Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

PROFESI KEPERAWATAN JIWA


ANGKATAN XIX

SABTA PUTRA S.KEP


220112090506

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
BANDUNG
2010

1
LAPORAN PENDAHULUAN
HARGA DIRI RENDAH

I. Kasus (Masalah Utama)


Perubahan konsep diri : harga diri rendah

II. Proses terjadinya masalah


1. Pengertian harga diri rendah
 Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang
diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau
tidak langsung diekspresikan ( Townsend, 1998 ).
 Menurut Schult & Videbeck ( 1998 ), gangguan harga diri rendah
adalah penilaian negatif seseorang terhadap diiri dan kemampuan,
yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung
 Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang
negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan
harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999).
Jadi dapat disimpulkan bahwa perasaan negatif terhadap diri sendiri
yang dapat diekspresikan secara langsung dan tak langsung.

2. Tanda dan gejala :


 Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan
terhadap penyakit (rambut botak karena terapi)
 Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri
sendiri)
 Gangguan hubungan sosial (menarik diri)
 Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)
 Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan
yang suram, mungkin klien akan mengakiri kehidupannya.

3. Penyebab dari harga diri rendah


Salah satu penyebab dari harga diri rendah yaitu berduka
disfungsional. Berduka disfungsional merupakan pemanjangan atau tidak
sukses dalam menggunakan respon intelektual dan emosional oleh
individu dalam melalui proses modifikasi konsep diri berdasarkan persepsi
kehilangan.

4. Akibat dari harga diri rendah


Harga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi sosial : menarik
diri. Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi
dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain
(Rawlins,1993).

5. Tanda dan gejala :


o Rasa bersalah
o Adanya penolakan
o Marah, sedih dan menangis
o Perubahan pola makan, tidur, mimpi, konsentrasi dan aktivitas

2
o Mengungkapkan tidak berdaya
o Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
o Menghindar dari orang lain (menyendiri)
o Komunikasi kurang/tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap
dengan klien lain/perawat
o Tidak ada kontak mata, klien sering menunduk
o Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas
o Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan
percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap
o Tidak/ jarang melakukan kegiatan sehari-hari.

6. Akibat dari harga diri rendah


Harga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi sosial : menarik
diri. Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi
dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain

7. Faktor Predisposisi terjadinya HDR


Dimulai sejak klien masih kecil akibat oleh penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak realistik, kegagalan yang berulang-ulang,
kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan, gagal untuk
mencintai orang lain, dan ideal diri yang tidak realistik.

8. Faktor Presipitasi terjadinya HDR


Kejadian traumatis, psikologis karena menyaksikan hal yang
mengancam kehidupan, kehilangan bagian tubuh, perubahan bentuk
penampilan, serta kegagalan dalam berproduktivitas.

III. Pohon masalah


HDR← Isolasi sosial : menarik diri → Halusinasi

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

Berduka disfungsional, Ideal diri yang tidak realistik, koping
tidak effektif

3
IV. Rentang Respon
Respons Klien Respon
Maladaptasi
Aktualisasi Diri Konsep Diri Harga Diri Kerancunan Depersona
Positif Rendah Identitas lisasi

I. V. Masalah dan Data yang Perlu Dikaji


Proses keperawatan :
I. Pengkajian
A. Identitas klien
B. Alasan masuk
C. Faktor predisposisi
1. Perna mengalami masalah jiwa di masa lalu
2. Pengobatan sebelum
3. Adanya riwayat penganiaayaan ( fisik, seksual, penolakan,
kekerasan dalam keluarga, tindakan kriminal
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa(
hubungan keluarga, gejala, riwayat pengobatan atau perawatan)
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
D. Pemerikasaan fisik ( TTV, TB, BB, Keluhan fisik)
E. Psikososial
1. Genogram
2. Konsep diri ( gambaran diri, identitas, peran, ideal diri, harga
diri)
3. Hubungan sosial ( orang yang berarti, peran serta kegiatan
kelompok/ masyarakat, hambatan dalam berhubungan dengan
orang lain)
4. Spiritual ( nilai dan keyakinan, kegiatan ibadah)
F. Status mental
1. Penampilan
2. Pembicaraan
3. Aktifitas motorik
4. Alam persaan
5. Afek
6. Interaksi selama wawancara
7. Persepsi
8. Proses pikir
9. Isi pikir
10. Waham
11. Tingkat kesadaran
12. Memori
13. Tingkat konsentrasi dan berhitung
14. Kemampuan penilaian
15. Daya tilik diri

4
G. Kebutuhan persiapan pulang
1. Makan
2. BAB/BAK
3. Mandi
4. Berpakaian/berhias
5. Istirahat dan tidur
6. Penggunaan obat
7. Pemeliharaan kesehatan
8. Kegiatan di dalam rumah
9. Kegiatan diluar rumah
H. Mekanisme koping ( adaptif dan maladaptif)
I. Masalah psikososial dan lingkungan
J. Pengetahuan yang kurang tentang, penyakit jiwa, faktor presipitasi,
koping, sistem pendukung, penyakit fisik, obat-obatan dll
K. Aspek medik ( diagnosa medik, terapi medik)
L. Daftar masalah keperawatan

Masalah
No Data Subyektif Data Obyektif
Keperawatan

1 Isolasi sosial :  Mengungkapkan  Ekspresi wajah


menarik diri tidak berdaya dan kosong
tidak ingin hidup  Tidak ada kontak
lagi mata ketika
 Mengungkapkan diajak bicara
enggan berbicara  Suara pelan dan
dengan orang lain tidak jelas
 Klien malu bertemu
dan berhadapan
dengan orang lain

2 Gangguan  Mengungkapkan  Merusak diri


konsep diri : ingin diakui jati sendiri
harga diri dirinya  Merusak orang
rendah  Mengungkapkan lain
tidak ada lagi yang  Menarik diri dari
peduli hubungan sosial
 Mengungkapkan  Tampak mudah
tidak bisa apa-apa tersinggung
 Mengungkapkan  Tidak mau
dirinya tidak makan dan tidak
berguna tidur
 Mengkritik diri  Perasaan malu
sendiri  Tidak nyaman
jika jadi pusat
perhatian

5
3 Berduka  Mengungkapkan  Ekspresi wajah
disfungsional tidak berdaya dan sedih
tidak ingin hidup  Tidak ada kontak
lagi mata ketika
 Mengungkapkan diajak bicara
sedih karena tidak  Suara pelan dan
naik kelas tidak jelas
 Klien malu bertemu  Tampak
dan berhadapan menangis
dengan orang lain
karena diceraikan
suaminya
 Dan lain – lain…

Diagnosa keperawatan :
Perubahan konsep diri : harga diri rendah kronik/akut

6
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Klien :……………. Ruangan :…………….
No. CM :……………. Dx Medis :……………

Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Perubahan Tujuan 1. Setelah…..× interaksi 1. Bina hubungan saling percaya dengan 1. Kepercayaan dari klien
Konsep Diri : Keperawatan : klien menunjukan menggunakan prinsip komunikasi merupakan hal yang
Harga Diri Klien memiliki tanda-tanda percaya terapeutik : mutlak serta akan
Rendah konsep diri yang kepada perawat :  Sapa klien dengan ramah baik verbal memudahkan dalam
positif  Ekspresi wajah maupun nonverbal pendekatan dan
bersahabat  Perkenalkan nama, nama panggilan dan tindakan keperawatan
SP1 : Klien  Menunjukan rasa tujuan perawat berkenalan yang akan dilakukan
dapat membina senang  Tanyakan nama lengkap dan nama kepada klien
hubungan saling  Ada kontak mata penggilan yang disukai klien
percaya dengan  Mau berjabat tangan  Buat kontrak yang jelas
perawat  mau menyebutkan  Tunjukan sikap jujur dan menepati janji
nama setiap kali berinteraksi
 Mau menjawab salam  Tunjukan sikap empati dan menerima
 Mau duduk apa adanya
berdampingan dengan  Beri perhatian kepada klien dan
perawat masalah yang dihadapi klien
Bersedia  Dengarkan dengan penuh perhatian
mengungkapkan ekspresi perasaan klien
masalah yang
dihadapi

7
Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
SP 2 : Klien 2. Setelah…..× interaksi 2.1 Diskusikan dengan klien tentang: 2.1 Aspek positif penting
dapat klien menyebutkan :  Aspek positif yang dimiliki klien untuk meningkatkan
mengidentifikasi  aspek positif dan keluarga, lingkungan PD serta harga diri
aspek positif kemampuan yang  Kemampuan yang dimiliki klien
dan kemampuan dimiliki klien 2.2 Bersama klien buat daftar tantang : 2.2 Memvalidasi dan
yang dimiliki  Aspek positif  Aspek positif klien, keluarga, menguatkan apa yang
keluarga lingkungan sudah disampaikan
 Aspek positif  Kemampuan yang dimiliki klien secara lisan
lingkungan klien 2.3 Beri pujian yang realistis, hindarkan 2.3 Meningkatkan harga
memberi penilaian negatif diri serta memancing
klien untuk
mengungkapkan apa
yang diinginkan oleh
klien
SP 3 : Klien 3. Setelah…..× interaksi 3.1 Diskusikan dengan klien kemampun 3. Mencari cara yang
dapat menilai klien menyebutkan yang dapat dilakukan setiap hari konstruktif dan
kemampuan kemampuan yang sesuai kemampuan klien menunjukan potensi
yang dimiliki dapat dilaksanakan yang dimiliki klien
untuk untuk mengubah
dilaksanakan dirinya menjadi lebih
baik dan berharga
3.2 Diskusikan kemampuan yang dapat
dilanjutkan pelaksanaannya

8
Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
SP 4 : klien 4. Setelah…..× interaksi 4.1 Rencanakan bersama klien aktivitas 4.1 Menghindari adanya
dapat klien membuat yang dapat dilakukan setiap hari kehilangan/perubhan
merencanakan rencana kegiatan sesuai kemampuan klien : peran akibat perasaan
kegiatan sesuai harian  kegiatan mandiri HDR yang dialami
dengan  kegiatan dengan bantuan klien serta mencari
kemampuan alternatif koping
yang dimiliki untuk meningkatkan
harga diri
4.2 Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi 4.2 Menghargai
klien kemampuan klien
serta menunjukan
kemampuan yang
klien miliki
4.3 Beri contoh cara pelaklsanaan 4.3 Meningkatkan
kegiatan setelah pulang pengetahuan klien
dalam mekanisme
koping yang
konstruktif dalam
menghargai diri
sendiri
SP 5 : Klien 5. Setelah…..× interaksi 5. 1 Anjurkan klien untuk melaksanakan 5. Membantu klien
dapat klien melakukan kegiatan yang telah direncanakan meningkatkan harga
melakukan kegiatan sesuai jadwal dirinya
kegiatan sesuai - yang dibuat

9
Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
SP 5 : - rencana 5.2 Pantau kegiata yang dilaksanakan
yang dibuat klien
5.3 Beri pujian atas usaha yang dilakukan
klien
5.4 Diskusikan kemungkinan pelaksanaan
kegiatan setelah pulang
SP6: Klien 6. Setelah…..× interaksi 6.1 Beri pendidikan kesehatan pada 6. Keluarga sebagai
dapat klien memanfaatkan keluarga tentang cara merawat klien sistem pendukung
memanfaatkan sistem pendukung dengan harga diri rendah utama mempunyai
sistem yang ada di keluarga 6.2 Bantu keluarga memberikan dukungan peran serta potensi
pendukung yang selama klien dirawat besar dalam
ada 6.3 Bantu keluarga menyiapkan menciptakan konsep
lingkungan rumah serta harga diri klien

10

Anda mungkin juga menyukai