KANKER SERVIKS
NIM : 1810104213
Kelas : 7D
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks ) adalah tumor ganas yang tumbuhdi dalam
leher rahim/ Serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina
Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun.90% dari kanker
serviks berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari
sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke dalam rahim.
Karsinoma serviks biasanya timbul pada zona transisional yang terletak antara epitel sel
skuamosa dan epitel sel kolumnar.
Hingga saat ini kanker serviks merupakan penyebab kematian terbanyak akibat
penyakit kanker di negara berkembang. Sesungguhnya penyakit ini dapat dicegah bila
program skrining sitologi dan pelayanan kesehatan diperbaiki. Diperkirakan setiap
tahun dijumpai sekitar 500.000 penderita baru di seluruhdunia dan umumnya terjadi di
negara berkembang.Penyakit ini berawal dari infeksi virus yang merangsang perubahan
perilaku sel epitel serviks. Pada saat ini sedang dilakukan penelitian vaksinasi sebagai
upaya pencegahan dan terapi utama penyakit ini di masa mendatang.Risiko terinfeksi
virus HPV dan beberapa kondisi lain seperti perilakuseksual, kontrasepsi, atau merokok
akan mempromosi terjadinya kanker serviks. Mekanisme timbulnya kanker serviks ini
merupakan suatu proses yang kompleksdan sangat variasi hingga sulit untuk
dipahami.Insiden dan mortalitas kanker serviks di dunia menempati urutan keduasetelah
kanker payudara. sementara itu, di negara berkembang masih menempatiurutan pertama
sebagai penyebab kematian akibat kanker pada usia reproduktif.Hampir 80% kasus
berada di negara berkembang.
Sebelum tahun 1930, kanker servik merupakan penyebab utama kematian wanita
dan kasusnya turun secara drastik semenjak diperkenalkannya teknik skrining pap
smear oleh Papanikolau. Namun, sayang hingga kini program skrining belum lagi
memasyarakat di negara berkembang, hingga mudah dimengerti mengapa insiden
kanker serviks masih tetap tinggi. Hal terpenting menghadapi penderita kanker serviks
adalah menegakkan diagnosis sedini mungkin dan memberikan terapi yang efektif
sekaligus prediksi prognosisnya. Hingga saat ini pilihan terapi masih terbatas pada
operasi, radiasi dan kemoterapi, atau kombinasi dari beberapa modalitas terapi ini.
Namun, tentu saja terapi ini masih berupa simptomatis´ karena masih belum menyentuh
dasar penyebab kanker yaitu adanya perubahan perilaku sel. Terapi yang lebih
mendasar atau imunoterapi masih dalam tahap penelitian.Saat ini pilihan terapi sangat
tergantung pada luasnya penyebaran penyakit secara anatomis dan senantiasa berubah
seiring dengan kemajuan teknologi kedokteran. Penentuan pilihan terapi dan prediksi
prognosisnya atauuntuk membandingkan tingkat keberhasilan terapi baru harus
berdasarkan pada perluasan penyakit. Secara universal disetujui penentuan luasnya
penyebaran penyakit melalui sistem stadium.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat ditemtukan rumusan masalah sebagai
berikut:
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi kanker servik
2. Untuk mengetahui klasifikasi dan gejala klinis dari kanker serviks
3. Untuk mengetahui faktor penyebab dan faktor resiko dari kanker serviks
4. Untuk mengetahui gambaran epidemiologi kanker serviks
5. Untuk mengetahui patologi, penyebaran, dan diagnosis dari kanker serviks
6. Untuk mengetahui cara pengobatan dari kanker serviks
D. Manfaat Penulisan
1. Mengetahui definisi kanker servik
2. Mengetahui klasifikasi dan gejala klinis dari kanker serviks
3. Mengetahui faktor penyebab dan faktor resiko dari kanker serviks
4. Mengetahui gambaran epidemiologi kanker serviks
5. Mengetahui patologi, penyebaran, dan diagnosis dari kanker serviks
6. Mengetahui cara pengobatan dari kanker serviks
BAB II
TINJAUAN TEORI
c. Merokok
Beberapa peneitian menunukan hubungan yang kuat antara merokok dengan
kanker serviks, bahkan setelah dikontrol dengan variabel konfounding sepert
pola hubungna seksual. Penemuan lain mempekhatkan ditemkanna nikotin paa
cairan serviks wanita perokok bahan ini bersifata sebaai kokassnoen dan
bersama-sma dengan kasinoge yan elah ada selanjutnya mendoron
pertumbuhan ke arah kanker.
d. Kontrasepsi oral
Penelitian secara perspektif yang dilakukan oleh Vessey dkk tahun 1983
(Schiffman,1996) mendapatkan bahwa peningkatan insiden kanker serviks
dipengaruhi oleh lama pemakaian kontrasepsi oral. Penelitian tersebut juga
mendapatkan bahwa semua kejadian kanker serviks invasive terdapat pada
pengguna kontrasepsi oral. Penelitian lain mendapatkan bahwa insiden kanker
setelah 10 tahun pemakaian 4 kali lebih tinggi daripada bukan pengguna
kontrasepsi oral. Namun penelitian serupa yang dilakukan oleh peritz dkk
menyimpulkan bahwa aktifitas seksual merupakan confounding yang erat
kaitannya dengan hal tersebut.
e. Defisiensi gizi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa defisiensi zat gizi tertentu seperti
betakaroten dan vitamin A serta asam folat, berhubungna dengan peningkatan
resiko terhadap displasia ringan dan sedang.. Namun sampasaat ini tdak ada
indikasi bahwa perbaikan defisensi gizi tersebut akan enurunkan resiko.
f. Sosial ekonomi
Studi secara deskrptif maupun analitik menunjukkan hubungan yang kuat
antara kejadian kanker serviks dengan tingkat social ekonomi yang rendah. Hal
ini juga diperkuat oleh penelitian yang menunjukkan bahwa infeksi HPV lebih
prevalen pada wanita dengan tingkat pendidkan dan pendapatan rendah. Faktor
defisiensi nutrisi, multilaritas dan kebersihan genitalia juga dduga berhubungan
dengan masalah tersebut.
g. Pasangan seksual
Peranan pasangan seksual dari penderita kanker serviks mulai menjadi bahan
yang menarik untuk diteliti. Penggunaan kondom yang frekuen ternyata
memberi resiko yang rendah terhadap terjadinya kanker serviks. Rendahnya
kebersihan genetalia yang dikaitkan dengan sirkumsisi juga menjadi
pembahasan panjang terhadap kejadian kanker serviks. Jumlah pasangan
ganda selain istri juga merupakan factor resiko yang lain.
Alfian Elwin Zai. 2009. Skripsi : Karakteristik Penderita Kanker leher Rahim Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2007.
FKM Universitas Sumatera Utara Medan
(http://www.researchgate.net/publication/42356226_Karakteristik_Penderita_Kanke
r_leher_Rahim_Yang_Dirawat_Inap_Di_Rumah_Sakit_Umum_Pusat_Haji_Adam_
Malik_Medan). Diakses Tanggal 5 Oktober 2018
Ayu Izza. 2009. Epidemiologi Kanker Serviks
(http://ayuizza.blogspot.com/2009/12/epidemiologi-kanker-serviks.html) Diakses
Tanggal 5 Oktober 2018
Andrijono, Dkk. (2010). Cegah Dan Deteksi Kanker Serviks. PT Elex Media Komputindo:
Jakarta.
Manuaba, I.G.B. (2010). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Arca: Jakarta.
Manuaba, I.G.B. (2010). Konsep Obstetri Dan Ginekologi Sosial Indonesia. EGC: Jakarta.