Anda di halaman 1dari 4

Nama : Cahyo Kartiko

NIM : 165080100111010

Kelas : M04

TUGAS RESUME 2

Pengaruh besar kecilnya dosis terhadap organisme:


Konsentrasi toksik dilingkungan
Sifat toksik
Lama waktu pemaparan
Frekuensi waktu pemaparan
Jalur terpaparnya organisme

Efek toksik secara umum tergantung pada:


Sifat resistensi organisme
Perubahan fisiologis
Laju pertumbuhan melambat
Berdampak pada jangka hidup dan tekanan kelangsungan hidup
Berdampak pada struktur dasar populasi

Respon Organisme
 Respon biokimia
Toksik yang masuk kedalam tubuh direspon oleh sistem enzim/protein

Mengurangi konsetrasi
polutan dalam sel

Mencegah/mengurangi
Respon protektif interaksi toksik
komponen seluler
Toksik Masuk

Toksik tidak lagi


Respon non protektif
berbahaya
 Respon Fisiologis
Efek seluler, efek organ, efek organisme, efek ekosistem, efek biosfer

Mekanisme ion dapat masuk dalam sel melalui proses endosit, pompa ion, saluran
ion,carrler mediated, complex permeatlon, lipid permeation

Strukture seluler terdiri atas: silia, lisosom, sentriol, mikrotubulus, badan golgi,
mitokondria,membran sel, sitoplasma, nukleous, kromatin, ribosom

Aktifitastoksikan Toksikan
 Fisikokimia toksik
Padat, cair atau gas
Larut dalam air maupun lemak
Orgaik atau anorganik
Terionisasi atau tidak terionisasi
 Faktor lingkungan
Suhu, cahaya dan kelembapan
Perubahan suhu mempenaruhi DO dan kecepatan reaksi kimia
Perubahan kelembapan mempengaruhi kesensitifan dan fisiologi organisme
Perubahan cahaya mempengaruhi adaptasi terutama pada produsen primer
 Interaksitoksikan

Uji toksisitas
Uji toksisitas akut, uji toksisitas kronis, uji toksisitas statik, uji toksisitas mengalir,
uji sedimentasi, biokonsentrasi studies
Dasar uji toksistas: respon organisme terhadap toksikan dan prinsip dosis respon
 Uji toksisitas akut
1. Uji jangka pendek yang dirancang untuk menguji efek toksikan pada
organisme air selama jangka pendek siklus hidupnya
2. Mengevaluasi tingkat kelulusan hidup organisme selama 24-96 jam
3. Biasanya menggunakan konsentrasi dan sebuah kontrol, dengan 10-20
organisme pada tiap konsentras dan ulangan tiap konsentrasinya
4. Faktor lingkungan harus memeneuhi kisaran:
Temperatur: ± 1ºC
pH 6,5-8,5
saturasi DO> 60%
CaCO3 140-160 mg/L
Salinitas normal
 Uji toksisitas kronik
1. Bertujuan mengetahui pengaruh toksikan pada organisme air hingg
toksikan mencapai dosis tertinggi biasanya 1/10 atau lebih umur
organisme
2. Mengevaluasi pengaruh sublethal effects pada reproduksi, pertumbuhan,
tingkah laku fisiologis dan perubahan biokimia
3. Tingkat kelulusan hidup sering menjadi tolok ukur, namun tidak selalu
menjadi tujuan uji
4. Dapat berlangsung hingga beberapa hari atau bulan
 Uji toksisitas mengalir
1. Uji yang dilakukan pada sistem terbuka, dimana terjadi penggantian
toksikan dan pengenceran oleh air
2. Uji jangka waktu lama
3. Tidak terlalu memperhatikan pembentukan amonia dan penggunaan DO
 Uji sedimentasi
1. Sedimen digunakan sebagai kontaminan yang mengendap sehingga
mengurangi biovaibility toksikan
2. Digunakan sebagai uji akut dengan menggunakan organisme yang sensitif
stadia yang sensitif
3. Sering digunakan sebagai uji bioakumulasi atau potensial toksisitas pada
sedimen
4. Uji dilakukan dengan memperhatikankedalama sedimen, jumlah
organisme pada sedimen, replika uji
 Biokonsetrasi studies
1. Uji yang menentukan akumulasi bersih dari toksikan yang berasal dari air
dan organisme sehingga menghasilkan penyerapan dan depurasi secara
berkelanjutan
2. Tujuan uji: potensi akumulasi organisme yang dapat terkonsumsi oleh
organisme pada tropij level diatasnya
3. Dinyatakan dalan bioconcetration faktor (BCF)
Faktor Biokonsentrasi adalah rasio (l/kg) konsentrasi zat dalam jaringan
organisme akuatik pada konsentrasi dalam air. Dapat juga ditentukan melaui
pembagian kecepatan pemasukan dengan keceoatan pengeluaran

mg
wet fish
kg
BCFfish = ¿
Stabilitas konsentrasiikan ¿
¿

Anda mungkin juga menyukai