Anda di halaman 1dari 32

BAB II.

TINJAUAN PUSTAKA

2,1 Sistem Akuaponik

Akuaponik adalah kombinasi antara akuakultur dan hidroponik yang dimanfaatkan untuk memelihara
ikan dan tanaman dalam satu sistem yang saling terhubung1. Akuaponik merupakan sistem ekologi yang
seimbang antara ikan, sayuran, dan mikro orgganisme dalam proses sirkulasi tanpa pengeluaran polusi
air dan produksi Karbon yang rendah. Sistem ini memiliki potensi yang bagus untuk memecahkan dua
masalah yaitu akuakultur dan sumber air”. Budidaya akuakultur diketahui menghasilkan limbah yang
bersifat racun bagi ikan, namun pada media hidroponik |imbah tersebut dapat dijadikan sebagai nutrisi
bagi tanaman melewati proses pionlter. Dengan menerapkan prinsip resirkuiasi, air dari media
pemeliharaan ikan dialirkan ke media tanaman hidroponik kemudian nutrisi yang terkandung dalam
aliran air diserap oleh tanaman sehingga air tersebut dapat digunakan kembali pada pemeliharaan ikan“.

Teknologi sistem akuaponik ini berawal dari sulitnya memelihara ikan air tawar dan sayuran, kemudian
dilakukan penelitian untuk tujuan komersil. Selain itu, akuaponik merupakan jalan keluar dari
permasalahan kesulitan dalam menemukan sumber air yang sesuai untuk pemeliharaan ikan serta tidak
memerlukan lahan yang |uas.Upaya pengembangan sistem ini sempat mengalami banyak kendala. dan
baru berkembang luas pada tahun 1980an“.

Pada sistem akuaponik, media hidroponik berfungsi sebagai biofilter yang akan menyerap ammonia,
nitrit, nitrat dan fosfor sehingga air yang telah bersih dapat dialirkan kembali ke media pemeliharaan1.
Nutrisi nitrit dan nitrat diperoleh dari hasil nitrifikasi yang dibantu oleh bakteri nitrifikasi yang terdapat
pada media hidroponik sehingga bakteri ini memiliki peran penting dalam siklus nutrisi, tanpa
mikroorganisme ini seluruh sistem tidak akan berjalan. Ammonia dan nitrit bersifat racun bagi ikan,
sedangkan nitrat lebih aman dan dianjurkan sebagai nutrisi bagi pertumbuhan tanaman seperti buah
dan sayuran“.

Akuaponik dapat dikatakan sebagai green technology karena memiliki keunggulan hemat energi ,
mencegah keluarnya limbah ke lingkungan, menghasilkan pupuk organik untuk tanaman (lebih baik
dibanding bahan kimia), menggunakan kembali air limbah yang telah melewati biofiltrasi, dan menjamin
produksi bahan makanan melalui multi-kuitur”.

7.2 pH
Nilai pH menyatakan nilai konsentrasi ion hidrogen dalam suatu larutan. pH sangat penting untuk seluruh
organisme hidup dalam sistem akuaponik, termasuk Ikan. tanaman dan bakteri. Kebanyakan tanaman
dapat menyerap nutrisi pada pH 5,5 , 6,5. Toleransi perubahan pH untuk ikan tergantung pada spesies
dan ukuran ikan. rekomendasi pH untuk akuakultur adalah 6.5 -8.5. Nilai pH yang melebihi 7.0 akan
mengurangi kandungan nutrisi mikro. daya larut posfor dan kemampuan tanaman untuk menyerap
nutrisi terbatas“. pH mempengaruhi toksisitas suatu senyawa kimia, senyawa amonium yang dapat
terionisasi banyak ditemukan pada perairan yang memiliki pH rendah. Amonlum bersifat tidak toksik
(innocuous). Namun. pada suasana alkalis (pH tinggi) lebih banyak ditemukan amonia yang tidak
terionisasi (unionlzed) dan bersifat toksik“.

2.3 DO (Dissolved oxygen)

DO (Dissolved oxygen) menunjukkan jumlah oksigen terlarut dalam air. Kelarutan oksigen dalam air
menurun seiring degan naiknya suhu dan banyaknya kandungan mineral dalam air tersebut. Oksigen
dalam perairan berasal dan' difusi 02 darl atmosfer serta aktivitas fotosintesis oleh fttoplankton maupun
tanaman lainnya. Ketersediaan oksigen bagi ikan menentukan aktivitas ikan, konversi pakan, serta
pertumbuhannya. Pada kondisi DO <4 ppm, ikan masih mampu bertahan hidup namun pertumbuhannya
menurun (tidak optimal). Rentang tingkat DO optimal : 25 ppm, rentang tingkat DO untuk pemeliharaan
intensif adalah 5-8 ppm“.

Tabel 2.3.Pengaruh kadar oksigen terlarut terhadap kelangsungan hidup ikan“:

Kadar oksigen Pengaruh terhadap kelangsungan hidup Ikan terlarut m . /I < 0.3 Hanya sedikit jenis ikan
yang dapat bertahan pada masa pemaparan singkat (short exposure) 0,3-1,0 Pemaparan lama
(prolonged exposure) dapat mengakibatkan kematian ikan. 1,0-5,0 ikan dapat bertahan hidup akan
tetapi pertumbuhannya terganggu.

> 5.0 Hampir semua organisme akuatik menyukai kondisi ini.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2,1 Sistem Akuaponik

Akuaponik adalah kombinasi antara akuakultur dan hidroponik yang dimanfaatkan untuk memelihara
ikan dan tanaman dalam satu sistem yang saling terhubung1. Akuaponik merupakan sistem ekologi yang
seimbang antara ikan, sayuran, dan mikro orgganisme dalam proses sirkulasi tanpa pengeluaran polusi
air dan produksi Karbon yang rendah. Sistem ini memiliki potensi yang bagus untuk memecahkan dua
masalah yaitu akuakultur dan sumber air”. Budidaya akuakultur diketahui menghasilkan limbah yang
bersifat racun bagi ikan, namun pada media hidroponik |imbah tersebut dapat dijadikan sebagai nutrisi
bagi tanaman melewati proses pionlter. Dengan menerapkan prinsip resirkuiasi, air dari media
pemeliharaan ikan dialirkan ke media tanaman hidroponik kemudian nutrisi yang terkandung dalam
aliran air diserap oleh tanaman sehingga air tersebut dapat digunakan kembali pada pemeliharaan ikan“.

Teknologi sistem akuaponik ini berawal dari sulitnya memelihara ikan air tawar dan sayuran, kemudian
dilakukan penelitian untuk tujuan komersil. Selain itu, akuaponik merupakan jalan keluar dari
permasalahan kesulitan dalam menemukan sumber air yang sesuai untuk pemeliharaan ikan serta tidak
memerlukan lahan yang |uas.Upaya pengembangan sistem ini sempat mengalami banyak kendala. dan
baru berkembang luas pada tahun 1980an“.

Pada sistem akuaponik, media hidroponik berfungsi sebagai biofilter yang akan menyerap ammonia,
nitrit, nitrat dan fosfor sehingga air yang telah bersih dapat dialirkan kembali ke media pemeliharaan1.
Nutrisi nitrit dan nitrat diperoleh dari hasil nitrifikasi yang dibantu oleh bakteri nitrifikasi yang terdapat
pada media hidroponik sehingga bakteri ini memiliki peran penting dalam siklus nutrisi, tanpa
mikroorganisme ini seluruh sistem tidak akan berjalan. Ammonia dan nitrit bersifat racun bagi ikan,
sedangkan nitrat lebih aman dan dianjurkan sebagai nutrisi bagi pertumbuhan tanaman seperti buah
dan sayuran“.

Akuaponik dapat dikatakan sebagai green technology karena memiliki keunggulan hemat energi ,
mencegah keluarnya limbah ke lingkungan, menghasilkan pupuk organik untuk tanaman (lebih baik
dibanding bahan kimia), menggunakan kembali air limbah yang telah melewati biofiltrasi, dan menjamin
produksi bahan makanan melalui multi-kuitur”.

7.2 pH
Nilai pH menyatakan nilai konsentrasi ion hidrogen dalam suatu larutan. pH sangat penting untuk seluruh
organisme hidup dalam sistem akuaponik, termasuk Ikan. tanaman dan bakteri. Kebanyakan tanaman
dapat menyerap nutrisi pada pH 5,5 , 6,5. Toleransi perubahan pH untuk ikan tergantung pada spesies
dan ukuran ikan. rekomendasi pH untuk akuakultur adalah 6.5 -8.5. Nilai pH yang melebihi 7.0 akan
mengurangi kandungan nutrisi mikro. daya larut posfor dan kemampuan tanaman untuk menyerap
nutrisi terbatas“. pH mempengaruhi toksisitas suatu senyawa kimia, senyawa amonium yang dapat
terionisasi banyak ditemukan pada perairan yang memiliki pH rendah. Amonlum bersifat tidak toksik
(innocuous). Namun. pada suasana alkalis (pH tinggi) lebih banyak ditemukan amonia yang tidak
terionisasi (unionlzed) dan bersifat toksik“.

2.3 DO (Dissolved oxygen)

DO (Dissolved oxygen) menunjukkan jumlah oksigen terlarut dalam air. Kelarutan oksigen dalam air
menurun seiring degan naiknya suhu dan banyaknya kandungan mineral dalam air tersebut. Oksigen
dalam perairan berasal dan' difusi 02 darl atmosfer serta aktivitas fotosintesis oleh fttoplankton maupun
tanaman lainnya. Ketersediaan oksigen bagi ikan menentukan aktivitas ikan, konversi pakan, serta
pertumbuhannya. Pada kondisi DO <4 ppm, ikan masih mampu bertahan hidup namun pertumbuhannya
menurun (tidak optimal). Rentang tingkat DO optimal : 25 ppm, rentang tingkat DO untuk pemeliharaan
intensif adalah 5-8 ppm“.

Tabel 2.3.Pengaruh kadar oksigen terlarut terhadap kelangsungan hidup ikan“:

Kadar oksigen Pengaruh terhadap kelangsungan hidup Ikan terlarut m . /I < 0.3 Hanya sedikit jenis ikan
yang dapat bertahan pada masa pemaparan singkat (short exposure) 0,3-1,0 Pemaparan lama
(prolonged exposure) dapat mengakibatkan kematian ikan. 1,0-5,0 ikan dapat bertahan hidup akan
tetapi pertumbuhannya terganggu.

> 5.0 Hampir semua organisme akuatik menyukai kondisi ini.

£4 Kebutuhan logam best (Fe), tembaga (Cu) dan seng (Zn) pada Ikan
Logam Cu, Zn, Fe merupakan logam esensial yang berguna untuk pertumbuhan makhluk hidup. Logam
esensial ini merupakan logam yang dimanfaatkan oleh makhluk hidup dalam proses metabolisme. Logam
esensial ini berasal dari Kandungan pakan ikan yang diberikan. Keberadaan logam esensial seperti Cu. Zn.
dan Fe dalam tubuh makhluk hidup diperbolehkan pada batas tertentu. Tembaga (Cu) dan seng (Zn)
dianggap sebagai logam penting untuk organisme akuatik karena keterlibatannya dalam proses fisiologis.
Logam tembaga dibutuhkan oleh organisme akuatik untuk mempertahankan fisiologis, pertumbuhan
morfologi. perkembangan dan reproduksi. Besi (Fe) merupakan logam penyusun utama dan'
hemoglobin, mioglobin dan beberapa enzim4. Ion logam terlarut dalam air lingkungan tersebut diserap
melalui insang dan permukaan tubuh perrneabel Iainnya dari ikan‘.

Jika logam berat inl melewati ambang batas pada tubuh ikan maka hidup ikan akan terancam. Beberapa
faktor termasuk musim, sifat fisika dan kimia memiliki peran yang signifikan dalam akumulasi logam pada
jaringan ikan. pH dan salinitas merupakan parameter air yang sangat berpengaruh terhadap akumulasi
logam dalam hewan akuatik. Suasana asam akan meningkatkan akumulasi logam pada biota‘.

2.5 Kebutuhan logam besi (Fe), tembaga (Cu) dan seng (Zn) pada Tanaman Logam esensial berperan
penting dalam berbagai aktivitas enzim sebagai kofaktor dan terdapat pada struktur protein yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Beberapa logam berat sepertl NI, Cu, Zn.
Fe, Mn dan Mo bergantung pada konsentrasi, dapat berperan sebagai nutrisi untuk beberapa aktivitas
enzim sebagai kofaktor dan sangat dibutuhkann untuk pertumbuhan organ pada tanaman.

Besi (Fe) merupakan bagian dari enzim tertentu dan bagian dari protein yang membawa elektron dalam
fotosintesis dan respirasi. Bila Fe dalam larutan hara tidak tercukupi maka pembentukan klorofil tidak
akan sempurna, respirasi tidak optimal dan energi yang dihasilkan hanya sedikit sehingga penyerapan
hara oleh akar lambat. Akibatnya, pertumbuhan tanaman stagnan atau berhenti. Fungsi Cu yaitu sebagai
penyusun enzim, pembentukan klorofil. serta metabolisme karbohidrat dan protein. Cu (tembaga)
merupakan bahan pembentuk klorofil. Selain itu, Cu Juga membantu dalam sistem transportasi elektron
fotosintesis, dan berperan pula dalam metabolisme protein dan karbohidrat serta fiksasi nitrogen7.
Logam Zn pada tanaman

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2,1 Sistem Akuaponik


Akuaponik adalah kombinasi antara akuakultur dan hidroponik yang dimanfaatkan untuk memelihara
ikan dan tanaman dalam satu sistem yang saling terhubung1. Akuaponik merupakan sistem ekologi yang
seimbang antara ikan, sayuran, dan mikro orgganisme dalam proses sirkulasi tanpa pengeluaran polusi
air dan produksi Karbon yang rendah. Sistem ini memiliki potensi yang bagus untuk memecahkan dua
masalah yaitu akuakultur dan sumber air”. Budidaya akuakultur diketahui menghasilkan limbah yang
bersifat racun bagi ikan, namun pada media hidroponik |imbah tersebut dapat dijadikan sebagai nutrisi
bagi tanaman melewati proses pionlter. Dengan menerapkan prinsip resirkuiasi, air dari media
pemeliharaan ikan dialirkan ke media tanaman hidroponik kemudian nutrisi yang terkandung dalam
aliran air diserap oleh tanaman sehingga air tersebut dapat digunakan kembali pada pemeliharaan ikan“.

Teknologi sistem akuaponik ini berawal dari sulitnya memelihara ikan air tawar dan sayuran, kemudian
dilakukan penelitian untuk tujuan komersil. Selain itu, akuaponik merupakan jalan keluar dari
permasalahan kesulitan dalam menemukan sumber air yang sesuai untuk pemeliharaan ikan serta tidak
memerlukan lahan yang |uas.Upaya pengembangan sistem ini sempat mengalami banyak kendala. dan
baru berkembang luas pada tahun 1980an“.

Pada sistem akuaponik, media hidroponik berfungsi sebagai biofilter yang akan menyerap ammonia,
nitrit, nitrat dan fosfor sehingga air yang telah bersih dapat dialirkan kembali ke media pemeliharaan1.
Nutrisi nitrit dan nitrat diperoleh dari hasil nitrifikasi yang dibantu oleh bakteri nitrifikasi yang terdapat
pada media hidroponik sehingga bakteri ini memiliki peran penting dalam siklus nutrisi, tanpa
mikroorganisme ini seluruh sistem tidak akan berjalan. Ammonia dan nitrit bersifat racun bagi ikan,
sedangkan nitrat lebih aman dan dianjurkan sebagai nutrisi bagi pertumbuhan tanaman seperti buah
dan sayuran“.

Akuaponik dapat dikatakan sebagai green technology karena memiliki keunggulan hemat energi ,
mencegah keluarnya limbah ke lingkungan, menghasilkan pupuk organik untuk tanaman (lebih baik
dibanding bahan kimia), menggunakan kembali air limbah yang telah melewati biofiltrasi, dan menjamin
produksi bahan makanan melalui multi-kuitur”.

7.2 pH

Nilai pH menyatakan nilai konsentrasi ion hidrogen dalam suatu larutan. pH sangat penting untuk seluruh
organisme hidup dalam sistem akuaponik, termasuk Ikan. tanaman dan bakteri. Kebanyakan tanaman
dapat menyerap nutrisi pada pH 5,5 , 6,5. Toleransi perubahan pH untuk ikan tergantung pada spesies
dan ukuran ikan. rekomendasi pH untuk akuakultur adalah 6.5 -8.5. Nilai pH yang melebihi 7.0 akan
mengurangi kandungan nutrisi mikro. daya larut posfor dan kemampuan tanaman untuk menyerap
nutrisi terbatas“. pH mempengaruhi toksisitas suatu senyawa kimia, senyawa amonium yang dapat
terionisasi banyak ditemukan pada perairan yang memiliki pH rendah. Amonlum bersifat tidak toksik
(innocuous). Namun. pada suasana alkalis (pH tinggi) lebih banyak ditemukan amonia yang tidak
terionisasi (unionlzed) dan bersifat toksik“.

2.3 DO (Dissolved oxygen)

DO (Dissolved oxygen) menunjukkan jumlah oksigen terlarut dalam air. Kelarutan oksigen dalam air
menurun seiring degan naiknya suhu dan banyaknya kandungan mineral dalam air tersebut. Oksigen
dalam perairan berasal dan' difusi 02 darl atmosfer serta aktivitas fotosintesis oleh fttoplankton maupun
tanaman lainnya. Ketersediaan oksigen bagi ikan menentukan aktivitas ikan, konversi pakan, serta
pertumbuhannya. Pada kondisi DO <4 ppm, ikan masih mampu bertahan hidup namun pertumbuhannya
menurun (tidak optimal). Rentang tingkat DO optimal : 25 ppm, rentang tingkat DO untuk pemeliharaan
intensif adalah 5-8 ppm“.

Tabel 2.3.Pengaruh kadar oksigen terlarut terhadap kelangsungan hidup ikan“:

Kadar oksigen Pengaruh terhadap kelangsungan hidup Ikan terlarut m . /I < 0.3 Hanya sedikit jenis ikan
yang dapat bertahan pada masa pemaparan singkat (short exposure) 0,3-1,0 Pemaparan lama
(prolonged exposure) dapat mengakibatkan kematian ikan. 1,0-5,0 ikan dapat bertahan hidup akan
tetapi pertumbuhannya terganggu.

> 5.0 Hampir semua organisme akuatik menyukai kondisi ini.

£4 Kebutuhan logam best (Fe), tembaga (Cu) dan seng (Zn) pada Ikan

Logam Cu, Zn, Fe merupakan logam esensial yang berguna untuk pertumbuhan makhluk hidup. Logam
esensial ini merupakan logam yang dimanfaatkan oleh makhluk hidup dalam proses metabolisme. Logam
esensial ini berasal dari Kandungan pakan ikan yang diberikan. Keberadaan logam esensial seperti Cu. Zn.
dan Fe dalam tubuh makhluk hidup diperbolehkan pada batas tertentu. Tembaga (Cu) dan seng (Zn)
dianggap sebagai logam penting untuk organisme akuatik karena keterlibatannya dalam proses fisiologis.
Logam tembaga dibutuhkan oleh organisme akuatik untuk mempertahankan fisiologis, pertumbuhan
morfologi. perkembangan dan reproduksi. Besi (Fe) merupakan logam penyusun utama dan'
hemoglobin, mioglobin dan beberapa enzim4. Ion logam terlarut dalam air lingkungan tersebut diserap
melalui insang dan permukaan tubuh perrneabel Iainnya dari ikan‘.

Jika logam berat inl melewati ambang batas pada tubuh ikan maka hidup ikan akan terancam. Beberapa
faktor termasuk musim, sifat fisika dan kimia memiliki peran yang signifikan dalam akumulasi logam pada
jaringan ikan. pH dan salinitas merupakan parameter air yang sangat berpengaruh terhadap akumulasi
logam dalam hewan akuatik. Suasana asam akan meningkatkan akumulasi logam pada biota‘.

2.5 Kebutuhan logam besi (Fe), tembaga (Cu) dan seng (Zn) pada Tanaman Logam esensial berperan
penting dalam berbagai aktivitas enzim sebagai kofaktor dan terdapat pada struktur protein yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Beberapa logam berat sepertl NI, Cu, Zn.
Fe, Mn dan Mo bergantung pada konsentrasi, dapat berperan sebagai nutrisi untuk beberapa aktivitas
enzim sebagai kofaktor dan sangat dibutuhkann untuk pertumbuhan organ pada tanaman.

Besi (Fe) merupakan bagian dari enzim tertentu dan bagian dari protein yang membawa elektron dalam
fotosintesis dan respirasi. Bila Fe dalam larutan hara tidak tercukupi maka pembentukan klorofil tidak
akan sempurna, respirasi tidak optimal dan energi yang dihasilkan hanya sedikit sehingga penyerapan
hara oleh akar lambat. Akibatnya, pertumbuhan tanaman stagnan atau berhenti. Fungsi Cu yaitu sebagai
penyusun enzim, pembentukan klorofil. serta metabolisme karbohidrat dan protein. Cu (tembaga)
merupakan bahan pembentuk klorofil. Selain itu, Cu Juga membantu dalam sistem transportasi elektron
fotosintesis, dan berperan pula dalam metabolisme protein dan karbohidrat serta fiksasi nitrogen7.
Logam Zn pada tanaman

1 … dalam beberapa fungsi enzim untuk meningkatan reaksi-reaksl metabolik, … …m… pertumbchan
tanaman. memproduksl klorofil dan … Zn merupakan unsur mikro yang puing mobil dibandingan dengan
m mm lainnya. dan mobilisasinya befkaitan erat dengan penuaan daun serta …m bu".

Konsentrasi logam esensial merupakan faktor penting dalam pertumbuhan maman sehingga kelebihm
logam esensial dapat mengurangi pertumbuhan maman. Peningkatan kade logam berkaitan dengan
struktur akar yang akan mama lebuh label dan coklat. mengurangi panjang dan elongasl akar,
berhubungan dengan peran perang akar dalam menyerap air sehingga menurunkan daya serap
nolehtanaman".
1.6 Tamama Pakcoy (Brassica rapa L) makasi taman pakooy adalah sebagai berikut :

Kngdom : Hume

Dmsi : Spermatophyta Kelas : Dioolyledone Odo : Rhoeadales Fal : Brassicaoeae Gems : Brassica

Spesses :BlassbarmaL

) _ .\ &“ 5 w r '" Gambar 2.6 Tanaman Pakooy (Brassica rapa L) pm (8133st rapa L.) merupakan tanaman
yang bagus untuk (luar… di Indonesia selain karena budidayanya yang mudah. pakooy [uga manila … gizi
tinggi. Pakooy dapat tumbuh separq'ang tahun di dataran … n… dataran ungu. Pakcoy merupakan
sayuran yang mempunyai umber …dan…ymbaiksepati2.3mgB-kamten,53mgvitathdan 102mg Ca daam
100 g bobot soga“.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2,1 Sistem Akuaponik

Akuaponik adalah kombinasi antara akuakultur dan hidroponik yang dimanfaatkan untuk memelihara
ikan dan tanaman dalam satu sistem yang saling terhubung1. Akuaponik merupakan sistem ekologi yang
seimbang antara ikan, sayuran, dan mikro orgganisme dalam proses sirkulasi tanpa pengeluaran polusi
air dan produksi Karbon yang rendah. Sistem ini memiliki potensi yang bagus untuk memecahkan dua
masalah yaitu akuakultur dan sumber air”. Budidaya akuakultur diketahui menghasilkan limbah yang
bersifat racun bagi ikan, namun pada media hidroponik |imbah tersebut dapat dijadikan sebagai nutrisi
bagi tanaman melewati proses pionlter. Dengan menerapkan prinsip resirkuiasi, air dari media
pemeliharaan ikan dialirkan ke media tanaman hidroponik kemudian nutrisi yang terkandung dalam
aliran air diserap oleh tanaman sehingga air tersebut dapat digunakan kembali pada pemeliharaan ikan“.
Teknologi sistem akuaponik ini berawal dari sulitnya memelihara ikan air tawar dan sayuran, kemudian
dilakukan penelitian untuk tujuan komersil. Selain itu, akuaponik merupakan jalan keluar dari
permasalahan kesulitan dalam menemukan sumber air yang sesuai untuk pemeliharaan ikan serta tidak
memerlukan lahan yang |uas.Upaya pengembangan sistem ini sempat mengalami banyak kendala. dan
baru berkembang luas pada tahun 1980an“.

Pada sistem akuaponik, media hidroponik berfungsi sebagai biofilter yang akan menyerap ammonia,
nitrit, nitrat dan fosfor sehingga air yang telah bersih dapat dialirkan kembali ke media pemeliharaan1.
Nutrisi nitrit dan nitrat diperoleh dari hasil nitrifikasi yang dibantu oleh bakteri nitrifikasi yang terdapat
pada media hidroponik sehingga bakteri ini memiliki peran penting dalam siklus nutrisi, tanpa
mikroorganisme ini seluruh sistem tidak akan berjalan. Ammonia dan nitrit bersifat racun bagi ikan,
sedangkan nitrat lebih aman dan dianjurkan sebagai nutrisi bagi pertumbuhan tanaman seperti buah
dan sayuran“.

Akuaponik dapat dikatakan sebagai green technology karena memiliki keunggulan hemat energi ,
mencegah keluarnya limbah ke lingkungan, menghasilkan pupuk organik untuk tanaman (lebih baik
dibanding bahan kimia), menggunakan kembali air limbah yang telah melewati biofiltrasi, dan menjamin
produksi bahan makanan melalui multi-kuitur”.

7.2 pH

Nilai pH menyatakan nilai konsentrasi ion hidrogen dalam suatu larutan. pH sangat penting untuk seluruh
organisme hidup dalam sistem akuaponik, termasuk Ikan. tanaman dan bakteri. Kebanyakan tanaman
dapat menyerap nutrisi pada pH 5,5 , 6,5. Toleransi perubahan pH untuk ikan tergantung pada spesies
dan ukuran ikan. rekomendasi pH untuk akuakultur adalah 6.5 -8.5. Nilai pH yang melebihi 7.0 akan
mengurangi kandungan nutrisi mikro. daya larut posfor dan kemampuan tanaman untuk menyerap
nutrisi terbatas“. pH mempengaruhi toksisitas suatu senyawa kimia, senyawa amonium yang dapat
terionisasi banyak ditemukan pada perairan yang memiliki pH rendah. Amonlum bersifat tidak toksik
(innocuous). Namun. pada suasana alkalis (pH tinggi) lebih banyak ditemukan amonia yang tidak
terionisasi (unionlzed) dan bersifat toksik“.

2.3 DO (Dissolved oxygen)


DO (Dissolved oxygen) menunjukkan jumlah oksigen terlarut dalam air. Kelarutan oksigen dalam air
menurun seiring degan naiknya suhu dan banyaknya kandungan mineral dalam air tersebut. Oksigen
dalam perairan berasal dan' difusi 02 darl atmosfer serta aktivitas fotosintesis oleh fttoplankton maupun
tanaman lainnya. Ketersediaan oksigen bagi ikan menentukan aktivitas ikan, konversi pakan, serta
pertumbuhannya. Pada kondisi DO <4 ppm, ikan masih mampu bertahan hidup namun pertumbuhannya
menurun (tidak optimal). Rentang tingkat DO optimal : 25 ppm, rentang tingkat DO untuk pemeliharaan
intensif adalah 5-8 ppm“.

Tabel 2.3.Pengaruh kadar oksigen terlarut terhadap kelangsungan hidup ikan“:

Kadar oksigen Pengaruh terhadap kelangsungan hidup Ikan terlarut m . /I < 0.3 Hanya sedikit jenis ikan
yang dapat bertahan pada masa pemaparan singkat (short exposure) 0,3-1,0 Pemaparan lama
(prolonged exposure) dapat mengakibatkan kematian ikan. 1,0-5,0 ikan dapat bertahan hidup akan
tetapi pertumbuhannya terganggu.

> 5.0 Hampir semua organisme akuatik menyukai kondisi ini.

£4 Kebutuhan logam best (Fe), tembaga (Cu) dan seng (Zn) pada Ikan

Logam Cu, Zn, Fe merupakan logam esensial yang berguna untuk pertumbuhan makhluk hidup. Logam
esensial ini merupakan logam yang dimanfaatkan oleh makhluk hidup dalam proses metabolisme. Logam
esensial ini berasal dari Kandungan pakan ikan yang diberikan. Keberadaan logam esensial seperti Cu. Zn.
dan Fe dalam tubuh makhluk hidup diperbolehkan pada batas tertentu. Tembaga (Cu) dan seng (Zn)
dianggap sebagai logam penting untuk organisme akuatik karena keterlibatannya dalam proses fisiologis.
Logam tembaga dibutuhkan oleh organisme akuatik untuk mempertahankan fisiologis, pertumbuhan
morfologi. perkembangan dan reproduksi. Besi (Fe) merupakan logam penyusun utama dan'
hemoglobin, mioglobin dan beberapa enzim4. Ion logam terlarut dalam air lingkungan tersebut diserap
melalui insang dan permukaan tubuh perrneabel Iainnya dari ikan‘.

Jika logam berat inl melewati ambang batas pada tubuh ikan maka hidup ikan akan terancam. Beberapa
faktor termasuk musim, sifat fisika dan kimia memiliki peran yang signifikan dalam akumulasi logam pada
jaringan ikan. pH dan salinitas merupakan parameter air yang sangat berpengaruh terhadap akumulasi
logam dalam hewan akuatik. Suasana asam akan meningkatkan akumulasi logam pada biota‘.

2.5 Kebutuhan logam besi (Fe), tembaga (Cu) dan seng (Zn) pada Tanaman Logam esensial berperan
penting dalam berbagai aktivitas enzim sebagai kofaktor dan terdapat pada struktur protein yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Beberapa logam berat sepertl NI, Cu, Zn.
Fe, Mn dan Mo bergantung pada konsentrasi, dapat berperan sebagai nutrisi untuk beberapa aktivitas
enzim sebagai kofaktor dan sangat dibutuhkann untuk pertumbuhan organ pada tanaman.

Besi (Fe) merupakan bagian dari enzim tertentu dan bagian dari protein yang membawa elektron dalam
fotosintesis dan respirasi. Bila Fe dalam larutan hara tidak tercukupi maka pembentukan klorofil tidak
akan sempurna, respirasi tidak optimal dan energi yang dihasilkan hanya sedikit sehingga penyerapan
hara oleh akar lambat. Akibatnya, pertumbuhan tanaman stagnan atau berhenti. Fungsi Cu yaitu sebagai
penyusun enzim, pembentukan klorofil. serta metabolisme karbohidrat dan protein. Cu (tembaga)
merupakan bahan pembentuk klorofil. Selain itu, Cu Juga membantu dalam sistem transportasi elektron
fotosintesis, dan berperan pula dalam metabolisme protein dan karbohidrat serta fiksasi nitrogen7.
Logam Zn pada tanaman

1 … dalam beberapa fungsi enzim untuk meningkatan reaksi-reaksl metabolik, … …m… pertumbchan
tanaman. memproduksl klorofil dan … Zn merupakan unsur mikro yang puing mobil dibandingan dengan
m mm lainnya. dan mobilisasinya befkaitan erat dengan penuaan daun serta …m bu".

Konsentrasi logam esensial merupakan faktor penting dalam pertumbuhan maman sehingga kelebihm
logam esensial dapat mengurangi pertumbuhan maman. Peningkatan kade logam berkaitan dengan
struktur akar yang akan mama lebuh label dan coklat. mengurangi panjang dan elongasl akar,
berhubungan dengan peran perang akar dalam menyerap air sehingga menurunkan daya serap
nolehtanaman".

1.6 Tamama Pakcoy (Brassica rapa L) makasi taman pakooy adalah sebagai berikut :

Kngdom : Hume

Dmsi : Spermatophyta Kelas : Dioolyledone Odo : Rhoeadales Fal : Brassicaoeae Gems : Brassica
Spesses :BlassbarmaL

) _ .\ &“ 5 w r '" Gambar 2.6 Tanaman Pakooy (Brassica rapa L) pm (8133st rapa L.) merupakan tanaman
yang bagus untuk (luar… di Indonesia selain karena budidayanya yang mudah. pakooy [uga manila … gizi
tinggi. Pakooy dapat tumbuh separq'ang tahun di dataran … n… dataran ungu. Pakcoy merupakan
sayuran yang mempunyai umber …dan…ymbaiksepati2.3mgB-kamten,53mgvitathdan 102mg Ca daam
100 g bobot soga“.

k' … …… sutu kon .ir tawar yang paling banyak dibudayakan diam. " ”£ … … baik untuk dibuddayakan
dengan air hangat, :; nn nih …:

M:…

W : …t!

M : Ostoichthyos

w :Aoonmopthorigl

&“ : …

W :Poroobdea

Rm. : emu“

m : Oreochromis
W ' Oreochromis nloticus,

Gambar 2.7 Ikan Nila (OreochromIs nllotlcus)

Ikan nila dapat mengkonsumsi berbagal Jenis makanan. terms… plankton. mm air. larva Ikan, detritus.
dan bahan organik. Dengan suplemen makanan unt. uguisme alami biasanya terhitung untuk 30 hingga
50 persen pertumbtmn Im nih. ikan nila merupakan Ikan alr tawar yang memiliki toleransi tinggi
terhadap am: ingat. suhu air tinggi. oksigen terlarut rendah. dan konsentrasi ammonia lw. Ika nila leblh
tuhan terhadap vlms. penyakit badan dan parasit dlbandngkan tm Duddon lainnya. khususnya pada suhu
optimal untuk penunbman. W8. columns. penyakit berputar. dan hemoraglk septicemia dapat mm mm
yang tinggi. tetapi masalah Ini paling sering tedad pada un u bawah 58°F”.

1: Ma Tanam Rookwool

Wm dari batu yang dicairkan yang mana dipintal hingga panjang. Serat u Man pada hem bata nhlngga
menjadi bahan yang kendur atau yang sering m anom wol. Rockweol mempakan media tanam anorganlk
yang berbentuk

9 menyerupai busa. memiliki sarabut-serabut halus dan bobotnya sangat ringan. Busa .ni terbentuk dan
batuan basalt yang dipanaskan dengan suhu sangat tinggi hingga meleleh. kemudian mencair dan
terbentuklah serat-sarat halus.

Gambar 2.8 Rockwool Sumber". httsz/wwwamazonmm Rockwool memiliki kualitas yang baik sebagai
kapasitas udara dan digunakan

secara luas sebagai media penyemaian untuk benih dan mtuk media perakaran. Beberapa rumah kaca
hidroponik yang terluas di dunia menggunakan mckwool untuk seluruh tanaman yang sudah hampir
dewasa”.

2.9 Metoda Destruksi


Destruksi diperlukan untuk analisa logam pada sampel berupa tanaman. tanah ataupun air limbah.
Destruksi merupakan proses perombakan senyawa menjadi unsur unsurnya. Destruksi dibagi menjadi
dua ]enis yaitu destruksi basah dan destruksi kering. Destruksi basah menggunakan asam-asam kuat
tunggal maupun campuran, kemudian ditambahkan zat oksidator sebagai pengoksidasi. Peiamtpeiarut
yang dapat digunakan untuk destruksi basah antara lain asam nitrat. asam sulfat, asam perkiorat, dan
asam klorida. Destruksi kering merupakan perombakan organik logam di dalam sampai menjadi Iogarn-
Iogam anorganik dengan lain pengabuan sampel dalam muffle furnace dan mememkan suhu pemanasan
tertentu. smu umum yang digunakan dalam destruksi kering ini dbutuhkan suhu pemanasan antara 400-
800°C, tetapi suhu ini sangat tergantung pada jenis sampel yang akut dandisis. Untuk menentukan suhu
pengabuan dengan system ini teriebih dahuiu dtinieu jenis logam yang akan dianalisis. Bila oksida-oksida
logam yang terbentuk bersifat kurang stabil. maka perlakuan ini tidak memberikan hasil yang baik”.

2.10 Prose: Penyerapan Ion Logam Oleh Tumbuhan P… dan dtumuiasi logam barat oleh tanaman dapat
dibagi menjadi tiga … yang :inambung, sebagai berikut :

10 ,Penyerapan oleh akar. Agar tanaman dapat menyerap logam, maka logam haru9 pawa ke dalam
larutan di sekitar akar (rizosfer) dengan beberapa cara bergantung da spesies tanaman. Senyawa
senyawa yang lamt dalam air biasanya diambil eh akar bersama air, sedangkan senyawa senyawa
hidrofobik diserap oleh rmukaan akar. T ranslokasi logam dan‘ akar ke bagian tanaman lain. Setelah
logam menembus dodermis akar. logam atau senyawa asing lain mengikuti aliran transpirasi ke cgian atas
tanaman melalui jaringan pengangkut (xilem dan floem) ke bagian namanlainnya. _ Lokalisasi logam
pada sel dan jaringan. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar .am tidak menghambat metabolisme
tanaman.Sebagai upaya untuk mencegah .racunan logam terhadap sel, tanaman mempunyai mekanisme
detoksifikasi, isalnya dengan menimbun logam di dalam organ tertentu seperti akar”.

11 Spektrofotometri Sarapan Atom lomic Absorption Spectrometry (AAS) adalah teknik pengukuran
jumlah emen/unsur dalam sampai dengan mengukur radiasi yang diserap oleh unsur ;rsebut. Ini
dilakukan dengan membaca spektrum yang dihasilkan saat sampel .reksitasi oleh radiasi. Atom
menyerap sinar ultraviolet atau cahaya tampak dan :lakukan transisi ke tingkat energi lebih tinggi.
Metode penyerapan atom mengukur mlah energi dalam bentuk foton cahaya yang diserap oleh sampel.
Detektor :ngukur paniang gelombang cahaya ditransmisikan oleh sampel, dan :mbandingkannya dengan
panjang gelombang yang semula melewati sampel. _ebuah prosesor sinyal kemudian mengintegrasikan
perubahan panjang gelombang o'serap. yang muncul dalam pembacaan sebagai puncak penyerapan
energi pada -iskn’t panjang gelombang. Konsentrasi dihitung berdasarkan hukum Beer-Lambert, : .
sorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi analit”. A = a.b.c Keterangan: A = absorban a =
absorbtivitas komponen terhadap sinar yang digunakan b = panjang jalan sinar c = konsentrasi
11 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

9,1 Waktu dan Tempat Penelitian

penelitian dilaksanakan mulai bulan Fabruarl sampai Mei 2018 dl Blasta rumah pidroponlk Ulak Karang
Padang, Laboratorium Terapan Jurusan Kimla FMIPA Universitas Andalas. Laboratorium Dasar dan Sentral
Universitas Andalas. Laboratorium Kopertis wilayah X Padang. Penelitian lnl dllakukan secara
berkelompok, dimana dibagi menjadi tiga bagian, yaitu analisis kandungan nltrat. nim! dan ammonia
dalam air, analisis kandungan logam berat (Cu, Zn dan Fe) dalam air serta analiis kadar logam berat (Cu,
Zn dan Fe) dalam tanaman dan Ikan.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat Peralatan yang digunakan pada penelitian lnl adalah AAS (Atomic Absorbtlon

Spectroscopy). pH meter. DO meter, kolam Ikan. pompa air, tangki air, pipa PVC. aerator, netpot. blender,
oven. desikator, neraca analitis, labu kjedhal, penangas, dan peralatan gelas yang umum digunakan
dalam laboratorium.

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian Ini adalah pakan ikan, bibit sayuran. media tanam rockwool, 1000
ekor Ikan (8-10 cm), air sebanyak 6 m3, akuades. HCI 37% (p.a), HNOa 65% (p.a), kertas Whatman No.42,
larutan induk Zn 1000 mg/L, larutan induk Fe 1000 mg/L dan larutan Induk Cu 1000 mg/L.

2.3 Prosedur Penelitian

”“"" O 0 O : ' O 0 O 0 O O ( m /A\ O O 0 0 O II l-l


OOOOO O II o III

Gambar 3.3 Skema Rangkaian Alat Penelitian

Keterangan gambar :

1. Atap

2, Kolam ikan

3. Tangki penampung alr kolam

4_ Tangki biofilter

5. Tangki penampung air hasil biofilter

5_ Rangkaian hldroponlk

7, Tangki penampung alr dan“ rangkaian hidroponik

8. Pipa

9. Aerator
3.3.1 Porslapan Sistem Akuaponlk

Sistem akuaponlk terdln dari kolam Ikan dengan diameter 300 cm dan tinggi 100 cm, tangki penyaring
sedimen (150 dma), tangkl bio-media (150 dm3). tangki air hasil mtrasi (150 dma) dan rangkaian
hidroponik. Kolam Ikan dllsl dengan air sebanyak 6 m3. dimasukkan 11000 ekor ikan dengan panjang : 8
-10 cm dan berat :: 6,84 glekor. Pelet Ikan dimasukkan ke dalam kolam Ikan sebanyak 2% dari berat ikan
total dengan frekuensi pemberian pelet 2 kali sehari. Setiap 50 mg pelet mengandung logam Cu, Fe, dan
Zn sebanyak : 2,7 g/kg : 60.7 g/kg ; 3,8 g/kg secara berturut1urut. Air dari kolam ikan dialirkan menuju
tangki penyaringan sedimen, kemudian dialirkan ke tangki biomedia, selanjutnya dialirkan ke tangki air
hasil filtrasi. Air hasil filtrasi dialirkan ke rangkaian hidroponik, kemudian air dari rangkaian hidroponik
ditampung pada tangki akhir sebelum dialirkan kembali ke kolam ikan. Pengaliran air diatur dengan
menggunakan pompa dan kebutuhan oksigen dalam air diatur dengan menggunakan aerator.

3.3.2 Persiapan Medla Tanam

Media tanam yang digunakan yaitu rockwool dengan ukuran 40 x 30 cm, kemudian dlpotong-potong
menjadi 1x1 cm untuk memudahkan saat pemindahan bibit dan media semai ke dalam netpot. Bibit
pakcoy disemal selama 1 minggu sebelum dipindahkan ke rangkalan hidroponik,

3.4 Anallsls Sistem Akuaponlk

3.4.1 Pengukuran Tinggi dan Jumlah Daun Tanaman

Masa pengukuran tinggi dan jumlah daun sayuran ber|angsung selama 30 han‘ dangan rentang hari
mulai hari ke 0, 10, 20, dan 30.

13 3.4.2 Pengukuran massa Ikan pengukuran berat dan panjang ikan dilakukan pada hari 0. 10, 20 dan 30
sebelum dianalisa kadar logam pada daging Ikan.

3.4.3 Analisis Kandungan logam Fo, Cu. Zn


3.4.3.1 Pembuatan larutan standar

3.4.3.1.1 Pembuatan larutan standar Fo

Dipipat 10 mL larutan induk Fa 1000 mg/L ka dalam labu ukur 100 mL. diencerkan tepat sampai tanda
batas dengan akuadas. sehingga didapatkan larutan Fe 100 mglL. Dibuat pengenceran larutan standar
logam Fe dengan variasi konsentrasi O: 0,3; 0.6; 0,9; 1,2; dan 1,5 mglL dengan cara memipat masing-
masing 0; 0,3; 0,6; 0,9: 1.2; dan 1.5 mL Iarutan stander Fa 100 mglL dalam labu ukur 100 mL. dan
ditepatkan volumenya hingga tanda batas dengan akuades. Dlukur dengan SSA

3.4.3.1.2 Pembuatan larutan standar Cu

Dipipat 10 mL larutan induk Cu 1000 mg/L ke dalam labu ukur 100 mL, diencerkan tepat sampai tanda
batas dengan akuadas, sehingga didapatkan larutan Cu 100 mglL. Dibuat pengenceran larutan standar
logam Cu dengan variasi konsentrasi 0; 0.3; 0.6; 0,9; 1,2; dan 1,5 mg/L dengan cara memipet masing-
masing 0; 0,3; 0,6; 0,9; 1,2; dan 1,5 mL larutan standar Cu 100 mg/L dalam labu ukur 100 mL, dan
ditepatkan volumenya hingga tanda batas dengan akuadasDIukur dengan SSA.

3.4.3.1.3 Pembuatan larutan standar Zn

Dipipet 10 mL Iarutan induk Zn 1000 mg/L ke dalam labu ukur 100 mL. diencerkan tepat sampai tanda
batas dengan akuades, sehingga didapatkan larutan Zn 100 mglL. Dibuat pengenceran larutan standar
logam Zn dengan variasi konsentrasi O; 0,3; 0,6; 0,9; 1.2; dan 1,5 mglL dengan cara memipet masing-
masing 0; 0,3; 0.6; 0,9; 1.2; dan 1,5 mL larutan standar Zn 100 mglL dalam labu ukur 100 mL. dan
ditepatkan volumenya hingga tanda batas dengan akuades. Diukur dengan SSA.

3.4.3.2 Analisis logam pada Ikan

3.4.4.2.1 Persiapan Sampel Ikan


Sampel Ikan nila dihancurkan seluruh baglannya dengan blender kemudian diambil t 2 gram dan di oven
pada suhu 105°C selama 1 jam untuk menghilangkan kadar air. cawan yang berisi sampel didiamkan
pada desikator : 20 menit kemudian ditimbang beratnya. Hal yang sama dilakukan hingga diperoleh berat
kering sampel yang konstan.

“4.2.2 Destmksi Sampel Ikan

Sampel kering dimasukkan kedalam labu kjedhal, ditambahkan pelarut akuaregia (HC! : HNOg) dengan
perbandingan 3:1. Dipanaskan pada suhu 135-200°C sampai …a larutan berubah dari kuning-orange
menjadi jernih, dinginkan selama 15 menit ”mudian dlencetkan kedalam labu ukur 50 mL, disaring
menggunakan kertae wmlman no 42. DlanaIlsa dengan SSA.

34.3.3 Anailsis Logam pada Tanaman

54.4.3.1 Persiapan Sampel Tanaman

seluruh bagian tanaman dicuci bersih dengan air menagalir hingga sedimen yang menempel pada
tanaman terlepas. Kemudian tanaman dipotong potong kecil dan dambil seluruh bagian tanaman (daun,
batang, akar), dltimbang :i: 2 gram. Sampel tanaman dimasukkan kedalam cawan dan dl oven pada suhu
105°C untuk menghilangkan kadar air. cawan yang berisi sampel didiamkan dalam desikator selama : 20
menit kemudian ditimbang beratnya. Hal yang sama dilakukan hingga dperoleh berat kering sampel yang
konstan.

“4.3.2 Destruksi Sampel Tanaman

Sampel kering dimasukkan kedalam labu kjedhal, ditambahkan peiarui akuaregia (HCl : HNOa) dengan
perbandingan 3:1. Dipanaskan pada suhu 135-200°C sampai warna larutan berubah menjadi jernih,
dinginkan selama 15 menit kemudian Gencarkan kedalam labu ukur 50 mL, disari ng menggunakan
kertas whatman no 42. Dianalisa dengan SSA.

2.
W outrulul Sampel Ikan

Stamp“I

dihaluskan denqan blender ditimbang sebanyak 2 gram

dikeringkan dengan oven pada suhu 105°C

sampe' WW

..II

Hull

dimasukkan kadaiam labu kldhal

dltambahkan HCleNoa (3:1) (9 : 3)n1 dipanaskan tampa! warm berubah menjadi! ]omlh (2-3 jam) pada
whu 135-200°C dinginkan 15 menit.

diencerkan kedalam labu ukur 50 mL

disaring dengan kertas saring

dianalisa dengan BSA


& snm. Kor]Dntruknl Sampel Tumun

Sampel

dlcucl dengan alt mengalir

dipotong kecil kec“

ditimbang tobanyak 2 gram

dikeringkan dengan oven pada umu 105°C

Sampo! kodng

Hull

dimasukkan kedalam labu W ditambahkan HCleNOS (3:1) (9 '. 3)… dipanaskan tampa! warna berubah
memadu lemth (2-3 lam) pada suhu 136200°C dinginkan 15 menit.

diencerkan kedalnm labu uku 50 mL

dlunng dengan kuda: sering dianalisa dengan SSA

mAN 3. slum: Kerja Pembuatan La


F rutan L?” pgmbuatln Larutan Standar Cu Sunday 31 3

umun Induk Cu 1000 mg/L

dlplpot 10 mL

dimasukkan dalam labu ukur 100 mL ditambahkan akuadea sampai tanda bata s

Larutan Cu 100 mg/L

. dlplpet sebanyak 0: 0.3; 0,6; 0

. dimasukkan maslng-maslng 100 mL

. ditambahkan akuades sampal tanda batas

,9; 1.2; dan 1.5 mL volume dalam labu ukur

… Cu o Lnr.Cu LanCu Lar. Cu Lar. Cu mo“ mollo.3 mg/L 0.6 moll0.9 mg/L 1.2 mglL 1,5 mgIL

3.2 Pombuatan Larutan Standar Zn

Larutan Induk Zn 1000 mg/L


dlplpet 10 mL dimasukkan dalam labu ukur 100 mL ditambahkan akuades sampel tanda batas

Larutan Zn 100 mg/L

dlplpet sebanyak 0; 0.3; 0.6; 0.9; 1,2; dan 1.5 mL dimasukkan masingmasing volume dalam labu

ukur 100 mL ditambahkan akuades sampai tanda batas

Lu. Zn Lar. Zn Lar. Zn Lar. Zn Lat. Zn Lnr. 2"

Oma"0.3mg/L 0,6mgIL 0,9mgIL 1.2mglL 1.5m9IL

5 pemb“

Lar. Fe 0 mg/L

atan larutan standar F. 32

Larutan induk Fe 1000 mg/L

dipipet 10 ml dimasukkan dalam labu ukur 100 ml ditambahkan akuades sampai tanda batas

Larutan Fe 100 mg/L


dlpipet sebanyak O; 2; 4; 6; 8; dan 10 ml

dimasukkan masing-masing voiume dalam labu ukur 100 ml

ditambahkan akuades sampai tanda batas

Lar Fe 2 Lar. Fe 4 Lar. Fe Lar.Fe 8 Lar. Fe mg/L mg/L 6 mg/L mgIL 10 mgIL

RAN 4. Perhitungan Analisis Tembaga (Cu)

M” ponaukura" absorban larutan standar Cu Konsentrasl NO m el L Absorban 1 030 Qmm 4 0.90 0,126 5
1,20 0.166 a 1.50 0.207 ”' Regm'l x Y XY ): 0,00 0.000 0.000 0.00 0,30 0,039 0,012 0.16 0,60 0,082 0.049
0,64 0,90 0,126 0,113 1,44 1,20 0,166 0.199 2,56 1,50 0,206 0,309 2.00

zx 4,5 {Y = 0,620 {xv = 0.638 :x“ = 5.3 ; .. 0,75 9 0,103

B : n nyZX-Zy n -X><2--(X»<)2

6 . 0,638 -6 . 0.6202 " W a 0.1384 Aay-B; a 0,45 0.13884. 1 3 0,0004

' “.gr.“ Larutan Standar Cu

:1" M Konsentrasi vs Absorb a n 0.25 y I 0.138% 0.0004 0,2 R’ ' 0.999 0,115 0,1 0,05 0 0.05 0'3 °-° 0.9 1.2
1,5
Konuntrui (…g/|_)

,WW'" Kadur Cu Pada Ikan

Hg: Berat K0 um. I kAbsorbnn

0 0.4049 x 100,0101 10 0,4074 : 10" 0.0111 20 0.5533 x 10*1 0.0347 30 0.4291 x 104 o.czao

Penamaan regresi Y I 0. 13841: 0.0004 00101 I 0.1384x 0.0004

: _ 0.010? + 0.0004

I 0,0759 mall…" … Cu vohme sa L (adUOu-lwmentraslaampdmvu " ranum

0.05 L . 0.0750 molL " 0on“ ,. … ho

.9,3886MM

1.0

”MON” Kadar Tembaga Pada Pakcoy ' Barat

::| “W I k: Abcorban 0 0.7077 x 1o 0,0159 10 0,2711 x 104 0,0122 20 1.0201 x 10'3 0.0387 30 0.1225 x
104 0,0090
persamaan regresi Y = 0,1384x 0,0004 0.0159 = 0,1384x 0,0004 : 0,0159 + 0.0004 W

= 0,1180 mgIL

Kadar logam Cu

_ volume sampel L Kadar Cu konsentrasi sampel (mg/L) " …… sampe g

0.05 L .. 0,1180 mg/L X W

= 8,3380 mg/kg

V 5. nrmwnoan Annual. Lon… “"9 (ln)

11 {£de ”.om? In|ruun sunda 2n n fl. po “”sz Abnorbun 0.0000 .000 1 0.3000 0.2100 2 0.0000 0.3021 3
0.0000 0.5200 s 1.2000 0.0050 0 1 5000 0 747

“.gn“

/o,0000 5.0097 6.000” F-Fb. 06603000 0.2100 0.0057 0.0000 0.5000 0.3921 0.2353 0,3000 0.9000
0,5200 0.4750 0.0100 1.2000 0.0555 0.7005 1.4400 1.5000 0.7470 1.1217 2.2500

XX 4.5 rf 2.55 {XY 2.6… :x“ m

; ' 0.75 9 I 0.041"


" ZXYZX-Zv n . zxz-(zx)

3. 2,6851 -4,5. 2.5502 B = 6 . 4,95-(4,5)

' 0.4892

amaan R99r98i Larutan Standar Zn

:P0" Konsentrasi 1 Vs Absorbam y _ 0.4892X + 00585 0.8 R” =0.981 0.6 0.4 0,2 0 0 0.5 1 1.5 K… (M) d.
Penentuan Kadar Zn Pada Ikan Harl Berat Ke sam .el k. Ah!… 0 0,4049 x 1o 05808 10 0,4074 X 10-3 0.59%
20 0,5533 x 10° 0,4337 30 0,4291 x 10° 0,3322 Persamaan regresi Y : 0,4892x + 0.0585 0,6808 = 0. 4892):
0.0585 : 0,6808 0.0585 : 1,2721 moliKadar logam z" volume sam Kadaan 'konsentmd mp9! ("“"-)“ M$
0.05 L ' "272‘ " m

II 157.0937 mgfka

LA pong " Konsentrasi NO m e I L 1 0 2 2 3 4 4 6 5 8 6 10 b. Regresi X Y 0.0000 0 ,0001 2.0000 0.1 558 4.


0000 0.3008 6,0000 0,4342 8, 0000 0.5601 10.0000 0,6689

Absorban

0.0001 0.1558 0.3003 0,4342 0,5601 0.6689

XY

0,0000 0.31 16 1 .2032 2.6052 4,4808 6,6890


MPIRAN 6. Perhitungan Analisis Logam Besi (Fe) ukuran absorban larutan Standar Fe

X 0,0000 4,0000 16,000 36,000 64,000 100,00

zx = 30,000 {Y = 2.1199 zxv 15.290 : = 220

&= 5.0000 9 = 0.3533

__ n . ZXYZX-ZY B11 .sz-(ZX)

. 15.290 60.0006 .(30,000)

B “ e . 220.00 : 0.0570 A :: 9 B;

a: 0.3532»0.0670

,. 0,0183

2,1199

5,0000

”…gan Regresi Larutan Standar Fe Konsentra ' Sl o 8 VS AbSorban ' y : 0.0670x + 0° ; :”: R‘=o.995 m 5 0.2
OO24
6 e Konsentrasi mglL

mantuan Kadar Fe Pada Ikan

Had Berat Absorban K. sam' ' kg

0 0,4049 x 10' 0,2233 10 0.4074 x 10“ 0,1909 20 0.5533 x 10'3 0,5465 30 0,4291 x10“ 0,4937

Persamaan regresi Y = 0,0670x + 0.0183 ),2233= 0,0670x + 0.0133 2 0,2233 -0.0183 0,0670 = 3,0597
mg/L

adar logam Fe volume sam:! L

Idar Fe = kornssentrtu?I sampe! (mg/L) ” erat sampel kg

0,05 L : 3,0597 mg/L “ M

342 mg/kg

10

12

0183" Regresi Larutan Standar Fe

Konsentrasi vs Absorb an
0,8 0,6 " “gfl‘gggmaa 0,4 0.2 o o 2 4 6

8 Konsentrasi mglL … 12

mentuan Kadar Fe Pada Ikan

Had Berat Absorbai' K0 sam . el k!

0 0,4049 x 10 0,2233 10 0.4074 at 10° 0,1909 20 0.5533 x 10'3 0,5465 30 0.4291 x 10‘3 0,4937

Persamaan regresi

Y = 0,0670x + 0,0183

0,2233= 0,0670x + 0.0183 _ 0,2233 0,0183

x _ 0,0670 = 3,0597 mg/L Kadar logam Fe Kadar Fe = konsentrasi same! (mg/L) x ‘ff'mgasrggwgeg

0.05 L : 3,0597 mg/L x M

342 mg/kg

., Penentuan Kadar Fe Pad. Plkcoy


Hari Berat Ko sam el k . Ab“When

0 0.7077 :: 100.3859 '… 0.2711 x 10-3 0.4894 20 1,0201 x 10-3 0.6676 30 0.1225 x 104 0.4424

Persamaan regresi Y = °-°670x + 0.0183

0.3859 = 0.0670x + 0,0183 x w 0.0670 = 5,4871mg/L

Kadar Iogam Fe

Kadar Fe = konsentrasi sampel (mg/L) x gumTzasgg$§S

0.05 L ,__.T 0.7077 x 10 kg

= 387,6688 mglkg

= 5,4871mg/L x

41

Anda mungkin juga menyukai