meningkatkan pengetahuan dan memberi informasi pada anak-anak usia
sekolah di SDN 03 Krajan, Kelurahan Kranjingan, Kabupaten Jember untuk
mampu melakukan cuci tangan dengan langkah-langkah yang benar memakai
sabun sebagai salah satu teknik pencegahan diare pada anak-anak
2.1.2 Tujuan Khusus
1. Anak-anak usia sekolah di SDN 03 Krajan, Kelurahan
Kranjingan, Kabupaten Jember mampu melakukan cuci tangan 7
langkah dengan baik dan benar
2. Anak-anak usia sekolah di SDN 03 Krajan, Kelurahan
Kranjingan, Kabupaten Jember mampu memahami manfaat cuci
tangan dan kapan cuci tangan dilakukan
3. Anak-anak usia sekolah di SDN 03 Krajan, Kelurahan
Kranjingan, Kabupaten Jember mampu memahami tindakan
pencegahan penyakit dilakukan dengan cara mencuci tangan
dengan 7 langkah
4. Anak-anak usia sekolah di SDN 03 Krajan, Kelurahan
Kranjingan, Kabupaten Jember mampu menerapkan mencuci
tangan dengan 7 langkah dalam kehidupan sehari-hari
2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi Komunitas
Manfaat bagi anak-anak di SDN 03 Krajan, Kelurahan Kranjingan,
Kabupaten Jember untuk memberi pengetahuan mengenai cuci tangan 7
langkah dalam menjaga kesehatan di tengah kondisi maraknya berbagai
macam penyakit sebagai langkah tindakan pencegahan.
2.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Bermanfaat untuk memberi meningkatkan pengetahuan tentang
bagaimana teknik mencuci tangan jika dilakukan dan diajarkan pada
komunitas seperti di SDN 03 Krajan, Kelurahan Kranjingan, Kabupaten
Jember serta untuk menambah wawasan dan menjadi referensi
tambahan dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas pada
sasaran anak usia sekolah.
BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH
3.1 Dasar Pemikiran
Dasar pemikiran dilakukannya menurut Keputusan Bersama Menteri No.
1067/Menkes/SKB/VII/2003 menyebutkan bahwa Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) sebagai salah satu usaha kesehatan di sekolah yang mempunyai tujuan
untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik melalui
peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya dan berkualitas. Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup
sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan
kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam
rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah. UKS
memiliki Trias UKS yaitu Pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan
pembinaan kesehatan dengan memiliki kegiatan screening kersehatan yang terdiri
dari pemeriksaan keadaaan umum, pengukuran teknaan darah dan nadi,penilaian
status gizi, pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan indra,pengukuran jasmani,
dan deteksi dini peyimpangan mental social.
UKS adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatka kesehatan
peserta didik pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari TK/RA
sampai SMA/SMK/MA (Kemendikbud, 2012). UKS merupakan salah satu usaha
kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan
masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta
lingkungan sekolah sebagai sasaran utama. UKS berfungsi sebagai lembaga
penerangan agar anak yang tidak tahu bagaimana cara menjaga kebersihan diri,
menggosok gigi yang benar, mengobati luka, merawat kuku dan memperoleh
pendidikan seks yang sehat serta mencuci tangan yang baik dan benar(Effendi,
2009).
3.2 Kerangka Penyelesaian
Cuci tangan pakai sabun (CTPS) dilakukan pada waktu – waktu penting
yaitu sebelum makan, sebelum memegang/mengolah/menyiapkan makanan,
setelah buang air besar, serta setelah kontak dengan hewan dan tanah. CTPS dapat
mengurangi setengah kasus kejadian diare, perilaku ini juga dapat mengurangi
resiko penyakit lainnya seperti penyakit mata dan infeksi kulit. CTPS juga cara
yang paling efektif dan mudah untuk pencegahan namun banyak orang tidak
mempraktikkannya (Kemenkes RI, 2012). Namun, pengetahuan cuci tangan ini
masih banyak belum di ketahui oleh anak-anak. Diketahui bahwa Salah satu jalan
masuknya bibit penyakit adalah tangan, mecuci tangan dengan air mengalir dan
sabun sangat disarankan untuk dijadikan budaya dan sebuah kebiasaan sehari –
hari. Tangan yang kotor bisa menjadi penyebab utama sebuah penyakit salah
satunya diare. Kita tidak bisa meremehkan penyakit diare. Data WHO
menunjukan perilaku CTPS mampu mengurangi angka kejadian diare sebanyak
45% dan telah dibuktikan juga bahwa CTPS dapat mencegah penyebaran penyakit
cacingan, serta menurunkan kasus ISPA hingga 50% (Kemenkes RI, 2012). Oleh
karena itu perlunya pendidikan cuci tangan kepada anak-anak usia sekolah dengan
melalui UKS (Usaha Kesehatan sekolah) yang merupakan Wadah tempat
peningakatan kesehatan sekolah.
Menurut data departemen kesehatan RI tahun 2009, seluruh insiden diare di
Indonesia 60-70%. diantaranya anak-anak dibawah umur lima tahun. Di
SDN 03 Krajan terdapat 12 kejadian diare perbulan

Kurangnya pengetahuan anak sekolah dalam melakukan cuci tangan


sebelum makan yang merupakan prilaku hidup bersih. Disekolah
terdapat wastafel namun anak-anak tidak mengunakanya

Pemberian pendidikan pentingnya cuci


tangan yang merupakan salah satu bentuk
promotif usaha kesehatan sekolah

Anak-anak dapat mengetahui dan Anak- anak dapat melakukan cuci


memahami cara mencuci tangan yang tangan yang baik dan benar serta
baik dan benar menerpakanya dalam kehidupan
sehari-hari

Dengan Perilaku Hidup Bersih salah


satunya mencuci tangan sebelum
makan Diare pada anak-anak dapat
berkurang
BAB 4 RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Melalui UKS yang memilki TRIAS UKS yaitu pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehtaan. Dalam kegiatan ini cuci tangan
merupakan bentuk kegiatan dari TRIAS UKS salah satunya yatu pendidikan
kesehatan di berikan kepada siswa dalam rangka pencegahan diare pada SDN 03
Krajan. Penyelesaian masalah untuk anak-anak usia Sekolah Dasar Negeri 03
Krajan Kelurahan kranjingan Kabupaten Jember yaitu dengan melaksanakan
Usaha kesehatan Sekolah (UKS) pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) : cuci tangan pakai sabun (CTPS) demonstrasi ini akan dilakukan di
SD Negeri 03 Krajan oleh anak-anak usia sekolah pada pagi hari di waktu
istirahat.

4.2 Khalayak Sasaran


Target sasaran Usaha kesehatan Sekolah (UKS) pendidikan kesehatan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) : Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
anak-anak siswa dan siswi di SDN 03 Krajan Lingkungan Krajan Kelurahan
kranjingan Kabupaten Jember. Anak-anak usia sekolah diwilayah tersebut belum
melakukan kebiasaan cuci tangan dan tidak mengetahui cara cuci tangan yang
tepat. Tujuan dari Usaha kesehatan Sekolah (UKS) pendidikan kesehatan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) : Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) adalah agar
anak-anak usia sekolah dapat meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit
diare
4.3 Metode yang Digunakan

1. Jenis model pembelajaran : Ceramah dan demonstrasi


1. Landasan teori : diskusi
2. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengidentifikasi pilihan tindakan
c. Menetapkan tindak lanjut sasaran
Denah penndidikan kesehtan

Keterangan :

: Pemateri

: Peserta

: Fasilitator
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni S. Erina. 2016. Perbedaan Pendidikan Kesehatan Metode Demonstrasi


Secara Langsung Dengan Audio Visual Tentang Cuci Tangan Terhadap
Praktek Dan Perilaku Cuci Tangan Pada Anak Usia Pra Sekolah.
Universitas MUhammadiyah Purwokerto. Purwokerto.

Depkes. 2006. Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat. Surabaya: Dinkes


Provinsi Jatim.

Kemendikbud. 2012. Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah. Jakarta: Kementrian


Pendidikan dan Kebudayaan.

Departemen Kesehatan RI. 2008, Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia
(HCPTS) yang pertama 15 oktober 2008: panduan pelaksanaan bagi
pemangku kepentingan cuci tangan pakai sabun. Jakarta: Depkes RI
Direktorat Jenderal Pendidikan penyakit dan Penyehatan Lingkungan
melalui Kemitraan Pemerintah-Swasta Untuk Cuci Tangan Pakai Sabun

Effendi. 2009. Usaha Kesehatan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Kemenkes RI. 2013 “Riset Kesehatan Dasar” Badan Penelitian Dan


Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Ri Tahun 2013

Depkes RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta: Depkes RI.

Depkes RI. 2011, Data Penduduk Sasaran Program 2007/2011.


perpustakaan.depkes.go.id.

Depkes RI. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak 2010.
Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta: Direktorat Bina
Gizi. Depkes RI. Promosi Kesehatan 2010, Panduan Pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Sekolah. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan, www.
promosikesehatan.com (diakses pada tangga 04 Desember 2018).
Lampiran 1: Berita Acara

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN


TINGGI UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2018/2019

BERITA ACARA
Pada hari ini, Jumat tanggal 07 Desember 2018 pukul 12.30 WIB – 13.30 WIB di
DI SDN 2 KRAJAN, Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari Kabupaten
Jember Provinsi Jawa Timur telah dilaksanakan Pendidikan Kesehatan PHBS:
Cuci Tangan Pakai Sabun

Jember, 07 Desember 2018


Penguji
PBL Keperawatan Keluarga

Hanny Rasni S.Kp., M.Kep


Lampiran 2: Daftar Hadir

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN


TINGGI UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2018/2019

DAFTAR HADIR

Kegiatan Pendidikan Kesehatan PHBS: Cuci Tangan Pakai Sabun pada hari
Jumat tanggal 07 Desember 2018 pukul 12.30 WIB – 13.30 WIB di DI SDN 2
KRAJAN, Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember
Provinsi Jawa Timur dihadiri:

NO NA ALAMAT TANDA TANGAN


MA
1. 1…………..
2. 2………….
3. 3…………..
4. 4………….
5. 5…………..
6. 6………….
7. 7…………..
8. 8………….
9. 9…………..
10. 10………….

Jember, 07 Desember 2018


Penguji
PBL Keperawatan Keluarga

Hanny Rasni S.Kp., M.Kep


Lampiran 3: Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun


Sasaran : Anak-anak Usia Sekolah di SDN 2 Krajan, Kelurahan
Kranjingan, Kabupaten Jember
Waktu : 12.30-13.00 WIB
Hari/Tanggal : Jumat, 07 Desember 2018
Tempat : SDN 2 Krajan, Kelurahan Kranjingan, Kabupaten Jember

1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang cuci tangan 7 langkah
pakai sabun pada anak-anak usia sekolah di SDN 2 Krajan, Kelurahan
Kranjingan, Kabupaten Jember, anak-anak dapat melakukan cuci tangan 7
langkah dengan baik dan benar, manfaat cuci tangan, kapan cuci tangan
dilakukan dan mampu memahami penyakit yang dapat setelah mencuci
tangan dengan 7 langkah.

2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 30 menit
sasaran akan mampu
a. Mengetahui tentang 7 langkah cuci tangan pakai sabun
b. Memahami tentang manfaat cuci tangan dan kapan dilakukannya cuci
tangan
c. Memahami tentang penyakit yang dapat dicegah setelah mencuci tangan 7
langkah pakai sabun

3. Pokok Bahasan: Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun


4. Sub pokok Bahasan
a. Pengertian dan cara melakukan 7 langkah cuci tangan pakai sabun
b. Manfaat cuci tangan dan kapan dilakukannya cuci tangan
c. Penyakit yang dapat dicegah setelah mencuci tangan 7 langkah pakai
sabun

5. Waktu: 15 menit

6. Bahan/ Alat yang Diperlukan : Leaflet

7. Model Pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan: ceramah dan demonstrasi
b. Landasan teori :-
c. Langkah pokok
- Menjelaskan pengertian dan 7 langkah cuci tangan pakai sabun
- Menjelaskan tentang manfaat cuci tangan dan kapan dilakukannya
cuci tangan
- Menjelaskan tentang penyakit yang dapat dicegah dengan cara
mencuci tangan 7 langkah pakai sabun

8. Seting Tempat
Keterangan :

:Pemateri

: peserta

: Fasilitat : Fasilitataor

9. Persiapan
Menyiapkan media penyuluhan berupa booklet

Kegiatan Pendidikan Kesehatan

TINDAKAN
KEGIATAN PEMATERI PESERTA WAKTU
1. Memberi salam 1. Menjawab salam 3 Menit
2. Perkenalan 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan Tujuan
4. Menyebutkan materi
Pendahuluan yang akan disampaikan
5. Kontrak waktu

1. Menanyakan (riview) 1. Menjawab 8 Menit


kepada keluarga pertanyaan
mengenai gizi seimbang
menurut keluarga
2. Menjelaskan materi
Penyajian
2. Mendengarkan
tentang :
Pendidikan
- Pengertian dan cara
Kesehatan
melakukan 7 langkah
cuci tangan pakai
sabun
- Manfaat cuci tangan
dan kapan
dilakukannya cuci
tangan
- Penyakit yang dapat
dicegah setelah
mencuci tangan 7
langkah pakai sabun

Penutup 1. Evaluasi 1. Menjawab 4 Menit


2. Menyimpulkan 2. Mendengarkan
3. Reinforcemen positif 3. Menjawab salam
4. Mengucapkan salam
10. Evaluasi
- Jelaskan pengertian 7 langkah cuci tangan!
- Jelaskan 7 langkah cuci tangan pakai sabun!
- Sebutkan manfaat cuci tangan!
- Kapan waktu dilakukannya cuci tangan?

Lampiran 4. Mataeri

A. Cuci Tangan

1. Pengertian Mencuci Tangan

Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu dari kulit kedua
belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah untuk
menghilangkan kotoran dan debu dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah
mikroorganisme sementara.

Kebersihan tangan yang tak memenuhi syarat juga berkontrubusi


menyebabkan penyakit terkait makanan, seperti infeksi bakteri salmonella dan E.
Coli infection. Mencuci tangan dengan sabun akan membuat bakteri lepas dari
tangan.

Cuci tangan merupakan salah satu cara untuk menghindari penyakit yang
ditularkan melalui makanan. Kebiasaan mencuci tangan secara teratur perlu
dilatih pada anak. Jika sudah terbiasa mencuci tangan sehabis bermain atau ketika
akan makan ,aka diharapkan kebiasaan tersebut akan terbawa sampai tua.

2. Manfaat Cuci Tangan

Manfaat mencuci tangan selama 20 detik yaitu sebagai berikut:

a. Mencegah risiko tertular flu, demam dan penyakit menular lainnya sampai
50%.
b. Mencegah tertular penyakit serius seperti hepatitis A, meningitis dan lain-
lain.
c. Menurunakan risiko terkena diare dan penyakit pencernaan lainnya sampai
59%.
d. Jika mencuci tangan sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa
ditinggalkan, sejuta kematian bisa dicegah setiap tahun.
e. Dapat menghemat uang karena anggota keluarga jarang sakit.

3. Waktu Untuk Mencuci Tangan


Mencuci tangan memakai sabun sebaiknya dilakukan sebelum dan setelah
beraktifitas. Berikut ini adalah waktu yang tepat untuk mencuci tangan memakai
sabun:
a. Sebelum dan sesudah makan. Pastilah hal ini harus dilakukan. Hal ini
dilakukan untuk menghindari terkontaminasinya makanan yang akan kita
konsumsi dengan kuman, sekaligus mencegah masuknya kuman ke dalam
tubuh kita.
b. Sebelum dan sesudah menyiapkan bahan makanan Bukankah kuman akan
mati ketika bahan makanan dimasak? Memang benar. Masalahnya bukan
terletak pada bahan makanannya, tetapi kuman – kuman yang menempel
pada tangan anda ketika mengolah bahan mentah.
c. Setelah buang air besar dan buang air kecil Ketika melakukan buang air
besar dan buang air kecil kuman dan bakteri akan mudah menempel pada
tangan anda, dan harus dibersihkan.
d. Setelah bersin atau batuk Sama seperti buang air kecil dan buang air besar,
ketika bersin atau batuk, itu artinya anda sedang menyemburkan bakteri
dan kuman dari mulut dan hidung anda. Refleks anda pastinya menutup
mulut dan hidung dengan tangan, yang artinya, kuman akan menempel
pada tangan anda.
e. Sebelum dan setelah menggunakan lensa kontak Hal ini dilakukan agar
tidak terjadi infeksi pada bagian mata ketika anda menempelkan lensa
kontak pada mata anda.
f. Setelah menyentuh binatang Bulu binatang merupakan penyumbang
bakteri dan kuman yang sangat besar, sehingga anda wajib mencuci tangan
anda setelah bersentuhan dengan binatang, terutama yang berbulu tebal.
g. Setelah menyentuh sampah Sampah, sudah pasti merupakan sumber
bakteri dan kuman yang sangat berbahaya bagi tubuh. Wajib hukumnya
bagi anda untuk mencuci tangan setelah menyentuh sampah.

4. Peralatan dan Perlengkapan Mencuci Tangan Dengan Benar


Peralatan dan perlengkapan mencuci tangan pakai sabun, peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan untuk mencuci tangan adalah :
a. Sabun biasa atau antiseptik
b. Handuk bersih
c. Wastafel atau air mengalir.
5. Faktor yang mempengaruhi perilaku cuci tangan
Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku mencuci tangan diantaranya
adalah pengetahuan. Pengetahuan siswa tentang mencuci tangan yang diperoleh
siswa dari guru, diantaranya tentang waktu dan cara mencuci tangan. Sehingga
dengan pengetahuan tersebut akan menyebabkan perilaku mencuci tangan siswa
relatif kurang.
6. Teknik Mencuci Tangan Dengan Benar
Pada dasarnya air untuk cuci tangan hendaknya air yang mengalir.
Penggunaan sabun hendaknya mengenai seluruh tangan dan diperlukan waktu
agar kontak kulit dan sabut dapat terjadi. Langkah-langkah tersebut dapat dilihat
pada gambar sebagai berikut ini:

Cara cuci tangan pada gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut ini:
1. Basahi tangan menggunakan air yang mengalir
2. Tuangkan sabun pada tangan
3. Gosok sampai berbusa dikulti tangan hitung sampai 15 detik
4. Bilas tangan menggunakan air mengalir
5. Keringkan tangan menggunakan handuk atau pengering
6. Tutup kran menggunakan handuk atau lengan.
Lampiran 5. SOP
FAKULTAS
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS
JEMBER
CUCI TANGAN PAKAI SABUN
1. PENGERTIAN Menggosok dengan sabun secara bersama, seluruh
kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas
yang kemudian dibilas di bawah aliran air
2. TUJUAN 1. Membuang kotoran dan mikroorganisme yang
menempel pada tangan yang didapat dari pasien,
pengunjung, alat/bahan kesehatan atau petugas
kesehatan
2. Mengurangi mikroorganisme di tangan
3. Mengurangi risiko transmisi mikroorganisme
pada pasien
4. Mengurangi risiko kontaminasi silang diantara
pasien
5. Mengurangi risiko transmisi organism infeksius
pada diri perawat
3. INDIKASI 1. Sebelum memulai bekerja pada awal shift (pada
saat datang di ruang perawat/Nursing stationary)
2. Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
3. Sebelum menggunakan sarung tangan steril
4. Sebelum melakukan tindakan invasif
5. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
(darah, urine, pus, sputum, secret, dll)
6. Ketika akan melakukan tindakan keperawatan
7. Ketika berpindah dari daerah terkontaminasi ke
daerah yang bersih pada saat merawat pasien
8. Setelah kontak dengan benda mati/ barang di
dekat pasien
9. Setelah melepas sarung tangan
10. Jika tangan tampak kotor
11. Saat beraktivitas (sebelum makan, sebelum
memegang bayi, setelah menceboki bayi, setelah
BAB, sebelum menyiapkan makanan)
12. Setelah shift jaga selesai
4. KONTRAINDIKASI -------
5. PERSIAPAN Berikan penjelasan pada pasien tentang tindakan
PASIEN yang akan dilakukan dan jelaskan alasan tindakan
dilakukan bila perawat cuci tangan di dekat pasien
6. PERSIAPAN ALAT 1. Air hangat mengalir/kran/wastafel
2. Handuk kering atau handuk kertas
3. Tissue pada tempatnya
4. Sabun biasa/ desinfektan
7. CARA KERJA 1. Basahi tangan seluruhnya dengan air bersih
mengalir
Gambar a. Langkah 1 CTPS
Sumber: Kemenkes RI (2010)

2. Gosok sabun ke telapak, punggung tangan dan


sela-sela jari

Gambar b. Langkah 2 CTPS


Sumber: Kemenkes RI (2010)

3. Bersihkan bagian bawah kuku-kuku

Gambar c. Langkah 3 CTPS


Sumber: Kemenkes RI (2010)
4. Bilas tangan dengan air bersih mengalir

Gambar d. Langkah 4 CTPS


Sumber: Kemenkes RI (2010)
5. Keringkan tangan dengan handuk/tissu atau
keringkan dengan udara/dianginkan

Gambar e. Langkah 5 CTPS


Sumber: Kemenkes RI (2010)

8. HASIL:
Tangan bersih
9. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Hindari percikan air mengenai seragam dan lantai
2. Gunakan agen antiseptik sebelum melakukan prosedur invasif
3. Lepaskan semua perhiasan dan aksesoris yang digunakan di tangan
4. Periksa adanya luka pada tangan
5. Tangan yang sensitif terhadap sabun, gunakan lotion setelah cuci tangan

Lampira 6. Leaflet

Anda mungkin juga menyukai