Anda di halaman 1dari 4

Glandula adrenal

Beberapa hormon penting yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal adalah sebagai berikut:

1. Hormon Aldosteron

Hormon aldosteron disekresikan oleh zona glomerulosa (lapisan terluar) dari korteks
adrenal.

Fungsi utama hormon ini adalah untuk mengatur jumlah kalium dan natrium yang
dilewatkan ke dalam urin.

Produksi aldosteron dikontrol oleh renin angiotensin system (RAS) atau renin angiotensin
aldosterone system (RAAS).

Ini adalah sistem hormon yang mengatur tekanan darah dan keseimbangan cairan dalam
tubuh.

Umumnya renin diproduksi oleh ginjal saat tubuh kehilangan banyak garam dan air dari
tubuh.

Renin pada gilirannya memicu produksi angiotensin yang pada akhirnya merangsang
kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon aldosteron.

Penurunan tekanan darah juga merangsang sekresi aldosteron.

Jadi, bersama dengan sistem renin angiotensin, aldosteron membantu ginjal untuk
mempertahankan mineral penting seperti sodium dan kalium.

Aldosteron juga dapat menyempitkan pembuluh darah oleh peningkatan natrium dan
retensi air, yang dengan demikian meningkatkan tekanan darah.

2. Hidrokortison dan Kortikosteron

Kortikosteroid dilepaskan dari daerah korteks kelenjar adrenal.


Hormon kortikosteroid yang disekresikan oleh kelenjar adrenal termasuk hormon
hidrokortison dan kortikosteron.

Hidrokortison atau kortisol mengatur metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.

Hidrokortison dan kortikosteron memainkan peran penting dalam mengatur respon


inflamasi tubuh.

Kortikosteron juga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan karenanya dapat digunakan
sebagai agen penekan kekebalan tubuh.

Sekresi kedua hormon ini dikendalikan oleh hormon adrenokortikotropik (ACTH) yang
disekresikan oleh kelenjar hipofisis.

3. Androgenik Steroid

Androgenik steroid atau androgen disekresi oleh zona reticularis (lapisan terdalam) dari
korteks adrenal.

Androgen adalah hormon seks pria dan bertanggung jawab untuk perkembangan
karakteristik laki-laki.

Hormon ini memainkan peran penting dalam perkembangan organ seks laki-laki selama fase
embrio.

4. Epinefrin dan Norepinefrin

Kedua hormon ini disekresikan oleh bagian dalam kelenjar adrenal yaitu medula adrenal dan
biasanya dikenal pula sebagai adrenalin.

Epinefrin dan norepinefrin disebut katekolamin karena disekresikan untuk merespon kondisi
stres fisik atau mental.
Epinefrin, juga dikenal sebagai adrenalin, memainkan peran penting dalam konversi
glikogen menjadi glukosa.

Hormon ini juga diperlukan oleh tubuh untuk kelancaran arus darah ke otak dan otot.

Selain itu, epinefrin juga berperan meningkatkan denyut jantung dan melemaskan otot
polos paru-paru.

Selain itu, hormon ini juga memicu pelebaran pembuluh darah kecil di paru-paru, jantung,
ginjal, dan otot.

Singkatnya, epinefrin membuat tubuh bersiap untuk melakukan ‘pertempuran’.

Seiring dengan epinefrin, norepinefrin juga mengaktifkan mekanisme tubuh untuk respon
melawan/melarikan diri

Glandula timus

Kelenjar timus merupakan kelenjar hasil penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan.
Pada orang dewasa, kelenjar ini tidak digunakan kembali.
Kelenjar timus berfungsi untuk membentuk hormon thymosin yang berperan dalam sistem imun
(kekebalan).
Kelenjar timus merupakan kelenjar yang bertanggungjawab dalam pertumbuhan
manusia. Kelenjar timus bahkan sangat berpengaruh pada saat usia pertumbuhan. Bila
kekurangan kelenjar timus akan menderita kretinisme (kekerdilan) dan bila kelebihan
menimbulkan gigantisme (raksasa).
Kelenjar timus terletak di dalam mediastinum di belakang os sternum, dan di dalam
torak kira-kira setinggi bifurkasi trakea. Warnanya kemerah-merahan dan terdiri dari 2 lobus.
Kelenjar timus hanya dijumpai pada anak dibawah 18 tahun.
Karakteristik Kelenjar Timus:
 Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas.
 Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa.
 Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon
pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.
 Kelenjar timus berperan dalam sistem pertahanan tubuh dengan menghasilkan
hormone Thymosin, Thymic humoral factor, Thymic factor dan Thymopoietin.
Fungsi kelenjar timus adalah:
 Mengaktifkan pertumbuhan badan
 Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin
 Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.

Anda mungkin juga menyukai