Anda di halaman 1dari 3

Media yang tepat digunakan adalah leaflet terkait penyakit hipertensi dan dislipidemia serta

leaflet DBMP (Daftar Bahan Makanan Penukar) , x-banner, dan food picture.

1. Leaflet

Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat,
padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana. Ada beberapa yang disajikan secara
berlipat. Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentan suatu masalah, misalnya
deskripsi pengolahan air di tingkat rumah tangga, deskripsi tentang diare dan penecegahannya, dan
lain-lain. Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada saat pertemuanpertemuan dilakukan seperti
pertemuan FGD, pertemuan Posyandu, kunjungan rumah, dan lain-lain. Leaflet dapat dibuat sendiri
dengan perbanyakan sederhana seperti di photo copy (Depkes RI, 2008). Leaflet ditujukan sebagai
media yang dapat dibawa oleh pengunjung, selain itu dapat memberikan informasi yang lebih rinci.

2. X-banner

X-banner adalah media promosi yang dicetak dengan print digital yang umumnya berbentuk
potrait atau vertikal dengan bantuan alat berbentuk stand X. Tujuan dari banner untuk memberikan
informasi untuk orang banyak dengan tampilan yang menarik untuk dilihat.

3. Food picture

Food picture adalah media yang berupa hasil print gambar untuk memberikan informasi lebih
sederhana pada penyuluhan. Media yang mudah dimengerti dan dipahami oleh peserta penyuluhan
karena berbentuk nyata dan jelas.

Manajemen diet hipertensi dan dislipidemia

Tujuan :

- Mencegah komplikasi lebih lanjut


- Mengubah kebiasaan makan sasaran
- Menghilangkan retensi garam dalam jaringan tubuh
- Menurunkan asupan kolesterol makanan
- Meningkatkan asupan karbo compleks
Prinsip :
- Rendah Lemak  karena kondisi dislipidemia sehingga asupan lemak harus diturunkan
- Rendah Garam  karena kondisi hipertensi (tekanan darah tinggi) sehingga asupan garam
harus diperhatikan. Sesuai dengan syarat diet RG yaitu :
 Diet rendah garam I (200-400 mgNa)
Diberikan pada pasien edema, asites, dan atau hipertensi tingkat berat, tidak ada
penambahan garam dapur dan menghindari bahan makanan tinggi natrium
 Diet rendah garam II (600-800 mgNa)
Diberikan pada pasien dengan edema, asites, dan atau hipertensi tingkat sedang, ada
penambahan garam dapur sekitar ¼ sdt (1,5-2 gram)
 Diet rendah garam III (1000-1200 mgNa)
Diberikan pada pasien dengan edema dan atau hipertensi tingkat ringan,penambahan
garam dapur sebanyak ½ sdt (3-4 gram)
Syarat :
- Energi diberikan sesuai kebutuhan pasien dengan mempertimbangkan umur, berat badan,
tinggi badan, faktor aktivitas, dan faktor stress.
- Karbohidrat diberikan cukup 50-60% dari kebutuhan energi total. Karbohidrat kompleks
seperti nasi, brain cereal, buah dan sayur. Serta menghindari karbohidrat sederhana.
- Protein diberikan cukup 10-20% dari kebutuhan energi total. Sumber protein dari nabati dan
hewani rendah lemak karna banyak mengandung omega 3.
- Lemak diberikan rendah 20-30% dari energi total. Diutamakan lemak tak jenuh, konsumsi
kolesterol <200mg, PUFA omega 3 >2gram/hari untuk menurunkan TG dan LDL serta
meningkatkan kadar HDL . Bisa didapatkan dari ikan laut seperti ikan tuna, tengiri, kakap, dan
minyak ikan.
- Serat diberikan tinggi terutama serat yang larut air. Sekitar ±30 gram/hari karena serat dalam
jumlah tersebut dapat menurunkan kolesterol sebanyak 5%. Selain itu serat larut air dapat
mengikat asam empedu sehingga menurunkan absorbsi lemak dalam tubuh.
- Natrium diberikan sesuai dengan kondisi hipertensi pasien.
- Vitamin A, C, dan E serta mineral diberikan sesuai kebutuhan (AKG).
- Pengolahan makanan sebaiknya direbus, ditumis atau dikukus.
Bahan makanan yang dianjurkan, dibatasi dan dihindari:
- Dianjurkan : nasi, kentang, sayur. Daging ayam tanpa kulit, ikan laut tinggi omega 3, telur
bagian putih, semua jenis buah yang tidak diawetkan, minyak zaitun, kedelai atau minyak
canola.
- Dibatasi : telur bagian kuning, dairy product, roti, bumbu seperti kecap.
- Dihindari : makanan yang digoreng, jeroan, santan, kulit, buah dan sayur yang diawetkan,
margarin, gajih, alkohol dan
Daftar Pustaka :

Almatsier, S. (2010) Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Depkes RI. 2008. Metode dan Media Promosi Kesehatan. Field Book

Anda mungkin juga menyukai