Anda di halaman 1dari 9

SOAL AKM BAB 3

Perhatikan abstrak hasil penelitian berikut ini !


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya peranan hutan mangrove terhadap ekosistem
pesisir karena nilai ekonomis dan nilai ekologis yang sangat tinggi. Nilai ekonomis langsung dari
hutan mangrove berupa vegetasi mangrove itu sendiri baik berupa batang, daun, bunga maupun
akarnya. Nilai ekonomis tidak langsung hutan mangrove pada keberlanjutan produktifitas
perikanan pesisir dan perairan lepas pantai. Secara ekologis hutan mangrove memasok nutrient
dan menjadi perantara bagi ekosistem daratan dan lautan, dapat melindungi pantai dan sebagai
tempat pemijahan, pembesaran dan tempat mencari makan bagi berbagai jenis ikan, udang,
kepiting, kerang-kerangan dan berbagai binatang lainnya. Permasalahan utama pada hutan
mangrove adalah terjadinya penebangan dan degradasi untuk berbagai peruntukan, terutama
untuk tambak.
Hasil penelitian tahap-1 menunjukkan telah terjadi perubahan luas hutan mangrove sangat nyata
selama th 1981 - th 2008. (a) Pada kurun waktu th 1981 - th 1994 terjadi penurunan luas hutan
mangrove sangat besar, yaitu 528,2 hektar (78,72 %), penurunan luas terbesar di Kecamatan
Kraton seluas 312,8 hektar ; (b) Pada kurun waktu th 1994 - th 2008 terjadi penambahan luas
hutan mangrove 337,8 hektar (236%), penambahan luas terbesar di Kecamatan Bugulkidul, Kota
Pasuruan seluas 75,25 hektar.
Hasil penelitian tahap-2 menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai parameter lingkungan terutama
untuk bahan organik air dan tanah, tekstur tanah untuk ketebalan, kerapatan dan diversitas hutan
mangrove hutan mangrove yang berbeda-beda. Secara statistik (berdasarkan analisis MANOVA)
terdapat perbedaan faktor-faktor lingkungan pada ketebalan, kerapatan dan diversitas hutan
mangrove secara bersama-sama.
Hasil penelitian tahap-3 menunjukkan bahwa ada perbedaan jumlah taksa, jumlah individu dan
indeks keanekaragaman makrozoobentos pada ketebalan, kerapatan dan diversitas hutan
mangrove yang berbeda-beda. Ada kecenderungan bahwa semakin tinggi ketebalan, kerapatan
dan diversitas hutan mangrove, semakin bervariasi jumlah taksa yang diketemukan dan semakin
tinggi indeks keanekaragamannya.
Berdasarkan analisis MANOVA (simultan) terdapat perbedaan jumlah genus dan jumlah
individu makrozoobentos pada ketebalan, kerapatan dan diversitas hutan mangrove secara
bersama-sama. Struktur mangrove optimum untuk keragaman makrozoobentos di pantai
Pasuruan adalah ketebalan lebih dari 120 meter, kerapatan antara 45-50 meter dan diversitas
lebih dari 5 spesies. Model hutan mangrove yang paling baik untuk pantai Pasuruan adalah hutan
mangrove alami yang dapat tumbuh dan berkembang baik di daerah ini yang dapat dijumpai di
muara-muara sungai.
(Sumber: ttps://digilib.uns.ac.id/dokumen/abstrak/)
1. Hutan mangrove memiliki nilai ekologis yang sangat tinggi terhadap lingkungan, kecuali ….
o menjadi perantara bagi ekosistem daratan dan lautan
o dapat melindungi pantai dan sebagai tempat pemijahan
o pembesaran dan tempat mencari makan bagi berbagai jenis ikan
o keberlanjutan produktifitas perikanan pesisir dan perairan lepas pantai
o memasok nutrient bagi berbagai jenis ikan udang, kepiting dan kerang
2. Yang merupakan hasil penelitian tahap 3 adalah ….
o Terdapat perbedaan jumlah genus dan jumlah individu makrozoobentos pada
ketebalan, kerapatan dan diversitas hutan mangrove secara bersama-sama.
o Terdapat perbedaan faktor-faktor lingkungan pada ketebalan, kerapatan dan
diversitas hutan mangrove secara bersama-sama.
o Terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi ketebalan, kerapatan dan diversitas
hutan mangrove, semakin bervariasi jumlah taksa yang diketemukan dan semakin
tinggi indeks keanekaragamannya.
o Terdapat penambahan luas hutan mangrove 337,8 hektar (236%), penambahan luas
terbesar di Kecamatan Bugulkidul, Kota Pasuruan seluas 75,25 hektar.
o Terdapat perbedaan nilai parameter lingkungan terutama untuk bahan organik air dan
tanah, tekstur tanah untuk ketebalan, kerapatan dan diversitas hutan mangrove hutan
mangrove yang berbeda-beda.

3. Berdasarkan hasil penelitian tersebut yang tidak termasuk tujuan dari penelitian tersebut
adalah ….
o Untuk meneliti perubahan. luas dan sebaran hutan mangrove di pantai Pasuruan dari
tahun 1981-1994 dan tahun 1994-2008.
o Untuk meneliti perbedaan parameter lingkungan pada ketebalan, kepadatan dan
diversitas hutan mangrove yang berbeda-beda di pantai Pasuruan.
o Untuk meneliti perbedaan keanekaragaman makrozoobentos pada ketebalan,
kepadatan dan diversitas hutan mangrove yang berbeda-beda di pantai Pasuruan
o Untuk meneliti bagaimana manfaat dan nilai ekologis dan nilai ekonomis hutan
mangrove bagi masyarakat pantai Pasuruan.
o Untuk meneliti ketebalan, kepadatan dan diversitas hutan mangrove optimum untuk
mendukung keragaman makrozoobentos. 
Perhatikan infografis hasil Sensus Penduduk tahun 2020 berikut ini !
1. Berapakah jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki berdasarkan hasil Sensus
Penduduk tahun 2020 ?
136,66 juta jiwa

2. Struktur penduduk Indonesia didominasi oleh kelompok milenial dan genarasi Z yakni
dengan jumlah
145,40 juta jiwa

3. Wilayah Maluku dan Papua merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terendah yakni
berjumlah
8,6 juta jiwa

4. Pulau Jawa yang memiliki luas hanya 7 persen saja dari wilayah Indonesi tetapi memiliki
jumlah penduduk mencapai151,59 juta jiwa atau 56,10 % , tentu hal ini menyebabkan
penduduk Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Jelaskan faktor-faktor
penyebabnya !
SOAL AKM BAB 4

Anda mungkin juga menyukai