Anti Bodi
Anti Bodi
1. Gambar dan uraikan struktur antibodi secara lengkap dan detail, tunjukkan
Antigen-Binding and Effector Unit, dan jelaskan kaitan antara struktur fungsinya
masing-masing.
2. Fragmen Fab menunjukkan afinitas terhadap hapten monovalen sama seperti
yang ditunjukkan oleh molekul IgG utuh. Jelaskan tentang unit terkecil
antibodi yang menunjukkan spesifitas dan afinitas pengikatan seperti molekul
protein utuhnya.
Gambar 1. Struktur
immunoglobulin. Fab; fragment antigen binding, Fc: effector function (Torres and
Casadevalla, 2008).
Berdasarkan fungsi Ig, maka dapat dibedakan menjadi 2 bagian utama yaitu
antigen binding (Ab) dan effector function (Fc) sebagai berikut (Berg et al., 2002):
Variable dan constant region merupakan urutan asam amino dari heavy dan light
chain ketika dibandingkan dapat dibedakan menjadi 2 bagian urutan asam amino yaitu
(i) variable region light chain VL (110 asam amino) dan heavy chain VH (110 asam
amino) dan (ii) constant region CL (110 asam amino) dan CH (330-440 asam amino).
Pada hinge region merupakan daerah yang berfungsi sebagai lengan dalam
pembentukan seperti huruf Y dan disebut engsel karena beberapa urutan asam
aminonya bersifat fleksibel (Kumagai and Tsumoto, 2001). Oligosakarida merupakan
produk modifikasi paskatranslasi pada Ig yang menempel pada domain CH2 pada
kebanyakan Ig, tetapi pada beberapa Ig posisi asam amino yang terglikosilasi dapat
terjadi pada lokasi yang lainnya. Tipe oligosakarida yang menempel pada CH2
merupakan gula heptasakarida yang terdiri dari N-asetilglukosamin dan mannosa.
Glikosilasi pada Ig dapat mempengaruhi pengikatan FcRs pada effector cell. Ketika
residu asam amino yang mengalami glikosilasi termutasi dapat menyebabkan proses
modifikasi paskatranslasi tidak berlangsung, akibatnya hilangnya gugus gula. Ig mutan
yang tidak terglikosilasi akan mengalami penurunan atau tidak terikat pada FcRs. Hal
ini menunjukkan bahwa glikosilasi pada asam amino tertentu pada Ig mempunyai peran
penting pada fungsi Ig (Schroeder and Cavacini, 2010). Jembatan disulfida pada Ig
merupakan ikatan kovalen yang menghubungkan antar subunit imunoglobulin (intra-
chain) dan antar domain HL dan VL (inter-chain). Selain jembatan disulfida, interaksi
non-kovalen juga terbentuk antara domain HL dan VL yang berfungsi untuk
menstabilkan struktur Ig.
Gambar 3. Struktur variable region pada VH dan VL, FR; framework region,
CDR; complementarity determining regions (Berg et al., 2002).
Pada variable region, terdapat 2 daerah asam amino yang dapat dibedakan
berdasarkan variabilitasnya, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3. yaitu (Berg et al.,
2002):
Pada struktur Ig, terdapat daerah yang hipervariabel yaitu CDR1, CDR2 dan
CDR3 pada setiap VL dan VH. CDRs ini diapit oleh FR1-FR4 yang bersifat hidrofobik,
sedangkan CDR1-CDR3 bersifat hidrofilik, sehingga berbentuk lebih menjorok keluar
berupa loop yang ditunjukkan oleh Gambar 1 (Kumagai and Tsumoto, 2001). CDR1-
CDR3 mempunyai peran sebagai tempat penempelan antigen spesifik dan affinitas yang
tinggi terhadap antigen tertentu.
Gambar 1. Struktur daerah hipervariabel pada VL dan HL, L1-L3: hyphervariable
loop pada VL chain, H1-H3; hyphervariable loop pada HL chain (Kumagai and
Tsumoto, 2001).
Daftar Pustaka
Berg, J.M., Tymoczko, J.L., Stryer, L. 2002. Biochemistry. 5th Edition. New York.
Freeman and Company.