Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM PARASIT

NYAMUK

1. A. Nyamuk dewasa Aedes species betina


B. Class : Insecta
Ordo : Diptera
Subordo : Nematocera
Famili : Culicidae
Subfamili : Culicinae
Tribus : Culicini atau Anophelini

2. A. Nyamuk dewasa Anopheles species jantan


B. Tidak ada

3. A. Nyamuk dewasa Anopheles species betina


B. pada sayap vena costa mempunyai bercak hitam putih menungging ketika hinggap

4. A. Nyamuk dewasa Culex species betina


B. antea pilose palpus maxilaris < probosis

5. A. Telur Mansoni species


B. menempel pada daun tumbuhan air

6. A. Nyamuk dewasa Culex species jantan


B. air keruh sekitar rumah, air asin (rawa, sawah, tepi pantai)

7. A. Pupa Anophelini
B. siphon pendek, segitiga, cephalothorax

8. A. Larva Anopheles species


B. datar

9. A. Telur Mansoni species


B. siang hari dan malam hari

10. A. Larva Culex species


B. siphon panjang langsing terletak disegmen perut terakhir, bulu lebih dari satu
pasang
11. A. Kepala Tribus Culini jantan
B. pulmose palpus maxilaris > probosis, tidak ada gada

12. A. Telur Aedes species


B. vektor demam dengue, filiariasis, yellow fever

13. A. Telur Culex species


B. Diphtera

14. A. Pupa Culini


B. bentuk koma, cephalothorax, corong nafas panjang, langsing

15. A. Larva Mansoni species


B. siphon duri dan keras, tidak memiliki palmate hair

16. A. Kepala nyamuk Anopheles species jantan


B. Pulmose, palpus maxilaris = probosis. Ujung palpus membulat

17. A. Telur Anopheles species


B. seperti perahu, kedua ujung runcing, diletakkan secara satu persatu

18. A. Larva Aedes species


B. siphon gemuk, pendek, bulu, kelompok pada siphon

19. A. Kepala betina nyamuk Anopheles species


B. malam hari/ sejak senja sampai dini hari

20. A. Nyamuk dewasa Anopheles species betina


B. vektor Plasmodium species, Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia timori
PRAKTIKUM PARASIT
PLASMODIUM

21. A. Makrogametosit Plasmodium falciparum


B. Frigoris (periode menggigil) -> kulit dingin dan kering. 15 menit sampai 1 jam
Acme (periode demam) -> wajah terlihat merah, kulit panas dan kering, nadi cepat,
dan panas tubuh sampai 40 derajat, RR meningkat. 2 jam atau lebih
Sudoris (periode berkeringat) -> berkeringat seluruh tubuh, penderita capek, sering
tertidur, saat bangun merasa sehat

22. A. Trofozoit muda Plasmodium falciparum (sediaan tipis)


B. SEDIAAN DARAH TEBAL
- untuk menghitung jumlah parasit
- melalui proses hemolisa
- eritrosit terhemolisis
-dihitung per jumlah leukosit

SEDIAAN DARAH TIPIS


-untuk identifikasi parasit
- fiksasi
- Dihitung per jumlah eritrosit

23. A. Mikrogametosit Plasmodium falciparum.


Ciri-ciri: bentuk inti seperti pisang, pigmen difus tersebar, ujung bulat
B. ACT (artenimisin based combination therapy)

24. A. Malaria malariae / malaria quartana


Ciri-ciri: bentuk sepert pita, inti 1, berpigmen
B. hepatosit fase ekso-eritrositik) dan eritrosit tua (fase eritrositik)

25. A. Skizon matur Plasmodium vivax


Ciri-ciri: merozoit 16 (14-24), pigmen ditengah, pecah melepaskan merozoit
B. manusia

26. A. Bentuk amoeboid, berinti 1, memilki vakuola.


Penyakit: malaria tertiana
B. nyamuk Anopheles species betina

27. A. Skizon matur Plasmodium vivax


B. malaria vivax
28. A. Trofozoit muda Plasmodium Vivax
B. Blood smears -> bisa mendeteksi dan membedakan setiap species malaria dengan
tiap-tiap stage nya, waktu lama (20-60 menit)
RDT -> mendeteksi antigen malaria, bentuk seksual dan aseksualnya, waktu cepat (5-
30 menit)

29. A. Sediaan darah tebal trofozoit muda Plasmodium falciparum


B. Frigoris (menggigil), Acme (puncak demam), Sudoris (suhu mulai turun disertai
banyak berkeringat)

30. A. Makrogametosit Plasmodium vivax


B. hepatosit (fase ekso-eritrositik; termasuk hipnozoit), eritrosit muda/retikulosit

31. Cross reactivity diantara Ag Plasmodium dan dengan auto Ab (RF),


False negatif dalam parasitemia yang sangat rendah atau sangat tinggi

32. A. Monitoring perjalanan penyakit dan efektivitas terapi


B. semi kuantitatif dan kuantitatif

 Semi kuantitatif:

(-) : negatif (tidak ditemukan parasit dalam 100 LPB)

(+) : positif 1 (ditemukan 1-10 parasit dalam 100 LPB)

(++) : positif 2 (ditemukan 11-100 parasit dalam 100 LPB)

(+++) : positif 3 (ditemukan 1-10 parasit dalam 1 LPB)

(++++): positif 4 (ditemukan > 10 parasit dalam 1 LPB)

 Kuantitatif: jumlah parasit dihitung per mikro liter darah pada sediaan darah tebal
(leukosit) atau sediaan darah tipis (eritrosit).

Rumus:

Jumlah parasit aseksual dalam 1 ml= (X . Jumlah lekosit /ml) / 200

Keterangan: X = jumlah parasit aseksual per 200 lekosit

Contoh:

Bila dijumpai 1500 parasit per 200 leukosit, sedangkan jumlah leukosit 8.000/uL maka
hitung parasit = 8.000/200 x 1500 parasit = 60.000 parasit/uL.
Bila dijumpai 50 parasit per 1000 eritrosit = 5%. Bila jumlah eritrosit 450.000 maka hitung
parasit = 450.000/1000 x 50 = 225.000 parasit/uL.

33. A. Trofozoit muda Plasmodium falciparum


B. ditemukannya Plasmodium falciparum stadium aseksual dengan minimal satu hari
manifestasi klinis atau temuan hasil laboratorium

34. A. Trofozoit Plasmodium ovale


B. ukuran normal/ membesar, bentuk bulat sampai oval, titik schuffner, berfimbriae,
inti 1

35. A. Starry sky pattern


B. Demam tifoid, leptospirosis ringan, ISPA, demam dengue

36. A. Trofozoit tua Plasmodium vivax


B. Sporozoit

37. A. Malaria Falciparum


B. Malaria Cerebral

38. A. Hospes perantara, fase aseksual


B. rentang waktu sejak sporozoit masuk sampai timbulnya gejala klinis yang ditandai
dengan demam

39. A. Demam makin ringan karena proses imun.


Periode laten klinis: periode tanpa gejala antara dua serangan meski ada parasitemia
dan splenomegali
B.

40. A. Tidak ada


B. penyakit cenderung memberat

41. A. 1. Menghindari/mengurangikontak/gigitan nyamuk


2. Membunuh nyamuk dewasa
3. Membunuh larva
4. Mengurangi/ menghilangkan tempat perindukan
5. Mengobati penderita
6. Vaksinasi
 Case Finding
 Follow up pengobatan
 Epidemiologic investigation
 MBS /MFS
 Entomolugic Survey

B. Pilihan utama: derivat artemisin parenteral


a. artesunat i.v ataui.m
b. artemeter i.m
alternatif (untuk daerah yang tidak tersedia derivat artemisin parenteral, ibu hamil
trimester pertama) -> quinine dihydrochloride parenteral

42. A. Makrogametosit Plasmodium vivax


B. sitoplasma bulat, hampir memenuhi seluruh SDM, tidak terdapat vakuola, inti
padat merah ditepi

43. A. Trofozoit tua Plamodium vivax


B. skizon

44. Radang otak (meningitis/ensefalitis), sepsis, stroke, tifoid ensefalopati, leptospirosis


berat
45. A. Sediaan darah tebal Plasmodium falciparum
B. Lisis

46. A. Trofozoit tua Plasmodium malariae


B. Malaria Kuartana

47. PCR

48. A. Sediaan darah tebal Plasmodium vivax


B. Membesar

Anda mungkin juga menyukai