Anda di halaman 1dari 68

DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan

PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

Standar Dokumen Pengadaan


Secara Elektronik

Pekerjaan
REPLACEMENT PANEL TEGANGAN RENDAH
DI BANDARA HALIM PERDANAKUSUMA

Metode e-Tendering

Nomor: DP.HLPPBR.61-18/02/08/2018/001
Tanggal : 28 Agustus 2018

PT. Angkasa Pura II (Persero)


2018

1
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

Kepada Calon Peserta PT. Angkasa Pura II (Persero)


Dari Unit Pengadaan PT. Angkasa Pura II (Persero)
Hal Undangan Pengadaan Barang/Jasa:
Pekerjaan Replacement Panel Tegangan Rendah di Bandara Halim Perdanakusuma
Tanggal 28 Agustus 2018

Dengan hormat,

Terima Kasih kami sampaikan kepada para peserta yang mengikuti proses Pengadaan
Barang/Jasa melalui elektronik PT Angkasa Pura II (Persero). Program ini merupakan bagian
dari program implementasi Strategic Procurement PT Angkasa Pura II (Persero).

Para calon peserta diharapkan mempelajari Dokumen Pengadaan dengan cermat dengan
ketentuan sebagai berikut:

 Calon peserta harus melaksanakan semua ketentuan dengan lengkap dan benar.
 Dokumen penawaran yang sudah diserahkan kepada Unit Pengadaan menjadi hak
PT Angkasa Pura II (Persero) dan tidak akan dikembalikan.
 Instruksi Umum kepada peserta merupakan bagian dari standar dokumen pengadaan
yang berisi informasi yang diperlukan oleh peserta untuk menyiapkan penawarannya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero).
Informasi tersebut berkaitan dengan penyusunan, penyampaian, pembukaan, evaluasi
penawaran dan penunjukan penyedia jasa, namun tidak menjadi bagian dari Perjanjian.
 Hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian oleh Penyedia Jasa, termasuk
hak, kewajiban, dan risiko dimuat di dalam Rancangan Perjanjian, Syarat-Syarat Umum
Perjanjian, Syarat-Syarat Khusus Perjanjian dan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
Teknis. Apabila terjadi perbedaan penafsiran/pengaturan pada dokumen seleksi ini,
Penyedia Jasa harus mempelajari dengan saksama untuk menghindari pertentangan
pengertian.
 Proses pengadaan dilakukan sesuai dengan Prinsip, Kebijakan Umum, Etika dan Tujuan
Pengadaan Barang/Jasa melalui alat bantu elektronik.

Demikian disampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

UNIT PENGADAAN
PT Angkasa Pura II (Persero)

2
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

DAFTAR ISI

BAB I RINGKASAN UMUM ........................................................................................................... 4


A. LEMBAR DATA PENGADAAN (LDP) .................................................................................................. 4
B. JADWAL PELAKSANAAN PENGADAAN (JPP) ....................................................................................... 5

BAB II INSTRUKSI KEPADA PESERTA...................................................................................... 7


A. UMUM .......................................................................................................................................... 7
B. DOKUMEN PENGADAAN ................................................................................................................ 10
C. PENYIAPAN PENAWARAN ............................................................................................................... 11
D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN .............................................................................................. 16
E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN ....................................................................................... 16
F. PENETAPAN PEMENANG ................................................................................................................ 22
G. PELELANGAN BATAL ..................................................................................................................... 25
H. PENANDATANGANAN PERJANJIAN ................................................................................................... 26
I. SANKSI ...................................................................................................................................... 26

BAB III FORMAT DOKUMEN PENAWARAN ............................................................................ 28


A. FORMAT FILE PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS ................................................................... 29
B. FORMAT SURAT PERNYATAAN PENYEDIA ......................................................................................... 30
C. FORMAT SURAT PERNYATAAN DAN DATA ADMINISTRASI TERKINI ...................................................... 31
D. SURAT PENAWARAN HARGA .......................................................................................................... 32

BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS (RKST) .................................... 34


BAB V DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA............................................................................... 35
BAB VI DRAFT PERJANJIAN ..................................................................................................... 36
BAB VII SYARAT-SYARAT UMUM PERJANJIAN (SSUP) ………………………………………

BAB VIII SYARAT-SYARAT KHUSUS PERJANJIAN (SSKP) ................................................. 68

3
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

BAB I RINGKASAN UMUM

A. Lembar Data Pengadaan (LDP)

1 Lokasi Pengadaan Kantor Cabang Bandara Halim Perdanakusuma

2 Nama Paket Pengadaaan Pekerjaan Replacement Panel Tegangan Rendah


di Bandara Halim Perdanakusuma

3 No. Paket Pengadaan HLPPBR.61-18

4 Unit Teknis Electrical, Mechanical & Equipment Facility

5 Pejabat Yang Berwenang EXECUTIVE GENERAL MANAGER

6 Jangka Waktu Perjanjian 120 (seratus dua puluh) Hari kalender

7 HPS Rp 6.035.900.000

8 Jenis Pengadaan Pekerjaan Konstruksi PEMBORONGAN

9 Pengadaan untuk Kegiatan Investasi

10 Kelompok/Bidang Usaha Penyedia JPK.EL.001 (Jasa pelaksana konstruksi instalasi


pembangkit tenaga listrik semua daya);atau
JPK.EL.007 (Jasa pelaksanaan instalasi jaringan
distribusi tenaga listrik tegangan rendah).

11 Peserta Lulus prakualifikasi melalui VMS (Vendor


Management System) PT Angkasa Pura II
(Persero) dengan status Verified.

12 Golongan Peserta Minimal Menengah

13 Pemberian penjelasan (Aanwijzing) Ada

14 Kunjungan ke Lapangan  Ada


 Tidak Ada
(Pilih salah satu)

15 Metode Pengadaan e-Tendering

16 Sistem Pemasukan Dokumen Penawaran 1 (satu) tahap, 3 (tiga) file

17 Sistem Pembukaan Dokumen 2 (dua) tahap


Penawaran

4
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

18 Rapat penjelasan (Aanwijzing), sebelum Tatap muka


pemasukan penawaran

19 Mata uang dalam penawaran Rupiah

Turnkey dengan rincian sebagai berikut:


1. Pembayaran pertama 95% dengan fisik
20 Cara Pembayaran 100%;
2. Pembayaran kedua 5% setelah pemeliharaan
berakhir.

21 Masa Berlaku Penawaran 60 hari kalender sejak batas akhir pemasukan


Dokumen Penawaran

22 Jaminan Penawaran 2% dari HPS atau senilai Rp 120.718.000,-


(seratus dua puluh juta tujuh ratus delapan
belas ribu rupiah)

23 Jaminan Sanggah 2% dari HPS atau senilai Rp 120.718.000,-


(seratus dua puluh juta tujuh ratus delapan
belas ribu rupiah)

24 Jaminan Pelaksanaan 5% dari nilai kontrak atau 5% dari nilai HPS


apabila nilai kontrak kurang dari 80% dari nilai
HPS

25 Metode Evaluasi Sistem Harga Penawaran Terendah

26 Nilai Ambang Batas Teknis Minimal ≥75


(Apabila Ada)

27 Jenis Perjanjian Lumpsum

B. Jadwal Pelaksanaan Pengadaan (JPP)

No TAHAP Mulai Selesai Catatan

1 Pengumuman melalui website


13 Agustus 2018 -
PT Angkasa Pura II (Persero)
2 Undangan melalui VMS
29 Agustus 2018 -
3 Pendaftaran peserta
29 Agustus 2018 31 Agustus 2018
mengikuti Pelelangan

5
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

4 Download Dokumen
29 Agustus 2018 03 September 2018
Pengadaan
5 Pemberian penjelasan/Rapat Pukul 14.00
04 September 2018 -
Penjelasan (Aanwijzing) WIB
6 Upload dokumen penawaran Paling
04 September 2018 09 September 2018
1. Administrasi (File-1) lambat
2. Teknis (File-2) Pukul 23.00
3. Harga (File-3)

7 Pembukaan Dokumen Penawaran (pilih salah satu)

Dua Tahap:

Tahap I:

 Pembukaan Penawaran 10 September - TENTATIVE


Administrasi dan Teknis 2018
 Evaluasi penawaran 10 September 14 September
TENTATIVE
Administrasi dan Teknis 2018 2018
 Pengumuman hasil 14 September
TENTATIVE
evaluasi Administrasi dan 2018
Teknis
Tahap II:

 Pembukaan penawaran 17 September -


TENTATIVE
harga 2018
 Evaluasi Harga 17 September 20 September
TENTATIVE
2018 2018
8 Usulan dan penetapan 21 September
TENTATIVE
pemenang 2018
9 Masa Sanggah
24 September 27 September TENTATIVE
2018 2018

10 Surat Pemberitahuan / SP3 28 September Jika tidak ada


2018 sanggahan

6
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

BAB II INSTRUKSI KEPADA PESERTA

A. UMUM

1. Pedoman Pengadaan
Seluruh proses pelaksanaan Pengadaan mengacu kepada Peraturan Direksi
PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor PD.06.02/12/2015/0055 tentang Pedoman
Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero) dan
perubahannya.

2. Pengertian dan Istilah


a. e-Tendering adalah metode Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik yang
menggunakan proses bisnis lelang umum. Penyedia memasukkan Dokumen
Penawaran Administrasi tambahan (jika diperlukan), Teknis, dan Harga yang
dibuka pada waktu yang telah ditentukan. Pada e-Tendering, Penyedia tidak
memiliki kesempatan melihat posisi peserta lain dan tidak dapat mengubah
penawaran setelah batas akhir pemasukan (upload) Dokumen Penawaran.
b. AP II adalah PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai Pemberi Tugas.
c. Pejabat Yang Berwenang adalah Pejabat AP II yang memiliki kewenangan untuk
menggunakan anggaran, menetapkan pemenang pengadaan, menetapkan
pelaksanaan pekerjaan, dan menandatangani Ikatan Kerja sesuai dengan batas
kewenangan dalam Peraturan Perusahaan AP II.
d. Kepala Unit Pengadaan adalah Pimpinan Unit Pengadaan yang berada di Kantor
Pusat atau Kantor Cabang AP II sesuai dengan lokasi pengadaan dilakukan;
e. Unit Pengadaan adalah unit dalam organisasi perusahaan AP II yang berada di
Kantor Pusat atau Kantor Cabang, yang berfungsi melaksanakan pemilihan
Penyedia Barang/Jasa dan mengelola administrasi Pengadaan Barang/Jasa.
f. Penyedia Barang/Jasa selanjutnya disebut Penyedia adalah badan usaha atau
orang perorangan termasuk lembaga perguruan tinggi yang kegiatan usahanya
menyediakan Barang/Jasa.
g. Vendor Management Sytem (VMS) adalah sistem yang digunakan untuk
mengelola data Penyedia yang meliputi proses Prakualifikasi, menjaga kekinian
(update) data Penyedia, dan penilaian kinerja Penyedia.
h. Verified adalah status Penyedia dalam VMS yang telah melengkapi semua
dokumen administrasi sesuai yang dipersyaratkan dan dipastikan keberadaannya
di dalam kelompok/bidang yang dipilih tidak memiliki keterkaitan dengan
Penyedia lain.
i. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh Unit Pengadaan
yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati dalam proses
Pengadaan Barang/Jasa.
j. Dokumen Penawaran adalah dokumen yang disampaikan oleh Peserta, yang
terdiri dari data administrasi, data teknis, dan data harga.

7
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

k. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner’s Estimate (OE) adalah harga yang
dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan.

3. Lingkup Pekerjaan
a. Nama paket dan lingkup pekerjaan sebagaimana tercantum dalam LDP (Lembar
Data Pengadaan).
b. Penyedia yang ditunjuk berkewajiban menyediakan Barang berdasarkan Syarat-
Syarat Umum Perjanjian dan Syarat-Syarat Khusus Perjanjian dengan mutu
sesuai spesifikasi teknis dan harga.

4. Peserta
Peserta yang diundang mengikuti proses Pengadaan adalah semua Penyedia dalam
VMS AP II dengan status Verified dan memiliki kompetensi dan kualifikasi pada
bidang usaha yang sesuai dengan paket pengadaan.

5. Penyedia Yang Tidak Diperkenankan Ikut Sebagai Peserta


a. Penyedia yang dinyatakan pailit dan/atau masuk dalam daftar hitam pemberi
tugas atau instansi lain.
b. Penyedia yang terbukti terafiliasi satu sama lainnya, baik ditemukan melalui VMS
atau bukti lain yang tidak ditemukan melalui VMS.
c. Penyedia yang keikutsertaannya menimbulkan pertentangan kepentingan/conflict
of interest dengan pemberi tugas.

6. Larangan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta Penipuan


a. Peserta dan pihak yang terkait dengan Pengadaan ini berkewajiban untuk
mematuhi etika Pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut:
1) melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur hasil
pemilihan sehingga mengurangi/menghambat/memperkecil/meniadakan
persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;
2) membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain
yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan dalam Dokumen
Pengadaan.
b. Peserta yang terbukti melakukan tindakan sebagaimana dimaksud dalam butir 6a
di atas akan dikenakan sanksi sebagai berikut:
1) sanksi administratif, digugurkan dari proses pemilihan atau pembatalan
penetapan pemenang;
2) sanksi pencantuman dalam daftar hitam;
3) gugatan secara perdata dan atau pidana.

8
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

7. Larangan Pertentangan Kepentingan


a. Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan perannya, menghindari dan
mencegah pertentangan kepentingan para pihak yang terkait baik secara
langsung maupun tidak langsung;
b. Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas antara
lain meliputi:
1) Dalam satu badan usaha, anggota Direksi atau Dewan Komisaris sebagai
anggota Direksi atau Dewan Komisaris pada badan usaha lainnya yang
menjadi peserta pada proses pengadaan yang sama;
2) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung
maupun tidak langsung oleh pihak yang sama dan/atau salah satu
pengurusnya sama;
3) Peserta memberikan jasa konsultansi kepada peserta lainnya;
4) Peserta terlibat dalam konsorsium salah satu peserta lainnya.

8. Pendayagunaan Produksi dan Komponen Dalam Negeri.


a. Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran yang mengutamakan
barang produksi dalam negeri.
b. Pengadaan barang impor dimungkinkan dalam hal:
1) Barang tersebut belum dapat diproduksi di dalam negeri;
2) Barang yang diproduksi di dalam negeri belum memenuhi persyaratan;
dan/atau
3) volume produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan.

9. Satu Penawaran Tiap Peserta


a. Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai anggota kemitraan
hanya boleh memasukkan satu penawaran untuk satu paket pekerjaan.
b. Setiap peserta yang termasuk dalam kemitraan dilarang menjadi peserta baik
secara sendiri maupun sebagai anggota kemitraan yang lain pada paket
pekerjaan yang sama.
c. Penyedia yang telah mendukung penyedia lain, tidak diperkenankan memasukan
penawaran untuk dan/atau atas nama perusahaannya dalam paket pekerjaan
yang sama.

10. Biaya Pengadaan


a. Peserta sepenuhnya menanggung biaya untuk mengikuti proses pengadaan ini;
b. Unit Pengadaan tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun yang ditanggung
oleh Peserta.

9
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

B. DOKUMEN PENGADAAN

11. Isi Dokumen Pengadaan


a. Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi Dokumen Pengadaan ini.
Kelalaian menyampaikan Dokumen Penawaran yang tidak memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ini sepenuhnya merupakan risiko
peserta.
b. Dokumen Pengadaan, kecuali pengumuman terbuka, khususnya semua gambar
(jika ada), spesifikasi dan informasi teknis yang diberikan kepada para peserta
harus diberlakukan sebagai informasi rahasia. Peserta dilarang mengungkapkan
dokumen pengadaan kepada siapapun pihak ketiga, selain kepada mereka yang
memerlukannya untuk menyiapkan Dokumen Penawaran.
c. Dokumen Pengadaan terdiri dari:
BAB Dokumen Pengadaan Keterangan
- DAFTAR ISI Hal...
BAB-1 RINGKASAN UMUM Hal...
BAB-II INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP) Hal...
BAB-III FORMAT DOKUMEN PENAWARAN Hal...
BAB-IV RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS (RKST) Hal...
BAB-V DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Hal...
BAB-VI SURAT KONTRAK/KONTRAK Hal...
BAB-VII SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK) Hal...
BAB-VIII SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK) Hal...

12. Bahasa Dokumen Pengadaan


Dokumen Pengadaan beserta seluruh korespondensi tertulis dalam proses pengadaan
menggunakan Bahasa Indonesia.

13. Pemberian Penjelasan Pekerjaan


a. Pemberian penjelasan dapat dilakukan secara online atau melalui pertemuan
tatap muka (offline), jika diperlukan pertemuan dapat dilanjutkan dengan
peninjauan lapangan yang telah disepakati dalam pemberian penjelasan, dimana
biaya peninjauan lapangan ditanggung oleh masing-masing peserta.
b. Dalam pemberian penjelasan, Unit Pengadaan memberikan kesempatan kepada
peserta untuk menyampaikan pertanyaan.
c. Seluruh pertanyaan dari peserta dan jawaban Unit Pengadaan serta kunjungan
lapangan dibuatkan berita acara yang dimuat ke dalam aplikasi e-Procurement.
d. Apabila terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu
ditampung, maka Unit Pengadaan menuangkan ke dalam addendum Dokumen
Pengadaan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan.

10
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

14. Perubahan Dokumen Pengadaan


a. Setelah pemberian penjelasan dan sebelum batas akhir waktu pemasukan
penawaran, Unit Pengadaan dapat menetapkan addendum atau memberikan
Dokumen Pengadaan yang telah dilakukan perubahan atau penyempurnaan
berdasarkan informasi baru.
b. Setiap addendum yang ditetapkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Dokumen Pengadaan.
c. Peserta diberitahu secara elektronik oleh Unit Pengadaan untuk mengunduh
salinan addendum Dokumen Pengadaan.

15. Perubahan Waktu


Jika diperlukan untuk perbaikan dan kelengkapan proses, Unit Pengadaan dengan
persetujuan Kepala Unit Pengadaan dapat melakukan perubahan waktu pada setiap
tahapan pengadaan.

C. PENYIAPAN PENAWARAN

16. Dokumen Penawaran


a. Dokumen Penawaran yang disampaikan oleh peserta terdiri dari:
1) Dokumen Penawaran Administrasi (File-1);
2) Dokumen Penawaran Teknis (File-2); dan
3) Dokumen Penawaran Harga (File-3).
b. Dokumen Penawaran meliputi:

No Dokumen Penawaran Keterangan Contoh


1. Dokumen Administrasi
A1 File penawaran Administrasi dan Teknis ber Kop
Perusahaan dan ditandatangani oleh pimpinan Wajib Ada
Perusahaan bermeterai Rp 6000,00 (terlampir)

A2 Surat Pernyataan (Kebenaran dan keabsahan Dokumen,


tidak masuk black list, dan tunduk pada Dokumen
Wajib Ada
Pengadaan) ditandatangani oleh pimpinan Perusahaan
bermeterai Rp. 6000,00 (terlampir)

A3 Surat Pernyataan dan Data Administrasi Teknis Terkini Wajib Ada

A4 SSP tiga bulan terakhir beserta tanda terima, atau surat Tidak
Wajib
keterangan fiskal (Mei, Juni, Juli 2018) Ada

A5 SPT tahunan 2017 Tidak


Wajib
Ada

11
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

A6 Neraca Audit KAP 2017 Tidak


Wajib
Ada

A7 Surat pernyataan yang memuat hal-hal sbb :

1. Tidak memiliki sengketa pajak dari perusahaan


bermaterai Rp 6000,- ;
Tidak
Wajib
2. Apabila dikemudian hari ditemukan sengketa pajak Ada
maka bersedia diputus kontrak dan di blacklist oleh
PT Angkasa Pura II selama 3 (tiga) tahun dan
diumumkan melalui website.

A8 Tanda Terima Jaminan Penawaran (Asli diserahkan ke


TIDAK
Procurement & Legal Unit paling lambat tanggal 07 WAIBJ
ADA
September 2018 Pukul 15.00 WIB)

A9 Surat pernyataan perihal garansi (Asli diserahkan ke


Procurement & Legal Unit paling lambat tanggal 07
September 2018 Pukul 15.00 WIB);
1. Kesanggupan memberikan garansi atas kualitas
pekerjaan dan fungsi komponen secara teknis
didalam sistim pengoperasian selama 2 (dua) tahun
Tidak
sejak peralatan tersebut beroperasi. (Principal) Wajib
Ada
2. Kesanggupan mengganti bagian, bahan yang rusak
atau gagal apabila terjadi kerusakan atau
kegagalan pada waktu melaksanakan pekerjaan,
pemerikasaan, dan pengujian.(Penyedia Jasa)
3. Surat pernyataan bahwa barang yang ditawarkan
dan akan dipasang adalah BRAND NEW. (Principal)
A10 Surat dukungan keuangan dari Bank Umum senilai 10%
TIDAK
dari HPS PT AP II WAJIB
ADA

2.Dokumen Penawaran Teknis


Tidak
T1 Proposal metodologi pelaksanaan kerja dan Tahapannya Wajib
ada

T2 Jadwal Pelaksananaan dalam bentuk Barchart dan Wajib Tidak


penjelasannya, gambar-gambar, laporan dan dokumen Ada
kemajuan pelaksanaan pekerjaan dll

T3 Struktur Organisasi proyek serta uraian tugas dan


tanggungjawab dengan melampirkan: Tidak
Wajib
1. Sertifikat kecakapan ahli (SKA) bidang pembangkit Ada
energi listrik;

12
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

2. Sertifikat kecakapan ahli(SKA) bidang K3

T4 Daftar tenaga ahli yang ditugaskan dalam proyek yang Tidak


Wajib
disahkan oleh pimpinan perusahaan Ada

T5 Surat pernyataan kesanggupan ditugaskan sebagai Tidak


Wajib
tenaga ahli atau inti bermeterai Rp 6.000,- Ada

T6 Daftar riwayat hidup tenaga ahli atau inti sesuai contoh


lampiran serta dilampiri foto copy data atau lulusan
Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi swasta
atau Perguruan Tinggi Luar Negeri yang ijazahya telah Tidak
Wajib
disahkan atau diakui oleh Instansi Pemerintah yang Ada
berwenang di Bidang pendidikan tinggi, foto copi
sertifikasi keahlian, foto copy sertifikat kursus-kursus
yang pernah diikuti.

T7 Daftar pengalaman pekerjaan dalam 4 (empat) tahun


Tidak
terakhir yang disahkan oleh pimpinan perusahaan Wajib
Ada
dengan bukti melampirkan foto copy kontrak

T8 Daftar peralatan yang digunakan dalam proyek yang


Wajib Ada
dilampiri dengan bukti kepemilikan atau sewa
Tidak
T9 Spesifikasi teknis dan brosur barang yang ditawarkan Wajib
Ada
T10 Surat Dukungan ketersediaan suku cadang dari
Tidak
agen/prinsipal (surat dukungan asli harus disampaikan
Wajib Ada
kepada panitia paling lambat hari terakhir pemasukan
pukul 15.00 wib)

T12 Daftar pengalaman pekerjaan dalam 10 (sepuluh)


Tidak
tahun terakhir yang disahkan oleh pimpinan perusahaan
Ada
dengan bukti melampirkan foto copy kontrak (masukan
Wajib
pengalaman pekerjaan dalam jasa pelaksana konstruksi
instalasi pembangkit tenaga listrik semua daya dalam
bentuk FC kontrak)

T13 Daftar pengalaman pekerjaan dalam bidang sama yang


Tidak
dinyatakan dalam bentuk foto copy kontrak minimal 2x Wajib
Ada
dalam 5 tahun.

3.Dokumen Penawaran Harga


Surat Penawaran Harga yang didalamnya
mencantumkan:
H1 Wajib Ada
1) tanggal;
2) total harga penawaran;

13
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

3) masa berlaku penawaran;


4) cara pembayaran.
Tidak
H2 Rencana Anggaran Biaya (RAB) Wajib
Ada
Tidak
H3 Daftar analisa harga satuan pekerjaan Wajib
Ada

17. Bahasa Penawaran


a. Semua Dokumen Penawaran harus menggunakan Bahasa Indonesia;
b. Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen Penawaran dapat
menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa asing;
c. Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu disertai penjelasan dalam
Bahasa Indonesia. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka yang berlaku
adalah penjelasan dalam Bahasa Indonesia.

18. Harga Penawaran


a. Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan huruf.
b. Untuk kontrak harga satuan serta kontrak gabungan lumpsum dan harga satuan,
peserta mencantumkan harga satuan dan harga total untuk tiap mata
pembayaran/pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Jika harga satuan
ditulis nol atau tidak dicantumkan maka pekerjaan dalam mata pembayaran
tersebut dianggap telah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan
pekerjaan tersebut tetap harus dilaksanakan.
c. Untuk kontrak lump sum, apabila dipersyaratkan, peserta mencantumkan harga
satuan untuk tiap mata pembayaran/pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
d. Biaya overhead dan keuntungan serta semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan
lain yang sah serta biaya asuransi yang harus dibayar oleh penyedia untuk
pelaksanaan pengadaan barang ini diperhitungkan dalam total harga penawaran.

19. Mata Uang Penawaran dan Cara Pembayaran


a. Harga dalam penawaran harus dalam bentuk mata uang yang tercantum dalam
LDP.
b. Pembayaran atas pelaksanaan pengadaan ini dilakukan sesuai dengan cara yang
ditetapkan dalam LDP dan diuraikan dalam Syarat-Syarat Umum
Perjanjian/Syarat-Syarat Khusus Perjanjian.

20. Masa Berlaku Penawaran


a. Masa berlaku penawaran sesuai dengan ketentuan dalam LDP. Yaitu 60 (enam
puluh) hari
b. Apabila evaluasi belum selesai dilaksanakan, sebelum akhir masa berlakunya
penawaran, Unit Pengadaan dapat meminta kepada peserta untuk

14
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

memperpanjang masa berlakunya penawaran tersebut dalam jangka waktu


tertentu.

21. Jaminan Penawaran (tidak dipersyaratkan)


a. Peserta menyerahkan jaminan penawaran berupa uang tunai atau Surat Jaminan
Penawaran dalam mata uang penawaran dengan nilai nominal tidak kurang
sebagaimana tercantum dalam LDP.
b. Apabila berupa Surat Jaminan Penawaran, harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1) Diterbitkan oleh bank umum (tidak termasuk bank perkreditan rakyat);
2) Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir pemasukan penawaran,
dan masa berlakunya tidak kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam
LDP;
3) nama peserta sama dengan nama yang tercantum dalam surat Jaminan
Penawaran
4) besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai jaminan
sebagaimana tercantum dalam LDP;
5) besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf;
6) paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang
dilelangkan;
7) Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional)
sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi dari Unit Pengadaan diterima
oleh Penerbit Jaminan;
c. Jaminan Penawaran atas nama perusahaan Kemitraan/KSO harus ditulis atas
nama perusahaan Kemitraan/KSO atau atas nama Leader Kemitraan/KSO;
d. Bagi peserta yang tidak ditetapkan sebagai pemenang, jaminan penawaran dapat
diambil segera setelah pengumuman penetapan pemenang. Bagi peserta yang
ditetapkan sebagai pemenang, jaminan penawaran dapat diambil setelah
menyampaikan jaminan pelaksanaan.
e. Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik AP II apabila:
1) Peserta mengundurkan diri setelah memasukkan Dokumen Penawaran
sedangkan masa penawaran belum berakhir; atau
2) calon pemenang mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat
diterima, atau gagal tanda tangan kontrak.
f. Apabila jaminan penawaran tidak benar atau jaminan penawaran tidak dapat
dicairkan maka akun VMS penyedia barang/jasa tersebut dinonaktifkan dan
dimasukkan dalam daftar hitam.

15
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN

22. Pemasukan/Penyampaian Dokumen Penawaran


a. Dokumen Penawaran disampaikan oleh Penyedia dengan mengisi form nilai total,
dan mengunggah (upload) lampiran yang dipersyaratkan dalam PDF file pada
sistem e-Procurement AP II.
b. Metode pemasukan/penyampaian Dokumen Penawaran:
File-1: Terdiri dari Dokumen Adminsitrasi;
File-2: Terdiri dari Dokumen Teknis; dan
File-3: Terdiri dari Dokumen Penawaran Harga
Ketiga file tersebut dimasukan (upload) pada saat yang bersamaan sebelum
waktu pemasukan dokumen ditutup.

23. Batas Akhir Waktu Pemasukan/Penyampaian Penawaran


a. Penawaran harus disampaikan secara elektronik melalui aplikasi e-Procurement
sesuai Jadwal Pelaksanaan Pengadaan (JPP).
b. Dokumen Penawaran dapat diubah atau ditambah sebelum batas waktu
penyampaian dokumen penawaran berakhir (ditutup).
c. Setelah batas waktu penyampaian dokumen penawaran berakhir (ditutup),
aplikasi e-Procurement akan menolak setiap file penawaran yang dikirim.

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN

24. Pembukaan Penawaran


a. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan setelah waktu pemasukan dokumen
penawaran ditutup.
b. Setelah pembukaan penawaran, Unit Pengadaan mengunduh (download) file
Dokumen Penawaran untuk dilakukan evaluasi.
c. Pembukaan penawaran dilakukan dengan cara:
1) Satu Tahap: Pembukaan File-1 (dokumen administrasi), File-2 (dokumen
teknis) dan File-3 (Dokumen Penawaran Harga) dilakukan pada saat yang
sama.
2) Dua Tahap: Pembukaan File-1 dan File-2 (dokumen administrasi dan teknis)
dan File-3 (Dokumen Penawaran Harga) dilakukan pada saat yang berbeda:
a) Tahap I: Pembukaan File-1 dan File-2;
b) Tahap II: Pembukaan File-3.
d. Terhadap file penawaran yang tidak dapat dibuka, Unit Pengadaan
menyampaikan file penawaran tersebut kepada Unit Information Technology
Kantor Pusat AP II untuk mendapat keterangan bahwa file yang bersangkutan
tidak dapat dibuka.
e. Berdasarkan keterangan dari Unit Information Technology, apabila file
penawaran tidak dapat dibuka maka Unit Pengadaan dapat menetapkan bahwa

16
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

file penawaran tersebut tidak memenuhi syarat sebagai penawaran dan peserta
yang mengirimkan file penawaran tersebut dianggap tidak memasukkan
penawaran. Apabila dapat dibuka, maka Unit Pengadaan akan melanjutkan
proses atas penawaran yang bersangkutan.

25. Evaluasi Penawaran


a. Unit Pengadaan melakukan evaluasi penawaran yang meliputi:
1) evaluasi administrasi;
2) evaluasi teknis; dan
3) evaluasi harga.
b. Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut:
1) Unit Pengadaan dilarang menambah, mengurangi, mengganti, dan/atau
mengubah isi Dokumen Pengadaan dan Dokumen Penawaran;
2) Peserta dilarang menambah, mengurangi, mengganti, dan/atau mengubah
isi Dokumen Penawaran setelah waktu pemasukan penawaran ditutup;

3) Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan


ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan ini, tanpa ada penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran bersyarat;
4) Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat
adalah:
a) penyimpangan dari Dokumen Pengadaan ini yang mempengaruhi
lingkup, kualitas dan hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau
b) penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan yang akan
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak adil diantara
peserta yang memenuhi syarat.
5) Para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi kepada Unit
Pengadaan selama proses evaluasi;
6) Unit Pengadaan dilarang menggugurkan penawaran dengan alasan:
a) ketidakhadiran dalam pemberian penjelasan/pemberian penjelasan
lapangan; dan/atau
b) kesalahan yang tidak substansial, yaitu file penawaran tidak berstempel
Perusahaan, meterai tidak diberi tanggal.
7) Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha yang tidak
sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan) antara
peserta dan Unit Pengadaan dengan tujuan untuk memenangkan salah satu
peserta, maka:
a) peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan peserta lain yang
terlibat dimasukkan ke dalam Daftar Hitam;

17
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

b) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta lainnya


yang tidak terlibat [apabila ada]; dan
c) apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud pada huruf b,
maka pelelangan pelelangan batal.
c. Evaluasi Administrasi
1) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila:
a) syarat-syarat substansial (mandatory) yang diminta berdasarkan
Dokumen Pengadaan ini dipenuhi/dilengkapi.
b) file penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
(1) jangka waktu berlaku file penawaran tidak kurang dari waktu yang
ditetapkan dalam LDP;
(2) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi
jangka waktu yang ditetapkan dalam LDP; dan
(3) bertanggal.
c) Dokumen administrasi lainnya sesuai ketentuan yang dipersyaratkan
dalam Dokumen Pengadaan ini.
2) Unit Pengadaan dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang
jelas dan meragukan terhadap dokumen administrasi yang disampaikan;
3) Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan
evaluasi teknis;
4) Apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka
pelelangan dinyatakan batal.
d. Evaluasi Teknis
1) Unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam BAB IV SPESIFIKASI TEKNIS;
2) Evaluasi teknis dilakukan dengan ketentuan:
a) Unit Pengadaan menilai persyaratan teknis minimal yang harus dipenuhi
dengan membandingkan pemenuhan persyaratan teknis sebagaimana
tercantum dalam BAB IV SPESIFIKASI TEKNIS;
b) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan teknis apabila:
(1) memenuhi spesifikasi teknis Barang yang ditawarkan berdasarkan
contoh, brosur atau gambar-gambar sebagaimana tercantum
dalam Bab IV SPESIFIKASI TEKNIS;
(2) jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan
serah terima pekerjaan tidak melebihi jangka waktu sebagaimana
tercantum dalam LDP;
(3) identitas (jenis, tipe dan merek) yang ditawarkan tercantum
dengan lengkap dan jelas;

18
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

(4) jumlah Barang yang ditawarkan tidak kurang dari yang ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan;
(5) layanan purnajual [apabila dipersyaratkan] sesuai dengan yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
(6) tenaga teknis [apabila dipersyaratkan] sesuai dengan yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
(7) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakan [apabila ada] sesuai
dengan yang tercantum dalam Syarat-syarat Umum Perjanjian dan
Syarat-syarat Khusus Perjanjian;
(8) untuk sistem Perjanjian Harga Satuan, Bill of Quantity tanpa data
harga sesuai dengan Bill of Quantity dalam Dokumen Pengadaan.
Untuk sistem Perjanjian Lump Sum, Bill of Quantity tanpa data
harga paling sedikit mencantumkan lingkup pekerjaan yang
dipersyaratkan dalam Dokumen Pengadaan.
c) Unit Pengadaan [apabila diperlukan] dapat meminta uji
mutu/teknis/fungsi untuk bahan/alat tertentu sebagaimana tercantum
dalam Syarat-syarat Umum Perjanjian dan Syarat-syarat Khusus
Perjanjian;
d) Apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang kurang jelas atau
meragukan, Unit Pengadaan melakukan klarifikasi dengan peserta.
Dalam klarifikasi peserta tidak diperkenankan mengubah substansi
penawaran. Hasil klarifikasi dapat menggugurkan penawaran;
e) Peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan ke tahap
evaluasi harga; dan
f) Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi Teknis maka pelelangan
dinyatakan batal.
e. Evaluasi Harga
1) Sebelum evaluasi harga dilakukan koreksi aritmatik dalam sistem e-
Tendering.
2) Dalam evaluasi harga, unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang
pokok atau penting, dengan ketentuan:
a) Total harga penawaran dibandingkan terhadap nilai total HPS.
b) Untuk Perjanjian Harga Satuan atau Perjanjian Gabungan Lump Sum
dan Harga Satuan:
(1) Harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110%
(seratus sepuluh perseratus) dari harga satuan yang tercantum
dalam HPS, dilakukan klarifikasi. Apabila setelah dilakukan
klarifikasi, ternyata harga satuan tersebut dinyatakan timpang maka
harga satuan timpang hanya berlaku untuk volume sesuai dengan
Daftar Kuantitas dan Harga. Jika terjadi penambahan volume, harga
satuan yang berlaku sesuai dengan harga dalam HPS;

19
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

(2) Mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis
dilakukan klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan.
Harganya dianggap termasuk dalam harga satuan pekerjaan
lainnya;

c) Untuk Perjanjian Lump Sum:


(1) Apabila ada perbedaan antara penulisan nilai harga penawaran
antara angka dan huruf maka nilai yang diakui adalah nilai dalam
tulisan huruf;
(2) Apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas sedangkan
dalam huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui adalah nilai dalam
tulisan angka; atau
(3) Apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas, maka
penawaran dinyatakan gugur
3) Dilakukan evaluasi kewajaran harga dengan ketentuan sebagai berikut:
a) klarifikasi terhadap hasil koreksi aritmatik, apabila ada
koreksi/perubahan;
b) klarifikasi dalam hal penawaran komponen dalam negeri berbeda
dibandingkan dengan perkiraan Unit Pengadaan dan/atau Daftar
Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri;
c) klarifikasi kewajaran harga apabila harga penawaran dibawah 80%
(delapan puluh perseratus) HPS dengan ketentuan:
(1) apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai pemenang lelang, harus
bersedia untuk menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima
perseratus) dari nilai total HPS; dan
(2) apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia menaikkan nilai
Jaminan Pelaksanaan, maka penawarannya digugurkan dan
dimasukkan dalam Daftar Hitam;
(3) Hasil klarifikasi dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani
oleh Unit Pengadaan dengan Peserta tersebut.
4) Apabila dalam evaluasi ditemukan indikasi persaingan usaha tidak sehat
dan/atau indikasi adanya pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan) antar
peserta, maka peserta yang terindikasi bersekongkol digugurkan dalam
proses pelelangan.
5) Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak wajar akibat terjadinya
persaingan usaha tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan), maka pelelangan pelelangan batal dan peserta
yang terlibat dimasukkan dalam Daftar Hitam.
f. Metode Evaluasi
1) Sistem harga penawaran terendah adalah evaluasi penilaian penawaran
dengan cara memeriksa dan membandingkan dokumen penawaran terhadap

20
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

pemenuhan persyaratan administrasi dan teknis untuk mendapatkan


penawaran dengan harga terendah yang memenuhi HPS.
a) Evaluasi administrasi
(1) Evaluasi administrasi dilakukan terhadap penawaran yang
memenuhi syarat pada pembukaan penawaran (kelengkapan dan
keabsahan);
(2) Penjelasan tentang evaluasi administrasi mengacu kepada tahapan
proses penilaian.
b) Evaluasi teknis
(1) Evaluasi teknis dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan
lulus/memenuhi persyaratan administrasi;
(2) Penjelasan tentang evaluasi teknis mengacu kepada tahapan
proses penilaian.
c) Evaluasi harga
(1) Evaluasi harga dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan
lulus/memenuhi persyaratan teknis;
(2) Penjelasan tentang evaluasi harga mengacu kepada tahapan
proses penilaian;
(3) Berdasarkan hasil evaluasi harga, Unit Pengadaan membuat daftar
urutan penawaran yang dimulai dari urutan Harga Penawaran
terendah dan mengusulkan penawar terendah sebagai calon
pemenang.

26. Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP), Berita Acara Lainnya, dan
Kerahasiaan Proses
a. Unit Pengadaan membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Pelelangan
(BAHP) yang paling sedikit memuat:
1) Nama seluruh peserta;
2) Harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi, atau nilai kombinasi
teknis dan harga dari masing-masing peserta;
3) Metode evaluasi yang digunakan;
4) Unsur-unsur yang dievaluasi;
5) Rumus yang dipergunakan;
6) Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu hal ikhwal pelaksanaan
pelelangan;
7) Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi;
8) Tanggal dibuatnya Berita Acara; dan
9) Pernyataan bahwa pelelangan batal apabila tidak ada penawaran yang
memenuhi syarat.

21
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

b. Unit Pengadaan menuangkan ke dalam Berita Acara tambahan lainnya segala hal
terkait proses pemilihan penyedia secara elektronik yang tidak dapat diakomodir
atau difasilitasi aplikasi e-Procurement.
c. Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana dimaksud pada huruf b) diunggah
(upload) oleh Unit Pengadaan menggunakan menu upload informasi lainnya pada
aplikasi e-Procurement.
d. Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita Acara Hasil Pelelangan
(BAHP) oleh Unit Pengadaan bersifat rahasia sampai dengan saat pengumuman
pemenang.
F. PENETAPAN PEMENANG
27. Penetapan Urutan Pemenang
a. Unit Pengadaan mengusulkan penetapan calon pemenang Pelelangan kepada
Pejabat Yang Berwenang dengan penjelasan tambahan serta keterangan lain
yang dianggap perlu sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil
keputusan.
b. Unit Pengadaan melakukan negosiasi harga dengan calon pemenang sebelum
mengusulkan penetapan pemenang kepada Pejabat Yang Berwenang, apabila:
1) Calon pemenang hanya 1 (satu) peserta; atau
2) penawaran yang masuk hanya 2 (dua) penawaran, dengan ketentuan:
a) Negosiasi hanya dilakukan kepada calon pemenang urutan
1 (satu);
b) Apabila negosiasi pada calon pemenang nomor 1 (satu) tidak
mencapai kesepakatan maka negosiasi dilakukan pada calon
pemenang nomor 2 (dua).
3) Negosiasi dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Untuk pekerjaan yang menggunakan Perjanjian Harga Satuan atau
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian harga satuan:
(1) Apabila dalam penawaran terdapat harga satuan yang melebihi HPS,
maka negosiasi dilakukan terhadap harga satuan yang lebih tinggi
dari harga satuan HPS;
(2) Apabila dalam penawaran seluruh harga satuan dibawah HPS, maka
negosiasi dilakukan terhadap harga satuan yang paling mendekati
HPS.
b) Untuk pekerjaan yang menggunakan Perjanjian Lump Sum atau
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian Lump Sum,
negosiasi dilakukan terhadap total harga penawaran.
c. Penetapan urutan pemenang dilakukan oleh Pejabat Yang Berwenang atas usulan
Unit Pengadaan.

22
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

28. Pengumuman Pemenang


a. Unit Pengadaan mengumumkan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2
(apabila ada) yang telah ditetapkan oleh Pejabat Yang Berwenang melalui
aplikasi e-Procurement.
b. Pengumuman Urutan Pemenang memuat sekurang-kurangnya:
1) nama paket pekerjaan;
2) nama dan alamat Penyedia;
3) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Penyedia.
c. Penyedia yang ditetapkan sebagai Pemenang wajib menerima keputusan
tersebut, dengan ketentuan:
1) apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya
masih berlaku, maka Jaminan Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan
disetorkan sebagaimana ditetapkan dalam LDP serta dimasukkan dalam
Daftar Hitam; atau
2) apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditetapkan sebagai Pemenang
karena masa penawarannya sudah tidak berlaku, maka jaminan penawaran
yang bersangkutan tidak boleh dicairkan.
d. Apabila pemenang yang ditetapkan sebagai Pemenang mengundurkan diri, maka
penetapan pemenang dapat dilakukan kepada pemenang cadangan sesuai
dengan urutan peringkat, selama masa file penawaran dan Jaminan Penawaran
pemenang cadangan masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya.
e. Apabila semua pemenang yang ditetapkan mengundurkan diri, maka pelelangan
pelelangan batal oleh Pejabat Yang Berwenang setelah mendapat laporan dari
Unit Pengadaan.
29. Sanggahan
a. Peserta yang merasa dirugikan, baik secara sendiri maupun bersama-sama
dengan peserta lainnya, dapat mengajukan surat sanggahan kepada Unit
Pengadaan apabila terdapat bukti:
1) penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan
dalam dokumen pengadaan dan Berita Acara Penjelasan; atau
2) rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan yang sehat;
atau
3) penyalahgunaan wewenang oleh Pejabat dan atau staf Unit
Pengadaan/Pejabat Yang Berwenang; atau
4) ada unsur Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) di antara peserta lainnya;
atau
5) ada unsur Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) antara peserta dengan
pejabat dan atau Unit Pengadaan atau dengan Pejabat Yang Berwenang.
b. Peserta Pelelangan yang mengajukan sanggahan wajib menyerahkan uang
Jaminan Sanggah sebesar 2% (dua persen) dari HPS.

23
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

c. Surat sanggahan sebagaimana dimaksud butir a di atas, harus dilengkapi dengan


data yang dapat dipertanggungjawabkan dan bukti penyetoran jaminan sanggah.
d. Surat sanggahan disampaikan kepada Unit Pengadaan selambat-lambatnya 4
(empat) hari kerja sejak pemenang pelelangan diumumkan. Apabila surat
sanggahan yang disampaikan oleh peserta pelelangan melewati masa sanggah
yang telah ditetapkan atau tidak dilampiri bukti penyetoran jaminan Sanggah,
maka surat sanggah tersebut ditolak/tidak diterima.
e. Unit Pengadaan membuat tanggapan atas sanggahan tersebut paling lambat
4 (empat) hari kerja setelah surat sanggahan diterima.
f. Unit Pengadaan menyampaikan sanggahan peserta pelelangan dan tanggapan
atas sanggahan tersebut kepada Pejabat Yang Berwenang.
g. Pejabat Yang Berwenang memutuskan sanggahan diterima atau ditolak dalam
waktu 14 (empat belas) hari kalender setelah menerima penyampaian surat
sanggahan dan tanggapan sanggahan tersebut dari Unit Pengadaan.
h. Pejabat Yang Berwenang dalam menangani dan memeriksa sanggahan dapat
melibatkan pihak yang tidak terkait langsung dengan proses Pengadaan
Barang/Jasa yang bersangkutan.
i. Apabila sanggahan ternyata benar, maka Unit Pengadaan menyatakan
pelelangan batal, selanjutnya Unit Pengadaan memutuskan pelelangan ulang
atau evaluasi ulang.
j. Apabila sanggahannya terbukti tidak benar maka Jaminan Sanggah dicairkan dan
menjadi milik AP II.
k. Keputusan Pejabat Yang Berwenang atas sanggahan dan tanggapannya bersifat
final.
30. Jaminan Sanggah
a. Jaminan Sanggah adalah Jaminan berupa uang tunai sebesar 2% (dua persen)
dari HPS yang disetorkan oleh peserta Pelelangan kepada AP II melalui bank
umum.
b. Bukti jaminan sanggah diserahkan kepada Unit Pengadaan paling lambat 1 (satu)
hari sebelum masa sanggah berakhir;
c. Jaminan sanggah dikembalikan kepada peserta apabila sanggahan dinyatakan
benar;
d. Jaminan sanggah dinyatakan sebagai milik AP II apabila sanggahan dinyatakan
tidak benar.
31. Surat Pemberitahuan Hasil Pelelangan
a. Unit Pengadaan menyampaikan surat pemberitahuan hasil pelelangan kepada
Pemenang (Penyedia Barang/Jasa), dalam hal:
1) Tidak terdapat sanggahan dalam masa sanggah;
2) Sanggahan dinyatakan tidak benar.
b. Surat Pemberitahuan melampirkan draft Perjanjian untuk ditandatangani oleh
Pemenang.

24
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

c. Berdasarkan surat pemberitahuan hasil pelelangan, Pemenang (Penyedia


Barang/Jasa) menandatangani Perjanjian dan menyiapkan/menyampaikan
Jaminan Pelaksanaan dalam waktu paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak
tanggal surat pemberitahuan hasil pelelangan [apabila dipersyaratkan jaminan
pelaksanaan];
d. Ketentuan mengenai Jaminan Pelaksanaan diatur dalam Syarat-Syarat Umum
Perjanjian.
e. Dalam hal Pemenang (Penyedia Barang/Jasa) tidak menyerahkan jaminan
pelaksanaan dalam waktu yang telah ditentukan tersebut maka dapat
dinyatakan mengundurkan diri dan selanjutnya:
1) Jaminan penawaran menjadi milik AP II;
2) Unit Pengadaan membuat surat pemberitahun hasil Pelelangan kepada
pemenang urutan berikutnya (jika ada).

G. PELELANGAN BATAL
32. Pelelangan batal
Pelelangan pelelangan batal Apabila:
a. tidak ada penawaran yang masuk; atau
b. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi administrasi dan teknis; atau
c. harga penawaran terendah peserta pelelangan yang lulus administrasi dan teknis
melebihi HPS; atau
d. berdasarkan analisa Unit Pengadaan, tidak ada penawaran yang memenuhi
kewajaran harga; atau
e. proses Pelelangan tidak dapat dilanjutkan karena masa berlaku penawaran
peserta yang disampaikan sudah tidak berlaku lagi (kadaluwarsa); atau
f. sanggahan peserta pelelangan dinyatakan benar; atau
g. semua peserta yang ditetapkan sebagai pemenang mengundurkan diri atau tidak
bersedia menandatangani Perjanjian; atau
h. terbukti ada KKN dalam proses Pelelangan yang diketahui sebelum penetapan
pemenang; atau
i. dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan tidak
sehat; atau
j. pelaksanaan pelelangan tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen Pengadaan
dan berita acara penjelasan yang telah ditetapkan.

25
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

H. PENANDATANGANAN PERJANJIAN
33. Penandatanganan Perjanjian
a. Penandatanganan Perjanjian dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah penyedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan [apabila dipersyaratkan].
b. Penandatanganan Perjanjian yang tidak mensyaratkan jaminan pelaksanaan
dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal surat
pemberitahuan hasil pelelangan.
c. AP II dan PENYEDIA tidak diperkenankan mengubah substansi Dokumen
Pengadaan sampai dengan penandatanganan Perjanjian.
d. Pejabat Yang Berwenang dan penyedia wajib memeriksa konsep Perjanjian
meliputi substansi, bahasa, redaksional, angka dan huruf serta membubuhkan
paraf pada setiap lembar Dokumen Perjanjian.
e. Banyaknya rangkap Perjanjian dibuat sesuai kebutuhan, yaitu:
1) sekurang-kurangnya 2 (dua) Perjanjian asli, terdiri dari:
a) Perjanjian asli pertama untuk AP II dibubuhi meterai pada bagian yang
ditandatangani oleh penyedia barang; dan
b) Perjanjian asli kedua untuk PENYEDIA dibubuhi meterai pada bagian yang
ditandatangani oleh Pejabat Yang Berwenang;
2) rangkap Perjanjian lainnya tanpa dibubuhi meterai, apabila diperlukan.
f. Pihak yang berwenang menandatangani Perjanjian atas nama Penyedia adalah
Direksi yang disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar. Pihak
lain yang bukan Direksi atau yang namanya tidak disebutkan dalam Akta
Pendirian/Anggaran Dasar tidak dapat menandatangani Perjanjian, kecuali
mendapat kuasa/pendelegasian wewenang yang sah dari Direksi atau pihak yang
sah berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar untuk menandatangani
Perjanjian.

I. SANKSI
34. Sanksi Bagi Peserta
a. Apabila terdapat bukti yang kuat bahwa sebagian besar atau seluruh peserta
Pelelangan berada dalam satu kekuatan pengaruh pemilik modal dan/atau
kepengurusan (kecuali BUMN/BUMD), dan/atau kerjasama bentuk lainnya,
sehingga patut diduga terjadi pengaturan/kerjasama diantara peserta Pelelangan
dan/atau persaingan yang tidak wajar, maka peserta Pelelangan yang
bersangkutan harus digugurkan keikutsertaannya dalam Pelelangan
bersangkutan serta tidak diperkenankan mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di
lingkungan AP II selama 2 (dua) tahun (termasuk pengurus/penerima kuasanya).
b. Dalam hal Penyedia terbukti melakukan kecurangan dalam proses Pelelangan
atau membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang
tidak benar untuk memenuhi persyaratan Pengadaan Barang/Jasa yang
ditentukan dalam Dokumen Pengadaan maupun pelaksanaan Perjanjian,
dikenakan sanksi keikutsertaannya dalam proses Pelelangan digugurkan atau

26
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

pembatalan Perjanjian, dan Penyedia yang bersangkutan dimasukkan dalam


daftar hitam (termasuk pengurus/penerima kuasanya).
c. Terhadap peserta Pelelangan yang mengundurkan diri sebelum berakhirnya masa
penawaran tanpa alasan yang dapat dibenarkan, dikenakan sanksi berupa
Jaminan Penawaran menjadi milik AP II.
d. Terhadap Penyedia (termasuk pengurusnya) yang ditunjuk sebagai pemenang
lelang atau pelaksana pekerjaan tetapi mengundurkan diri dengan alasan yang
tidak dapat dipertanggungjawabkan/diterima dan/atau tidak menandatangani
Surat Perintah Kerja (SPK)/Perjanjian tanpa pemberitahuan, terhitung 6 (enam)
hari kerja sejak diterimanya surat pemberitahuan untuk menandatangani
SPK/Perjanjian, dan atau tidak menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah
melebihi waktu yang telah ditentukan dan telah diberi peringatan, dikenakan
sanksi berupa tidak diperkenankan mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di
lingkungan AP II selama 2 (dua) tahun dan Jaminan Penawaran menjadi milik AP
II. Dalam hal Jaminan Penawaran sudah melampaui batas waktu pencairan,
maka sanksi berupa tidak diperkenankan mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di
lingkungan AP II menjadi paling singkat 3 (tiga) tahun.
e. Dalam hal calon Penyedia mengajukan sanggahan atas penetapan pemenang
Pelelangan/Pelelangan terbatas dan setelah dilakukan evaluasi/pemeriksaan,
ternyata sanggahan tersebut tidak terbukti, calon Penyedia tersebut dikenakan
sanksi pencairan Jaminan Sanggah menjadi milik AP II.

27
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

BAB III FORMAT DOKUMEN PENAWARAN

Dibawah ini adalah format Dokumen Penawaran berdasarkan daftar yang terdapat pada butir
14 Dokumen Pengadaan ini.

28
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

A. FORMAT FILE PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

A1 FILE PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS Pdf

[KOP SURAT BADAN USAHA]

Nomor : _______, _____________ 20___


Lampiran :

Kepada Yth.:
Unit Pengadaan
PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandara Halim Perdanakusuma

di
______________________________

Perihal : File penawaran Administrasi dan Teknis

Setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan


nomor____________tanggal______________dan Berita Acara Pemberian Penjelasan [serta
adendum Dokumen Pengadaan], dengan ini kami mengajukan penawaran Administrasi dan
Teknis untuk pekerjaan _____________________ [nama pekerjaan].

Penawaran administrasi dan teknis ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan
yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.

Penawaran ini berlaku selama jangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak tanggal batas akhir
pemasukan penawaran yang ditetapkan.

Bersama File penawaran ini, kami lampirkan dokumen penawaran sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.

Dengan disampaikannya File penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan
tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

Hormat kami,
PT ............................,

Meterai
Rp 6.000,-

Jabatan

Catatan:
Ditandatangani Pimpinan Perusahaan (pejabat yang
berwenang) di atas meterai Rp 6000,00, diberi tanggal,
bulan dan tahun serta nama jelas dan distempel
perusahaan.

29
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

B. FORMAT SURAT PERNYATAAN PENYEDIA

A2 SURAT PERNYATAAN PENYEDIA Pdf


[KOP BADAN USAHA/KEMITRAAN]

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : ………………..
Jabatan : Direktur/Pimpinan
Untuk dan atas : PT ...................................
Nama Perusahaan
Akte Pendirian : .................................

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. Seluruh dokumen yang kami sampaikan untuk proses pengadaan ini adalah Benar;
2. Perusahaan/Lembaga kami dan pengurusnya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak
pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, dan/atau direksi yang bertindak
untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;
3. Perusahaan/Lembaga kami tidak masuk dalam daftar hitam di lingkungan PT Angkasa
Pura II (Persero) atau di perusahaan/instansi lain, baik instansi pemerintah, badan
usaha milik negara ataupun swasta.
4. Kami tunduk terhadap semua ketentuan yang dipersyaratkan bagi Penyedia
sebagaimana tercantum dalam dokumen pengadaan;
5. Apabila dikemudian hari ditemukan bahwa dokumen-dokumen yang telah kami berikan
tidak benar, maka kami bersedia dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku;
6. Kami menjamin semua Barang akan disampaikan sesuai dengan spesifikasi teknis dan
dapat berfungsi dengan baik, seperti yang tertuang dalam Dokumen Pengadaan. Apabila
dikemudian hari ditemukan cacat dan/atau tidak berfungsi dengan baik [bukan karena
pemakaian] maka kami bersedia mengganti Barang tersebut dan menanggung semua
biaya yang timbul.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan benar dan penuh rasa tanggung jawab.

……….. , ……

Meterai 6000

.........................
Direktur/Pimpinan

30
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

C. Format Surat Pernyataan dan Data Administrasi Terkini

A3 Surat Pernyataan dan Data Administrasi Terkini Pdf


[KOP BADAN USAHA/KEMITRAAN]
SURAT PERNYATAAN DAN DATA ADMINISTRASI TERKINI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : ………………..
Jabatan : Direktur Utama
Untuk dan atas : ...................................
Nama Perusahaan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa informasi dibawah ini adalah informasi Adminstrasi
tertang Perusahaan terkini:

Jenis
Merk Tahun
Fasilitas/ Kapa Kondisi Lokasi Bukti Status
No. Jml dan pembuat
Peralatan/ sitas (%) Sekarang Kepemilikan
tipe an
Perlengkapan
1 2 3 4 5 6 7 8 9

A. Data Personalia (Tenaga ahli tetap badan usaha)


Tahun
Keahlian/ Pengalaman Kemampua
Nam Tgl/bln/ Tingkat Sertifik
No Spesialisa Kerja n
a thn lahir Pendidikan at/
si (tahun) Manajerial
Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8

31
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

B. Data Pengalaman Perusahaan yang Sama/Sejenis Terakhir


Pemberi Tanggal Selesai
Tugas/Pejabat Perjanjian Pekerjaan

Bidang/ Sub
Nama Paket

Yang Berwenang Berdasarkan

Ringkasan
Pekerjaan

Pekerjaan

Pekerjaan
Lingkup
Bidang

Lokasi

Perjanjian
No

Alamat/

Tanggal
Telepon
BA Serah

No/
Nama Nilai
Terima

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

C. Data Pekerjaan yang sedang dilaksankan


Pemberi Tugas/ Pejabat
Perjanjian Progres Terakhir
Yang Berwenang
Bidang/ Sub
Pekerjaan

Pekerjaan

No/ Tanggal
Bidang

(Rencana)
Perjanjian

Kerja (%)
Nama

Prestasi
No. Lokasi Nilai
Alamat/

(%)
Nama
Telepon

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

D.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab. Apabila pernyataan
diatas tidak benar, maka kami bersedia dikenakan sanksi dikeluarkan dan/atau dimasukkan
dalam Daftar Hitam atau sanksi administratif lain sesuai ketentuan Pengadaan Pengadaan
Konstruksi PT. Angkasa Pura II (Persero).

………….., ……

Meterai 6000

.........................
Direktur Utama

32
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

D. Surat Penawaran Harga

H1 Format Surat Penawaran Harga MSWord

[KOP BADAN USAHA/KEMITRAAN]

Tanggal : …………………………
Nomor :
Perihal : Surat Penawaran Harga
Lelang No : …………………………
Judul Paket : Pengadaan Konstruksi
Kepada Unit Pengadaan Kantor Cabang PT. Angkasa Pura II (Persero)
Bandara Halim Perdanakusuma

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan undangan pengambilan Dokumen Pengadaan nomor:


_________________ tanggal ______________ dan setelah kami pelajari dengan saksama
Dokumen Pengadaan, Berita Acara Pemberian Penjelasan [dan adendum Dokumen
Pengadaan], dengan ini kami mengajukan penawaran harga untuk pekerjaan
_____________________ sebesar Rp__________________
(__________________________). Penawaran kami ini berlaku selama.... hari kalender.

Penawaran harga ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum
dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.

Sesuai dengan persyaratan Dokumen Pengadaan, bersama surat penawaran ini kami
lampirkan:
1. Daftar Kuantitas dan Harga, apabila dipersyaratkan
2. Dokumen lain yang dipersyaratkan.

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan
tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO) ____________


[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

..........................
Jabatan

33
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS (RKST)

(Uraian RKST dipersiapkan oleh Unit Teknis)

34
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

BAB V DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

A. Keterangan Untuk Perjanjian Harga Satuan atau Perjanjian Gabungan (Harga


Satuan dan Lump Sum)

1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta
(IKP), Syarat-Syarat Umum Perjanjian (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Perjanjian
(SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.

2. Pembayaran terhadap prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan pada hasil


pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan
oleh Penyedia dan diverifikasi oleh Pejabat Yang Berwenang, serta dinilai sesuai
dengan harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga

3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan,
personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea,
overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang diatur dalam
Perjanjian.

B. Keterangan Untuk Perjanjian Lump Sum

1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta
(IKP), Syarat-Syarat Umum Perjanjian (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Perjanjian
(SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.

2. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan pada tahapan


produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan dalam SSUK dan SSKK.

3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan,
personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea,
keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang diatur
dalam Perjanjian.

35
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

BAB VI
RANCANGAN
PERJANJIAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI

DITENTUKAN KEMUDIAN

36
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

BAB VII
SYARAT-SYARAT UMUM PERJANJIAN

A. KETENTUAN UMUM

1. Definisi

Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Perjanjian ini harus


mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut:
a. AP II adalah PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai Pemberi Tugas.
b. KONTRAKTOR adalah Penyedia Jasa (badan usaha yang berbadan hukum/tidak
berbadan hukum) atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya
menyediakan layanan Pekerjaan Konstruksi yang telah ditetapkan sebagai
pelaksana pekerjaan ini oleh AP II.
c. Pekerjaan adalah layanan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang perencanaan
teknis dan spesifikasinya ditetapkan AP II dan disepakati KONTRAKTOR
sebagaimana tertuang dalam Syarat-Syarat Khusus Perjanjian, Rencana Kerja
dan Syarat-Syarat Teknis dan perubahan-perubahannya dalam Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan dan proses serta pelaksanaan pekerjaan diawasi oleh
Karyawan AP II atau Konsultan Pengawas yang ditugasi.
d. Perjanjian Pengadaan Jasa Konstruksi adalah bentuk ikatan kerjasama yang
disetujui, disepakati dan ditandatangani AP II dengan KONTRAKTOR. Dokumen
yang menjadi lampiran dari Perjanjian yang mencakup Syarat-Syarat Umum
Perjanjian (SSUP) ini dan Syarat-Syarat Khusus Perjanjian (SSKP) serta
dokumen lain merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
Perjanjian Pengadaan Jasa Konstruksi serta mempunyai kekuatan hukum yang
mengikat sesuai dengan hierarki yang ditetapkan dalam Perjanjian.
e. Syarat-syarat Khusus Perjanjian (SSKP) adalah ketentuan-ketentuan yang
bersifat khusus dan/atau lebih rinci dan/atau spesifik yang apabila terjadi
perbedaan dengan Syarat-Syarat Umum Perjanjian, maka Syarat-Syarat Khusus
Perjanjian lebih mengikat dari Syarat-Syarat Umum Perjanjian.
f. Syarat-syarat Umum Perjanjian (SSUP) adalah Syarat-Syarat Umum
Perjanjian, berisikan ketentuan-ketentuan umum Perjanjian.
g. Pengawas Pekerjaan adalah Unit Teknis AP II atau konsultan yang ditunjuk
oleh AP II untuk mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan.
h. Sub Kontraktor adalah penyedia jasa yang mengadakan ikatan kerjasama
dengan KONTRAKTOR, untuk melaksanakan sebagian pekerjaan setelah disetujui
oleh AP II.
i. Jenis Kontrak adalah Jenis Kontrak yang ditentukan oleh AP II dalam Syarat-
Syarat Khusus Perjanjian dan disepakati oleh KONTRAKTOR.
j. Biaya Pelaksanaan adalah seluruh biaya yang disepakati oleh AP II dan
KONTRAKTOR yang tercantum dalam Perjanjian.

37
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

k. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang disiapkan oleh AP II yang berisi


Instruksi Kepada Peserta, Syarat-Syarat Umum Perjanjian dan Rencana Kerja
dan Syarat-Syarat Teknis sebagai pedoman dalam proses pembuatan dan
penyampaian penawaran oleh calon peserta serta sebagai pedoman evaluasi
penawaran oleh AP II.
l. Daftar Kuantitas dan Harga adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga
satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari
penawaran.
m. Pekerjaan Utama adalah jenis pekerjaan yang secara langsung menunjang
terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi sesuai peruntukannya yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.
n. Harga Satuan Dasar (HSD) adalah harga satuan komponen dari harga satuan
pekerjaan (HSP) per satu satuan tertentu, misalnya antara lain:
- Upah tenaga kerja (per jam, perhari)
- Bahan (per m, per m2, per m3, per kg, per ton)
- Peralatan (per jam, per hari)
o. Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga satu jenis pekerjaan tertentu per
satu satuan tertentu.
p. Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah cara kerja yang layak, realistik dan
dapat dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai spesifikasi
teknik yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan, dengan tahap pelaksanaan
yang sistematis berdasarkan sumber daya yang dimiliki penawaran.
q. Metode Pekerjaan adalah cara kerja untuk menghasilkan sesuatu jenis
pekerjaan/ bagian pekerjaan tertentu sesuai dengan spesifikasi teknik yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.
r. Jadwal Waktu Pekerjaan adalah jadwal yang menunjukkan rencana waktu
pelaksanaan yang terkait dengan lamanya waktu pelaksanaan sesuai dengan
tahapan pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan Pekerjaan, terdiri
atas tahap pelaksanaan yang disusun secara logis, realistik dan dapat
dilaksanakan.
s. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan adalah jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan yang diberikan oleh AP II kepada KONTRAKTOR untuk menyelesaikan
Pekerjaan.
t. Jaminan Pelaksanaan adalah jaminan yang bersifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat (unconditional), yang diserahkan oleh KONTRAKTOR kepada AP II
untuk menjamin terpenuhinya kewajiban KONTRAKTOR.
u. Personil Inti adalah tenaga inti (tidak termasuk pekerja dan mandor) yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan di lapangan.
v. Bagian Pekerjaan Yang Disubkontrakkan adalah bagian pekerjaan bukan
pekerjaan utama, yang pelaksanaanya diserahkan kepada Sub Kontraktor.

38
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

w. Analisa Harga Satuan Pekerjaan adalah uraian perhitungan kebutuhan biaya


tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk mendapatkan harga satu satuan jenis
pekerjaan tertentu.
x. Pekerjaan Harian adalah uraian perhitungan kebutuhan biaya tenaga kerja,
bahan dan peralatan.
y. Pekerjaan Sementara adalah pekerjaan penunjang yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan permanen.
z. Perintah Perubahan adalah perintah tertulis yang diberikan oleh AP II kepada
KONTRAKTOR untuk melakukan perubahan pekerjaan.
aa. Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal mulai kerja KONTRAKTOR yang dinyatakan
pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang ditandatangani oleh AP II dan
KONTRAKTOR.
bb. Lokasi adalah lahan yang disediakan oleh AP II dimana Pekerjaan harus
dilaksanakan dan lokasi-lokasi lain yang secara khusus ditunjukkan dalam
Perjanjian sebagai bagian dari Lokasi, dimana penyerahannya dilakukan dengan
Berita Acara Serah Terima Lokasi.
cc. Berita Acara Serah Terima Lokasi adalah berita acara untuk melakukan serah
terima Lokasi tempat pelaksanaan Pekerjaan dari AP II kepada KONTRAKTOR.
dd. Tanggal Penyelesaian Pekerjaan adalah tanggal penyerahan pekerjaan
selesai 100% (seratus persen) Bagian atau keseluruhan Pekerjaan dinyatakan
oleh Pengawas Pekerjaan atau Pengawas Pekerjaan setelah melalui pengujian
yang ditindaklanjuti dengan Berita Acara Serah Terima Pertama yang
ditandatangani oleh AP II dan KONTRAKTOR.
ee. Pengujian saat Penyelesaian adalah pengujian-pengujian yang disyaratkan
dalam Perjanjian dan lampiran-lampirannya yang hasilnya disetujui oleh
Pengawas Pekerjaan, AP II dan KONTRAKTOR sebelum Pekerjaan atau Bagian
Pekerjaan atau sebagian Pekerjaan diserahterimakan kepada AP II.
ff. Berita Acara Serah Terima adalah suatu berita acara yang dibuat dalam
rangka penyerahan Pekerjaan dan/atau Bagian Pekerjaan dari KONTRAKTOR
kepada AP II.
gg. Berita Acara Serah Terima Bagian adalah berita acara dalam rangka serah
terima Bagian Pekerjaan dari KONTRAKTOR kepada AP II yang ditentukan dalam
Perjanjian dan lampiran-lampirannya.
hh. Berita Acara Serah Terima Pertama adalah berita acara dalam rangka serah
terima Pekerjaan 100% (seratus persen) dari KONTRAKTOR kepada AP II.
ii. Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil Pekerjaan yang tidak sesuai
dengan Spesifikasi Pekerjaan sebagaimana disepakati dalam Perjanjian baik
sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan KONTRAKTOR.

39
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

jj. Pekerjaan Tambah/Kurang adalah suatu pekerjaan yang terjadi karena


kondisi Lokasi dan pelaksanaan Pekerjaan yang tidak diperhitungkan (tak
terduga) akan terjadi dan tidak dapat dielakkan dalam rangka penyelesaian
pekerjaan semula, sehingga mengakibatkan bertambah/berkurangnya volume
dan jenis pekerjaan yang tercantum dalam Perjanjian dan lampiran-lampirannya.
kk. Masa Pemeliharaan adalah suatu masa (jangka waktu) tertentu setelah
bagian/seluruh Pekerjaan selesai dilaksanakan dan diserah-terimakan oleh
KONTRAKTOR kepada AP II, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama
pekerjaan.
ll. Berita Acara Serah Terima Kedua adalah berita acara dalam rangka serah
terima Pekerjaan setelah Masa Pemeliharaan dari KONTRAKTOR kepada AP II.

2. Penerapan

Ketentuan-ketentuan pada Syarat-Syarat Umum Perjanjian harus diterapkan secara


luas tanpa melanggar ketentuan yang ada dalam dokumen Perjanjian keseluruhan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Penggunaan Dokumen Perjanjian Dan Informasi

KONTRAKTOR tidak diperkenankan menggunakan dokumen Perjanjian dan informasi


yang ada kaitannya dengan Perjanjian di luar keperluan dari pekerjaan yang tersebut
dalam Perjanjian, kecuali lebih dahulu mendapat ijin tertulis dari AP II.

4. Tanggung Jawab Umum KONTRAKTOR


a. KONTRAKTOR merencanakan (sejauh disyaratkan dalam Perjanjian) dengan hati-
hati dan teliti, melakukan dan menyelesaikan Pekerjaan dan memperhatikan
kerusakan-kerusakan yang terjadi sesuai ketentuan Perjanjian ini dan lampiran-
lampirannya. KONTRAKTOR menyediakan semua pelaksana, pekerja, Barang,
material, peralatan dan sebagainya, baik bersifat sementara atau tetap, yang
diminta untuk perencanaan, pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan kerusakan
sepanjang diperlukan dalam Spesifikasi atau sepanjang yang diartikan dalam
Perjanjian.
b. KONTRAKTOR harus segera memberitahukan AP II, jika ditemukan kesalahan,
kekurangan, kekeliruan atau cacat lainnya pada perencanaan atau Spesifikasi
Pekerjaan ketika memeriksa Perjanjian atau melaksanakan Pekerjaan.
c. KONTRAKTOR harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) dan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis (RKST) yang terdiri
dari Pedoman Pelaksanaan dan Spesifikasi Material Umum, serta ketentuan lain
yang ditetapkan dalam Perjanjian.
d. KONTRAKTOR tetap bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan keseluruhan
Pekerjaan.
e. KONTRAKTOR tidak dapat menyerahkan, membebankan, dan/atau mengikat
Perjanjian ini sebagai jaminan pinjaman kepada pihak ketiga. Semua transaksi
yang mengakibatkan penyerahan, pembebanan, pengikatan atas Perjanjian ini
dinyatakan batal dengan Perjanjian ini.

40
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

5. Kegiatan Lokasi Dan Metode Konstruksi


a. KONTRAKTOR bertanggung jawab penuh atas kemampuan, kemantapan dan
keselamatan semua kegiatan Lokasi dan metode pelaksanaan.
b. KONTRAKTOR tidak bertanggung jawab (kecuali bila dinyatakan di bawah ini atau
bila disepakati) atas perencanaan atau Spesifikasi Pekerjaan Tetap atau
Pekerjaan Sementara yang bukan dibuat oleh KONTRAKTOR, namun
KONTRAKTOR tetap bertanggung jawab penuh atas bagian Pekerjaan tersebut,
meskipun sudah ada persetujuan AP II.
6. Tanggung Jawab Gabungan Dan Terpisah
a. Dalam hal KONTRAKTOR merupakan joint venture, joint operation, konsorsium,
asosiasi atau kerjasama yang terdiri dari dua atau lebih perusahaan, maka
semua perusahaan itu secara gabungan dan terpisah, terikat kepada AP II untuk
memenuhi persyaratan Perjanjian dan mereka harus menunjuk salah satu
perusahaan yang akan bertindak sebagai pimpinan dengan wewenang yang
mengikat joint venture dan seterusnya tersebut.
b. Susunan atau bentuk joint venture, joint operation, konsorsium, asosiasi atau
kerjasama yang terdiri dari dua atau lebih perusahaan tidak boleh dirubah tanpa
persetujuan tertulis dari AP II terlebih dahulu.
c. Dalam hal susunan atau bentuk joint venture, joint operation, konsorsium,
asosiasi atau kerjasama yang terdiri dari dua atau lebih perusahaan mengalami
perubahan akibat salah satu/beberapa/mayoritas anggota susunan atau joint
venture, joint operation, konsorsium, asosiasi atau kerjasama yang terdiri dari
dua atau lebih perusahaan mundur dari susunan anggota atau dinyatakan pailit
dengan putusan pengadilan atau berubahnya susunan kepemilikan anggota joint
venture, joint operation, konsorsium, asosiasi atau kerjasama, KONTRAKTOR
tetap wajib melaksanakan Pekerjaan sebagaimana dimaksud Perjanjian ini.
d. Ketentuan pada huruf c diatas wajib dimasukkan ke dalam internal operation
agreement yang menjadi acuan internal KONTRAKTOR.
7. Jenis Perjanjian
Jenis Perjanjian adalah sebagaimana tersebut dalam SSKP.
8. Hak Atas Kekayaan Intelektual
a. KONTRAKTOR wajib menjamin dan melindungi serta menjaga AP II dari segala
ancaman atau tuntutan tanggung jawab atas pelanggaran hak paten, hak cipta,
merek dagang atau hak rancangan industri yang timbul karena penggunaan
barang atau pelanggaran dalam bentuk apapun atas barang-barang oleh
KONTRAKTOR ataupun untuk setiap penemuan yang telah terdaftar maupun
belum terdaftar yang diserahkan oleh KONTRAKTOR kepada AP II.
b. Dalam hal terdapat tuntutan hukum atau klaim pelanggaran Hak atas Kekayaan
Intelektual dari pihak lain kepada AP II sehubungan dengan penggunaan dan
pengoperasian barang, KONTRAKTOR harus menggunakan usaha-usaha
terbaiknya untuk:
1) memperoleh lisensi dari pihak ketiga tersebut apabila KONTRAKTOR
mengakui bahwa telah terdapat pelanggaran Hak atas Kekayaan Intelektual;

41
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

2) memberikan pembelaan atas tuntutan atau klaim tersebut sampai dengan


keluarnya putusan yang berkekuatan hukum tetap.
3) Pilihan-pilihan diatas harus dikomunikasikan secara terbuka dengan PT
ANGKASA PURA II (PERSERO) dan harus memperoleh persetujuan terlebih
dahulu dari AP II sebelum pelaksanaannya.
c. KONTRAKTOR wajib memberikan kompensasi sebesar total kerugian yang
diderita oleh AP II, baik yang langsung maupun tidak langsung diderita akibat
pelanggaran Hak atas Kekayaan Intelektual, dan KONTRAKTOR dengan ini
membebaskan AP II dari segala tuntutan hukum, baik di pengadilan atau forum
lainnya, dan KONTRAKTOR harus menyelesaikan tuntutan hukum atas biayanya
sendiri.

9. Jaminan Pelaksanaan
a. KONTRAKTOR wajib menyerahkan jaminan pelaksanaan kepada AP II selambat-
lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah diterbitkannya Surat Pemberitahuan
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Jaminan Pelaksanaan berupa uang tunai atau Surat Jaminan yang diterbitkan
oleh Bank Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat);
2) Besarnya jaminan pelaksanaan adalah sebesar 5% (lima persen) dari Biaya
Pelaksanaan, atau 5% (lima persen) dari nilai HPS apabila Biaya Pelaksanaan
kurang dari 80% (delapan puluh persen) dari nilai HPS atau ditentukan lain
dalam SSKP;
3) Jangka waktu berlakunya Jaminan Pelaksanaan adalah sekurang-kurangnya
sama dengan jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan dan dapat diperpanjang
atas permintaan AP II;
4) Dalam hal terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan Pekerjaan, maka
PEMBORONG wajib untuk memperpanjang masa berlaku Jaminan
Pelaksanaan sebelum masa berlaku Jaminan Pelaksanaan berakhir;
5) Dalam hal terdapat penambahan Biaya Pelaksanaan yang disebabkan oleh
adanya pekerjaan tambah, maka PEMBORONG wajib menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai Pekerjaan Tambah;
b. Apabila KONTRAKTOR tidak menyerahkan jaminan pelaksanaan sebagaimana
diatur pada huruf a di atas maka penetapan pemenang dapat dibatalkan dan
pemenang kedua akan diusulkan kepada Pejabat Yang Berwenang untuk
ditetapkan sebagai pemenang.
c. Jaminan Pelaksanaan tersebut diserahkan kepada AP II (unit yang membidangi
administrasi keuangan untuk kantor Pusat atau Manager yang membidangi
administrasi keuangan untuk kantor cabang).
d. Jangka waktu jaminan pelaksanaan tersebut sesuai jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan pengadaan Barang/Jasa ditambah minimal 30 (tiga puluh) hari
kalender.

42
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

e. Apabila terjadi pekerjaan tambah dan/atau perpanjangan waktu pekerjaan yang


menyebabkan terjadinya perubahan nilai/jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
sebagaimana yang tercantum dalam Perjanjian/Surat Perintah Kerja (SPK), maka
kepada KONTRAKTOR wajib untuk menambah nilai/jangka waktu jaminan
pelaksanaan.
f. Untuk menjamin terpenuhinya masa berlaku jaminan pelaksanaan sesuai butir f,
30 (tiga puluh) hari kalender sebelum jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
berakhir, Vice President yang membidangi keuangan di Kantor Pusat dan
Manager yang membidangi keuangan di Kantor Cabang wajib memberitahukan
kepada KONTRAKTOR untuk melakukan perpanjangan jaminan pelaksanaan.
g. Apabila setelah adanya pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada huruf g dan
KONTRAKTOR tidak memperpanjang jaminan pelaksanaan maka jaminan
pelaksanaan dapat dicairkan dan menjadi milik AP II, serta Unit Teknis dapat
menghentikan pekerjaaan.
h. Jaminan pelaksanaan menjadi milik AP II, apabila KONTRAKTOR tidak
menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
i. Jaminan pelaksanaan dikembalikan kepada KONTRAKTOR bersamaan dengan
penyerahan prestasi fisik 100% (seratus persen) sesuai yang tertuang dalam
Perjanjian ini.
10. Asuransi
KONTRAKTOR harus menyediakan Asuransi atas nama AP II dan KONTRAKTOR,
asuransi yang mencakup dari saat mulai pelaksanaan pekerjaan, sampai dengan
akhir masa pemeliharaan, yaitu:
a. Semua barang dan peralatan-peralatan yang mempunyai resiko tinggi terjadi
kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta personil untuk pelaksanaan pekerjaan
atas segala resiko yaitu kecelakaan, kerusakan-kerusakan, kehilangan, serta
resiko lain yang tidak dapat diduga;
b. Pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerja;
c. Perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
11. Keselamatan Kerja
KONTRAKTOR bertanggung jawab atas keselamatan kerja di lapangan sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
12. Pembayaran
a. Cara pembayaran prestasi pekerjaan
1) Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh AP II,
apabila KONTRAKTOR telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan
hasil pekerjaan.
2) Pembayaran prestasi hasil pekerjaan hanya dapat dilakukan senilai
pekerjaan yang telah terpasang, tidak termasuk bahan-bahan, alat-alat yang
ada di lapangan;
3) AP II dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari sudah mengajukan surat permintaan
pembayaran;

43
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

4) Sistem pembayaran prestasi pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam


SSKP;
5) Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan pembayaran, tidak akan
menjadi alasan untuk menunda pembayaran. AP II dapat meminta
KONTRAKTOR untuk menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan
mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan dan besarnya
tagihan yang dapat disetujui untuk dibayar setinggi-tingginya sebesar sesuai
ketentuan dalam SSKP;
6) Setiap pembayaran harus memperhitungkan denda (bila ada), dan pajak.
b. Pembayaran dilaksanakan oleh AP II kepada KONTRAKTOR selambat-lambatnya
dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari sejak KONTRAKTOR telah mengajukan
tagihan yang telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan dan AP II dengan
melampiri dan melengkapi dokumen-dokumen sebagai berikut:
1) Kwitansi bermeterai cukup;
2) Perjanjian ini (Asli);
3) Berita Acara berikut dokumen pendukung lainnya yang terkait;
4) Perhitungan jumlah denda meliputi denda kelalaian dan/atau keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh KONTRAKTOR, apabila
pelaksanaan pekerjaan mengalami keterlambatan.
13. Penyerahan Lokasi/Lahan
a. AP II wajib menyerahkan seluruh/sebagian lokasi pekerjaan kepada
KONTRAKTOR.
b. Sebelum penyerahan lokasi, AP II bersama-sama KONTRAKTOR melakukan
pemeriksaan lapangan berikut bangunan, bangunan pelengkap dan seluruh aset
milik AP II yang akan menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR, untuk
dimanfaatkan, dijaga dan dipelihara.
c. Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan dalam berita acara serah terima
lokasi/lahan yang ditandatangani kedua pihak.
14. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
a. SPMK diterbitkan oleh AP II setelah dilakukan penyerahan lokasi/lahan oleh AP
II kepada KONTRAKTOR.
b. Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaan pekerjaan
yang akan dinyatakan KONTRAKTOR dalam pernyataan dimulainya pekerjaan.
15. Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, AP II bersama-sama dengan KONTRAKTOR,
unsur perencanaan, dan unsur pengawasan, menyusun rencana pelaksanaan
pekerjaan.
b. AP II harus menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal diterbitkannya SPMK.
c. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat adalah:

44
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

1) Organisasi kerja;
2) Tata cara pengaturan pekerjaan;
3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) Jadwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil;
5) Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan;
6) Penyusunan program mutu.
16. Program Mutu
a. Untuk pengadaan Barang yang memerlukan instalasi, testing dan kalibrasi
KONTRAKTOR berkewajiban untuk menyerahkan program mutu pada rapat
persiapan pelaksanaan Perjanjian untuk disetujui oleh Pejabat Yang Berwenang.
b. Program mutu disusun oleh KONTRAKTOR paling sedikit berisi:
1) informasi lengkap tentang Barang;
2) organisasi kerja KONTRAKTOR;
3) jadwal pelaksanaan pekerjaan; dan
4) prosedur pelaksanaan pekerjaan.
c. Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi lapangan.
d. KONTRAKTOR berkewajiban untuk memutakhirkan program mutu jika terjadi
adendum kontrak.
e. Pemutakhiran program mutu harus menunjukan perkembangan kemajuan setiap
pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan sisa pekerjaan. Pemutakhiran
program mutu harus mendapat persetujuan dari Pejabat Yang Berwenang.
f. Persetujuan Pejabat Yang Berwenang terhadap program mutu tidak mengubah
kewajiban kontraktual KONTRAKTOR.
17. Perkiraan Arus Uang
a. KONTRAKTOR jasa wajib menyerahkan perkiraan arus uang (cash flow forecast)
sesuai dengan program kerja kepada AP II.
b. Apabila suatu program kerja telah dimutakhirkan, maka KONTRAKTOR wajib
memperbaiki perkiraan arus uang dan diserahkan kepada AP II.
18. Instruksi
a. KONTRAKTOR wajib melaksanakan semua instruksi AP II yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan.
b. Semua instruksi harus dilakukan secara tertulis.
19. Penundaan Atas Perintah AP II
AP II dapat memerintahkan KONTRAKTOR untuk menunda dimulainya pelaksanaan
pekerjaan atau memperlambat kemajuan suatu kegiatan pekerjaan.

45
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

20. Penyedia Jasa Lainnya


Dalam hal pelaksanaan pekerjaan terkait dengan penyedia jasa lainnya atau instansi
pemerintah lainnya maka KONTRAKTOR wajib bekerja sama dan berkoordinasi serta
menggunakan lapangan secara bersama-sama dengan penyedia jasa lainnya,
petugas-petugas pemerintah, petugas-petugas utilitas, dan AP II.
21. Pengawasan
Untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan
di lapangan yang sedang atau telah dilaksanakan oleh KONTRAKTOR, dilakukan oleh
Pengawas Pekerjaan.
22. Kepala Proyek
a. Untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik, KONTRAKTOR wajib menunjuk dan
menempatkan Kepala Proyek yang mempunyai wewenang/diberi kekuasaan
penuh untuk bertindak mewakili KONTRAKTOR dalam pelaksanaan pekerjaan dan
wajib menerima dan/atau menyelesaikan perintah atau petunjuk dari AP II.
b. Penunjukan Kepala Proyek harus mendapatkan persetujuan tertulis dari AP II.
c. Kepala Proyek harus menguasai bidangnya dan telah berpengalaman
sebagaimana telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.
d. Apabila AP II menilai bahwa Kepala Proyek yang ditunjuk tidak memadai atau
tidak sesuai dengan Dokumen Penawaran, maka AP II secara tertulis dapat
meminta KONTRAKTOR untuk mengganti dengan personil lain yang kualifikasi,
kemampuan dan pengalamannya melebihi wakil KONTRAKTOR yang diganti
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari dan wakil KONTRAKTOR yang akan
diganti harus meninggalkan lapangan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari.
23. Personil
a. Dalam pelaksanaan pekerjaan, KONTRAKTOR harus mengikuti struktur organisasi
dan menggunakan tenaga kerja/personil dengan kualifikasi yang telah disetujui
oleh AP II sebagaimana tersebut pada dokumen penawaran yang diajukan oleh
KONTRAKTOR.
b. Apabila Personil Inti/Ahli dinilai oleh Pengawas Pekerjaan telah melakukan
kesalahan serius dan/atau mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya atau
terlibat dalam tindak pidana/kejahatan maka KONTRAKTOR wajib menyediakan
pengganti dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak diterimanya permintaan
dari Kepala Pelaksana.
c. Apabila terdapat lowongan atau kekosongan tenaga kerja karena meninggal
dunia, sakit, cacat, diberhentikan atau mengundurkan diri, maka KONTRAKTOR
wajib segera mengusahakan penggantinya yang apabila hal tersebut berkenaan
dengan tenaga kerja inti disyaratkan kualifikasinya minimal setara dengan
tenaga personil yang diganti.
d. Apabila karena sesuatu hal diperlukan penggantian terhadap personil pada
struktur organisasi, maka dalam penggantian personil tersebut, KONTRAKTOR
wajib mendapatkan persetujuan secara tertulis dari AP II.

46
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

e. KONTRAKTOR tidak berhak atas klaim apapun untuk biaya tambahan yang
timbul, terkait dengan perubahan dan/atau penggantian personil Inti/Ahli.
Perubahan personil Inti/Ahli atau peralatan yang dilakukan harus dituangkan
dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh AP II dan KONTRAKTOR.
24. Tata - Tertib
a. Selama melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan ini, KONTRAKTOR wajib
mentaati setiap ketentuan yang berlaku di Bandar Udara atau di lingkungan kerja
AP II.
b. KONTRAKTOR dalam melaksanakan pekerjaan wajib memelihara keamanan,
ketertiban dan ketenangan di wilayah pekerjaan.
c. KONTRAKTOR bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengamanan para
pegawainya dalam melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan ini dari
kemungkinan kejahatan, tindakan kriminal yang akan merugikan AP II dan atau
pihak lain.
d. KONTRAKTOR bertanggung jawab sepenuhnya dan wajib memperbaiki dan atau
mengganti setiap kerusakan/kerugian yang diderita AP II yang ditimbulkan oleh
KONTRAKTOR dan/atau pegawainya, baik karena kesengajaan ataupun karena
kelalaian.
25. Keselamatan, Keamanan Dan Perlindungan Lingkungan
a. Selama pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan kerusakan dalam Pekerjaan,
KONTRAKTOR harus:
1) Memperhatikan keselamatan dan menjaga semua personil, tenaga kerja,
Lingkungan di Lokasi (sejauh yang ada dalam pengendaliannya) dan
Pekerjaan (sejauh yang belum selesai atau belum dipakai oleh AP II) dalam
keadaan teratur demi menghindari bahaya terhadap personil, tenaga kerja,
Lingkungan dan Pekerjaan tersebut di atas;
2) menyediakan dan memelihara atas biayanya sendiri semua fasilitas
penerangan, penjaga, pagar, rambu dan sebagainya, bila diminta oleh AP II
atau instansi yang berwenang, untuk perlindungan Pekerjaan dan untuk
keselamatan dan kemudahan masyarakat dan untuk menjamin keamanan
sepenuhnya di Lokasi dan Lingkungan sekitarnya;
3) mengambil tindakan yang perlu untuk melindungi lingkungan di Lokasi dan
sekitarnya, mencegah kerusakan dan gangguan terhadap orang atau milik
masyarakat, yang disebabkan oleh polusi, kebisingan dan lain-lain yang
muncul akibat pelaksanaan pekerjaan yang digunakan. Segala akibat dari
pelaksanaan pekerjaan sebagaimana Perjanjian ini, tanggung jawab
lingkungan yang timbul menjadi tanggungan KONTRAKTOR sepenuhnya;
4) menyediakan, memelihara, dan memindahkan (bila perlu) lampu-lampu
sementara dan rambu-rambu untuk pengaturan pergerakan orang dan
kendaraan seperti yang diminta oleh AP II atau instansi yang berwenang di
bandar udara;
5) penyelenggaraan pekerja sistem identifikasi dan keamanan sesuai dengan
persyaratan-persyaratan dari AP II dan Instansi yang berwenang di Bandar
Udara.

47
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

b. Pelaksanaan Keselamatan, Keamanan dan Perlindungan Lingkungan (K3L)


dilaksanakan sebagaimana diatur pedoman K3L yang diajukan oleh
KONTRAKTOR dan disetujui oleh AP II sebelum pelaksanaan Pekerjaan.
26. Gangguan Terhadap Lalu Lintas Dan Lingkungan
a. Semua kegiatan yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
kerusakan Pekerjaan, sejauh yang sesuai dengan persyaratan Perjanjian, wajib
dilaksanakan dengan tidak mengganggu dan/atau merusak:
1) Kenyamanan masyarakat;
2) Jalan masuk, penggunaan dan pemanfaatan jalan umum atau pribadi atau
hak milik AP II dan orang lain; atau
3) Kegiatan operasi Bandar Udara termasuk landasan pacu, taxiway dan apron
selama Perjanjian dalam hal kegiatan Pekerjaan di Bandar Udara.
b. KONTRAKTOR bertanggung jawab dan memberi ganti rugi kepada AP II terhadap
semua tuntutan, pengaduan, biaya, denda dan pengeluaran apapun yang timbul
akibat dari, atau sehubungan dengan gangguan yang diakibatkan Pekerjaan.
27. Menghindari Kerusakan Jalan
KONTRAKTOR bertanggung jawab menjaga keutuhan jalan dan jembatan menuju ke
Lokasi dan memperbaiki kerusakan karena kendaraan KONTRAKTOR atau Sub-
Perjanjiantor, serta memilih dan membatasi lalu lintas dan rute jalan masuk ke
Lokasi yang dipakai oleh angkutan Barang, material, peralatan KONTRAKTOR, dan
sebagainya sehingga kerusakan jalan dan jembatan atau Pekerjaan Sementara dari
dan ke Lokasi dapat dicegah semaksimal mungkin, sehingga tidak terjadi kecelakaan
atau cacat yang tidak perlu yang dapat terjadi di jalan dan jembatan tersebut.
28. Pengangkutan Alat Berat KONTRAKTOR Atau Pekerjaan Sementara
Kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian, KONTRAKTOR bertanggung jawab untuk
membayar biaya-biaya perkuatan jembatan atau pengalihan dan perbaikan
perkerasan jalan ke Lokasi, untuk memperlancar angkutan angkutan Barang,
material, peralatan KONTRAKTOR dan Pekerjaan Sementara, dan KONTRAKTOR wajib
memberi ganti rugi kepada AP II terhadap semua tuntutan ganti rugi bagi kerusakan
jalan dan jembatan tersebut, yang disebabkan oleh kegiatan di atas termasuk
tuntutan langsung kepada AP II, dan merundingkan dan membayar semua tuntutan
tersebut.
29. Pengangkutan Barang Atau Material
a. Meskipun diatur dalam ketentuan pada angka 28 datas, jika terjadi kerusakan
jalan atau jembatan ke Lokasi akibat pengangkutan Barang, material, peralatan
KONTRAKTOR, KONTRAKTOR segera memberi tahu Pengawas Pekerjaan dengan
tembusan kepada AP II, segera setelah kerusakan tersebut diketahui atau segera
setelah pihak yang berwenang mengajukan tuntutan.
b. Bila sesuai Undang-Undang atau peraturan yang ada pengangkutan Barang,
material, peralatan KONTRAKTOR tersebut mengakibatkan ganti rugi jika terjadi
kerusakan jalan/jembatan kepada Dinas Pekerjaan Umum setempat, maka AP II
tidak bertanggung jawab atas semua biaya, denda atau pengeluarannya-
pengeluarannya yang terjadi untuk itu.

48
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

c. Kecuali bila tuntutan tersebut, dalam pendapat Pengawas Pekerjaan, karena


kegagalan KONTRAKTOR untuk melaksanakan kewajibannya sesuai ketentuan
30.1, maka jumlah uang tuntutan tersebut wajib dibayarkan oleh KONTRAKTOR
dengan cara pengurangan dari jumlah pembayaran yang menjadi hak
KONTRAKTOR oleh AP II, dan Pengawas Pekerjaan memberitahukan
KONTRAKTOR dalam hal ini, dengan tembusan kepada AP II.
30. Jaminan Sosial Tenaga Kerja
KONTRAKTOR wajib mengikutsertakan semua tenaga kerja yang dipekerjakan dalam
program jaminan sosial tenaga kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku paling
lambat 2 (dua) bulan sejak ditandatanganinya Perjanjian.
31. Izin Masuk Bandara
Untuk pelaksanaan Pekerjaan pada lokasi Non Public Area dan Restricted Area,
KONTRAKTOR wajib mengajukan permohonan ke otoritas Bandara untuk mendapat
izin masuk bandara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
32. Hak Dan Kewajiban Para Pihak
a. Hak dan kewajiban AP II:
1) Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh KONTRAKTOR.
2) Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang dilakukan oleh KONTRAKTOR.
3) Melakukan perubahan Perjanjian.
4) Menangguhkan pembayaran.
5) Mengenakan denda keterlambatan.
6) Melakukan pembayaran atas pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai
ketentuan.
7) Menyerahkan seluruh atau sebagian lapangan pekerjaan untuk pelaksanaan
pekerjaan.
8) Memberikan instruksi sesuai jadwal.
b. Hak dan kewajiban KONTRAKTOR
1) Menerima pembayaran sesuai ketentuan dalam Perjanjian atas pekerjaan
yang telah dilaksanakan.
2) Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam Perjanjian.
3) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada AP II.
4) Memberikan peringatan dini dan keterangan-keterangan yang dapat
dilakukann oleh AP II.
5) Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam Perjanjian.
6) Mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan
baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi perusakan dan
pengaruh/gangguan kepada masyarakat maupun miliknya, sebagai akibat
polusi, kebisingan dan kerusakan lainn yang disebabkan kegiatan
KONTRAKTOR.
49
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

33. Risiko KONTRAKTOR


KONTRAKTOR bertanggung jawab atas risiko sebagai berikut:
a. Risiko kecelakaan, kematian, kerusakan atau kehilangan harta benda (di luar
pekerjaan, peralatan, instalasi dan bahan untuk pelaksanaan pekerjaan) yang
disebabkan oleh:
1) Penggunaan atau penguasaan lapangan dalam rangka pelaksanaan
pekerjaan yang tidak dapat dihindari sebagai akibat pekerjaan tersebut; atau
2) Keteledoran, pengabaian kewajiban dan tanggungjawab, gangguan terhadap
hak yang legal oleh KONTRAKTOR.
b. Risiko kerusakan terhadap pekerjaan, peralatan, instalasi, dan bahan yang
disebabkan oleh kesalahan KONTRAKTOR, pencemaran/ terkontaminasi limbah
radio aktif/nuklir.
c. Risiko terkait dengan kerugian atau kerusakan dari pekerjaan, peralatan,
instalasi dan bahan sejak saat pekerjaan selesai sampai berakhirnya masa
pemeliharaan, kecuali apabila:
1) Kerusakan yang terjadi pada masa pemeliharaan; atau
2) Kejadian sebelum tanggal penyerahan pertama pekerjaan yang bukan
tanggung jawab AP II.
34. Laporan Hasil Pekerjaan
a. Buku harian diisi oleh KONTRAKTOR dan diketahui oleh AP II, mencatat seluruh
rencana dan realisasi aktivitas pekerjaan sebagai bahan laporan harian.
b. Laporan harian dibuat oleh KONTRAKTOR, diperiksa dan disetujui oleh AP II.
c. Laporan harian berisi:
1) Tugas, penempatan dan jumlah tenaga kerja di lapangan;
2) Jenis dan kuantitas bahan di lapangan;
3) Jenis, jumlah dan kondisi peralatan di lapangan;
4) Jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
5) Cuaca dan peristiwa alam lainnya yang mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan;
6) Cacatan lain yang diangap perlu.
d. Laporan mingguan dibuat oleh KONTRAKTOR, terdiri dari rangkuman laporan
harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan mingguan serta catatan yang
dianggap perlu.
e. Laporan bulanan dibuat oleh KONTRAKTOR, terdiri dari rangkuman laporan
mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan bulanan serta catatan yang
dianggap perlu.
f. Untuk kelengkapan laporan, KONTRAKTOR wajib membuat foto-foto dokumentasi
pelaksanaan pekerjaan.

50
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

35. Cacat Mutu


a. AP II berhak memeriksa pekerjaan KONTRAKTOR dan memberitahu
KONTRAKTOR apabila terdapat cacat mutu dalam pekerjaan. AP II dapat
memerintahkan KONTRAKTOR untuk menguji hasil pekerjaan yang dianggap
terdapat cacat mutu.
b. Apabila AP II memerintahkan KONTRAKTOR untuk melaksanakan pengujian dan
ternyata pengujian memperlihatkan adanya cacat mutu, maka biaya pengujian
dan perbaikan menjadi tanggungjawab KONTRAKTOR. Apabila tidak ditemukan
cacat mutu, maka biaya pengujian dan perbaikan menjadi tanggungjawab AP II.
c. Setiap kali pemberitahuan cacat mutu, KONTRAKTOR harus segera memperbaiki
dalam waktu sesuai yang tercantum dalam surat pemberitahuan AP II.
d. AP II dapat meminta pihak ketiga untuk memperbaiki cacat mutu apabila
KONTRAKTOR tidak melaksanakannya dalam waktu masa perbaikan cacat mutu
sesuai yang tercantum dalam surat pemberitahuan AP II dengan biaya
dibebankan kepada KONTRAKTOR.
e. Cacat mutu harus diperbaiki sebelum penyerahan pertama pekerjaan dan selama
masa pemeliharaan. Penyerahan pertama pekerjaan dan masa pemeliharaan
dapat diperpanjang sampai cacat mutu selesai diperbaiki.
36. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
a. Waktu pelaksanaan Perjanjian adalah jangka waktu yang ditentukan dalam
Syarat-Syarat Khusus Perjanjian dihitung sejak tanggal mulai kerja yang
tercantum dalam SPMK.
b. Mobilisasi harus mulai dilaksanakan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari sejak diterbitkan SPMK, yaitu antara lain mendatangkan peralatan
berat, kendaraan, alat laboratorium, menyiapkan fasilitas kantor, rumah gedung
laboratorium, bengkel, gudang, dan mendatangkan personil. Mobilisasi peralatan
dan personil dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
c. Pekerjaan dinyatakan selesai apabila KONTRAKTOR telah melaksanakan
pekerjaan selesai 100% (seratus persen) sesuai ketentuan Perjanjian dan telah
dinyatakan dalam berita acara serah terima pertama pekerjaan yang
ditandatangani oleh PARA PIHAK.
d. Apabila KONTRAKTOR berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai
jadwal karena keadaan diluar pengendaliannya maka KONTRAKTOR wajib
melaporkan kejadian tersebut kepada AP II.
37. Penemuan-Penemuan
a. Semua benda yang memiliki nilai sejarah atau kekayaan yang secara tidak
sengaja ditemukan di lapangan adalah menjadi hak milik AP II.
b. KONTRAKTOR bertanggung jawab mencegah pekerja-pekerjanya atau orang-
orang lain dari mengambil atau merusak benda-benda tersebut di atas, serta
segera memberitahukan AP II tentang penemuan itu dan mematuhi AP II dalam
hal tersebut. Apabila disebabkan petunjuk dan perintah itu KONTRAKTOR
mengalami keterlambatan, maka KONTRAKTOR dapat mengajukan penambahan
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan.

51
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

38. Kerjasama Antara KONTRAKTOR Dan Sub Kontraktor


a. KONTRAKTOR wajib bekerjasama dengan penyedia jasa golongan usaha kecil
termasuk koperasi kecil, yaitu dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan
yang bukan pekerjaan utama.
b. Bagian pekerjaan yang disubkontrakan harus disetujui oleh AP II dan tetap
menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR.
c. AP II mempunyai hak intervensi atas pelaksanaan sub kontrak meliputi
pelaksanaan pekerjaan dan pembayaran.
39. Penggunaan Penyedia Jasa Usaha Kecil Termasuk Koperasi Kecil
a. Apabila KONTRAKTOR adalah penyedia jasa usaha kecil/koperasi kecil, maka
pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sendiri oleh penyedia jasa yang ditunjuk
dan dilarang diserahkan atau disubkontrakkan kepada pihak lain.
b. Apabila KONTRAKTOR adalah penyedia jasa bukan usaha kecil/koperasi kecil,
maka:
1) KONTRAKTOR wajib bekerjasama dengan penyedia jasa usaha kecil/koperasi
kecil, dengan mensubkontrakan sebagian pekerjaan;
2) Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan, dilarang
mensubkontrakan seluruh pekerjaan;
3) KONTRAKTOR tetap bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan keseluruhan
pekerjaan;
4) Apabila ketentuan tersebut diatas dilanggar, maka Perjanjian akan batal dan
KONTRAKTOR dimasukan dalam daftar hitam selama 2 (dua) tahun.
c. KONTRAKTOR yang terbukti menyalahgunakan fasilitas dan kesempatan yang
diperuntukan bagi usaha kecil termasuk kopersi kecil dikenakan sanksi sesuai
ketentuan dalam SSKP.
40. Pengalihan Perjanjian
Tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari AP II, KONTRAKTOR tidak dibenarkan
mengalihkan Perjanjian ini atau bagian Perjanjian ini, atau keuntungan atau
kepentingan dalam Perjanjian ini.
41. Subkontrak
a. KONTRAKTOR dilarang mengalihkan (mensubkontrakkan) seluruh pekerjaan atau
pekerjaan utamanya kepada PIHAK KETIGA.
b. Kecuali diatur lain dalam Perjanjian ini, KONTRAKTOR tidak boleh
mensubkontrakan sebagian Pekerjaan tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari
AP II. Persetujuan tertulis tersebut tidak membebaskan KONTRAKTOR dari
tanggung jawab atau kewajibannya sesuai Perjanjian.
c. KONTRAKTOR bertanggung jawab atas tindakan, kesalahan dan kelalaian Sub
Kontraktor, agen, personil atau pekerjanya secara penuh seperti halnya jika
tindakan, kesalahan atau kelalaian itu dilakukan oleh agen, personil atau pekerja
KONTRAKTOR.

52
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

d. KONTRAKTOR wajib mengajukan daftar Sub-Penyedia kepada AP II, sepanjang


tidak termasuk daftar hitam (black list) AP II. Khusus untuk Sub-Penyedia
Pekerjaan Tetap dan pekerjaan yang bersifat sistem, termasuk perubahan Sub
Kontraktor (bila ada), KONTRAKTOR wajib mendapatkan persetujuan tertulis dari
AP II.
e. Setiap perubahan daftar Sub-Penyedia, KONTRAKTOR wajib melaporkan secara
tertulis kepada AP II selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak penyerahan daftar
Sub Kontraktor, dan AP II wajib memberikan persetujuan atau penolakan atas
usulan tersebut.
f. Sub Kontraktor harus sanggup melaksanakan jenis pekerjaan yang di Sub
Kontraktor.
g. Dalam hal diminta oleh AP II, KONTRAKTOR berkewajiban untuk memperlihatkan
kepada AP II mengenai rincian semua Sub Kontraktor yang dipakai atau yang
akan dipakai oleh KONTRAKTOR.
42. Pengalihan Kewajiban Sub-Penyedia
Dalam hal Sub-Penyedia telah melaksanakan pekerjaan yang telah diselesaikan
untuk KONTRAKTOR, atau penyerahan barang-barang, material atau pelayanan yang
disediakan Sub-Penyedia, maka kewajiban KONTRAKTOR selanjutnya yang melewati
jangka waktu yang tercantum dalam Masa Pemeliharaan sesuai Perjanjian, akan
diserahkan KONTRAKTOR kepada AP II, setelah berakhirnya Masa Pemeliharaan
tersebut.
43. Tanggung Jawab KONTRAKTOR Kepada Sub-Penyedia
KONTRAKTOR bertanggung jawab penuh atas prestasi Sub-Penyedia dan wajib
menjamin serta membebaskan AP II dari segala gugatan, tuntutan, klaim atau ganti
kerugian dari Sub-Penyedia yang dapat timbul selama atau setelah jangka waktu
Perjanjian terkait dengan pelaksanaan Pekerjaan.
44. Rapat Pelaksanaan
AP II dan KONTRAKTOR dapat meminta dilakukan rapat pelaksanaan yang dihadiri
semua pihak, untuk membahas pelaksanaan pekerjaan dan memecahkan masalah
yang timbul sehubungan dengan peringatan dini.
45. Pemanfaatan Milik KONTRAKTOR
Semua bahan, peralatan, instalasi, pekerjaan sementara, dan fasilitas milik
KONTRAKTOR, dapat dimanfaatkan oleh AP II apabila terjadi pemutusan Perjanjian
oleh AP II.
46. Pemeriksaan Bersama
a. Pada tahap awal pelaksanaan pekerjaan, setelah penerbitan SPMK, AP II
bersama-sama dengan KONTRAKTOR dan Pengawas Pekerjaan melaksanakan
pemeriksaan lapangan bersama dengan melakukan pengukuran dan pemeriksaan
detail kondisi lapangan untuk setiap rencana mata pembayaran guna
menetapkan kuantitas awal.
b. Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam berita acara.

53
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

c. Selanjutnya pemeriksaan lapangan bersama terhadap setiap mata pembayaran


harus dilajukan oleh AP II dan KONTRAKTOR selama periode pelaksanaan
Perjanjian untuk menetapkan kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan guna
pembayaran hasil pekerjaan.
47. Pemeriksaan Dan Pengujian
a. Pelaksanaan Pemeriksaan dan Pengujian Barang atau material yang ditentukan
dalam Perjanjian, dilakukan oleh pihak yang diusulkan KONTRAKTOR dan
disetujui AP II melalui Pengawas Pekerjaan atau pihak yang ditunjuk langsung
oleh AP II.
b. Pengawas Pekerjaan berhak untuk melakukan Pemeriksaan dan/atau
menyaksikan Pengujian oleh pihak yang diusulkan KONTRAKTOR dan disetujui
AP II melalui Pengawas Pekerjaan di tempat Pemeriksaan dan Pengujian
tersebut.
c. Pemeriksaan dan pengujian tidak membebaskan KONTRAKTOR dari kewajiban-
kewajibannya dalam Perjanjian.
d. Dalam hal Pengawas Pekerjaan dengan persetujuan AP II memerintahkan
KONTRAKTOR untuk melaksanakan pengujian yang tidak dipersyaratkan dalam
spesifikasi untuk menguji apakah suatu pekerjaan merupakan Pekerjaan Cacat
atau tidak, dan ternyata pengujian membuktikan adanya Pekerjaan Cacat, maka
KONTRAKTOR harus menanggung seluruh biaya yang berkaitan dengan
pengujian tersebut. Jika hasil pengujian membuktikan sebaliknya, maka biaya
pengujian tersebut menjadi tanggung jawab AP II.
e. Dalam hal KONTRAKTOR melakukan pengujian sebagaimana dimaksud pada
huruf d diatas atas permintaan Pengawas Pekerjaan tanpa persetujuan AP II
maka biaya pengujian menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR sepenuhnya.
48. Waktu Untuk Pemeriksaan Dan Pengujian
a. KONTRAKTOR harus berkoordinasi dengan Pengawas Pekerjaan tentang waktu
dan tempat untuk pemeriksaan dan pengujian Barang atau material yang diatur
dalam Perjanjian. KONTRAKTOR harus memberitahukan rencana pemeriksaan
dan pengujian itu kepada Pengawas Pekerjaan paling lambat 2 (dua) hari
sebelumnya.
b. Jika Pengawas Pekerjaan atau wakilnya tidak hadir pada waktu yang disepakati,
KONTRAKTOR dapat melaksanakan pengujian yang dianggap dihadiri Pengawas
Pekerjaan dan Pengawas Pekerjaan harus mengakui keabsahan hasil pengujian
itu.
c. KONTRAKTOR harus menyerahkan tembusan hasil pengujian yang dikeluarkan
oleh Penguji kepada Pengawas Pekerjaan.
49. Pengujian Kembali Dan Penolakan
a. Terhadap hasil pengujian yang tidak sesuai dengan spesifikasi dalam Perjanjian,
Pengawas Pekerjaan segera memberitahukan KONTRAKTOR untuk diadakan
pengujian kembali atau menolak Barang atau material tersebut.
b. Pemberitahuan Pengawas Pekerjaan sebagaimana dimaksud Ketentuan 49.a.
tersebut harus menunjukkan alasan-alasan dan tindak lanjut atas hasil

54
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

pengujian. KONTRAKTOR harus segera menindaklanjuti pemberitahuan Pengawas


Pekerjaan.
c. Biaya pengulangan pemeriksaan dan pengujian, dibebankan kepada
KONTRAKTOR.
50. Pekerjaan Perbaikan
a. Kerugian atau kerusakan atas Pekerjaan atau Barang/Material yang akan
digunakan dalam Pekerjaan, yang terjadi sejak ditandatanganinya Surat Perintah
Mulai Kerja hingga akhir Masa Pemeliharaan, harus diperbaiki oleh KONTRAKTOR
atas biayanya sendiri apabila kerugian atau kerusakan tersebut timbul akibat
tindakan atau kelalaian KONTRAKTOR.
b. Jika KONTRAKTOR menolak untuk melaksanakan pekerjaan perbaikan maka AP
II dapat menunjuk Pihak Ketiga untuk melakukan pekerjaan perbaikan. Biaya
perbaikan yang dikeluarkan oleh AP II akan ditagihkan kepada KONTRAKTOR
atau diperhitungkan dari uang retensi KONTRAKTOR.
51. Penilaian Pekerjaan
a. Pengawas Pekerjaan yang ditunjuk oleh AP II harus melakukan penilaian atas
hasil pekerjaan dalam masa pelaksanaan pekerjaan.
b. Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan kemajuan fisik
pekerjaan.
52. Percepatan
a. Apabila AP II menginginkan agar KONTRAKTOR menyelesaikan pekerjaan
sebelum rencana tanggal penyelesaian pekerjaan, maka AP II akan meminta
usulan biaya yang diperlukan oleh KONTRAKTOR untuk mempercepat
penyelesaian pekerjaan. Dalam hal AP II dapat menerima usulan biaya tersebut,
maka rencana tanggal penyelesaian pekerjaan dipercepat dan disahkan bersama
oleh AP II dan KONTRAKTOR.
b. Apabila AP II menerima usulan biaya untuk percepatan pelaksanaan pekerjaan,
maka usulan biaya tersebut ditambahkan dalam Biaya Pelaksanaan dan
diperlakukan sebagai perintah perubahan untuk diproses menjadi Addendum
Perjanjian.
53. Serah Terima Pekerjaan
a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), KONTRAKTOR mengajukan
permintaan secara tertulis kepada AP II untuk penyerahan pertama pekerjaan.
b. Dalam hal terdapat kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, KONTRAKTOR
wajib menyelesaikan/memperbaiki, kemudian AP II akan melakukan
pemeriksaan kembali dan apabila sudah sesuai dengan ketentuan dalam
Perjanjian dan lampiran-lampirannya, maka dibuat berita acara serah terima
pertama pekerjaan.

55
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

54. Gambar Pelaksanaan


a. KONTRAKTOR harus menyerahkan kepada AP II, gambar pelaksanaan (as built
drawing) paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum penyerahan akhir
pekerjaan.
b. Apabila KONTRAKTOR terlambat menyerahkan gambar pelaksanaan, maka AP II
dapat menahan sejumlah uang sesuai ketentuan dalam SSKP.
c. Apabila KONTRAKTOR tidak dapat menyerahkan gambar pelaksanaan, maka AP
II dapat memperhitungkan pembayaran kepada KONTRAKTOR sesuai dengan
ketentuan dalam SSKP.
55. Perhitungan Akhir
KONTRAKTOR wajib mengajukan kepada AP II mengenai perhitungan terinci
mengenai jumlah yang harus dibayarkan kepadanya sesuai ketentuan Perjanjian dan
lampiran-lampirannya sebelum penyerahan pertama pekerjaan.
56. Masa Pemeliharaan
a. Dalam jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus
Perjanjian setelah dilaksanakannya Serah Terima Pertama, pemeliharaan hasil
pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR.
b. Selama masa pemeliharaan, KONTRAKTOR wajib melakukan pemeliharaan dan
memperbaiki barang/peralatan/hasil pekerjaan yang diserahkan agar tetap
berfungsi sebagaimana mestinya, kecuali kerusakan tersebut akibat
kelalaian/kesalahan AP II dan/atau pihak ketiga.
c. Selama masa pemeliharaan, KONTRAKTOR atas perintah AP II wajib melakukan
perbaikan atas segala kerusakan, kekurangan dan/atau cacat, termasuk
perbaikan/penggantian suku cadang tanpa tambahan biaya, sehingga
barang/hasil pekerjaan tersebut memenuhi persyaratan dan ketentuan
sebagaimana tersebut dalam Perjanjian dan lampiran-lampirannya.
d. Apabila KONTRAKTOR tidak melaksanakan perintah sebagaimana dimaksud pada
huruf b, maka AP II berhak memerintahkan PIHAK KETIGA untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut dan biayanya dibebankan kepada KONTRAKTOR sepenuhnya.
e. Apabila setelah masa pemeliharaan terdapat pekerjaan perbaikan yang belum
terselesaikan dimana perbaikan tersebut dimulai sebelum berakhirnya masa
pemeliharaan, pekerjaan tersebut harus tetap dilaksanakan sampai selesai oleh
KONTRAKTOR.
f. Setelah semua perbaikan diselesaikan serta pekerjaan dapat diterima dengan
baik oleh AP II dengan memenuhi persyaratan dan ketentuan sebagaimana
tersebut pada Perjanjian dan lampiran-lampirannya dan masa pemeliharaan
telah berakhir, maka KONTRAKTOR setelah mendapat persetujuan Pengawas
Pekerjaan, dapat menyerahkan hasil pekerjaan kepada AP II yang dilaksanakan
dengan Berita Acara Serah Terima Kedua.
g. Pembayaran ini menjadi milik AP II apabila KONTRAKTOR tidak melaksanakan
tugas-tugasnya dalam masa pemeliharaan.

56
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

57. Pedoman Pengoperasian Dan Pemeliharaan


a. KONTRAKTOR wajib memberikan pedoman kepada AP II tentang pengoperasian
dan pemeliharaan.
b. Apabila KONTRAKTOR tidak menyerahkan pedoman pengoperasian dan
pemeliharaan, maka AP II dapat memperhitungkan pembayaran kepada
KONTRAKTOR.
58. Pengambilalihan
AP II akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka waktu 7 (tujuh)
hari setelah diterbitkan Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan.
59. Hambatan Atau Keadaan Tidak Terduga
a. Dalam hal selama pelaksanaan Pekerjaan oleh KONTRAKTOR dijumpai hambatan
atau keterbatasan, selain dari Keadaan Memaksa di Lokasi, kecuali hambatan
cuaca di Lokasi, yang menurut pendapat KONTRAKTOR yang berpengalaman
ternyata hambatan atau keterbatasan itu bersifat tidak terduga, maka
KONTRAKTOR wajib segera memberitahukan AP II.
b. KONTRAKTOR wajib menyampaikan peringatan dini kepada AP II selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari sejak terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu
atau keadaan-keadaan yang dapat berakibat buruk terhadap pekerjaan atau
keterlambatan tanggal penyelesaian pekerjaan. AP II dapat meminta
KONTRAKTOR untuk membuat perkiraan akibat yang akan timbul terhadap
pekerjaan terhadap penyelesaian pekerjaan. Perkiraan tersebut wajib diserahkan
KONTRAKTOR sesegera mungkin.
c. KONTRAKTOR wajib bekerja sama dengan AP II dalam menyusun dan membahas
upaya-upaya untuk menghindari atau mengurangi akibat dari kejadian atau
keadaan tersebut.
d. KONTRAKTOR tidak berhak menerima pembayaran tambahan untuk biaya-biaya
yang sesungguhnya dapat dihindari melalui peringatan dini.
60. Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
a. Apabila KONTRAKTOR terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal maka AP
II dapat membuat peringatan secara tertulis atau dikenakan klausul Perjanjian
kritis.
b. Apabila keterlambatan pelaksanaan pekerjaan disebabkan oleh AP II, maka
KONTRAKTOR berhak atas perpanjangan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan.
c. Apabila keterlambatan pelaksanaan pekerjaan terjadi karena keadaan kahar,
maka KONTRAKTOR tidak dikenakan peringatan.
61. Perjanjian Kritis
a. Perjanjian dinyatakan kritis apabila:
1) Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari Perjanjian),
realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 10% dari rencana.
2) Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Perjanjian),
realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 5% dari rencana.

57
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

3) Rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Perjanjian, realisasi fisik


pelaksanaan terlambat lebih besar 5% dari rencana.
b. Penanganan Perjanjian kritis dilaksanakan sebagai berikut:
Dalam hal terjadi keterlambatan sebagaimana tersebut pada ketentuan 62.a.1)
dan 62.a.2), penanganan Perjanjian kritis dilaksanakan dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) Rapat pembuktian (Show Cause Meeting/SCM)
a) Pada saat Perjanjian dinyatakan kritis, AP II menerbitkan surat
peringatan kepada KONTRAKTOR dan selanjutnya menyelenggarakan
SCM.
b) Dalam SCM, AP II dan KONTRAKTOR membahas dan menyepakati
besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh KONTRAKTOR dalam
periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan dalam berita
acara SCM tahap I.
c) Apabila KONTRAKTOR gagal pada uji coba pertama, maka harus
diselenggarakan SCM Tahap II yang membahas dan menyepakati
besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh KONTRAKTOR dalam
periode waktu tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan dalam berita
acara SCM Tahap II.
d) Apabila KONTRAKTOR gagal pada uji coba kedua, maka harus
diselenggarakan SCM Tahap III yang membahas dan menyepakati
besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh KONTRAKTOR dalam
periode waktu tertentu (uji coba ketiga) yang dituangkan dalam berita
acara SCM Tahap III.
e) Pada setiap uji coba yang gagal, AP II harus menerbitkan surat
peringatan kepada KONTRAKTOR atas keterlambatan realisasi fisik
pelaksanaan pekerjaan.
f) Apabila pada uji coba ketiga masih gagal, maka AP II dapat
menyelesaikan pekerjaan melalui kesepakatan tiga pihak atau
memutuskan Perjanjian secara sepihak dengan mengesampingkan Pasal
1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
2) Kesepakatan tiga pihak
a) KONTRAKTOR masih bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan sesuai
ketentuan kontrak.
b) AP II menetapkan pihak ketiga sebagai penyedia jasa yang akan
menyelesaikan sisa pekerjaan atau atas usulan KONTRAKTOR.
c) Pihak ketiga melaksanakan pekerjaan dengan menggunakan harga
satuan sebagaimana tersebut dalam lampiran Perjanjian. Dalam hal
pihak ketiga mengusulkan harga satuan yang lebih tinggi dari harga
satuan yang tersebut dalam lampiran Perjanjian, maka selisih harga
menjadi tanggungjawab KONTRAKTOR.
d) Pembayaran kepada pihak ketiga dapat dilakukan secara langsung.

58
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

e) Kesepakatan tiga pihak dituangkan dalam berita acara dan menjadi


dasar pembuatan Addendum Perjanjian.
62. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan
a. Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh AP II atas pertimbangan
yang layak dan wajar, yaitu:
1) Pekerjaan tambahan;
2) Keterlambatan yang disebabkan bukan kesalahan KONTRAKTOR;
3) Keadaan kahar.
b. KONTRAKTOR mengusulkan secara tertulis perpanjangan waktu pelaksanaan
dilengkapi alasan dan data kepada AP II. AP II menugaskan Pengawas Pekerjaan
untuk meneliti dan mengevaluasi usulan tersebut. Hasil penelitian dan evaluasi
dituangkan dalam berita acara dilengkapi dengan rekomendasi dapat atau
tidaknya diberi perpanjangan waktu.
c. Berdasarkan berita acara hasil penelitian dan evaluasi perpanjangan waktu
pelaksanaan dan rekomendasi, maka AP II dapat menyetujui/tidak menyetujui
perpanjangan waktu pelaksanaan.
d. Apabila perpanjangan waktu pelaksanaan disetujui, maka harus di tuangkan
dalam Addendum Perjanjian.
63. Perubahan Kegiatan Pekerjaan
a. Dalam hal kondisi lapangan pada saat pelaksanaan pekerjaan tidak dapat
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar yang ditentukan dalam
dokumen Perjanjian maka AP II bersama KONTRAKTOR dapat melakukan
perubahan Perjanjian yang meliputi antara lain:
1) Menambah atau mengurangi kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam
Perjanjian dan lampiran-lampirannya;
2) Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan/mata pembayaran;
3) Mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan kebutuhan
lapangan.
b. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh AP II secara tertulis kepada
KONTRAKTOR, ditindaklanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap
mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian dan lampiran-
lampirannya.
c. Hasil negosiasi dituangkan dalam berita acara sebagai dasar penyusunan
Addendum Perjanjian.
64. Perubahan Daftar Kuantitas Dan Harga
a. Harga Satuan dalam Daftar Kuantitas Dan Harga digunakan untuk membayar
prestasi pekerjaan.
b. Apabila diperlukan mata pembayaran baru, maka KONTRAKTOR harus
menyerahkan analisa harga satuannya kepada AP II. Penentuan harga satuan
mata pembayaran baru dilakukan dengan negosiasi.

59
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

65. Addendum Perjanjian


a. Setiap perubahan hanya dapat dilaksanakan atas dasar kesepakatan PARA PIHAK
yang dituangkan secara tertulis. Perubahan Perjanjian dapat terjadi apabila:
1) Perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh PARA
PIHAK dalam Perjanjian sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam
Perjanjian;
2) Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan
pekerjaan;
3) Perubahan Biaya Pelaksanaan akibat adanya perubahan pekerjaan dan
perubahan pelaksanaan pekerjaan.
b. Dalam hal terjadi pekerjaan tambah dan/atau pekerjaan kurang, maka yang
dijadikan dasar perhitungan biaya pekerjaan tambah dan/atau pekerjaan kurang
adalah harga satuan yang tercantum dalam lampiran-lampiran Perjanjian ini,
atau dasar kesepakatan PARA PIHAK apabila tidak tercantum dalam harga satuan
pekerjaan dalam lampiran Perjanjian ini.
c. Prosedur Addendum Perjanjian dilakukan sebagai berikut:
1) AP II memberikan perintah tertulis kepada KONTRAKTOR untuk
melaksanakan perubahan Perjanjian atau KONTRAKTOR mengusulkan
perubahan Perjanjian;
2) PENYEDIA harus memberikan tanggapan atas perintah perubahan dari AP II
dan mengusulkan perubahan harga dan/atau waktu pelaksanaan (bila ada)
selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari;
3) Apabila terdapat item pekerjaan baru dan harga satuan pekerjaan tidak
tercantum dalam lampiran Perjanjian, maka dilakukan negosiasi dan dibuat
Berita Acara Addendum;
4) Berdasarkan Berita Acara Addendum dibuat Addendum Perjanjian.
66. Keadaan Kahar
a. Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Perjanjian ini adalah suatu keadaan yang
terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya,
tetapi hanya dalam batas dimana keadaan tersebut secara langsung dan
substansial mempengaruhi kemampuan pihak yang terkena untuk melaksanakan
kewajibannya sesuai dengan Perjanjian ini, sehingga kewajiban yang ditentukan
dalam Perjanjian menjadi tidak dapat dipenuhi oleh salah satu pihak.
b. Yang digolongkan keadaan kahar termasuk namun tidak terbatas pada:
1) Peperangan;
2) Kerusuhan;
3) Revolusi;
4) Bencana alam: banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor,
wabah penyakit, dan angin topan;
5) Pemogokan;

60
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

6) Kebakaran;
c. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan oleh
perbuatan atau kelalaian PARA PIHAK.
d. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya
keadaan kahar tidak dapat dikenai sanksi.
e. Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya keadaan kahar dan yang
menanggung kerugian akibat terjadinya keadaan kahar, ditentukan berdasarkan
kesepakatan dari PARA PIHAK.
f. Bila terjadi keadaan kahar, maka KONTRAKTOR memberitahukan kepada AP II
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah terjadinya keadaan kahar.
g. Bila keadaan sudah pulih normal, maka secepat mungkin KONTRAKTOR
memberitahukan kepada AP II bahwa keadaan telah kembali normal dan
kegiatan dapat dilanjutkan.
67. Kegagalan Bangunan
a. KONTRAKTOR bertanggung jawab atas kegagalan bangunan jika kegagalan
bangunan tersebut secara nyata dan terbukti secara hukum disebabkan karena
kesalahan pelaksanaan konstruksi dari KONTRAKTOR sesuai dengan penilaian
dari pihak ketiga sebagai penilai ahli sebagaimana diatur dalam perundang-
undangan yang berlaku.
b. Kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR jasa
ditentukan terhitung sejak penyerahan akhir pekerjaan sesuai dengan umur
konstruksi yang direncakan dan secara tegas dinyatakan dalam dokumen
perencanaan paling lama 10 (sepuluh) tahun.
c. Hal-hal yang menjadi tanggung jawab para Pihak dalam Kegagalan Bangunan
antara lain:
1) KONTRAKTOR harus bertanggung jawab untuk Kegagalan Bangunan selama
jangka waktu 10 tahun dari tanggal penyerahan akhir Pekerjaan, apabila
terjadi kegagalan dan penyebab kegagalan adalah akibat kelalaian
KONTRAKTOR yang dinilai oleh Penilai Ahli.
2) Untuk pengajuan ini, KONTRAKTOR menjaga dan memelihara dokumen-
dokumen pelaksanaan konstruksi yang akan dipergunakan sebagai bukti
dalam peristiwa Kegagalan Bangunan untuk 10 tahun dari tanggal
penyerahan akhir Pekerjaan.
3) KONTRAKTOR wajib mengganti kerugian kepada AP II terhadap kehilangan
dan kerusakan pekerjaan, kematian atau luka-luka pada seseorang, dan
kehilangan atau kerusakan harta milik akibat Kegagalan Bangunan melalui
perusahaan asuransi. Premi asuransi menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR,
dan bagian dari biaya Pekerjaan.
4) Kegagalan bangunan akan dipakai untuk struktur bangunan termasuk
dinding dan atap bagian luar, tetapi tidak dapat dipakai untuk pekerjaan
non-struktur dan perlengkapannya.

61
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

68. Penangguhan Pembayaran


a. Apabila KONTRAKTOR tidak melakukan kewajiban sesuai ketentuan dalam
Perjanjian dan lampiran-lampirannya, maka dikenakan sanksi penangguhan
pembayaran setelah AP II memberitahukan penangguhan pembayaran terebut
secara tertulis.
b. Pemberitahuan penangguhan pembayaran memuat rincian keterlambatan
disertai alasan-alasan yang jelas dan keharusan KONTRAKTOR untuk
memperbaiki dan menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sesuai yang
tercantum dalam surat pemberitahuan penangguhan pembayaran.
69. Sanksi Dan Denda
a. Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada KONTRAKTOR, karena
terjadinya cidera janji terhadap ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian dan
lampiran-lampirannya.
b. Dalam hal KONTRAKTOR melakukan kelalaian terhadap ketentuan atau
persyaratan dalam Perjanjian ini dan lampiran-lampirannya, atau kelalaian
terhadap perintah/petunjuk tertulis dari Pengawas Pekerjaan, maka
KONTRAKTOR diberikan surat teguran dan dikenakan denda sebesar
Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau besaran nilai yang ditetapkan dalam
Syarat-Syarat Khusus Perjanjian, dan KONTRAKTOR tetap berkewajiban untuk
melaksanakan atau memperbaiki pekerjaan tersebut.
c. Dalam hal KONTRAKTOR tidak dapat menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai
dengan jangka waktu yang telah ditetapkan, maka untuk setiap hari
keterlambatannya KONTRAKTOR dikenakan denda sebesar 1‰ (satu perseribu)
dari total Biaya Pelaksanaan dengan ketentuan denda maksimum sebesar 5%
(lima perseratus) dari total Biaya Pelaksanaan yang akan diperhitungkan
langsung pada waktu pembayaran.
d. Untuk setiap kelalaian terhadap ketentuan atau persyaratan dalam Perjanjian ini
dan lampiran-lampirannya, atau kelalaian terhadap perintah/petunjuk tertulis
dan Pengawas Pekerjaan, yang dinyatakan dengan surat teguran, maka
KONTRAKTOR dikenakan denda sebagaimana tersebut dalam SSKP, dan dengan
ketentuan bahwa KONTRAKTOR tetap harus melaksanakan pekerjaan tersebut.
e. Dalam hal terjadi peristiwa sebagaimana tersebut pada Ketentuan 69.b. dan
69.c., dan denda maksimum sudah tercapai maka AP II dapat
membatalkan/memutuskan secara sepihak Perjanjian ini, atau mengalihkan
penyelesaian pekerjaan kepada PIHAK KETIGA.
70. Penundaan/Pengakhiran/Pembatalan/Pemutusan Perjanjian
a. AP II berhak menunda dan/atau membatalkan proses dan/atau pelaksanaan
Perjanjian ini secara sepihak, baik sebagian maupun seluruhnya, apabila terdapat
indikasi adanya penyimpangan dan/atau kecurangan dalam proses dan/atau
pelaksanaan Perjanjian ini yang menyebabkan kerugian bagi AP II.
b. Penyimpangan dan/atau kecurangan sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas
adalah sebagai berikut:
1) adanya indikasi manipulasi harga baik penggelembungan (mark up) maupun
mengurangi (mark down); atau

62
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

2) adanya indikasi proyek fiktif; atau


3) adanya indikasi pemalsuan identitas KONTRAKTOR; atau
4) adanya indikasi barang dan/atau jasa di bawah spesifikasi dan/atau kualitas
yang disepakati.
c. AP II dapat meminta auditor eksternal untuk melakukan pemeriksaan atau audit
untuk menemukan adanya indikasi penyimpangan dan/atau kecurangan
sebagaimana dimaksud Ketentuan 70.b. Dalam hal ditemukan indikasi
penyimpangan dan/atau kecurangan maka biaya pemeriksaan/audit adalah
tanggung jawab KONTRAKTOR.
d. Tindakan penundaan dan/atau pembatalan proses dan/atau pelaksanaan
Perjanjian ini karena adanya penyimpangan dan/atau kecurangan sebagaimana
dimaksud pada Ketentuan 70.a. ini tidak dapat dilakukan apabila:
1) kerugian AP II yang ditimbulkan akibat indikasi penyimpangan dan/atau
kecurangan dapat diatasi; atau
2) penundaan transaksi bisnis menyebabkan kerugian yang lebih besar bagi
AP II; atau
3) penundaan transaksi bisnis menghambat/mengganggu program pemerintah.
e. Dalam hal KONTRAKTOR terbukti melakukan penyimpangan dan/atau
kecurangan sebagaimana dimaksud Ketentuan 70.b. maka AP II dapat
melakukan penundaan pembayaran, pemutusan Perjanjian atau kebijakan
strategis dari AP II untuk menanggulangi tindakan penyimpangan dan/atau
kecurangan tersebut.
f. KONTRAKTOR sepakat untuk melepaskan tanggung jawab AP II apabila AP II
menunda dan/atau membatalkan proses dan/atau pelaksanaan Perjanjian secara
sepihak baik sebagian maupun seluruhnya apabila terdapat indikasi adanya
penyimpangan dan/atau kecurangan dalam proses dan/atau pelaksanaan
Perjanjian.
g. Pengakhiran Perjanjian dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai.
h. AP II dapat membatalkan atau memutuskan secara sepihak Perjanjian jika
KONTRAKTOR melakukan pelanggaran atas Perjanjian dengan tidak
mengesampingkan ketentuan denda. Pelanggaran atas Perjanjian adalah sebagai
berikut:
1) KONTRAKTOR terbukti melakukan kecurangan dalam proses pelelangan
atau membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain
yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan pengadaan barang dan/atau
jasa yang ditentukan dalam dokumen pengadaan maupun pelaksanaan
Perjanjian; atau
2) KONTRAKTOR terlibat dalam praktek korupsi, penipuan atau penggelapan
dalam persaingan untuk mendapatkan Perjanjian atau dalam pelaksanaan
Perjanjian. Maksud dari ketentuan ini yaitu sebagai berikut:
a) “Praktek Korupsi”, berarti tindakan menawarkan, memberikan,
menerima atau mengupayakan segala sesuatu yang terencana

63
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi tindakan Pejabat AP


II dalam proses pelelangan atau dalam pelaksanaan Perjanjian; atau
b) “Praktek Penipuan”, berarti suatu upaya memalsukan fakta untuk
mempengaruhi suatu proses pengadaan atau proses pelaksanaan
Perjanjian yang dapat merugikan AP II, termasuk pula upaya praktek
kolusi di antara para Peserta (yang dilakukan sebelum atau setelah
pemasukan penawaran) dengan tujuan yang telah direncanakan untuk
menciptakan harga penawaran pelelangan yang tidak lagi
mengandung unsur persaingan murni dan melenyapkan makna dari
suatu pelelangan yang terbuka bebas dan sehat sehingga dapat
merugikan AP II; atau
c) “Praktek Kolusi”, berarti kerja sama di antara dua peserta atau lebih,
dengan atau tanpa sepengetahuan AP II, yang dimaksudkan untuk
suatu pengaturan nilai-nilai penawaran sedemikian rupa sehingga
pelelangan menjadi tidak murni dan tidak mengandung unsur
persaingan atau kompetisi; atau
d) “Praktek Pemaksaan”, berarti upaya untuk mencederai atau
mengancam untuk mencederai, langsung maupun tidak langsung,
orang-orang atau milik-miliknya untuk maksud mempengaruhi
keikutsertaan mereka dalam proses pengadaan atau mempengaruhi
pelaksanaan suatu Perjanjian; atau
3) KONTRAKTOR tidak mulai melaksanakan pekerjaan selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari kalender setelah Surat Perintah Mulai Kerja
ditandatangani oleh PARA PIHAK;
4) KONTRAKTOR menghentikan Pekerjaan lebih dari 28 (dua puluh delapan)
hari kalender, sedangkan penghentian tersebut tidak ditunjukkan dalam
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang telah disepakati PARA PIHAK dan
penghentian sedemikian tidak diperintahkan oleh AP II; atau
5) KONTRAKTOR telah menyerahkan/memborongkan pekerjaan yang
diperjanjikan ini, baik sebagian dan/atau seluruhnya kepada Pihak Ketiga
tanpa persetujuan tertulis dari AP II; atau
6) KONTRAKTOR terbukti secara langsung atau tidak langsung dengan sengaja
memperlambat penyelesaian pekerjaan; atau
7) KONTRAKTOR cidera janji (wanprestasi) atau tidak memenuhi kewajiban
dan tanggung jawabnya baik sebagian maupun seluruhnya sebagaimana
tersebut dalam Perjanjian dan lampiran-lampirannya;
8) KONTRAKTOR terlambat menyelesaikan Pekerjaan dan denda
keterlambatan telah melampaui jumlah maksimum sebesar 5% dari total
Biaya Pelaksanaan; atau
9) KONTRAKTOR gagal pada uji coba dalam melaksanakan SCM;
10) KONTRAKTOR tidak berhasil memperbaiki suatu kegagalan pelaksanaan,
sebagaimana dirinci dalam surat pemberitahuan penangguhan
pembayaran;

64
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

11) KONTRAKTOR dinyatakan pailit atau dilikuidasi yang bukan merupakan


perombakan atau penggabungan perusahaannya; atau
12) KONTRAKTOR gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan;
13) Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan sudah melampaui besarnya
jaminan pelaksanaan;
14) Terjadi keadaan kahar dan KONTRAKTOR tidak dapat melaksanakan
pekerjaan.
Atas pemutusan Perjanjian yang timbul karena salah satu kejadian yang
diuraikan dalam ketentuan 71.h. angka 1 sampai 14. KONTRAKTOR dikenakan
sanksi sebagai berikut:
1) Jaminan pelaksanaan dicairkan oleh AP II dan menjadi milik AP II;
2) Sanksi administratif berupa Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu 2
(dua) tahun.
i. Pemutusan Perjanjian oleh AP II dilakukan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh)
hari setelah AP II menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan Perjanjian
secara tertulis kepada KONTRAKTOR.
Setelah AP II menyampaikan pemberitahuan pemutusan Perjanjian kepada
KONTRAKTOR, sebelum tanggal berlakunya pemutusan tersebut KONTRAKTOR
harus:
1) Mengakhiri pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam
pemberitahuan pemutusan Perjanjian, mengamankan dan menjamin Lokasi
aman serta meninggalkan Lokasi sesegera mungkin;
2) Mengalihkan hak dan menyerahkan semua hasil pelaksanaan pekerjaan.
Pengalihan hak dan penyerahan tersebut harus dilakukan dengan cara dan
pada waktu yang ditentukan oleh AP II;
3) Menyerahkan semua fasilitas yang dibiayai oleh AP II.
j. Dalam hal terjadi pemutusan Perjanjian oleh AP II maka:
1) AP II berhak menunjuk Pihak Ketiga/Pihak Lain untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut, atas biaya KONTRAKTOR dan untuk itu KONTRAKTOR
wajib menyerahkan seluruh Dokumen Perjanjian, perhitungan-perhitungan
dan keterangan-keterangan yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan.
2) PARA PIHAK menunjuk Konsultan Penilai (Appraisal) independen untuk
menilai progress atau kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh
KONTRAKTOR serta sisa pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK
KETIGA, dengan biaya jasa Appraisal menjadi beban KONTRAKTOR
sepenuhnya.
3) AP II akan menunjuk PIHAK KETIGA untuk melaksanakan pekerjaan dengan
menggunakan harga satuan sebagaimana tersebut dalam Perjanjian
dan/atau lampiran Perjanjian. Dalam hal PIHAK KETIGA mengusulkan harga
satuan yang lebih tinggi dari harga satuan yang tersebut dalam lampiran
Perjanjian maka selisih biaya menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR yang

65
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

akan diperhitungkan dalam sisa pembayaran yang belum dibayarkan oleh


AP II kepada KONTRAKTOR. Dalam hal masih terdapat kekurangan biaya
atas harga satuan pekerjaan yang diusulkan oleh PIHAK KETIGA maka
menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR.
4) KONTRAKTOR harus sudah mengeluarkan atau mengangkut seluruh
peralatan kerjanya dari lokasi proyek dengan biaya sendiri selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan setelah tanggal surat pemutusan Perjanjian. Dalam
hal jangka waktu pengeluaran terlampaui dan KONTRAKTOR belum atau
masih ada peralatan yang belum dikeluarkan dari lokasi proyek maka AP II
dapat menunjuk PIHAK KETIGA untuk membongkar atau mengeluarkan dari
lokasi proyek dengan biaya dibebankan kepada KONTRAKTOR dan AP II tidak
bertanggung jawab terhadap kerusakan barang dan/atau peralatan selama
pembongkaran dan di lokasi penyimpanan.
5) KONTRAKTOR bertanggung jawab mengeluarkan seluruh pegawai atau
pekerjanya keluar lokasi proyek selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu)
minggu, dan semua biaya dan kewajiban yang timbul sepenuhnya menjadi
tanggung jawab KONTRAKTOR.
6) AP II tidak bertanggungjawab terhadap semua hutang-piutang KONTRAKTOR
kepada PIHAK KETIGA termasuk pegawai atau pekerjanya ataupun tanggung
jawab untuk penyediaan lapangan kerja.
7) AP II diberi kuasa yang tidak dapat dicabut kembali oleh ketentuan Undang-
undang maupun sebab apapun yang dapat menghentikan kuasa, untuk
mencairkan Jaminan Pelaksanaan yang diberikan oleh KONTRAKTOR untuk
disetorkan ke Kas AP II dan hasil pencairan semua Jaminan Pelaksanaan
sepenuhnya menjadi hak AP II.
k. Dalam hal terjadi pembatalan atau pemutusan Perjanjian ini, PARA PIHAK
sepakat dan setuju untuk mengesampingkan ketentuan sebagaimana tersebut
pada Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
71. Penyelesaian Perselisihan
a. Perjanjian dibuat dalam Bahasa Indonesia serta tunduk kepada peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
b. Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan Perjanjian ini maka PARA PIHAK
akan menyelesaikannya melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.
c. Apabila setelah 14 (empat belas) hari kalender sejak timbulnya perselisihan
ternyata tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka PARA PIHAK setuju
untuk menyerahkan penyelesaian perselisihan tersebut kepada Pengadilan Negeri
Tangerang.
d. Semua akibat yang timbul dalam pelaksanaan Perjanjian ini, PARA PIHAK
memilih tempat kedudukan hukum (domisili) yang tetap dan umum di Pengadilan
Negeri Tangerang.
e. KONTRAKTOR dilarang menangguhkan Pekerjaan sesuai dengan jadwal waktu
yang disepakati ketika menunggu keputusan penyelesaian perselisihan tentang
suatu masalah dalam Perjanjian.

66
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

f. Apabila KONTRAKTOR melakukan gugatan melalui pengadilan atau arbitrase,


maka selama proses penyelesaian perselisihan tersebut berjalan sampai dengan
adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap, KONTRAKTOR bersangkutan
tidak dapat diikutsertakan dalam pengadaan Barang/Jasa di lingkungan AP II.
g. Apabila ternyata putusan pengadilan atau arbitrase memenangkan AP II maka
KONTRAKTOR tidak dapat diikutsertakan dalam pengadaan Barang/Jasa di
lingkungan AP II sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun dan maksimal 2
(dua) tahun terhitung setelah tanggal putusan yang berkekuatan hukum tetap.
h. Apabila ternyata putusan pengadilan atau arbitrase memenangkan
KONTRAKTOR, maka KONTRAKTOR tersebut diikutsertakan kembali dalam
kegiatan pengadaan yang dilaksanakan oleh AP II.
72. Perpajakan
a. KONTRAKTOR harus mengetahui, memahami dan patuh terhadap semua
peraturan perundang-undangan tentang pajak yang berlaku di Indonesia dan
sudah diperhitungkan dalam penawaran.
b. Sepanjang tidak ditentukan lain dalam Perjanjian ini dan lampiran-lampirannya,
semua pajak yang ada/timbul setelah Perjanjian ini ditandatangani oleh PARA
PIHAK, menjadi beban dan tanggung jawab KONTRAKTOR.
73. Korespondensi
a. Komunikasi antara PARA PIHAK hanya berlaku bila dibuat secara tertulis.
b. Korespondensi dapat dikirim langsung, atau melalui pos, telex, kawat, Faksimili.
c. Alamat para pihak ditetapkan sebelum tanda tangan kontrak.
d. Korespondensi harus menggunakan Bahasa Indonesia.
74. Itikad Baik
a. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan
hak-hak yang terdapat dalam kontrak.
b. Para pihak setuju untuk melaksanakan Perjanjian dengan jujur tanpa
menonjolkan kepentingan masing-masing pihak.
c. Apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan
tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

67
DOKUMEN PENGADAAN Berdasarkan
PT. Angkasa Pura II (Persero) PD.06.02/12/2015/0055

BAB VIII SYARAT-SYARAT KHUSUS PERJANJIAN (SSKP)

1. Waktu Penyelesaian Pekerjaan

Jangka waktu penyelesaian pekerjaan ini adalah selama: 120 (seratus dua puluh) hari
kalender.

2. Jenis Kontrak
Jenis Perjanjian yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah Lumpsum.

3. Masa Pemeliharaan

Masa Pemeliharaan berlaku selama 150 (seratus lima puluh)hari kalender

4. Pembayaran Prestasi Pekerjaan

Pembayaran Prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara Turnkey dengan rincian sebagai
berikut:
1. Pembayaran pertama 95% dengan fisik 100%;
2. Pembayaran kedua 5% setelah pemeliharaan berakhir.

68

Anda mungkin juga menyukai