PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dimulai per 1 Januari 2014 dan penerapan
akreditasi RS versi 2012 mewajibkan rumah sakit untuk menerapkan pelayanan secara
paripurna sebagaimana amanat undang-undang RI nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit.
Upaya promotif dan preventif menjadi suatu upaya terintegrasi dalam pelayanan rumah sakit.
Upaya promotif dan preventif dapat dijadikan kendali mutu dan biaya dengan melalui
peningkatan dan pemberdayaan pasien dan keluarga serta masyarakat rumah sakit untuk
berpartisipasi aktif dalam mendukung upaya penyembuhan dan rehabilitasi.
RSU Aliyah kendari, sebagai rumah sakit rujukan regional Jawa Barat wilayah Timur
Pedoman Pelayanan Tim Promosi kesehatan RSU Aliyah kendari
berusaha menerapkan pelayanan paripurna dalam rangka mensukseskan program jaminan
kesehatan nasional. Upaya promosi kesehatan telah direvitaslisasi sejak tahun 2013 dan saat
ini pengelolaan promosi kesehatan di RSU Aliyah kendari telah memiliki struktur yang jelas.
Berdasarkan hal tersebut penerbitan buku pedoman pelayanan promosi kesehatan ini
diharapkan dapat menjadi bagian penting dalam tata kelola instalasi promosi kesehatan
sebagai koordinator/pengelola upaya promosi kesehatan RSU Aliyah kendari
B. Tujuan Pedoman
Ruang lingkup pelayanan Tim Promosi Kesehatan di RSU Aliyah kendari meliputi :
1. Edukasi staf
2. Edukasi pasien dan keluarga
3. Edukasi pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit
4. Mempromosikan tempat kerja yang sehat
D. Batasan Operasional
Batasan Operasional pelayanan Tim Promosi Kesehatan RSU Aliyah kendari adalah
sebagai berikut :
1. Edukasi Staf adalah upaya peningkatan pengetahuan, kemauan dan kemampuan staf
rumah sakit dalam berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk menunjang
produktifitas kerja di lingkungan rumah sakit dan keselamatan pasien.
2. Edukasi Pasien dan Keluarga adalah upaya peningkatan partisipasi pasien dan keluarga
dalam upaya peningkatan status kesehatannya secara mandiri melaui upaya peningkatan
pengetahuan, kemauan dan kemampuan pasien dan keluarga sesuai dengan kebutuhan
pasien.
3. Edukasi kepada Mahasiswa orientasi yang bekerjasama dengan RSU Aliyah kendari
sebagai lahan praktek
4. Edukasi pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit adalah upaya rumah sakit dalam
menyediakan informasi kesehatan maupun informasi pelayanan yang bertujuan untuk
meningkatkan akses masyarakat akan informasi kesehatan dan pelayanan rumah sakit.
5. Mempromosikan tempat kerja yang sehat adalah meciptakan sistem dan lingkungan kerja
yang sehat yang mendukung perilaku hidup bersih dan sehat dalam upaya mendukung
produktifitas kerja dan keselamatan pasien.
6. Peningkatan mutu pelayanan berbasis bukti melalui penelitian dan pengembangan
promosi kesehatan klinis (Clinical Health Promotion) adalah upaya peningkatan
Pedoman Pelayanan Tim Promosi kesehatan RSU Aliyah kendari
kualitas pelayanan RS baik pengambilan keputusan maupun upaya perbaikan pelayanan
secara berkesinambungan didasarkan pada bukti melalui hasil penelitian dan
pengembangan promosi kesehatan klinis dan mendukung promosi kesehatan
berkelanjutan.
E. Landasan Hukum
STANDAR KETENAGAAN
Pada umumnya seluruh petugas rumah sakit adalah tenaga promotor kesehatan
namun untuk tenaga khusus pengelola dan pemberi pelayanan promosi kesehatan harus
memenuhi kulalifikasi sebagai berikut :
Tenaga fungsional Promosi Kesehatan Rumah Sakit adalah tenaga yang memiliki tugas
dan fungsi memberikan pelayanan langsung sesuai dengan runag lingkup pelayanan
yang ditetapkan. Adapun kualifikasi tenaga fungsional Promosi Kesehatan Rumah Sakit
sebagai berikut :
a. Fungsional ahli
b. Fungsional terampil
a. Minimal D 3 Kesehatan
B. Distribusi Ketenagaan
Tenaga pengelola Promosi Kesehatan Rumah Sakit terdiri dari Ketua Tim
Promosi Kesehatan Rumah Sakit, dibantu oleh 4 orang staf.
Pelayanan pendidikan pasien dan keluarga di rawat jalan dilakukan oleh tenaga
fungsional atau semua Dokter Spesialis semua SMF, Dokter Umum, Perawat, bidan,
Ahli Gizi, Farmasi, Rehab Medik atau tenaga fungsional kesehatan lainnya yang
mendapatkan sertifikasi edukator.
C. Pengaturan Jaga
Pola pengaturan jaga menyesuaikan dengan jadwal-jadwal daftar jaga semua profesi yang
terlibat dalam pelayanan pendidikan pasien dan keluarga di Rawat inap. RSU Aliyah
kendari memiliki TIM Promosi Kesehatan Rumah Sakit mempunyai jadwal kerja sbb:
1. Pelayanan edukasi di Rawat Jalan dilakukan setiap hari Senin - Sabtu mulai pukul
07.00 – 14.00 WIB
3. Pelayanan edukasi ke civitas hospitalia melalui radio internal dilakukan setiap hari
mulai Pkl. 08.00 s.d 14.00 setiap 2 jam sekali (3x-4x/hari
1. Denah ruangan
Keterangan : RSUD Gunung Jati Kota Cirebon memiliki ruangan pengelola Promosi
Kesehatan Rumah Sakit yang terintegrasi menjadi Ruang pusat promosi kesehatan.
2. Televisi
3. LCD Projector
7. Pointer
9. Plypchart
Saat ini fasilitas pelayanan yang dimiliki oleh RSUD Gunung Jati Kota Cirebon
antara lain :
2. Trolly 1 Buah
Pelayanan promosi kesehatan meliputi pelayanan edukasi pasien dan keluarga di rawat
inap dan rawat jalan, pelayanan edukasi staf, pelayanan edukasi pengunjung dan masyarakat,
mempromosikan tempat kerja yang sehat, penelitian dan pengembangan promosi kesehatan
serta bersama unit lain meningkatkan kualitas mutu pelayanan secara berkesinambungan
berbasis perilaku.
Pelayanan edukasi pasien dan keluarga di rawat jalan dilakukan di klinik edukasi
terintegrasi. Tenaga edukator adalah dokter umum, perawat dan ahli gizi yang telah
tersertifikasi edukator.Untuk menunjang pelayanan dibuatkan pedoman edukasi yang telah
di standardisasi. Kegiatan edukasi meliputi assesment kebutuhan edukasi pemberian
edukasi secara terstruktur dan merencanakan tindak lanjut pelayanan.Adapun pasien yang
berkunjung ke klinik edukasi terdiri dari pasien langsung dan pasien rujukan dari klinik
dokter spesialis. Alur pelayanan edukasi di klinik rawat jalan adalah sebagai berikut :
Rawat Inap
Pelayanan Asessmen Kebutuhan
Pasien IGD Medik edukasi
Keperawatan
Penunjang
Diizinkan
Pulang T Y
pulang
d a
k
Evaluasi
Proses
Re edukasi/
Edukasi
Tidak
Edukasi pasien dan keluarga di rawat inap dilakukan pada semua pasien sesuai dengan
kebutuhan edukasi.Setelah pasien masuk rawat inap maka dilakukan kajian kebutuhan
edukasi oleh tenaga fungsional Promosi Kesehatan Rumah Sakit, hasil kajian ini di jadikan
dasar bagi multi profesi dalam melakukan edukasi. Edukasi dilakukan terintegrasi multi
profesi. Setelah dilakukan edukasi kemudian dilakukan evaluasi apakah diperlukan edukasi
kembali atau tidak, jika di perlukan maka dilakukan edukasi kembali tetapi jika pasien
sudah akan pulang dan masih memerlukan edukasi lanjutan maka dianjurkan untuk
mengikuti program edukasi melaui klinik edukasi.
Pelayanan edukasi bagi pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit dilakukan
berdasarkan hasil kajian kebutuhan edukasi pengunjung dan masyarakat yang dilakukan
secara berkala.Pemberian edukasi bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat
terhadap informasi kesehatan maupun informasi pelayanan Rumah Sakit. Edukasi
dilakukan oleh tenaga edukator melalui metode dan media yang tepat.Pada sasaran
pengunjung dan masyarakat Rumah Sakit informasi yang dapat disampaikan diantaranya
penyakit yang menjadi isu terkini, tatalaksana pelayanan di Rumah Sakit, info pelayanan
dan peraturan Rumah Sakit.
LOGISTIK
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya dibutuhkan fasilitas pendukung berupa logistik
dan perbekalan baik alat penunjang fungsional pekerjaan, peralatan rumah tangga maupun alat
tulis kantor.
Proses pengadaan logistik dilakukan secara terencana dan terstruktur dengan proses
pelaksanaan sebagai berikut :
1. Pengelola Promosi Kesehatan Rumah Sakit membuat perencanaan kebutuhan logistik
setahun
2. Pengadaan logistik dilakukan dengan pengajuan daftar usulan kebutuhan barang ke
instalasi logistik perbekalan dan gudang.
3. Instalasi perbekalan dan gudang melakukan pengecekan barang di gudang jika ada maka
kebutuhan langsung dipenuhi, jika tidak ada diajukan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP).
4. Unit Layanan Pelayanan melakukan pengadaan barang dan memberikannya ke instalasi
gudang dan perbekalan
Form Daftar
Barang
Tid
Promosi stok akk
Kesehatan Instalasi Gudang
Rumah Sakit Unit Layanan
dan Perbekalan Pengadaan
Ad
Keselamatan pasien merupakan prioritas dari setiap pelayanan Rumah Sakit. Setiap
Rumah Sakit harus menjamin keselamatan pasien melalui upaya peningkatan kualitas
pelayanan secara berkesinambungan. Upaya promosi kesehatan pun tidak terlepas dari upaya
menjamin pelayanan yang diberikan aman kepada pasien. Pelayanan edukasi bagipasien dan
keluarga tidak dapat dianggap hanya sebatas memberikan informasi, tetapi Rumah Sakit harus
menjamin bahwa isi informasi yang diberikan adalah benar karena akan berakibat fatal dalam
merubah perilaku pasien dan keluarganya dalam upaya peningkatan status kesehatannya secara
mandiri. Mendapatkan informasi yang benar dijamin oleh Undang-Undang RI Nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit yang menyatakan bahwa pasien berhak atas informasi yang benar
terhadap kesehatannya. Upaya jaminan keselamatan pasien tersebut dilakukan melalui :
1. Adanya kebijakan tentang pelayanan edukasi pada pasien dan keluarga
Kebijakan pelayanan edukasi pasien dan keluarga merupakan dasar hukum
pelaksanaan pelayanan edukasi yang ditetetapkan oleh direktur.Kebijakan ini memuat
tentang tatalaksana dan tatakelola pelayanan edukasi. Kebijakan ini akan memberikan
perlidungan bagi pemberi edukasi (edukator) maupun memberikan perlindungan dan
jaminan keselamatan bagi pasien dan keluarga.
2. Adanya pedoman/panduan edukasi pasien dan keluarga yang telah distandardisasi
Untuk menjamin bahwa informasi yang diberikan benar maka RS harus menerbitkan
pedoman edukasi pasien dan keluarga yang distandardisasi. Tidak menutup kemungkinan
dokter penanggungjawab pasien (DPJP) tidak bisa memberikan pelayanan edukasi yang
cukup sehingga dimungkinkan edukasi diberikan oleh dokter umum, oleh karena itu
pedoman ini akan memberikan panduan apa saja yang harus dipersiapkan dan materi apa
saja harus diberikan selama proses edukasi. Proses penyusunan panduan edukasi pasien
dan keluarga dilakukan oleh profesi yang bersangkutan yang didasarkan pada sumber
rujukan ilmiah untuk menghindari kesalahan isi materi panduan. Beberapa panduan yang
harus disiapkan rumah sakit adalah :
a. Panduan edukasi obat high alert
b. Panduan edukasi peralatan medis
c. Panduan edukasi penyakit kronis
d. Panduan edukasi rehabilitasi medik
e. Panduan edukasi manajemen nyeri
f. Panduan edukasi gizi
g. Panduan edukasi perawatan
3. Pembuatan media yang terstandarisasi
Pembuatan Media yang terstandarisasi merupakan alat bantu dari proses edukasi
pasien dan keluarga yang berisi materi edukasi. Media berfungsi sebagai alat penyampai
pesan sehingga struktur media harus menjamin informasi yang diberikan adalah benar.
Pedoman Pelayanan Tim Promosi kesehatan RSU Aliyah kendari
Proses pembuatan media harus melibatkan tenaga yang memiliki kompetensi dibidangnya
untuk menjamin bahwa informasi yang diberikan adalah benar. Tenaga ahli tersebut dapat
berfungsi sebagai validator dan verifikator dari konten media yang dibuat. Semua media
rumah sakit harus terstandardisasi dan memiliki kode media yang ditetapkan oleh direktur.
Proses pembuatan media juga harus melalui ujicoba media untuk memastikan kefektifan
media tersebut dalam proses edukasi.
4. Asessmen kebutuhan
Asessmen kebutuhan edukasi pasien dan keluarga dilakukan untuk mengetahui nilai-
nilai yang dimiliki pasien dan keluarga yang mendukung maupun yang bertentangan
dengan upaya peningkatan kesehatan. Hal ini akan memberikan dasar bagi pemberi
edukasi untuk memberikan penguatan nilai tersebut jika nilai tersebut sejalan dengan
upaya peningkatan kesehatan. Sedangkan jika nilai yang diyakini pasien dan keluarga
bertentangan dengan upaya peningkatan kesehatan maka harus diluruskan.
Keselamatan kerja (safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus diterapkan
dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja petugas ataupun
kelalaian / kesengajaan. Rumah Sakit harus menjamin keselamatan kerja pegawai agar petugas
merasa nyaman dan aman sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja. Keselamatan kerja
juga akan berdampak pada keselamatan pasien. Untuk mendukung upaya keselamatan kerja di
unit pelayanan Promosi Kesehatan Rumah Sakit melalui kegiatan :
Adanya kebijakan tentang keselamatan dan kesehatan kerja merupakan komitmen direksi
terhadap perlindungan hak karyawan untuk memperoleh tempat kerja yang aman dan
sehat.
2. Identifikasi potensial hazard baik yang ditimbulkan oleh gedung dan fasilitasnya maupun
dalam proses pekerjaan
Pengelola Promosi Kesehatan Rumah Sakit bersama dengan unit K3RS harus melakukan
kajian potensial hazard dalam pelayanan Promosi Kesehatan Rumah Sakit baik yang
ditimbulkan oleh gedung dan fasilitas maupun dalam proses kegiatan, hal ini bertujuan
untuk mengantisipasi dan dasar perencanaan manajemen resiko di unit layanan Rumah
Sakit.
Manajemen risiko terhadap hazard potensial perlu dilakukan untuk menghindari timbulnya
hazard tersebut.
4. Melakukan upaya pencegahan terhadap kecelakan kerja melalui penataan sistem kerja
yang sehat
Penataan sistem kerja yang sehat perlu dikembangkan, pengkajian beban kerja secara
berkala harus dilakukan untuk menghindari kecelekaan kerja akibat beban kerja berlebih.
Modifikasi jam kerja dilakukan untuk melakukan efisiensi dan efektifitas dalam aktifitas
pelayanan dengan tetap memperhatikan jam pelayanan efektif.
5. Menyediakan peralatan keselamatan kerja dan alat pelindung diri yang mudah terjangkau
Mengantisipasi kejadian bencana diperlukan kesiapan penempatan alat pelindung diri yang
mudah terjangkau.
b. Laporan kegiatan
c. Laporan semesteran
d. Laporan Tahunan
a. Rapat bulanan
Rapat bulanan dilakukan setiap tanggal 3 setiap bulan dengan tujuan evaluasi
kegiatan bulan lalu dan melakukan perencanaan untuk bulan berjalan.Rapat bulanan
ini dihadiri oleh kepala instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit, koordinator
Promosi Kesehatan Rumah Sakit dan staf pengelola Promosi Kesehatan Rumah Sakit.
Pada rapat ini juga dilakukan evaluasi kinerja individu sebagai bagain dari system
pengendalian.
b. Rapat semesteran
c. Rapat tahunan
BAB VIII
PENUTUP
Promosi kesehatan merupakan bagian integral dari pelayanan rumah sakit sebagaimana
amanat Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit yang menyatakan bahwa
RS harus melakukan upaya kesehatan perseorangan secara paripurna. Oleh karena itu standar
rumah sakit yang memperomosikan kesehatan merupakan bagian tak terpisahkan dari standar
Pedoman pelayanan Tim Promosi Kesehatan bertujuan untuk memberikan acuan yang
jelas dan profesional dalam mengelola dan melaksanakan pelayanan promosi kesehatan di
rumah sakit yang tepat bagi klien/pasien, staf dan masyarakat sekitar RS sesuai tuntutan dan
kebutuhan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Pedoman pelayanan ini
perlu dilakukan review minimal 2 (dua) tahun sekali untuk mengetahui relevansi pedoman
pelayanan yang dibuat dengan kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bagi manajemen RS pedoman ini merupakan dokumen mutu tatalaksana pelayanan sedangkan
bagi pengguna jasa RS pedoman ini dapat menjadi bukti jaminan terhadap pelayanan yang
diberikan oleh RS.