Anda di halaman 1dari 8

Kistoma ovari merupakan suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau padat,

jinak atau ganas (Winkjosastro. et.all. 1999).

Dalam kehamilan tumor ovarium yang dijumpai yang paling sering adalah kista dermonal, kista
coklat atau kista lutein, tumor ovarium yang cukup besar dapat disebabkan kelainan letak janin
dalam rahim atau dapat menghalang-halangi masuknya kepala kedalam panggul.

Kiste ovarii adalah tumor jinak pada ovarium. Merupakan tumor paling banyak pada wanita usia
20 – 40 th.

Kista adalah suatu jenis tumor, penyebab pastinya sendiri belum diketahui, diduga seringnya
memakai kesuburan (Soemadi, 2006).

Kista adalah suatu jenis tumor berupa kantong abnormal yang berisi cairan atau benda seperti
bubur (Dewa, 2000).

Kista adalah suatu bentukan yang kurang lebih bulat dengan dinding tipis, berisi cairan atau
bahan setengah cair (Sjamsuhidajat, 1998).

Kista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan / abnormal pada ovarium yang
membentuk seperti kantong (Agusfarly, 2008).

Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau
ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang terbentuk dari lapisan
terluar dari ovarium.

Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh di mana saja dan
jenisnya bermacam-macam. Kista yang berada di dalam atau permukaan ovarium (indung telur)
disebut kista ovarium atau tumor ovarium.

Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Sebagian besar kista terbentuk
karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel
telur dari ovarium.

JENIS - JENIS

Menurut etiologi, kista ovarium dibagi menjadi 2, yaitu : (Ignativicus, bayne, 1991)
1. Kista non neoplasma
Disebabkan karena ketidak seimbangan hormon esterogen dan progresterone
diantaranya adalah :
o Kista non fungsional
Kista serosa inklusi, berasal dari permukaan epitelium yang berkurang di dalam
korteks

o Kista fungsional
 Kista folikel, disebabkan karena folikel yang matang menjadi ruptur atau
folikel yang tidak matang direabsorbsi cairan folikuler di antara siklus
menstruasi. Banyak terjadi pada wanita yang menarche kurang dari 12
tahun.

 Kista korpus luteum, terjadi karena bertambahnya sekresi progesterone


setelah ovulasi.
 Kista tuba lutein, disebabkan karena meningkatnya kadar HCG terdapat
pada mola hidatidosa.

 Kista stein laventhal, disebabkan karena peningkatan kadar LH yang


menyebabkan hiperstimuli ovarium.

2. Kista neoplasma (Winjosastro. et.all 1999)


o Kistoma ovarii simpleks
Adalah suatu jenis kista deroma serosum yang kehilangan epitel kelenjarnya
karena tekanan cairan dalam kista.

o Kistodenoma ovarii musinoum


Asal kista ini belum pasti, mungkin berasal dari suatu teratoma yang
pertumbuhanya I elemen mengalahkan elemen yang lain

o Kistadenoma ovarii serosum


Berasal dari epitel permukaan ovarium (Germinal ovarium)

Kista Endrometreid
Belum diketahui penyebab dan tidak ada hubungannya dengan endometroid

o Kista dermoid
Tumor berasal dari sel telur melalui proses patogenesis

PATOFISIOLOGI

Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut Folikel de Graff.
Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan
oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki
struktur 1,5 – 2 cm dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus
luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi,
korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama
kehamilan.

Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu jinak.
Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista theca-lutein. Kista
tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista fungsional multiple
dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang
berlebih. Pada neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan
kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes, HCg menyebabkan kondisi yang
disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan
gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom
hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan pemberian HCG.

Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol dalam
ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas dapat berasal dari semua
jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling sering berasal dari epitel
permukaan (mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa
dengan keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain
dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan
germ cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi
elemen dari 3 lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal.
Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium ektopik. Pada sindroma ovari
pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel dengan multipel kistik berdiameter 2-5 mm,
seperti terlihat dalam sonogram. Kista-kista itu sendiri bukan menjadi problem utama dan diskusi
tentang penyakit tersebut diluar cakupan artikel ini.

TANDA DAN GEJALA

Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri yang tidak
berbahaya. Tetapi adapula kista yang berkembang menjadi besar dan menimpulkan nyeri yang
tajam. Pemastian penyakit tidak bisa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya
mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar
rahim) atau kanker ovarium.

Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan ditubuh Anda untuk
mengetahui gejala mana yang serius. Gejala-gejala berikut mungkin muncul bila anda
mempunyai kista ovarium :
1. Perut terasa penuh, berat, kembung
2. Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)

3. Haid tidak teratur

4. Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung bawah
dan paha.

5. Nyeri sanggama

6. Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil.

Gejala-gejala berikut memberikan petunjuk diperlukan penanganan kesehatan segera :


1. Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba
2. Nyeri bersamaan dengan demam

3. Rasa ingin muntah

E. Diagnosa
Apabila pada pemeriksaan ditemukan tumor di rongga perut bagian bawah dan atau di
rongga panggul, maka setelah diteliti sifat-sifatnya (besarnya, lokalisasi, permukaan,
konsistensi, apakah dapat digerakkan atau tidak), perlulah ditentukan jenis tumor
tersebut. Pada tumor ovarium biasanya uterus dapat diraba tersendiri, terpisah dari
tumor. Jika tumor ovarium terletak di garis tengah dalam rongga perut bagian bawah
dan tumor itu konsistensinya kistik, perlu dipikirkan adanya adanya kehamilan atau
kandung kemih penuh, sehingga pada anamnesis perlulah lebih cermat dan disertai
pemeriksaan tambahan.16
Di negara-negara berkembang, karena tidak segera dioperasi tumor ovarium bisa
menjadi besar, sehingga mengisi seluruh rongga perut. Dalam hal ini kadang-kadang
sukar untuk menentukan apakah pembesaran perut disebabkan oleh tumor atau ascites,
akan tetapi dengan pemeriksaan yang dilakukan dengan teliti, kesukaran ini biasanya
dapat diatasi. 16
Apabila sudah ditentukan bahwa tumor yang ditemukan ialah tumor ovarium, maka perlu
diketahui apakah tumor itu bersifat neoplastik atau nonneoplastik. Tumor nonneoplastik
akibat peradangan umumnya dalam anamnesis menunjukkan gejala-gejala ke arah
peradangan genital, dan pada pemeriksaan tumor-tumor akibat peradangan tidak dapat
digerakkan karena perlengketan. Kista nonneoplastik umumnya tidak menjadi besar,
dan diantaranya pada suatu waktu biasanya menghilang sendiri. 16

F. Pemeriksaan Penunjang
Tidak jarang tentang penegakkan diagnosis tidak dapat diperoleh kepastian sebelum
dilakukan operasi, akan tetapi pemeriksaan yang cermat dan analisis yang tajam dari
gejala-gejala yang ditemukan dapat membantu dalam pembuatan differensial diagnosis.
16
16 Beberapa cara yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis
adalah
1.Laparaskopi
Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah
sebuah tumor berasal dari ovarium atau tidak, serta untuk
menentukan sifat-sifat tumor itu.
2.Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah tumor berasal
dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapat
pula dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.
3.Foto Rontgen
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks. Selanjutnya, pada kista
dermoid kadang-kadang dapat dilihat adanya gigi dalam tumor.
4.Parasintesis
Pungsi ascites berguna untuk menentukan sebab ascites. Perlu diperhatikan bahwa
tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum peritonei dengan isi kista bila dinding kista
tertusuk

PENATALAKSANAAN

Pengobatan kiste ovarii yang besar biasanya adalah pengangkatan melalui tindakan bedah. Jika
ukuran lebar kiste kurang dari 5 cm dan tampak terisi oleh cairan atau fisiologis pada pasien
muda yang sehat, kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan
menghilangkan kiste.

Perawatan paska operatif setelah pembedahan serupa dengan perawatan pembedahan


abdomen. Penurukan tekanan intraabdomen yang diakibatkan oleh pengangkatan kiste yang
besar biasanya mengarah pada distensi abdomen yang berat, komplikasi ini dapat dicegah
dengan pemakaian gurita abdomen yang ketat.

Lebih lengkap disini: Kistoma Ovari | kumpulan askep askeb | download KTI Skripsi | asuhan
keperawatan kebidanan
http://terselubung.cz.cc/

G.Penanganan
Prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan tumor nonneoplastik
tidak, jika menghadapi tumor ovarium yang tidak memberikan gejala/keluhan pada
penderita dan yang besarnya tidak melebihi 5 cm diameternya, kemungkinan besar
tumor tersebut adalah kista folikel atau kista korpus luteum. Tidak jarang tumor tersebut
mengalami pengecilan secara spontan dan menghilang, sehingga perlu diambil sikap
untuk menunggu selama 2-3 bulan, jika selama waktu observasi dilihat peningkatan
dalam pertumbuhan tumor tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
kemungkinan tumor besar itu bersifat neoplastik dan dapat dipertimbangkan untuk
pengobatan operatif.16
Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah pengangkatan
tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor,
akan tetapi jika tumornya besar atau ada komplikasi perlu dilakukan pengangkatan
ovarium, biasanya disertai dengan pengangkatan tuba (salphyngoooforektomi). Jika
terdapat keganasan operasi yang lebih tepat ialah histerektomi dan
salphyngoooforektomi bilateral. Akan tetapi pada wanita muda yang masih ingin
mendapat keturunan dan dengan tingkat keganasan tumor yang rendah, dapat
dipertanggungjawabkan untuk mengambil resiko dengan melakukan operasi yang tidak
seberapa radikal.16
H.Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada kista ovarium diantaranya15 :
Torsi
Ruptur
Perdarahan
Menjadi Keganansan : Potensi kistadenoma ovarium jinak menjadi ganas sudah
dipostulasikan, kista dermoid dan endometriosis dapat berubah menjadi ganas, akan
tetapi dalam persentase yang relative sedikit.

I.Prognosis:
William Helm, C. 2005. Dkk mengatakan :
Prognisis dari kista jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat tumbuh di jaringan sisa
ovarium atau di ovarium kontralateral.
Kematian disebabkan karena karsinoma ovari ganas berhubungan dengan stadium saat
terdiagnosis pertama kali dan pasien dengan keganasan ini sering ditemukan sudah
dalam stadium akhir.
Angka harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41.6%, bervariasi antara 86.9% untuk
stadium FIGO Ia dan 11.1% untuk stadium IV.
Tumor sel granuloma memiliki angka bertahan hidup 82% sedangakan karsinoma sel
skuamosa yang berasal dari kista dermoid berkaitan dengan prognosis yang buruk.
Sebagian besar tumor sel germinal yang terdiagnosis pada stadium awal memiliki
prognosis yang sangat baik. Disgerminoma dengan stadium lanjut berkaitan dengan
prognosis yang lebih baik dibandingkan germinal sel tumor nondisgerminoma.
Tumor yang lebih tidak agresif dengan potensi keganasan yang rendah mempunyai sifat
yang lebih jinak tetapi tetap berhubungan dengan angka kematian yang tinggi. Secara
keseluruhan angka bertahan hidup selama 5 tahun adalah 86.2%
KISTOMA OVARII
Ovarium mempunyai potensi besar untuk menjadi tumor neoplastik dan keganasan,
di samping terjadi tumor yang timbul karena fungsinya dan disebut tumor non-
neoplastik.
Tumor neoplastik dapat bersifat:
• Kistik ovarii dan solid tumor ovarii.
Di samping itu, terdapat tumor yang mengeluarkan hormonal, se- hingga dapat
mengubah patrun menstruasi endometrium dengan me- nimbulkan berbagai gejala
tambahan.

Gejala klinik tumor ovarium


1. Pembesaran tumor
• Benjolan dan menimbulkan ketidaknyamanan.
• Dapat menimbulkan gangguan miksi dan defekasi.
• Gangguan sirkulasi darah menimbulkan edema tungkai.
2. Aktivitas hormonal
a. Mengganggu patrun menstruasi:
• Stein leventhal:
• Amenore atau oligomenore.
• Hirsutisme.
• Infertilitas.
• Obesitas.
• Granulosa sel tumor:
• Hiperestrogenemia-hipermenore.
• Mungkin korpus karsinoma. .
• Mama hipertropi besar dan sakit.
• Arenoblastoma (sertoli leyding sel tumor).
• Mengeluarkan androgen.
• Defeminisasi:
- Amenore, lemak tubuh berkurang. – Atropi mama.
- Maskulisasi—perubahan suara.

3. Gejala akibat komplilcasi tumor


a. Perdarahan dalam kista:
• Perlahan menimbulkan rasa sakit.
• Mendadak terjadi akut abdomen.
b. Torsi tangkai kista:
- Terjadi saat hamil atau pascapartum.
- Terjadi akut abdomen.

c Robekan dinding kista:


- Trauma langsung pada kista ovarii.
- Terjadi saat torsi kista.
- Menimbulkan perdarahan dan akut abdomen.

d. Infeksi kista:
- Menimbulkan gejala dolor, kolor, dan fungsiolesa.
- Perut tegang dan panas.
- Laboratorium menunjukkan gejala infeksi.

e. Degenerasi ganas:
- Keganasan ovarium silent killer. Diketahui setelah stadia lanjut, sedangkan
perubahannya tidak jelas.
- Gejala keganasan kista ovarii:
• Tumor cepat membesar.
• Berbenjol-benjol.
• Terdapat asites.
• Tubuh bagian atas kering, sedangkan bagian bawah terjadi edema tungkai.

f. Sindrom Meig dan sindrom pseudo Meig:


- Asites hidrothorak.
- Fibroma ovarii.

Dasar diagnosis
a. Berdasarkan keluhan:
- Discomfort perut bagian bawah.
Teraba benjolan pada perut bawah.
b. Pemeriksaan teraba tumor di luar uterus:
- Terpisah dengan uterus di luar uterus atau masih melekat.
- Konsistensi kistik atau solid.
- Permukaan dapat rata atau berbenjol-benjol.
- Masih dapat digerakkan atau terfiksir.
c. Dengan pemeriksaan tambahan:
- Ultrasonografi.
- Laparoskopi.
- Parasintesis cairan asites.
- Pemeriksaan rontgen.

Prinsip menghadapi tumor ovarium


a. Operasi untuk mengambil tumor: Dapat menjadi besar.
- Kemungkinan degenerasi ganas.
b. Saat operasi dapat didahului frozen section, untuk kepastian ganas dan tindakan
operasi Iebih lanjut.
c. Hasil operasi harus dilakukan pemeriksaan PA, sehingga kepastian klasifikasi
tumor dapat ditetapkan, untuk menentukan terapi.
d. Operasi tumor ganas diharapkan “debulking” (sitoreductive). – Pengambilan
sebanyak mungkin jaringan tumor sampai dalam Batas aman, diameter sekitar 2 cm.
- Lakukan TAH + Bil OS omentektomi.
e. Setelah mendapatkan radiasi atau kemoterapi dapat dilakukan operasi kedua,
untuk mengambil sebanyak mungkin jarirwan tumor.
f. Kistoma ovarii di atas umur 45 tahun, sebaiknya dilakukan operasi profilaksis:
- TAH + Bil SO.
- Omentektomi.

Anda mungkin juga menyukai