Anda di halaman 1dari 4

47

ANALISIS MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK

Dedy Afrizal dan Chalid Sahuri


FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293

Abstract: Analysis Management Public Service. This study aims to analyze the management of
public services on the Integrated Service Agency and the Investment Dumai. The method is
quantitative, with the techniques of data collection using questionnaires and interviews. The
amount of the respondents are 100 people consisting of 60 respondents Integrated Services
Agency staff and the Investment Dumai and 40 respondents society as a recipient of the licensing
service. The findings of the study is not quite good enough public service management is
implemented by the Integrated Services and Investment Dumai is located in both categories are
not as many as 41 respondents, both categories were 38 respondents and only 21 respondents in
the category of no good.
.
Abstrak: Evaluasi Kebijakan Sistem Angkutan Umum Massal. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis manajemen pelayanan publik di Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal
(BPTPM) Kota Dumai. Metode adalah kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan
kuesioner dan wawancara. Jumlah responden adalah 100 orang yang terdiri dari 60 responden
Terpadu staf Badan Layanan dan Dumai Investasi dan 40 responden masyarakat sebagai penerima
layanan perizinan. Temuan dari penelitian ini adalah tidak cukup baik manajemen pelayanan publik
yang cukup dilaksanakan oleh BPTPM Kota Dumai terletak di kedua kategori tidak sebanyak 41
responden, kedua kategori adalah 38 responden dan hanya 21 responden dalam kategori tidak baik.
Kata Kunci: Manajemen, pelayanan publik, penanaman modal, dan pelayanan terpadu.

PENDAHULUAN dan Tertib pada Tahun 2020 atau disingkat


Paradigma penyelenggaraan pemerintahan yang “PENGANTIN, BERSERI dan SEHAT”. Ke-
memprioritaskan pelayanan kepada masyarakat berhasilan Pencapaian Visi Kota Dumai, ter-
sebagaimana tujuan dari otonomi daerah dewasa utama yang berkaitan dengan industri dan per-
ini ditegaskan juga di dalam UU No. 25 Tahun dagangan akan dapat terwujud diperlukan
2009 tentang Pelayanan Publik. Disebutkan keberadaan satuan kerja pelayanan terpadu.
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau Oleh karena itu dibentuknya satuan kerja yang
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan mengelola perizinan dalam melayani dan mening-
kebutuhaan pelayanan sesuai dengan peraturan katkan pelayanan kepada masyarakat dan dunia
perundang undangan bagi setiap warga negara usaha menjadi hal penting dalam pencapaian visi.
dan penduduk atas barang, jasa, dan atau Setelah dirasakan semakin strategisnya uru-
pelayanan administratif yang disediakan oleh san perizinan bagi peningkatan Visi Misi Kota
penyelenggara pelayanan publik (pasal 1 ayat Dumai, maka Pemerintah Kota Dumai, menge-
6). luarkan Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2011
Pemerintah Kota Dumai melalui Wali Kota tentang Perubahan Peraturan Daerah Kota
menetapkan Visi wali Kota Dumai periode Dumai Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi
2010-2015, yakni Terwujudnya Kota Dumai Dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, mem-
sebagai Pusat Pelayanan Pelabuhan, Perda- bentuk suatu organisasi yaitu Badan Pelayanan
gangan, Tourism dan Industri yang Bersih, Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM)
Semarak, Rukun dan Indah di Kawasan Pantai Kota Dumai, dimaksudkan untuk melaksanakan
Timur Sumatera sebagai Penggerak Kemajuan wewenang Walikota dalam menyelenggarakan
Ekonomi dan Budaya Melayu yang Agamis Pemerintahan dibidang pelayanan dan non
Menuju Dumai Kota Sejahtera, Harmonis, Aman perizinan.

47
48 Jurnal Administrasi Pembangunan, Volume 1, Nomor 1, November 2012, hlm. 1-100

Selanjutnya agar pelaksanaan pelayanan hingga tahun 2012 baru terealisasi sebanyak 29
yang lebih mudah dalam penerbitan perizinan, jenis perizinan. Masih kurang optimal pegawai
Pemerintah Kota Dumai melalui Peraturan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
Walikota Dumai Nomor 48 tahun 2011 tentang masyarakat yang mengurus perizinan dan non
Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas BPTPM Kota perizinan di BPTPM Kota Dumai serta masih
Dumai, memberikan tugas dan fungsi, yaitu kurang transparasi beban biaya untuk setiap
melaksanakan kewenangan di bidang Pelayanan pengurusan perizinan dan non perizinan dan
Terpadu dan Penanaman Modal, merumuskan hanya mengumumkan 76 jenis-jenis perizinan
kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan beserta jumlah hari kerja untuk penyelesaian
mengendalikan kegiatan pelayanan Terpadu dan masing-masing perizinan. Sementara persyaratan
Penanaman Modal Kota Dumai. masing-masing pengurusan serta biaya yang
Fungsi BPTPM antara lain sebagai berikut dikeluarkan tidak dilampirkan, padahal untuk
:(a). Perumusan kebijakan dibidang pelayanan persyaratan dan biaya pengurusan perizinan telah
Terpadu dan penanaman modal, (b). Pembinaan diatur dalam SOP BPTPM Kota Dumai.
dan pengendalian terhadap pelayanan Terpadu Keterlambatan yang terjadi dalam mener-
dan fasilitas serta pelayan teknis dan bisnis di bitkan perizinan ini juga membuat keresahan bagi
bidang penanaman modal, (c). Perencanaan masyarakat yang mengurus, dimana dalam
kegiatan pelayanan Terpadu dan penanaman ketetapan telah diatur waktu pengurusan. Belum
modal, penyelenggaraan penanaman modal baik adanya perubahan paradigma pegawai dalam
dalam negeri maupun luar negeri, (d). Peng- memberikan pelayanan dimana pegawai dalam
koordinasian yang berhubungan dengan pelak- memberikan pelayanan masih berdasarkan pada
sanaan pelayanan terpadu dan penanaman masa lalu atau belum memahami paradigma baru
modal. dalam pelayanan. Serta sebagai pelanggan atau
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan konsumen, masyarakat merasa kecewa terhadap
Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya pelayanan yang diberikan oleh BPTPM Kota
menurut Pasal 17, Pelaksanaan wewenang Dumai.
tersebut dilaksanakan haruslah sesuai dengan Ratminto (2010) mengatakan faktor lain yang
Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan juga sangat penting dalam manajemen pelayanan
Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal publik adalah beroperasinya sistem pelayanan
Kota Dumai yang diatur dalam Peraturan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Walikota nomor 53 tahun 2011. SOP tersebut Pelayanan dapat menjadi sangat tidak berkualitas
telah diatur dengan jelas tentang syarat, serta apabila sistem yang diterapkan tidak memihak
biaya dan aturan-aturan untuk penerbitan 76 pada kepentingan pengguna jasa. Manajemen
perizinan tersebut. pelayanan yang baik hanya akan dapat diwujud-
Hal ini dimaksudkan agar dalam melak- kan apabila penguatan posisi tawar pengguna jasa
sanakannya terwujud ketertiban bagi setiap pelayanan mendapatkan prioritas utama. Dengan
badan usaha dan masyarakat yang mempunyai demikian, pengguna jasa diletakkan dipusat yang
kewajiban mengurus surat perizinan dalam mendapatkan dukungan dari a). Sistem Pelaya-
melaksanakan usahanya. Selain itu masyarakat nan yang mengutamakan kepentingan masya-
mendapatkan kemudahan dalam pengurusan rakat, khususnya pengguna jasa, b). kultur pela-
serta bagi Pemerintah Kota diharapkan akan yanan dalam organisasi penyelenggara pelayanan
dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dalam organisasi penyelenggara pelayanan, dan
(PAD) guna perkembangan perekonomian dan c). sumber daya manusia yang berorientasi pada
pembangunan Kota Dumai. Pelaksanaan kepentingan pengguna jasa.
Kewenangan yang diberikan Pemerintah Kota Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Dumai, BPTPM Kota Dumai untuk memberikan dan menganalisis serta mengetahui faktor yang
pelayanan penerbitan sebanyak 76 perizinan mempengaruhi manajemen pelayanan publik
Analisis Manajemen Pelayanan Publik (Dedy Afrizal dan Chalid Sahuri) 49

manajemen pelayanan publik pada BPTPM lakukan analisis deskriptif kualitatif, dengan
Kota Dumai. menguraikan, mendeskripsikan data manajemen
pelayanan publik, kemudian dianalisis data dari
METODE fakta yang dirubah jadi angka dan dibahas teori
yang relevan dengan penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan penelitian me-
nurut tingkat eksplanasi atau tingkat penjelasan
yaitu bagaimana variable-variabel yang diteliti HASIL
akan menjelaskan objek yang diteliti melalui data Kota Dumai merupakan salah satu pemerin-
yang terkumpul. Tipe penelitian ini eksplanasi tahan daerah di Provinsi Riau dalam mengurus
dengan menggunakan data kuantitatif, lalu rumah tangganya sendiri yang sesuai dengan
digambarkan (diskripsikan) terhadap variabel kondisi daerah dan kepentingan masyarakat yang
yang menjadi fokus penelitian. Populasi dan sam- dapat mendukung penyelenggaraan pemerinta-
pel pada penelitian ini adalah seluruh pegawai han dan pembangunan membentuk BPTPM
BPTPM Kota Dumai dan masyarakat yang Kota Dumai yang pada intinya memiliki kewe-
menggunakan jasa pelayanan perizinan dan non nangan dalam memberikan pelayanan perizinan
perizinan di instansi di atas. dan penanaman modal.
Untuk dapat menjawab permasalahan dalam Keberhasilan dalam melaksanakan beban
penelitian ini, diperlukan data atau informasi yang tugas tersebut terutama pada pelaksanaan
akurat dari sumber-sumber yang dapat diper- pelayanan keperluan dan tuntutan melaksanakan
caya adapun teknik/cara dalam mengumpulkan manajemen pelayanan publik akan menentukan
data atau informasi menggunakan Angket/ keberhasilan tujuan pembentukan organisasi
Questioner dan Wawancara untuk melengkapi tersebut sebagai mana yang telah ditetapkan
data yang telah diperoleh melalui angket pene- dalam Peraturan Daerah Kota Dumai.
litian. Data yang telah terkumpul sebelumnya, Hasil Penelitian Manajemen Pelayanan
dikelompokkan menurut klasifikasi data dan Publik pada Badan Pelayanan Terpadu dan
ditabulasikan, data disajikan memakai beberapa Penanaman Modal Kota Dumai dapat dilihat
tabel, seperti tabel tabulasi, presentasi, frekuensi sebagai berikut:
dan sebagainya. Setelah ini selesai barulah di-

Tabel 1. Rekapitulasi Tanggapan Responden Tentang Manajemen Pelayanan Publik pada


Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kota Dumai
Kategori
No Indikator Jumlah
B KB TB
45 40 15 100
1 Kultur Organisasi
(45.00%) (40.00%) (15.00%) (100%)
39 50 11 100
2 Sistem Pelayanan
(39.00%) (50.00%) (11.00%) (100%)
41 40 19 100
3 Sumber Daya Manusia Pelayanan
(41.00%) (40.00%) (19.00%) (100%)
25 36 39 100
4 Pengguna Jasa Pelayanan
(25.00%) (36.00%) (39.00%) (100%)
Jumlah 150 166 84 400
Rata-Rata 38 41 21 100
(%) (38.00%) (41.00%) (21.00%) (100%)
50 Jurnal Administrasi Pembangunan, Volume 1, Nomor 1, November 2012, hlm. 1-100

Berdasarkan tabel rekapitulasi frekuensi pelaksanaan manajemen pelayanan publik pada


dapat disimpulkan bahwa tanggapan keseluruhan BPTPM Kota Dumai dapat disimpulkan berada
responden tentang Manajemen Pelayanan Publik pada kategori baik.
pada Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman
modal Kota Dumai dikategorikan Kurang Baik. PEMBAHASAN
Kenyataan ini terbukti dari penelitian yang
dilakukan tentang Manajemen Pelayanan Publik Kultur Organisasi (Budaya Organisasi)
pada Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Setiap organisasi bertanggung jawab untuk
modal Kota Dumai yang diteliti melalui empat berusaha mengembangkan suatu perilaku organi-
indikator ternyata di peroleh rata-rata dari 100 sasi yang mencerminkan kejujuran dan etika
Responden, sebanyak 41 (41.00%) responden yang dikomunikasikan secara tertulis dan dapat
dalam kategori kurang baik, sedangkan yang dijadikan pegangan oleh seluruh pegawai dalam
berada dalam kategori baik sebanyak 38 (38. melayani masyarakat. Adapun budaya yang
00%) responden serta terdapat pula 21 (21. diterapkan di Badan Pelayanan Terpadu yaitu:
00%) responden dalam kategori tidak baik. Pertama, mengembangkan Budaya Malu
Sedangkan dilihat dari total skor dari yang terdiri (a) Malu Jika datang terlambat, (b)
jawaban responden dapat dilihat pada Tabel 2. Malu jika tidak memberikan pelayanan yang
Berdasarkan tabel rekapitulasi skor dapat di- terbaik, (c) Malu jika tidak bekerja dengan baik,
simpulkan bahwa skor tanggapan responden (d) Malu jika banyak bicara tanpa ada perbuatan,
tentang Manajemen Pelayanan Publik pada (e) Malu jika tidak memberikan contoh yang baik
Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman kepada yang lebih muda, (f) Malu jika tidak
modal Kota Dumai dikategorikan Baik. menjaga kebersihan kantor, (g) Malu jika tidak
Kenyataan ini terbukti dari penelitian yang berpakaian rapi, (h) Malu Jika tidak memberikan
dilakukan terhadap pelaksanaan manajemen kontribusi positif kepada organisasi, (i) Malu jika
pelayanan publik pada BPTPM Kota Dumai tidak member bantuan kepada orang yang
yang diteliti melalui empat indikator dengan 20 membutuhkannya, (j) Malu jika membuat malu
sub indikator ternyata diperoleh dari 100 respon- organisasi. Kedua, Semboyan “Luruskan Niat
den baik pegawai maupun masyarakat ternyata Agar kerja Ibadah” dan yang ke tiga Semboyan
diperoleh total skor 4.330, dimana berdasarkan Pelayanan yaitu “ Cepat, senyum dan Ramah”
perhitungan skor menunjukkan bahwa total skor atau dikenal dengan singkatan CSR.
yang diperoleh sebesar 4.330 berada pada in- Budaya yang ditetapkan organisasi tentunya
terval skor antara 3.334 sampai dengan 6.000. yang merupakan suatu kesepakatan yang hen-
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa daknya diikuti seluruh pegawai di BPTPM Kota

Tabel 2. Rekapitulasi Skor Keseluruhan Responden terhadap Manajemen Pelayanan Publik


Pada Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kota Dumai
Kategori
No Item Jml
B KB TB
1 Kultur Organisasi 675 400 75 1150

2 Sistem Pelayanan 585 500 55 1140


3 Sumber Daya Manusia Pelayanan 615 400 95 1110

4 Pengguna Jasa Pelayanan 375 360 195 930

Jumlah 2250 1660 420 4330

Anda mungkin juga menyukai