Abstract: Analysis Management Public Service. This study aims to analyze the management of
public services on the Integrated Service Agency and the Investment Dumai. The method is
quantitative, with the techniques of data collection using questionnaires and interviews. The
amount of the respondents are 100 people consisting of 60 respondents Integrated Services
Agency staff and the Investment Dumai and 40 respondents society as a recipient of the licensing
service. The findings of the study is not quite good enough public service management is
implemented by the Integrated Services and Investment Dumai is located in both categories are
not as many as 41 respondents, both categories were 38 respondents and only 21 respondents in
the category of no good.
.
Abstrak: Evaluasi Kebijakan Sistem Angkutan Umum Massal. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis manajemen pelayanan publik di Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal
(BPTPM) Kota Dumai. Metode adalah kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan
kuesioner dan wawancara. Jumlah responden adalah 100 orang yang terdiri dari 60 responden
Terpadu staf Badan Layanan dan Dumai Investasi dan 40 responden masyarakat sebagai penerima
layanan perizinan. Temuan dari penelitian ini adalah tidak cukup baik manajemen pelayanan publik
yang cukup dilaksanakan oleh BPTPM Kota Dumai terletak di kedua kategori tidak sebanyak 41
responden, kedua kategori adalah 38 responden dan hanya 21 responden dalam kategori tidak baik.
Kata Kunci: Manajemen, pelayanan publik, penanaman modal, dan pelayanan terpadu.
47
48 Jurnal Administrasi Pembangunan, Volume 1, Nomor 1, November 2012, hlm. 1-100
Selanjutnya agar pelaksanaan pelayanan hingga tahun 2012 baru terealisasi sebanyak 29
yang lebih mudah dalam penerbitan perizinan, jenis perizinan. Masih kurang optimal pegawai
Pemerintah Kota Dumai melalui Peraturan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
Walikota Dumai Nomor 48 tahun 2011 tentang masyarakat yang mengurus perizinan dan non
Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas BPTPM Kota perizinan di BPTPM Kota Dumai serta masih
Dumai, memberikan tugas dan fungsi, yaitu kurang transparasi beban biaya untuk setiap
melaksanakan kewenangan di bidang Pelayanan pengurusan perizinan dan non perizinan dan
Terpadu dan Penanaman Modal, merumuskan hanya mengumumkan 76 jenis-jenis perizinan
kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan beserta jumlah hari kerja untuk penyelesaian
mengendalikan kegiatan pelayanan Terpadu dan masing-masing perizinan. Sementara persyaratan
Penanaman Modal Kota Dumai. masing-masing pengurusan serta biaya yang
Fungsi BPTPM antara lain sebagai berikut dikeluarkan tidak dilampirkan, padahal untuk
:(a). Perumusan kebijakan dibidang pelayanan persyaratan dan biaya pengurusan perizinan telah
Terpadu dan penanaman modal, (b). Pembinaan diatur dalam SOP BPTPM Kota Dumai.
dan pengendalian terhadap pelayanan Terpadu Keterlambatan yang terjadi dalam mener-
dan fasilitas serta pelayan teknis dan bisnis di bitkan perizinan ini juga membuat keresahan bagi
bidang penanaman modal, (c). Perencanaan masyarakat yang mengurus, dimana dalam
kegiatan pelayanan Terpadu dan penanaman ketetapan telah diatur waktu pengurusan. Belum
modal, penyelenggaraan penanaman modal baik adanya perubahan paradigma pegawai dalam
dalam negeri maupun luar negeri, (d). Peng- memberikan pelayanan dimana pegawai dalam
koordinasian yang berhubungan dengan pelak- memberikan pelayanan masih berdasarkan pada
sanaan pelayanan terpadu dan penanaman masa lalu atau belum memahami paradigma baru
modal. dalam pelayanan. Serta sebagai pelanggan atau
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan konsumen, masyarakat merasa kecewa terhadap
Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya pelayanan yang diberikan oleh BPTPM Kota
menurut Pasal 17, Pelaksanaan wewenang Dumai.
tersebut dilaksanakan haruslah sesuai dengan Ratminto (2010) mengatakan faktor lain yang
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan juga sangat penting dalam manajemen pelayanan
Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal publik adalah beroperasinya sistem pelayanan
Kota Dumai yang diatur dalam Peraturan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Walikota nomor 53 tahun 2011. SOP tersebut Pelayanan dapat menjadi sangat tidak berkualitas
telah diatur dengan jelas tentang syarat, serta apabila sistem yang diterapkan tidak memihak
biaya dan aturan-aturan untuk penerbitan 76 pada kepentingan pengguna jasa. Manajemen
perizinan tersebut. pelayanan yang baik hanya akan dapat diwujud-
Hal ini dimaksudkan agar dalam melak- kan apabila penguatan posisi tawar pengguna jasa
sanakannya terwujud ketertiban bagi setiap pelayanan mendapatkan prioritas utama. Dengan
badan usaha dan masyarakat yang mempunyai demikian, pengguna jasa diletakkan dipusat yang
kewajiban mengurus surat perizinan dalam mendapatkan dukungan dari a). Sistem Pelaya-
melaksanakan usahanya. Selain itu masyarakat nan yang mengutamakan kepentingan masya-
mendapatkan kemudahan dalam pengurusan rakat, khususnya pengguna jasa, b). kultur pela-
serta bagi Pemerintah Kota diharapkan akan yanan dalam organisasi penyelenggara pelayanan
dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dalam organisasi penyelenggara pelayanan, dan
(PAD) guna perkembangan perekonomian dan c). sumber daya manusia yang berorientasi pada
pembangunan Kota Dumai. Pelaksanaan kepentingan pengguna jasa.
Kewenangan yang diberikan Pemerintah Kota Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Dumai, BPTPM Kota Dumai untuk memberikan dan menganalisis serta mengetahui faktor yang
pelayanan penerbitan sebanyak 76 perizinan mempengaruhi manajemen pelayanan publik
Analisis Manajemen Pelayanan Publik (Dedy Afrizal dan Chalid Sahuri) 49
manajemen pelayanan publik pada BPTPM lakukan analisis deskriptif kualitatif, dengan
Kota Dumai. menguraikan, mendeskripsikan data manajemen
pelayanan publik, kemudian dianalisis data dari
METODE fakta yang dirubah jadi angka dan dibahas teori
yang relevan dengan penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan penelitian me-
nurut tingkat eksplanasi atau tingkat penjelasan
yaitu bagaimana variable-variabel yang diteliti HASIL
akan menjelaskan objek yang diteliti melalui data Kota Dumai merupakan salah satu pemerin-
yang terkumpul. Tipe penelitian ini eksplanasi tahan daerah di Provinsi Riau dalam mengurus
dengan menggunakan data kuantitatif, lalu rumah tangganya sendiri yang sesuai dengan
digambarkan (diskripsikan) terhadap variabel kondisi daerah dan kepentingan masyarakat yang
yang menjadi fokus penelitian. Populasi dan sam- dapat mendukung penyelenggaraan pemerinta-
pel pada penelitian ini adalah seluruh pegawai han dan pembangunan membentuk BPTPM
BPTPM Kota Dumai dan masyarakat yang Kota Dumai yang pada intinya memiliki kewe-
menggunakan jasa pelayanan perizinan dan non nangan dalam memberikan pelayanan perizinan
perizinan di instansi di atas. dan penanaman modal.
Untuk dapat menjawab permasalahan dalam Keberhasilan dalam melaksanakan beban
penelitian ini, diperlukan data atau informasi yang tugas tersebut terutama pada pelaksanaan
akurat dari sumber-sumber yang dapat diper- pelayanan keperluan dan tuntutan melaksanakan
caya adapun teknik/cara dalam mengumpulkan manajemen pelayanan publik akan menentukan
data atau informasi menggunakan Angket/ keberhasilan tujuan pembentukan organisasi
Questioner dan Wawancara untuk melengkapi tersebut sebagai mana yang telah ditetapkan
data yang telah diperoleh melalui angket pene- dalam Peraturan Daerah Kota Dumai.
litian. Data yang telah terkumpul sebelumnya, Hasil Penelitian Manajemen Pelayanan
dikelompokkan menurut klasifikasi data dan Publik pada Badan Pelayanan Terpadu dan
ditabulasikan, data disajikan memakai beberapa Penanaman Modal Kota Dumai dapat dilihat
tabel, seperti tabel tabulasi, presentasi, frekuensi sebagai berikut:
dan sebagainya. Setelah ini selesai barulah di-