Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Judul:
“Tinjauan tentang teknik inhalasi dosis terukur pada penderita asma dan
COPD”
Latar Belakang
Asma dan Paru Obstruktif Kronis Penyakit (COPD) termasuk yang paling
umum kronis penyakit yang menyebabkan penerimaan rumah sakit berulang
dan presentasi ke pusat kesehatan setempat. Asma adalah gangguan inflamasi
kronis yang terkait dengan hiper-respon udara yang menyebabkan aliran udara
obstruksi yang reversibel. COPD, di sisi lain, adalah gangguan obstruktif
kronik yang dapat diobati dan dapat dicegah di mana aliran udara tetap
berlanjut menurun. Pada PPOK, fungsi paru memburuk secara
progresif. COPD adalah penyebab kematian ke 4 di seluruh dunia, menurut
World Health Organisasi,meskipun itu dapat dicegah dan penyakit yang bisa
diobati.
Dose Inhaler (pMDI), pMDI adalah salah satu yang paling banyak
perangkat yang umum digunakan dalam manajemen asma dan COPD. PMDI
yang digunakan dalam kombinasi dengan spacer volume besar adalah teknik
yang dinilai dalam penelitian ini.
Tujuan
“Untuk menilai inhaler dosis terukur bertekanan (pMDI) teknik
menggunakan spacer volume besar (LVS) asma dan penyakit paru obstruktif
kronik (COPD)”
Metode
Pasien asma atau PPOK secara acak direkrut selama periode delapan
bulan dari bangsal dan klinik rawat jalan di Rumah Sakit Mater Dei. Hanya
pasienmenggunakan pMDI dimasukkan. Data dikumpulkan menggunakan
kuesioner yang diisi oleh pewawancara yang juga menilai teknik inhaler
menggunakan daftar periksa 8 langkah-langkah yang diperlukan untuk
penggunaan pMDI yang tepat.
Hasil
Sebanyak 174 pasien, 118 (67,4%) dari yang asma sementara 56 (32%)
adalah pasien PPOK,terlibat. Skor total 8 dicapai oleh 21 daripasien asma dan
3 pasien PPOK. 154(88%) dari semua pasien memiliki LVS tetapi hanya
100(57,5%) dari semua pasien menggunakan LVS dengan pMDI secara
teratur.
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa terlepas dari fakta bahwa itu adalah
fakta yang diketahui bahwa pemberian obat yang tepat adalah kunci untuk
mengendalikan Asma dan COPD, pasien tetap cenderung memiliki teknik
pMDI yang buruk maka kebutuhan untuk pendidikan pasien dengan penilaian
berulang teknik di klinik tindak lanjut dan sebelum dibuang.
BAB III
ANALISIS JURNAL DENGAN FORMAT IMRaD
4. D Ya Penelitian ini bersifat indikatif dan memberikan wawasan yang berharga ke dalam situasi lokal
(terutama berdasarkan pertimbangan fakta bahwa hingga sekarang tidak ada penelitian serupa lainnya yang
telah dilakukan secara lokal), itu juga menderita sejumlah keterbatasan. Salah satu batasan utama adalah
ukuran sampel. Penelitian ini tidak dilakukan dalam skala besar. Baik itu dilakukan selama periode waktu
yang panjang. Keterbatasan lain adalah kenyataan bahwa tidak cukup data demografi didokumentasikan.
Jenis kelamin, pekerjaan dan tingkat pendidikan tidak dicatat. Ini bisa menunjukkan sektor mana dari
populasi yang paling berisiko menerima perawatan berulang dan pasien mana yang perlu difokuskan paling
banyak. Juga kuesioner yang digunakan bukan kuesioner standar yang divalidasi.
Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang diisi oleh pewawancara yang juga menilai teknik
inhaler menggunakan daftar periksa 8 langkah-langkah yang diperlukan untuk penggunaan pMDI yang
tepat.Sebuah penelitian yang dilakukan secara lokal menyatakan bahwa 244 penderita asma pasien (dari
populasi> 400.000) disajikan kepada departemen darurat dengan eksaserbasi akut asma selama 10 bulan, dari
Januari hingga Oktober, dimana 51,6% membutuhkan perawatan medis dan 8,6% membebaskan diri dari
saran medis.
Kelebihan Jurnal
1. Jurnal memiliki data yang lengkap disertai dengan tabel pada hasil
2. Memiliki hasil yang mampu menggambarkan dari manajemen strategi pemberian oksigenasi.
3. Dapat membantu tindakan perawat selanjutnya kepada pasien, misalnya perawat dapat memberikan pendidikan kesehatan
tentang inhalasi terlebih dahulu sebelum menyerahkan inhaler kepada pasien.
Implikasi Keperawatan
1. Bagi Profesi Keperawatan
Penelitian ini menjadi salah satu acuan yang baik untuk meningkatkan pengetahuan dari perawat untuk memberikan perawatan
terbaik dengan pemberian intervensi yang tepat di ruang Intensive care unit.
2. Bagi Intitusi Pendidikan
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah literatur terkait intervensi yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan dan
meningkatkan pemahaman terkait inhalasi.
3. Bagi Rumah Sakit
Dari hasil penelitian ini tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD Ulin Banjarmasin dapat mengetahui bagaimana teknik inhalasi
yang biasa dilakukan oleh pasien asma dan COPD dan melakukan penanganan jika teknik pasien buruk.
BAB IV
KRITIK JURNAL
sampel diidentifikasi dengan jelas? yang direkrut dari bangsal dan klinik rawat jalan yang diambil
secara acak dan tidak ada duplikasi pasien selama delapan
bulan.
Metode sampling dalam penelitian ini tidak tidak dijelaskan
hanya menjelaskan sampel diambil dalam kurun waktu delapan
b. Apakah metode sampling dalam penelitian bulan yang diambil dari bangsal dan klinik rawat jalan.
sesuai?
Partisipan
a. Siapa yang menjadi responden? Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah 174
pasien asma atau PPOK yang berada di bangsal maupun klinik
rawat jalan.
b. Apakah responden tepat untuk mengikuti Responden sudah tepat yaitu pasien asma atau PPOK
penelitian?
Data collection/ pengumpulan data
a. Apakah strategi pengumpulan data yang Pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan kuesioner
dijelaskan? yang diisi langsung oleh pewawancara di samping tempat tidur
atau di klinik rawat jalan dimana data dikumpulkan selama
b. Apakah strategi yang digunakan sudah delapan bulan dan diambil secara acak serta tidak ada duplikasi
tepat? responden.
Strategi yang digunakan dalam mengumpulkan data sudah
tepat dimana item penilaian yang ditentukan akan diisi setiap
poinnya sesuai dengan jawaban responden
Analisa Data
a. Apakah dijelaskan strategi yang Tidak ada penjelasan tentang program analisis ataupun uji yang
digunakan untuk menganalisis data? digunakan dalam jurnal
b. Apakah peneliti mengikuti langkah- Peneliti sudah mengikuti langkah-langkah dari metode analisa
Ethical considerations
a. Apakah responden diberikan informasi Dalam penelitian ini pasien diberitahu tentang tujuan ini
lengkap tentang penelitian ini? kuesioner dan disetujui sebelum meminta mereka pertanyaan.
b. Apakah otonomi / kerahasiaan partisipan Didalam penelitian ini tidak dijelaskan kerahasiaan dari
c. Apakah peserta dilindungi dari bahaya? Pada penelitian ini juga tidak dijelaskan apakah keamanan
klien terjamin atau tidak karena dalam jurnal ini tidak
dijelaskan secara rinci bagaimana tempat saat dilakukan
penelitian, apakah kondusif dan aman untuk klien atau tidak.
Findings/discussion
a. Apakah temuan dipaparkan dengan jelas ? Temuan sudah dipaparkan dengan jelas terhadap aspek yang
ingin diteliti.
b. Apakah temuan ini menggambarkan Temuan cukup menggambarkan masalah dalam jurnal ini.
masalah tersebut?
c. Apakah tujuan awal dari penelitian Tujuan dari penelitian ini tercapai
b. Apa pentingnya implikasi dan Implikasi dalam penelitian ini menyoroti kebutuhan akan
rekomendasi dari temuan ini ? edukasi pasien berkelanjutan dalam hal pemberian obat yang
tepat dalam Asma dan PPOK dan memiliki rekomendsi sebagai
pengingat bagi dokter umum tentang pentingnya untuk
memantau teknik inhaler.
References Daftar pustaka pada penelitian ini sudah cukup jelas dan tertulis
Apakah semua referensi/ buku, jurnal dan pada daftar pustaka sesuai dengan kriteria penulisan serta
media lain dicantumkan dalam penelitian ini? sesuai dengan pembahasan yang diangkat dalam penelitian ini.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa terlepas dari fakta bahwa
pemberian obat yang tepat adalah merupakan kunci untuk
mengendalikan serangan Asma dan COPD, pasien tetap cenderung
memiliki teknik penggunaan pMDI yang buruk maka dari itu kebutuhan
untuk pendidikan pasien dengan penilaian berulang teknik di klinik tindak
lanjut dan sebelum dibuang