Kata Kunci : metode beton pracetak, system struktur SRPMK, metode beton konvensional, RUSUNAWA Jambangan.
Struktur pelat pracetak direncanakan menggunakan ρmin = 0,0035 ( diambil dari hitungan sebelumnya )
1 2×34,1×0,201
Pelat Sambungan balok dengan pelat hanya ρperlu = 34,1 (1 − √1 − 400
)
menggunakan sistem grouting dan tulangan praktis.
= 0,00051 <ρmin, maka dipakai ρmin= 0,0035
Peraturan yang digunakan untuk besar beban yang
Perhitungan kebutuhan tulangan arah Y:
bekerja pada struktur pelat menggunakan SNI
Asperlu = ρ x b x dy = 0,0035 x 1000 x 65
2847:2013 dan PCI Handbook. Pada perhitungan
= 227,5 mm2
pelat pracetak dianalisa dalam beberapa kondisi,
Berdasarkan SNI-2847-2013 Pasal 7.6.5,
yaitu :
Smak < 450 mm
- Pada saat penyimpanan (storage) S < 3 x tebal pelat = 3 x 100 mm = 300 mm
- Pada saat pengiriman Jumlah tulangan per meter :
- Pada saat pengangkatan (handling) 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 227,5
𝑛= = = 2,8966 ≈ 4
- Pada saat pemasangan atau ereksi 𝐴𝑠𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 78,54
- Pada saat menahan beban layan Jarak tulangan
1000
Perhitungan penulangan pelat pada saat 𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 = = 250 𝑚𝑚 < 𝑆𝑚𝑎𝑥 "OK"
4
penyimpanan 𝐴𝑠𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 = 𝑛 × 𝐴𝑠𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
Rasio tulangan yang digunakan dalam penulangan 𝐴𝑠𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 = 4 × 78,57 = 314,286 𝑚𝑚2 > 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢
ini digunakan sama dengan perhitungan = 227,5 𝑚𝑚2
sebelumnya. Dipasang tulangan Ø 10 – 250 > Asperlu OK
Tebel pelat = 100 mm
dx = t. pelat – deck– 0,5 Ø Perhitungan penulangan pelat pada saat
= 100 – 20 – 0,5 x 10 = 75 mm pengiriman
dy = t. pelat – deck– Ødx– 0,5 Ø Rasio tulangan yang digunakan dalam penulangan
= 100–20–10–0,5x10 = 65 mm ini digunakan sama dengan perhitungan
sebelumnya.
T. pelat = 100 mm
dx = t. pelat – deck– 0,5 Ø
= 100 – 20 – 0,5 x 10 = 75 mm m=
fy
=
400
= 16,53
dy = t. pelat – deck– Ødx– 0,5 Ø 0,84 x f′c 0,84 x 28,8
= 0,00704 > ρmin, maka dipakai yang berbeda - beda maka diambil kebutuhan yang
ρmin= 0,00704 paling maksimal, yaitu : 6 D 19 dengan alasan
Perhitungan kebutuhan tulangan arah Y: keamanan serta kenyamanan.
Asperlu = ρ x b x dy = 0,00704 x 1000 x 65 Berdasarkan pasal 21.5.3.2 jarak maksimum (s max)
= 457,51 mm2 tulangan sengkang harus diambil kurang dari yang
Berdasarkan SNI-2847-2013 Pasal 7.6.5, terkecil diantara :
Smak < 450 mm a. d / 4 = 440.5 /4 = 110.125 mm
S < 3 x tebal pelat =3 x 100 mm = 300 mm b. 6 x D tul = 6 x 19 = 114 mm
Jumlah tulangan per meter :
Asperlu 457,51 c. 150 mm, d. 170 mm
n= = = 5,82 ≈ 6
Astulangan 78,57 Maka, digunakan tulangan sengkang 2 kaki dengan
Jarak tulangan jarak 100 mm (ø10 – 100 mm)
1000
Spakai = = 166,67 mm < Smax "OK"
6
Aspasang = n × Astulangan Struktur Kolom Pracetak
Aspasang = 6 × 78,57 = 471,42 mm2 > Asperlu Penulangan longitudinal kolom
= 457,51 mm2 Syarat dimensi kolom menurut SNI 2874 - 2013,
Dipasang tulangan Ø 10 – 150 > Asperlu OK Pasal 21.5.1.1, jika komponen struktur SRPMK
menahan gaya tekan aksial terfaktor akibat
fc
sembarang kombinasi ialah sebesar > Ag x , maka
10
komponen struktur rangka ini harus juga memenuhi
kondisi - kondisi sebagai berikut :
Dimensi penampang terpendek, diukur pada Ash
S
= 0.09
bc f′c
fyt
garis lurus yang melalui pusat geometri, tidak Keterangan :
boleh kurang dari 300 mm. (Pasal 21.6.1.1) S = jarak spasi tulangan transversal (mm)
500 > 300 mm bc = dimensi potongan melintang dari inti kolom,
Rasio dimensi penampang terpendek terhadap diukur dari pusat ke pusat dari tulangan pengekang
dimensi tegak lurus tidak boleh kurang dari 0.4. (mm)
(Pasal 21.6.1.2) Ag = luasan penampang kolom (mm2)
b / h > 0.4 Ach = luasan penampang kolom diukur dari daerah
500 / 500 > 0.4 → 1 > 0.4 terluar tulangan transversal (mm)
“Memenuhi Syarat” fyt = kuat leleh tulangan transversal (Mpa)
Dari hasil running program didapatkan gaya bc = 500 – 2(40) = 420 mm
aksial terfaktor terbesar adalah Ach = (500 - 2(40))2 = 176400 mm2
Ash b f′ Ag 420 x 30 250000
Pu = 840.4207 KN = 840420.7 N = 0.3 x c c ( − 1) = 0.3 x ( − 1)
S f A
yt ch 400 176400
Pu > Ag x fc / 10 = 3.94 mm
840420.7 > 750000 Ash bc f′c 420 x 30
“Memenuhi Syarat” = 0.09 = 0.9 = 2.835 mm
S fyt 400
Desain tulangan longitudinal menggunakan Syarat jarak tulangan transversal pada sejarak lo
program bantu PCACol v.3.6.4. Dari ouput dari muka tumpuan (SNI 2847 – 2013 Pasal
program tersebut dapat digunakan tulangan 21.6.4.3) :
memanjang yang terdiri dari 12 D19 Maka: a. ¼ dimensi terkecil komponen struktur
𝐴𝑠 12 𝑥 𝜋 𝑥 192 = ¼ (500) = 125 mm
𝜌= = = 0.01361 =
𝑏𝑥ℎ 500 𝑥 500 b. 6 kali diameter tulangan memanjang =
1.36 %
6 (19) = 114 mm
Berdasarkan SNI 2847 - 2013 Pasal 10.9.1 x 350−h
batasan rasio tulangan komponen struktur tekan So = 100 + ( ), nilai hx dapat
3
diijinkan dari 1% - 6%, sehingga persyaratan ini diperkiraan sebesar 340 yang lebih kecil dari
sudah terpenuhi. Diagram interaksi penampang syarat yaitu 350 mm.
kolom ini ditunjukkan dalam gambar di bawah Sehingga besar So adalah:
. 350−340
So = 100 + ( ) = 103.3 mm
3
Sehingga jarak maksimum tulangan transversal
yang dapat diambil adalah 100 mm. Luas
sengkang tertutup yang dibutuhkan adalah:
Ash = 3.94 s = 3.94 (100) = 394 mm².
Digunakan sengkang tertutup berdiameter 10
mm, maka dibutuhkan 6 kaki D10 (471.24
mm2).
Sengkang tertutup ini dipasang hingga sejarak lo
Gambar 5.Diagram interaksikolom diukur dari muka hubungan balok kolom, di
(sumber: PCAcolumn) mana lo diambil dari nilai terbesar antara:
a. Tinggi komponen struktur pada muka joint
a. Kontrol Kapasitas Beban Aksial Kolom atau pada penampang dimana pelelehan
Menurut SNI 2847 - 2013 Pasal 10.3.6.2 : lentur sepertinya terjadi = 500 mm
kapasitas beban aksial kolom tidak boleh kurang b. 1/6 Lkolom = 1/6 x 2800 mm = 466.67 mm
dari beban aksial terfaktor hasil analisa struktur. c. 450 mm.
Dimana: Jadi sepanjang 500 mm dari muka hubungan
Pu = 840.4207 KN = 840420.7 N balok kolom harus disediakan sengkang tertutup
Ø = 0.65 6 kaki D10 – 100 mm.
Ag = 500 x 500 = 250000 mm2 Berdasarkan SNI 2847 – 2013, perencanaan
Ast = 12 ¼ π 192 = 3402.3448 mm2 penampang terhadap geser harus didasarkan
∅Pn = 0.8 x ∅ (0.85 x f ′ c (Ag − Ast) + fy (Ast)) pada:
= 0.8 x 0.65 (0.85 x 30 (250000 ØVn > Vu ………(SNI 2847 – 2013 Pasal
− 3402.35) 13.1.1)
+ 400 (3402.35))
ØPn > Pu Dimana V n = V c +V s
Berdasarkan SNI 2847 - 2013 Pasal 23.10.3
21315949.23 N > 840420.7 N “Memenuhi Syarat”
disebutkan bahwa kuat geser rencana balok,
b. Penulangan Geser Kolom
kolom dan konstruksi pelat dua arah yang
Luas tulangan transversal kolom yang dibutuhkan memikul beban gempa tidak boleh kurang
ditentukan berdasarkan yang terbesar dari daripada jumlah gaya lintang yang timbul akibat
persamaan di bawah (SNI 2847:2013 Pasal termobilisasinya kuat lentur nominal komponen
21.6.4): struktur pada setiap ujung bentang bersihnya dan
Ash bc f′c Ag gaya lintang akibat beban gravitasi terfaktor.
= 0.3 ( − 1)
S fyt Ach M +M
Vu = nt nb
Atau hn
64.2663 + 63.5251 struktur primer dari beberapa elemen struktur
Vu = = 45.6398 KN → 45639.8
2.8
berikut :
N
Nu √fc′
A. Tebal Pelat
Vc = (1 + )( ) bw x d a. Pelat lantai = 10 cm
14 x Ag 6
840420.7 √30 b. Pelat Atap = 12 cm
Vc = (1 + ) ( ) 500 x 440.5 = B. Dimensi balok
14 x 5002 6
249338.347 N a. Balok Induk Memanjang (B1) = 30 cm x 40
ØVc = 0.75 x 249338.347 = 187003.76 N cm
1 1
∅Vc = x 187003.76 = 93501.88 N b. Balok Induk Melintang (B2) = 40 cm x 50
2 2
c. Cek kondisi perencanaan geser : cm
1. Vu ≤ 0.5 x ϕVc c. Balok Anak BA & BA1 = 25 cm x 30 cm
45639.8 N < 93501.88 N (tidak memenuhi) C. Dimensi Kolom
Jadi termasuk kondisi 1 (secara teoritik tidak a. Kolom = 50 cm x 50 cm
perlu tulangan geser → pasang praktis). 2. Hasil perhitungan perencanaan tulangan struktur
Berdasarkan SNI 2847: 2013 pasal 21.5.3.4 Bila gedung dalam beberapa tahapan , mulai dari
sengkang tertutup tidak diperlukan, sengkang penyimpanan hingga masa layan, disajikan dalam
dengan kait gempa pada kedua ujung harus bentuk tabel sebagai berikut :
dispasikan dengan jarak tidak lebih dari d / 2 ( s a. Pelat
= 200 mm) sepanjang panjang komponen Tabel 9 Tulangan Terpasang pada Pelat Atap
struktur di luar lo. Tahapan Tulangan
Maka dipasang sengkang 8 kaki D10 - 200 mm. No
pengerjaan Arah X Arah Y
jadi tulangan yang dipakai untuk perencanaan
kolom adalah : 1 Penyimpanan Ø 10 – 250 Ø 10 – 250
Tabel 8 perencanaan tulangan kolom
2 Transport Ø 10 – 250 Ø 10 – 250
3 Pengangkatan Ø 10 – 250 Ø 10 – 250
4 Pemasangan
Ø 10 – 200 Ø 10 – 150
atau Ereksi
5 Beban layan Ø 10 – 200 Ø 10 – 150
Gaya geser perlawanan sengkang :
Bw x S
Av =
Fy x 3
500 x 200 b. Balok
Av = = 83.333 mm
400 x 3
Av x fy x d Tabel 10 Perencanaan Balok Saat Penyimpanan
Vs.perlawanan = TULANGAN
s TULANGAN LENTUR
GESER
83.333 x 400 x 440.5
Vs.perlawanan = = 73416.67 N Nama
L b h
Atas ( Tarik ) Bawah ( Tekan ) Ø Jarak
200 (m) (m) (m)
ϕVs = 0.75 x 73416.67 = 55062.5 N Ø (mm) n Ø (mm) n (mm) (mm)
ϕVn = ϕVs + ϕVc
ϕVn = 55062.5 + 187003.76 = 242066.26 N B1 4.5 0.3 0.4 19 2 19 2 10 85