Anda di halaman 1dari 2

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

PENYAKIT DIARE
No.Dokumen B/SOP/109/III/PKM/2016
No.Revisi -
SOP Tgl Terbit 11 Maret 2016

Halaman 1/2

UPTD Puskesmas dr.hj Yeyen SP,M.Kes


Cipanas Nip.1980032520102009

1. Pengertian Surveilans epidemiologi penyakit diare adalah kegiatan analisis


secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit diare
dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan
penularan penyakit diare agar melakukan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
melaksanakan surveilans epidemiologi penyakit diare .
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cipanas.
No.A/SK/001/III/PKM/2016, tentang Jenis-jenis Pelayanan di
UPTD Puskesmas Cipanas
4. Referensi 1. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 TentangPuskesmas.
2. Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare,Kemenkes RI,
2011.
5. Prosedur A. Pengumpulan Data Diare :
Kegiatan  Laporan rutin :laporan bulanan dan laporan mingguan
(W2), yang diambil dari register harian penderita diare.
 Laporan kejadian luarbiasa (KLB) / Wabah, yang
dilaporkan dalam periode 24 jam (W1) yang dilanjutkan
dengan laporan khusus yang meliputi :
1. Kronologis terjadinya KLB
2. Cara penyebaran serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya
3. Keadaan epidemiologi si penderita
4. Hasil penyelidikan yang telah dilakukan
5. Hasil penanggulangan KLB dan RTL

 Kriteria KLB Diare (Permenkes RI No.1501/Menkes/


Per/X/2010) :
1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu
sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 Permenkes
Nomor 1501/Meneks/Per/X/2010 (konfirmasi
kolera) yang sebelumnya tidak ada atau tidak
dikenal pada suatu daerah.
2. Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus
selama 3 (tiga) kurun waktu dalam jam, hari atau
minggu berturut-turut.
3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali lipat atau
lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya
dalam kurun waktu jam, hari atau minggu.
4. Jumlah penderita baru dalam periodewaktu 1 (satu)
bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih
dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan
dalam tahun sebelumnya.
5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan
selama 1 (satu) tahun menunjukkan kenaikan dua
kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata
jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun
sebelumnya.
6. Angka kematian kasus (Case Fatality Rate) dalam 1
(satu) kurun waktu tertentu menunjukkan
kenaikan 50% atau lebih dibandingkan dengan
angka kematian kasus suatu penykit periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.

B. Pengolahan, Analisis dan Interpretasi :


Data-data yang telah dikumpulkan diolah dan ditampilkan
dalam bentuk tabel-tabel atau grafik, kemudian dianalisis
dan diinterpretasi.

C. Penyebar luasan Hasil Interpretasi :


Hasil analisis dan interpretasi data yang telah dikumpulkan,
diumpanbalikkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
yaitu :kepada pihak kecamatan dan desa.
6.Unit Terkait P2 – Diare, Sureveilans, Pustu, Polindes.
7.Dokumen terkait Format Laporan

Anda mungkin juga menyukai