21
yusuf hamdan, dkk. Kemampuan Negosiasi Pengusaha dalam Meningkatkan Kesepakatan Bisnis
produk usaha yang dikelola wanita pengusaha keterampilan negosiasi bisnis. Keterampilan
bisa menembus pasar ekspor” (pikiran- tersebut diharapkan dapat meningkatkan
rakyat.com.,08 Februari 2011). kemampuan mereka untuk menjadi pelaku
usaha yang tangguh, lebih mengedepankan
Beberapa program yang dikembangkan
jiwa wirausahanya. Berdasarkan latar belakang
IWAPI, di antaranya, peningkatan kualitas
masalah tersebut, dapat dirumuskan suatu
sumberdaya manusia, perluasan pasar, dan
permasalahan sebagai berikut, “Bagaimana
membuka akses modal (teraskreasi.com, 6
kemampuan negosiasi pengusaha dalam
Juni 2014). Di sisi lain, agar wanita pengusaha
meningkatkan kesepakatan bisnis?”
menjadi pengusaha sukses, (dalam koran-
sindo.com, 6 Juni 2014), “Wanita pengusaha Fokus kajian artikel ini adalah pada
bukan hanya menghasilkan produk yang bagaimana kemampuan pengusaha ketika
berkualitas, tetapi juga fokus kuantitas bernegosiasi, khususnya dalam menggali
produksi. Faktor lain yang juga penting informasi secara terus-menerus, keberanian
adalah bergaul dengan lingkungan yang tepat. meminta konsesi, kesabaran untuk bertahan,
Sedangkan untuk memenangkan persaingan, kesediaan menjadi pendengar yang baik
pengusaha harus fokus pada kecepatan, yang dilakukan wanita pengusaha agar
karena saat ini telah memasuki persaingan meningkatkan kesepakatan bisnis. Pendekatan
bebas dan Asean Economi Community (AEC) penelitian menggunakan pendekatan kualitatif
2015.” dengan studi kasus tunggal (lihat Yin,
2002:18). Pengumpulan data dilakukan
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil
dengan observasi, wawancara, dan studi
Menengah (UKM), Syarief Hasan, menuturkan,
pustaka.
Ikatan Wanita pengusaha Indonesia (IWAPI)
ikut berperan dengan menciptakan lahirnya
Kemampuan Negosiasi Pengusaha
pengusaha-pengusah baru yang tangguh dan
berdaya saing (suaramerdeka.com., 6 Juni Memasarkan produk dan jasa merupakan
2014). Berbagai jenis usaha dikembangkan salah satu kegiatan komunikasi pemasaran,
oleh wanita pengusaha di Jawa Barat, di masuk pada penjualan pribadi (personal
antaranya bidang produk seperti fashion, selling), yaitu presentasi lisan berbentuk
kuliner, perhiasan, kerajinan, atau di bidang percakapan di hadapan satu atau beberapa
jasa, misalnya pengelola travel, salon, calon pembeli dengan maksud untuk menjual.
transportasi, dan lainnya (swa.co.id, 6 Juni Penjualan pribadi menggunakan saluran
2014). Saat ini, dari seluruh anggota IWAPI komunikasi antarpribadi dan berlangsung
sebanyak 85% adalah yang bergerak di skala dalam jaringan pergaulan antarmanusia.
mikro dan kecil, 13% merupakan pengusaha Penjualan pribadi ini memerlukan pengetahuan
skala menengah, dan 2% pengusaha besar dan keterampilan negosiasi, karena bentuk
(iwapijawabawat.com, 23 Maret 2012). kegiatannya paling interaktif dan digunakan
untuk memertahankan hubungan jangka
Wanita pengusaha dalam menjalankan
panjang (Kotler, 2000: 87; Shimp, 2014:
b i s n i s nya t i d a k s e l a l u d a l a m ko n d i s i
5-6).
yang mendukung. Salah satu hambatan
yang terjadi adalah “kesadaran wanita Komunikasi berperan penting dalam
pengusaha untuk proaktif mengembangkan proses negosiasi. Miller (dalam Mulyana,
usaha perlu ditingkatkan” (pikiran-rakyat. 2000: 54) menjelaskan komunikasi adalah
com., 08 Februari 2011). Hal ini berarti, “situasi yang memungkinkan suatu sumber
wanita pengusaha perlu memiliki keuletan, mentransmisikan suatu pesan kepada seorang
ketekunan, ketelitian, dan inisiatif untuk penerima dengan disadari untuk memengaruhi
berbenah dan mengambil tindakan efektif dan perilaku penerima.” Pada bidang bisnis,
terarah dalam mengembangkan usahanya. pihak-pihak yang bernegosiasi merupakan
komunikator yang aktif mengomunikasikan
Sejalan dengan program pemerintah
gagasan tentang alternatif yang mungkin
menurunkan angka kemiskinan dan
disepakati bersama (Sujana, 2004:13).
pengangguran, mereka diharapkan ikut
Proses komunikasi yang terjadi termasuk ke
berperan sebagai pengusaha yang memiliki
dalam konteks komunikasi antarpribadi dan
mental kuat dan berdaya saing. Karena
komunikasi kelompok kecil.
itu wanita pengusaha diharapkan dapat
menangkap peluang memasarkan produk Komunikasi antarpribadi, yaitu interaksi
dan jasa perusahaan mereka, dan memiliki verbal dan nonverbal antara dua (atau
keterampilan agar menghasilkan penjualan kadang-kadang lebih dari dua) orang yang
yang menguntungkan. Salah satunya memiliki saling bergantung (DeVito, 2013:5). Julia T.
proses pencapaian, dan tentu saja dengan terus mengembangkan diri sebagi negosiator
mempertimbang untung dan ruginya, baru yang memiliki sikap mental positif.
kemudian ditentukan aspek keuntungan
dan kerugiannya. Setelah itu dan yang Sabar Bertahan Lebih Lama dari
paling penting, laksanakan sesuai rencana. Negosiator Lawan
Dengan mengajukan pertanyaan tersebut
Wawancara kepada pengusaha bengkel
memungkinkan negosiator memperoleh
dan salon mobil, diperoleh informasi menarik,
informasi penting. Bila hal itu diterapkan
sabar bertahan lebih lama dari negosiator
dalam memasarkan produk dan jasa,
lawan seringkali mendapat banyak hikmah.
mengajukan pertanyaan dapat dimulai
Sebagai contoh, negosiator lain memberi
dari analisis kebutuhan. Ziglar (2009:121)
kesepakatan terbaik, berkat buah dari
mengungkapkan, “Apapun produk atau
kesabaran dengan mengatakan, “Kesabaran
jasanya, Anda harus menganalisis kebutuhan
merupakan hal penting karena pihak lain
dari prospek dengan mengajukan sejumlah
mengubah pikirannya, perlu waktu untuk
pertanyaan guna memastikan kebutuhan
menimbang-nimbang berbagai alternatif.”
prospek.”
Selanjutnya pengusaha menyebutkan,
Hal lainnya yang dapat dilakukan
p e r n a h m e l a k u k a n p e n awa ra n ya n g
informan yang bergerak dalam bidang
membuahkan hasil terbaik, di mana
Meubel dengan, “menelaah kata-kata
penawaran disampaikan pada satu hari,
yang akan diucapkan, yang paling mudah
dan negosiator lain memberikan tanggapan
adalah sebelumnya dengan membayangkan
keesokan harinya, untuk memberi waktu
dirinya mengucapkan kalimat tersebut dan
kepada pihak lain memikirkannya, dan ia
perkirakan apa dampak yang mungkin
menghubungi lagi besok hari. Pihak lawan
terjadi. Jika memang perlu dan tidak akan
mempunyai kesempatan untuk merenungkan
menimbulkan masalah, kalimat tersebut boleh
semua yang telah terjadi, pengusaha tersebut
diucapkan. Jika diperkirakan akan membuat
memiliki keyakinan bahwa kesepakatan yang
suasana tidak nyaman, informan memilih
dibuat secara perlahan menjadi kesepakatan
menunda dulu, atau memilih kata-kata lain
yang hasilnya bagus.
yang dimungkinkan lebih cocok.”
Dengan demikian, negosiasi seringkali
Informan juga mengatakan bahwa dia
diperoleh pihak yang mampu bertahan lebih
menanyakan apa yang menjadi permintaan
lama dari negosiator lain, karena untuk
pihak lain, dan berusaha menggali informasi
negosiasi yang memerlukan tambahan
lebih mendalam atas pernyataan dari pihak
waktu, kesabaran negosiator sangat diuji
lain tersebut. Mereka juga menyadari bahwa
untuk menghasilkan kesepakatan terbaik.
keberanian menggali informasi tersebut
Dawson (2004: 352) mengemukakan,
ditekankan pada sikap mental yang perlu
negosiator yang baik adalah orang yang
dikembangkan dengan terus latihan. Misalnya,
sangat sabar yang tidak akan membiarkan
kalau menawar, informan suka mencoba
tekanan waktu menggiring mereka sampai
berbagai kemungkinan, misalnya, bagaimana
membuat suatu kesepakatan yang bukan
kalau beli dalam jumlah banyak? Tentu ada
merupakan kepentingan terbaik bagi setiap
perbedaan harga dengan membeli dalam
pihak. Memerhatikan kenyataan seperti itu,
jumlah terbatas.
kesabaran negosiator perlu terus dilatih,
Karakteristik personal negosiator agar mendapatkan kesepakatan terbaik yang
ditinjau dari keberanian menggali lebih menguntungkan bagi kedua belah pihak.
banyak informasi, memperlihatkan bahwa
informan tersebut memiliki kemampuan Keberanian Negosiator Meminta
sebagai negosiator yang memiliki power, yaitu Lebih
negosiator yang mampu membuat pihak
lawan merasa menang (Dawson, 2004: xii). Informan penelitian yang memiliki bisnis
Negosiator berani bertanya kepada pihak kue kering mengatakan, dalam menjalankan
lawan secara terus-menerus demi memastikan bisnisnya pengusaha perlu memiliki keberanian
apa yang mereka ketahui tentang pihak mengemukakan keinginannya kepada pihak
lawan, misalnya, negosiator menanyakan hal- lain. Karena orang yang berani meminta lebih
hal yang tidak mudah, mungkin pertanyaan banyak kemungkinan akan membuahkan
tersebut tidak bisa mereka jawab. Negosiator kesepakatan yang menguntungkan.
menjadi tahu reaksi mereka atas pertanyaan Keberanian meminta lebih, artinya
negosiator. Hal ini melatih negosiator untuk negosiator menyatakan posisi kemungkinan
Memahami adalah unsur ketiga dari proses Temuan penelitian tentang hubungan
mendengarkan. Memahami diartikan sebagai b a i k d i p e r o l e h d a r i k e r j a s a m a ya n g
proses pemberian makna pada kata yang memuaskan kedua belah pihak. Berdasarkan
kita dengar, yang sesuai dengan makna yang pengalaman informan, dimulai dari mengenal
dimaksudkan oleh pengirim pesan, sedangkan pihak lawan secara pribadi. Saat yang baik
mengingat adalah menyimpan informasi untuk menjalin hubungan adalah pada saat
untuk diperoleh kembali. perundingan belum berlangsung. Berusaha
untuk mengenal pihak lain lebih dekat dan
Mendengarkan apa yang dikemukakan
mengetahui lebih jauh apa yang disukainya.
pihak lawan masuk dalam jenis mendengarkan
Berusaha menemuinya secara informal dan
untuk informasi, yang ditujukan untuk
usahakan untuk datang lebih awal, supaya
mencari informasi. Sebagai contoh, seorang
tersedia banyak waktu untuk saling mengenal.
negosiator yang mendengarkan keinginan
pihak lain, dia sedang mendengarkan untuk Temuan tersebut sejalan dengan
mendapat informasi. pendapat DeVito (2013: 25), “Hubungan
berlangsung di antara orang-orang yang
Be r d asa rk an t emu a n p en eli tian,
berkomunikasi, melalui pemindahan pesan
pengusaha perlu menjadi pendengar empatik,
tertentu.” Menurut Urban (227: xiv-xv),
di mana dia mendengarkan pihak lain
pilihan kata (diksi) dalam pesan verbal
secara saksama, ikut merasakan masalah
memiliki peran penting untuk mencapai
yang dihadapi pihak lain. Misalnya, seorang
keberhasilan negosiasi. Kata-kata yang
pengusaha kue kering ketika bernegosiasi
digunakannya jumlahnya banyak sekali.
dengan pemasok (suplier) susu sapi,
seseorang sering tidak menyadari efek dari
menjelaskan dirinya mendengarkan secara
kata-kata yang digunakannya, kata-kata
e m p a t i k d e n g a n c a ra m e n d e n g a r k a n
tersebut berdampak baik kepada orang lain
penjelasan suplier susu sapi tersebut
maupun diri sendiri.
dengan memerhatikan arah pembicaraan,
bertanya mengenai aspek-aspek yang Untuk menilai kemampuan negosiasi
belum dimengerti, seperti mengapa suplier seseorang ditunjukkan oleh respons yang
susu sapi perlu konsesi lebih banyak, apa diperoleh berupa pengertian dari diri sendiri
yang melatarbelakanginya, dan memikirkan maupun orang lain, sesuai pandangan Oswald
bagaimana solusi terbaik bagi keduanya. (2009: xvi), “Kesuksesan hidup seseorang
dimulai dari kemampuan membuat diri sendiri
Mendengarkan secara empatik yang
mengerti.” Karena itu, untuk memeroleh
dilakukan oleh dua pihak yang bernegosiasi
kesepakatan, negosiator perlu mengubah
tersebut, sesuai dengan pendapat DeVito
pola pikir dan bahasanya yang diterapkan
(2013:95) bahwa mendengarkan dengan
pada percakapan internal dan eksternal
empatik apabila seseorang mengerti apa yang
melalui latihan mengganti kata negatif
dimaksud oleh orang lain dan memahami apa
dengan kata positif, melalui pengungkapan
perasaan mereka. Berempati kepada orang
realitas mesti secara positif. Karena sesuai
lain adalah merasakan apa yang dirasakannya,
dengan karakteristik pikiran bawah sadar, bila
melihat dunia sama seperti yang mereka lihat.
seseorang menggunakan kata-kata negatif, ia
Hal itu dapat dilakukan dengan cara, antara
akan menerima dan mewujudkan perasaan
lain, memerhatikan pesan dari sudut pandang
utama pikiran negatif tersebut” (Ratnasari,
pembicara, terlibat dalam pembicaraan dua
Mimbar Vol. XXVI No.2, Desember 2010).
arah, mencari pemahaman pemikiran dan
perasaan bersama. Berdasarkan uraian Hasil penelitian Ashley D. Brown dan
tersebut jelaslah pendengar yang baik Jared R. Curhan yang dimuat pada Jurnal
menjadi salah satu aspek pendukungan dalam Psychological Science tentang “Pengaruh
memperoleh kesepakatan bersama. Gairah Fisiologis terhadap Hasil Negosiasi”
m e n u n j u k k a n b a h w a g a i ra h b e r e f e k
Para negosiator sebelum menjalin
menguntungkan pada hasil negosiasi pada
kerjasama seperti dijelaskan Fisher, et al.
peserta yang memiliki sikap positif terhadap
(2000:43), dapat dimulai dari “mengenal pihak
negosiasi sebelumnya. sebaliknya, gairah
lawan secara pribadi sangat membantu dalam
berefek merugikan pada hasil negosiasi
berunding. Saat yang baik untuk menjalin
pada peserta yang memiliki sikap negatif
hubungan adalah pada saat perundingan
terhadap negosiasi yang sebelumnya pernah
belum berlangsung. Berusahalah menemuinya
dilakukan”(dalam pss.sagepub.com, 10
secara informal dan usahakan diri Anda untuk
November 2013).
datang lebih awal, supaya tersedia banyak
waktu untuk saling mengenal.” Temuan penelitian tentang upaya
Tabel 1
Kemampuan Negosiasi Pengusaha dalam Meningkatkan Kesepakatan Bisnis
5 Bersedia menjadi pendengar yang a. Menyediakan waktu untuk diskusi sesuai topik
baik. negosiasi.
b. Mendengarkan dengan saksama penjelasan pihak lain.
c. Menjadi pendengar yang empatik.
Sumber : Data Penelitian
negosiasi yang ke sekian kalinya antara yang baik; mereka memiliki keberanian
pihak-pihak yang sama dengan masalah menggali lebih banyak informasi dengan
yang sama, posisi pembuka akan berubah cara mengajukan banyak pertanyaan,
hampir menyerupai taraf kebersamaan, memberi kesempatan kepada pihak lain untuk
kepercayaan membuat negosiasi hampir bertanya, mempertimbangkan perasaan
tidak diperlukan lagi. Proses selanjutnya, di lawan saat bernegosiasi. Pengusaha juga
antara mereka terbentuk pengertian, di mana memiliki kesabaran untuk bertahan lebih
setiap pihak memahami posisinya; karena lama dari negosiator lawan, dilakukan
itu, di antara mereka terbentuk kepercayaan dengan menyediakan waktu lebih banyak,
bahwa masing-masing sebagai partner yang mencurahkan pikiran positif, dan menyediakan
sungguh-sungguh dapat dipercaya dan tenaga mendukung jalannya negosiasi. Selain
kerjasama mereka merupakan sesuatu yang itu, pengusaha juga memiliki keberanian
sangat menguntungkan. Hal itu sesuai dengan meminta lebih banyak dengan membuat
pendapat Barron & Kaus (2007: 58), jika urutan proses pencapaian. Pengusaha
negosiator ingin memengaruhi calon klien, juga memiliki integritas menekan solusi
mulailah merasakan pernyataan hubungan menang-menang dengan cara memegang
yang mendalam dengan calon klien tersebut, komitmen bersama secara konsisten, dan
yaitu dengan menciptakan hubungan yang memperhatikan kepentingan bersama. Di
erat. samping itu, pengusaha bersedia menjadi
pendengar yang baik, dengan menyediakan
Pendapat yang hampir sama
wa k t u u n t u k d i s k u s i , m e n d e n g a r k a n
dikemukakan Hans-George Wolff dan Klaus
penjelasan pihak lain, dan menjadi pendengar
Moser dalam Effect of Networking on
yang empatik. Pengusaha dapat membina
Carier Succes: a Longitudinal Study (2000)
hubungan dengan mitra bisnisnya, hal itu
bahwa jejaring sangat berkorelasi dengan
berkaitan dengan keyakinan pihak lain pada
kesuksesan karier, baik kesuksesan objektif
kemampuan negosiator sebagai pihak yang
atau subjektif. Objektif dalam artian yang
dapat dipercaya.
tampak (kekayaan, misalnya), sedangkan
subjektif lebih mengacu pada pengakuan Saran yang diajukan, pengusaha
orang lain (dalam Intisari, No. 620, 14 Mei perlu meningkatkan keberanian menggali
2014). l e b i h b a nya k i n f o r m a s i d e n g a n c a ra
mempelajari pengetahuan teknis, didukung
Salah satu perusahaan yang turut
oleh keinginan yang kuat, dan ketajaman
m e m b e s a r k a n b i s n i s k l i e n nya b e r k a t
pikiran untuk mengkaji topik negosiasi,
menjalin hubungan baik di antaranya Dwi
serta kemampuan memahami kondisi pihak
Sapta, perusahaan yang bergerak dalam
lain. Kesabaran bertahan lebih lama dari
Adversiting Agency. Menurut Watono &
negosiator lawan dapat ditingkatkan dengan
Watono (2011:42), “Dwi Sapta bukan
cara negosiator melatih daya tahan, disiplin,
hanya agency yang mengerjakan pesanan
mampu meyakinkan, dan menanamkan
pekerjaan, tetapi sekaligus menjadi mitra
kepercayaan kepada pihak lain. Keberanian
klien dalam menghasilkan iklan-iklan yang
meminta lebih banyak dapat dipertahankan,
berkualitas: turut mendorong penjualan
antara lain, dengan mengasah kemampuan
produk-produk dengan kualitas image iklan
menyampaikan gagasan dengan lancar,
yang tinggi.” Berdasarkan uraian terdahulu,
runtut, dan jelas. Integritas solusi menang-
dapat diringkaskan temuan penelitian yang
menang penting diperhatikan pengusaha,
merupakan keunikan yang didapat dari para
karena kesepakatan tercapai bila para pihak
wanita pengusaha disajikan dalam Tabel 1
memiliki komitmen memberi persetujuan dan
berikut.
merasa menang, menjadi pendengar empatik
Penjelasan pada Tabel 1 memerlihatkan dan fokus pada topik negosiasi.
temuan penelitian tentang kemampuan
negosiasi pengusaha dalam meningkatkan Daftar Pustaka
kesepakatan bisnis. Kelima karakteristik
Barron, David R. & Kaus, Danek S. (2007).
personal tersebut penting kedudukannya
The Power of Persuasion. Bandung:
dalam membekali pengusaha menjadi
Momentum an Imprint of Salamadani.
negosiator bisnis yang berhasil.
Brown Ashley D. & Curhan , Jared R. (2013).
“The Polarizing Effect of Arousal on
Simpulan dan Saran
Negotiation”. Jurnal Psychological Science.
Simpulan yang dapat dikemukakan, pss.sagepub.com, 10 November.
pengusaha memiliki kemampuan negosiasi Budyatna, Muhammad dan Ganiem,