Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 4, No. 1, Ed. April 2016, Hal.

41-46

DAMPAK PENGALIHAN LAHAN MANGROVE TERHADAP KEANEKARAGAMAN


BENTHOS DI KECAMATAN JAYA BARU KOTA BANDA ACEH

1
Fitria Ulfa, 2M. Ali S dan 3Abdullah
1,2,3
Pascasarjana Program Studi Magister Pendidikan Biologi Universitas Syiah Kuala.
Darussalam 23111, Banda Aceh. Email: Ulfa.fitria89@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pengalihan lahan mangrove terhadap
keanekaragaman benthos di Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan September - November 2014 di kawasan mangrove Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh.
Metode yang digunakan metode survey atau pengamatan langsung. Stasiun penelitian dibagi dalam 4
stasiun menggunakan metode purposive sampling atas dasar pertimbangan keberadaan mangrove.
Keanekaragaman benthos dianalisis dengan rumus indekskeanekaragaman, sedangkan dampak
pengalihan dianalisis dengan deskripsi. Hasil analisis diperoleh keanekaragaman benthos padalahan
yang telah direklamasi 1,18 dan pada lahan yang belum direklamasi 1,77. Kesimpulannya adalah
keanekaragaman benthos sedang yang membuktikan bahwa pengalihan lahan mangrove di Kecamatan
Jaya Baru Kota Banda Aceh berdampak terhadap keanekaragaman benthos sehingga perlu dilakukan
sosialisasi dan peningkatan kesadaran agar ekosistem mangrove tetapterjaga.

Kata Kunci: Lahan mangrove, keanekaragaman benthos

ABSTRACT

This study aims to determine the impact of the land transfer to the diversity of mangrove benthos in
the district of Banda Aceh Jaya Baru. This research was conducted in September-November 2014 in
an area of mangrove Jaya Baru sub-district of Banda Aceh. The method used survey method or direct
observation. Stations were divided into four stations using purposive sampling method on the basis of
the existence of mangrove. Benthos diversity analyzed by formula diversity index, while the impact of
the transfer was analyzed with the description. The results obtained by analysis of benthos diversity
on land that has been reclaimed 1.18 and on land that is not reclaimed 1,17. The conclusion is the
diversity of benthos was proving that the land transfer mangrove in the district of Banda Aceh Jaya
Baru impact on the benthos diversity that needs to be disseminated and awareness-raising so that the
mangrove ecosystem is maintained.

Keywords: Mangrove land, benthos diversity, conservation strategie

PENDAHULUAN
ndonesia mempunyai luas lautan 3.258 baik dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan
km2 dengan jumlah 17.506 pulau dan hidup. Namun semakin hari semakin kritis
garis pantai 81.000 km. Selain itu ketersediaannya, di beberapa daerah pesisir di
Indonesia juga kaya akan biodiversitas Indonesia sudah terlihat adanya pendegradasian
dan kekayaan alam laut yang sangat indah lahan mangrove akibat penebangan mangrove
terutama dari terumbu karang, mangrove dan yang dilakukan secara berlebihan. Mangrove
lamun. Kekayaan ini sangatlah berpotensial telah dirubah menjadi fungsi yang lain
untuk kemajuan Indonesia dari sektor perikanan dikarenakan berbagai kegiatan pembangunan.
dan kelautannya, baik itu dilihat dari fungsi Pengalihan fungsi lahan mangrove menjadi
ekologis maupun ekonomisnya. tambak masyarakat maupun menjadi kawasan
Lahan mangrove merupakan salah satu pariwisata dan pemukiman penduduk, telah
ekosistem wilayah pesisir dan lautan yang menyebabkan proses abrasi dan sedimentasi
sangat potensial bagi kesejahteraan masyarakat yang cukup parah, sehingga diduga

[41]
Dampak Pengalihan Lahan Mangrove Terhadap Keanekaragaman Benthos di Kecamatan Jaya Baru ...

menyebabkan kontaminasi terhadap keberadaan mengkonservasi lahan manggrove. Strategi


biota pada lahan tersebut salah satunya yaitu konservasi dapat dilakukan dengan berbagai
benthos [1]. Selain itu pengalihan lahan cara, salah satunya pemanfaatan langsung
mangrove juga dapat menyebabkan perubahan ekosistem mangrove baik melalui nilai ekologi
fungsi lahan baik dari segi ekologis seperti pada maupun nilai ekonomi.
rantai makanan, rantai energi dan siklus Kecamatan Jaya Baru telah banyak
biogeokimianya maupun dari segi struktur kimia mereklamasi lahan mangrove menjadi tambak
dan fisikanya. masyarakat, pemukiman penduduk, ruko
Berdasarkan survei awal yang telah maupun menjadi kawasan pariwisata. Hal ini
dilakukan terlihat dampakekologis terhadap memberikan dampak terhadap kelestarian
keanekaragaman benthos di Kecamatan Jaya ekosistem mangrove, biota-biota yang
Baru secara umum disebabkan oleh berkurang berasosiasi dengan lahan mangrove, dan
dan rusaknya lahan mangrove. Akibatnya hilang memberikan dampak terhadap ekonomi
berbagai spesies flora dan fauna yang masyarakat disekitar lahan mangrove di
berasosiasi dengan lahan mangrove, dan dalam Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh.
jangka panjang akan mengganggu keseimbangan Kegiatan reklamasi yang terjadi juga
ekosistem mangrove khususnya dan ekosistem menyebabkan berkurangnya sumber mata
pesisir pada umumnya. pencaharian warga yang memanfaatkan tiram,
Pengalihan lahan mangrove menjadi udang maupun kepitinguntuk memenuhi
pemukiman, tambak, dan ruko menyebabkan kebutuhan hidup sehari-hari mereka.
menghilangnya fungsi total dari ekosistem Lahan Mangrove di Kecamatan Jaya Baru
mangrove serta menghilangkan berbagai spesies Kota Banda Aceh dari sebelum tsunami sekitar
endemik ekosistem mangrove. Selain itu, 1,8 km², setelah tsunami menjadi lebih kurang
menurunnya kualitas dan kuantitas hutan 1,2 km². Hal ini disebabkan oleh
mangrove telah mengakibatkan dampak yang pengreklamasian lahan mangrove menjadi
sangat mengkhawatirkan, seperti abrasi yang pemukiman masyarakat, waduk maupun
selalu meningkat, penurunan tangkapan menjadi tempat rekreasi. Adanya informasi
perikanan pantai, intrusi air laut yang semakin tersebut maka penulis ingin melakukan suatu
jauh ke arah darat, malaria dan lainnya. penelitian tentang “Dampak Pengalihan Lahan
Untuk melindungi keanekaragaman Mangrove terhadap Keanekaragaman Benthosdi
benthos dari dampak ekologis, pengalihan fungsi Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh”.
lahan mangrove dapat dilakukan dengan

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di lahan mengidentifikasi spesies bentos di laboratorium
manggrove di Kecamatan Jaya Baru Kota Banda menggunakan buku-buku yang relevan,
Aceh. Kawasan penelitian dibagi ke dalam 4 diantaranya adalah buku Fresh-water Biology,
stasiun pengamatan yaitu stasiun pertama di Etmonson (1959), Taxonomic Avertebrata,
Gampong Lampoh Daya, stasiun kedua di Oemardjidan Wisnu (1990) dan Laut Nusantara,
Gampong Ulee Pata, stasiun ketiga Gampong Nontji (1993).
Lam Jamee dan stasiun keempat di Gampong Analisis dampak pengalihan lahan
Emperom. Pengambilan data dilakukan pada mangrove terhadap keanekaragaman benthos di
tanggal September s/d November 2014. Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh
Penentuan stasiun pengamatan menggunakan dideskripsi, sedangkan indekskeanekaragaman
metode purposive sampling atas dasar benthos dilakukan dengan menggunakan analisis
pertimbangan keberadaan mangrove dikawasan kuantitatif dimana keanekaragaman spesies
tersebut. bentos pada lahan mangrove di Kecamatan Jaya
Analisis spesies bentos yang terdapat Baru Kota Banda Aceh dianalisis dengan
dilahan manggrove di Kecamatan Jaya Baru menggunakan Indeks Diversitas Shannon-
Kota Banda Aceh dilakukan dengan Wiener (Ĥ) sebagai berikut:

[42]
Fitria Ulfa, dkk

Ĥ = – ∑ pi ln pi Kriteria :

Keterangan: ĤH<1 = keanekaragamanrendah


Ĥ = Keanekaragaman jenis 1<Ĥ<3 = keanekaragamansedang
pi = perbandingan jumlah individu suatu jenis Ĥ >3 = keanekaragamantinggi
dengan keseluruhan jenis.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Kenaekaragaman Benthos padaLahan 1.1. Keanekaragaman Benthos pada lahan
Mangrove di Kecamatan Jaya Baru yang telah di reklamasi
Keanekaragaman Benthos pada lahan Hasil pengamatan keanekaragaman
mangrove yang telah direklamasi dan yang benthos pada lahan yang telah direklamasi di
belum direklamasi dikemukakan berikut ini. Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh,
ditampilkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Keanekaragaman Benthos pada Lahan Mangrove yang telah Direklamasi

Indek Keanekaragaman
No Stasiun Jumlah Spesies
(Ĥ)
1 I 0 0
2 II 63 1,32
3 III 92 1,45
4 IV 0 1,560
Jumlah 155 1,18
Ĥ = - Σ Pi Ln Pi = - Σ (-1,18) = 1,18
Keanekaragaman Sedang

Nilai keanekaragaman benthos pada Sebaliknya pada ekosistem yang kurang stabil,
stasiun 1 Gampong Lampoh Daya adalah 0,00, indeks keanekaragaman rendah.
pada stasiun II Gampong Ulee Pata adalah 1,32,
Pada stasiun III Gampong Lam Jame adalah 1.2. Keanekaragaman Benthos pada Lahan
1,45 dan pada stasiun IV Gampong Emperom yang Belum Direklamasi
adalah 0,00. Hal ini menunjukkan bahwa Hasil pengamatan keanekaragaman
keanekaragaman benthos pada lahan mangrove benthos pada lahan yang tidak direklamasi di
yang telah direklamasi di Kecamatan Jaya Baru Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh,
Kota Banda Aceh adalah sedang. Odum (1998) ditampilkan pada Tabel 2.
menyatakan bahwa keanekaragaman jenis Nilai keanekaraaman benthos pada stasiun
dipengaruhi oleh banyaknya jenis dan merata 1 Gampong Lampoh Daya (1,31), pada stasiun
atau tidaknya nilai kelimpahan individu tiap II Gampong Ulee Pata (1,89), pada stasiun III
jenis. Selanjutnya Setyobudiandi dkk. (2009) Gampong Lam Jamee (1,80) dan pada stasiun
menyatakan bahwa nilai indeks keanekaragaman IV Gampong Emperom (1,12) menunjukkan
1< Ĥ <3 menunjukan keanekaragaman sedang bahwa keanekaragaman sedang dengan jumlah
[2]. individu 476.
Adanya perbedaan keanekaragaman antara Lahan mangrove yang belum tereklamasi
stasiun menunjukan bahwa kondisi habitat dapat ini memiliki jumlah benthos lebih banyak
mempengaruhi kehidupan benthos. Indeks dibandingkan pada lahan mangrove yang telah
keanekaragaman merupakan pencerminan dari direklamasi yang menandakan bahwa pada
kondisi habitatnya. Pada ekosistem perairan lahan mangrove yang belum tereklamasi kondisi
yang stabil, indeks keanekaragaman akan tinggi. lingkungan lebih baik dibandingkan dengan

[43]
Dampak Pengalihan Lahan Mangrove Terhadap Keanekaragaman Benthos di Kecamatan Jaya Baru ...

lahan yang telah direklamasi, hal ini sesuai ketersediaan faktor fisik dan kimia yang
dengan pernyataan Raharjo (2005) dalam mendukung kehidupan organisme didalamnya,
Sunarto (2008) habitat yang memiliki kondisi sebaliknya habitat yang kondisi lingkungannya
yang baik, maka jenis organisme yang mampu kurang baik menjadikan faktor pembatas bagi
bertoleransi dan beradaptasi lebih besar dengan kehidupan dalam habitat perairan tersebut [3].

Tabel 2. Keanekaragaman Benthos pada Lahan yang Tidak Direklamasi di Kecamatan Jaya Baru
Kota Banda Aceh

Indek Keanekaragaman
No Stasiun Jumlah Spesies
(Ĥ)
1 I 85 1,31
2 II 144 1,89
3 III 168 1,80
4 IV 79 1,12
Jumlah 476 1,77
Ĥ = - Σ Pi Ln Pi = - Σ (-1,77) = 1,77
Keanekaragaman Sedang

2. Dampak Pengalihan Lahan benthos tergolong sedang dan komunitas dalam


Mangroveterhadap Keanekaragaman keadaan labil. Hal ini didukung oleh pendapat
Benthos Budiman, (1992) dalam Pramudji (2001), yang
Berdasarkan hasil pengamatan Degradasi menyatakan intraksi hutan mangrove dan
yang terjadi pada lahan mangrove di Kecamatan lingkungannya mampu menciptakan kondisi
Jaya Baru Kota Banda Aceh berdampak yang sesuai bagi berlangsungnya proses
terhadapkeanekaragaman benthos. Dampak biologis beberapa organisme akuatik, daerah
kerusakan lahan mangrove terhadap biota yang perairan hutan mangrove memberikan tempat
berasosiasi didalamnya difokuskan pada berlangsungnya proses biologi bagi biota laut,
keanekaragaman benthos di lahan mangrove apabila lingkungan relatif stabil dan tidak terlalu
yang telah direklamasi dan lahan mangrove yang berfluktuatif tergantung pada priode tertentu
belum tereklamasi. Dengan rusaknya lahan serta tersedianya makanan bagi berbagaijenis
mangrove, maka spesies benthos yang biota. Salah satu penyebab utama terjadinya
berasosiasai dengan lahan mangrove akan penurunan kualitas lahan mangrove akibat
berupaya mencari habitat baru yang bisa penggunaannya sebagai daerah pembuangan
memberikan kebutuhan untuk mengasuh, limbah, pengalihan lahan menjadi pemukiman
mencari makan dan berkembang biak. Karena penduduk, kawasan pariwisata maupun tambak
spesies benthos ini memperoleh makanan dari masyarakat. Degradasi yang terus-menerus
lahan mangrove baik secara langsung maupun diikuti oleh hilangnya biota – biota yang
tidak langsung. Pola adaptasi inilah yang berasosiasi atau menurunnya daya dukung dari
menentukan ada tidaknya biota yang berasosiasi ekosistem (carrying capacity) [4].
dengan lahan mangrove, jika habitatnya bagus Diketahui bahwa perubahan fisik habitat
maka individu spesies benthos akan banyak yang terjadi seperti pada lahan mangrove di
hidup didalamnya, begitu juga sebaliknya jika Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh akibat
habitat rusak maka biota inipun akan berkurang aktifitas masyarakat tentunya akan berdampak
bahkan hilang dari habitatnya. ke komunitas lain yang berasosiasi dengan
Lahan mangrove yang telah direklamasi ekosistem tersebut salah satunya adalah
dan lahan mangrove yang belum direklamasidi komunitas benthos. Nybakken (1992), bentos
Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh dapat adalah organisme yang hidupnya pada atau di
dinyatakan tingkat keanekaragaman spesies dalam substrat. Oleh karena itu komunitas yang

[44]
Fitria Ulfa, dkk

memiliki pergerakan terbatas ini, cenderung asuhan (nursery ground) dan tempat mencari
akan mengalami tekanan bila habitat tempat makan (feeding ground) bagi hewan-hewan
hidupnya terganggu [5]. yang hidup di daerah mangrove. Penyebab
Hasil penelitian terhadap bentos ditemukan kerusakan lahan mangrove karena adanya
ada 10 spesies bentos yang berasal dari filum tekanan ekologis yang berasal dari alam dan
Moluska yakni Pomacea paludosa, Crucibulum manusia (anthropogenic).
quiriquinae, Terebalia sulcata, Bellamya Selain itu, kerusakan ekosistem mangrove
javvanica, Condakia punctata, Achatina fulica, yang terjadi belakangan ini sangat
Nerita livescens, Nerita Undata, Neritina memprihatinkan dikarenakan banyaknya
(Provittoida) smithi dan Crucibulum masyarakat yang kurang memperhatikan
scutellatum. keberlangsungan ekosistem mangrove. Menurut
Secara visual terlihat bahwa pada lahan Sugiarto, dkk (1996), kerusakan ekosistem hutan
mangrove di Kecamatan Jaya Baru Kota Banda mangrove dapat disebabkan oleh berbagai hal,
Aceh telah terjadi sedimentasi sejak lama, hal ini diantaranya adalah (1) Kurang dipahami
dilihat dari bagian dasar sedimennya yang kegunaan ekosistem hutan mangrove; dan (2)
dipenuhi dengan dengan lumpur berminyak, Meskipun hutan mangrove terus terancam
kondisi ini tentunya hanya akan didominansi kelestariannya [6], namun berbagai aktivitas
oleh jenis biota yang mampu beradaptasi dengan penyebab kerusakan hutan mangrove terus
kondisi demikian. Diketahui bahwa organisme terjadi dan adakalanya dalam skala dan
benthos hidupnya sangat bergantung pada intensitas yang terus meningkat [7].
habitatnya dengan demikian bila ada perubahan Perubahan dari hutan mangrove primer dan
mendasar pada habitat tersebut akan sangat sekunder menjadi areal non hutan mangrove
mempengaruhi keberadaan sumber daya diakibatkan oleh konversi, terutama pembukaan
biotanya. areal untuk pertambakan, pertanian maupun
Hutan mangrove mempunyai potensi besar pembangunan [8].
untuk dimanfaatkan salah satu potensi Hasil pengolahan data tingkat
keberadaan hutan mangrove adalah potensi keanekaragaman benthos didapatkan fakta
ekologis. Salah satu manfaat ekologis ekosistem bahwa benthos padakawasan mangrove
mangrove adalah tempat asuhan (nursery mengalami kondisi yang berada pada kondisi
ground), tempat mencari makan (feeding labil artinya keberadaan hewan dikawasan
ground) dan tempat berkembang biak berbagai mangrove memprihatinkan, hal ini juga sesuai
jenis biota. Namun potensi mangrove yang dengan pernyataan konversi hutan mangrove
tertera dengan mapan ternyata mengalami terus meningkat untuk dijadikan lahan pertanian
tingkat kerusakan yang sangat cepat seiring atau tambak ikan/udang, sehingga
dengan pertumbuhan masyarakat. Kerusakan menyebabkan penurunan produktivitas
yang terjadi menyebabkan penurunan fungsi ekosistem tersebut [9].
ekologis ekosistem mangrove sebagai tempat

KESIMPULAN
Pengalihan lahan mangrove menjadi terhadap keanekaragaman benthos di Kecamatan
tambak masyarakat, kawasan pariwisata dan Jaya Baru Kota Banda Aceh.
pemukiman penduduk berdampak negatif

DAFTAR PUSTAKA

[1] Wijayanti, H. M. 2007. Kajian Kualitas Makrobenthos. Tesis. Program Pasca


Perairan di Pantai Kota BandarLampung Sarjana Universitas Semarang, (online),
Berdasarkan Komunitas Hewan

[45]
Dampak Pengalihan Lahan Mangrove Terhadap Keanekaragaman Benthos di Kecamatan Jaya Baru ...

(http://www.wikipedia.co.id, diakses 25
Agustus 2013).
[2] Setyobudiandi, I., dkk. 2009. Sampling dan
Analisis Data Perikanan dan Kelautan,
Terapan Metode Pengambilan Contoh di
Wilayah Pesisirdan Laut. Fakultas
Perikanandan Ilmu Kelautan. IPB -
Bogor.
[3] Sunarto. 2008. Karya Ilmiah Universitas
Padjadjaran. Peranan Ekologis dan
Antropogenis Lahan Mangrove, (Online),
(http://www.google.com/universitaspadja
djaran/, diakses 25 Desember 2013.
[4] Pramudji. 2000. Hutan Mangrove di Pantai
Teluk Saleh Sumbawa Nusa Tenggara
Barat. Balitbang Biologi Laut Pulibang
Oseanologi. LIPI: Jakarta.
[5] Nybakken, J. W., Bertness, M. D. 2005.
Marine Biology An Ecology Approach.
Benjamin Cummings: USA.
[6] Sugiarto, dkk. 1996. PenghijauanPantai.
Jakarta: Penebar Ilmu.
[7] Kusmana, C. 2002. Ekologi Mangrove.
Fakultas Kehutanan – IPB Bogor.
[8] Nontji, A. 1993. Laut Nusantara. Jakarta:
Djambatan.
[9] Bengen, Dietriech. G. 2001. Pengenalan dan
Pengelolaan Ekosistem Mangrove.
PKSPL – IPB, Bogor.

[46]

Anda mungkin juga menyukai