Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA”

Disusun Oleh :

1. Dea Eka Nursafitri (201810410311118)


2. Via Baby Sanjaya (201810410311129)
3. Nabila Rahma Yanti (201810410311135)
4. Cindy Puspitasari (201810410311152)
5. Muhammad Firdaus (201810410311153)
6. Marsha Nanda Ayu Salsabila (201810410311164)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018-2019
MAKALAH

“HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA”

Disusun Oleh :

1. Dea Eka Nursafitri (201810410311118)


2. Via Baby Sanjaya (201810410311129)
3. Nabila Rahma Yanti (201810410311135)
4. Cindy Puspitasari (201810410311152)
5. Muhammad Firdaus (201810410311153)
6. Marsha Nanda Ayu Salsabila (201810410311164)

Makalah

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata

Kuliah Kewarganegaraan

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN AJARAN 2018-2019

2
Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas kehendak Allah tugas
ini dapat diselesaikan oleh kelompok kami. Dan tak lupa sholawat serta salam
senantiasa kami curahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan


kepada pembaca hal – hal mengenai hak dan kewajiban sebagai warga negara,
sekaligus untuk memenuhi tugas yang menjadi salah satu penilaian dari dosen
pengajar Pendidikan Kewarganegaraan. Diharapkan karya yang sederhana ini
dapat digunakan untuk meningkatkan, mengembangkan dan menerapkan kegiatan
sosial dalam kehidupan sehari - hari.

Makalah ini berisi informasi tentang hak-hak dan kewajiban sebagai warga
negara yang baik. Kami berharap pembaca dapat mengetahui berbagai aspek yang
berhubungan dengan pembahasan tersebut.

Karena tugas yang telah kami susun ini masih sangat jauh dari kata
sempurna, kami harapkan pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
objektif dan konstruktif untuk kesempurnaan makalah kami.

3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................2
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan........................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN.......................................................................................3


2.1. Pengertian Hak, Kewajiban, dan Warga Negara........................................3

2.1.1 Pengertian Hak….............................................................................4

2.1.2 Pengertian Kewajiban......................................................................4

2.1.3 Pengertian Warga Negara................................................................5

2.2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia…………………………...5

2.3. Bentuk pelanggaran hak dan kewajiban WNI...........................................6

2.3.1 Bentuk Pelanggaran hak................................................................6

2.3.2 Bentuk Pelanggaran Kewajiban....................................................8

2.4. Cara mengatasi pelanggaran hak dan kewajiban WNI............................10

BAB III. PENUTUP.............................................................................................12


3.1. Kesimpulan..............................................................................................12
3.2. Saran.........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Warga negara adalah anggota dari suatu negara yang merupakan


pendukung dan penanggung jawab terhadap kemajuan dan kemunduran negara
tersebut. Seseorang dapat menjadi anggota atau warga suatu negara haruslah
ditentukan oleh Undang-undang yang dibuat oleh negara tersebut. Negara harus
mengakui bahwa setiap orang berhak memilih kewarganegaraan, memilih tempat
tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali
sebagaimana dinyatakan oleh pasal 28E ayat (1) UUD 1945. Dalam hubungan
antara warga negara dan negara, suatu negara mempunyai hak dan kewajiban bagi
warga negaranya, begitu pula dengan warga negara juga mempunyai hak dan
kewajiban terhadap negara.
Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. Sehingga dalam praktiknya di kehidupan sehari-hari harus berjalan
secara seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk
dimiliki atau didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih
berada dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan bagi
individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat
pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak
dan kewajiban tidak berjalan secara seimbang dalam praktik kehidupan, maka
akan terjadi suatu permasalahan yang akan menimbulkan gejolak masyarakat
dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, maupun bernegara.
Dalam hal ini sering terlihat permasalahan antara hak dan kewajiban,
terutama dalam bidang pelanggaran hak asasi manusia merupakan pengingkaran
kewajiban yang tercantum dalam pasal 28 J ayat 1 UUD 1945, ”setiap orang wajib
menghormati hak asasi manusia orang lain”. Hak asasi manusia dimiliki oleh

1
setiap warga negara yang tinggal di Indonesia. Oleh karena itu agar tercipta
suasana yang kondusif, seharusnya setiap warga negara wajib menghormati dan
menghargai hak asasi manusia lain. Salah satu contoh pelanggaran hak asasi
manusia adalah membunuh orang lain, ini pelanggaran terhadap hak hidup.

Dalam menjalankan peran sebagai warga negara perlu untuk mengetahui


hak dan kewajibannya serta pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut harus
berjalan secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan yang akan menyebabkan
terjadinya kesenjangan sosial yang berkepanjangan. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk meneliti lebih mendalam tentang “HAK DAN KEWAJIBAN
WARGA NEGARA”.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari Hak, Kewajiban, dan Warga Negara?
2. Apakah hak dan kewajiban kita sebagai Warga Negara Indonesia?
3. Apa sajakah bentuk pelanggaran hak dan kewajiban Warga Negara
Indonesia?
4. Bagaimana cara mengatasi pelanggaran hak dan kewajiban Warga Negara
Indonesia?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Hak, Kewajiban, dan Warga Negara.
2. Untuk mengetahui apa saja hak dan kewajiban kita sebagai Warga Negara
Indonesia.
3. Untuk mengetahui apa sajakah bentuk pelanggaran hak dan kewajiban
Warga Negara Indonesia.
4. Untuk mengetahui solusi bagaimana upaya mengatasi pelanggaran hak dan
kewajiban Warga negara Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hak, Kewajiban, dan warga Negara

2.1.1. Pengertian Hak

Hak adalah segala sesuatu yang berhak dimiliki oleh setiap individu sejak
dia dilahirkan di dunia ini, adapun dalam kamu besar bahasa indonesia hak itu
meliputi, kekuasaan, kepemilikan, kewenangan, kepunyaan, dalam berbuat
sesuatu atau menuntut sesuatu karena sudah ditentukan oleh sebuah peraturan,
undang undang dan lain sebagainya. Pada umumnya hak ini di dapatkan oleh
sebuah perjuangan yang telah ia lakukan, maksud dari perjuangan yaitu
melakukan sebuah pertanggungjawaban atas kewajibannya. Contoh hak yaitu hak
mengusulkan pendapat, hak bebas dari perbudakan, hak memilih agama, hak
untuk mendapatkan pendidikan, dan lain sebagainya.

2.1.2. Pengertian Kewajiban

Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilaksanakan atau dilakukan


oleh semua individu agar bisa mendapatkan haknya secara layak, karena dengan
melakukan kewajiban ini hak yang diperoleh itu menjadi hasil karena kita sudah
melakukan kewajiban, dalam kaidah lain suatu kewajiban itu bisa dikatakan
sebagai hutang yang harus kita lunasi agar kita mendapatkan hak yang layak.
Suatu kewajiban harus dilakukan dengan rasa penuh tanggung jawab seperti
contoh kewajiban yaitu melaksanakan tata tertib sekolah bagi siswa siswi atau
pelajar, mentaati peraturan lalu lintas bagi para pengendara kendaraan,
melaksanakan sholat 5 waktu bagi umat muslim, membayar biaya pendidikan,
melaksanakan tugas sekolah, melaksanakan tugas pekerjaan dan masih banyak
contoh lainnya.

3
2.1.3. Pengertian Warga Negara

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian warga negara adalah


penduduk sebuah negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat
kelahiran, dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang
warga negara dari negara itu. Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia pasal 1 ayat (1) pengertian warga
negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Secara umum, pengertian warga negara adalah anggota suatu negara yang
mempunyai keterikatan timbal balik dengan negaranya. Warga negara dalam
bahasa Inggris dikenal dengan kata citizens. Seseorang dapat menjadi warga
negara setelah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh suatu negara.
Suatu masyarakat atau warga yang sepenuhnya dapat diatur oleh pemerintahannya
dan mengakui pemerintah itu sendiri. Warga negara juga bisa diartikan sebagai
salah satu anggota negara jadi warga negara itu bukanlah orang asing atau warga
asing tapi bila bukan warga negara mereka itu dianggap orang asing atau warga
negara asing.

2.2. hak dan kewajiban kita sebagai Warga Negara Indonesia.

Hak dan kewajiban yang dimiliki setiap warga negara Indonesia harus
dilaksanakan dan dipelihara dengan baik agar tercipta kehidupan yang sesuai
dengan konsep selaras dan seimbang. Sebagai landasan konstitutional dan sumber
dari undang-undang yang berlaku di Indonesia. UUD tahun 1945 memuat hak-hak
dan kewajiban-kewajiban kita sebagai warga negara.

Pasal-pasal UUD NKRI Tahun 1945 yang menetapkan hak dan kewajiban warga
negara tercakup pada pasal-pasal berikut :

1. Menetapkan hak warga negara yang sama dalam hukum dan


pemerintahan, serta kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan.
Pasal 27 ayat (1)

4
5
2. Menetapkan hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan. Pasal 27 ayat (2)
3. Menetapkan hak dan warga negara untuk ikut serta dalam membela
negara. Pasal 27 ayat (3)
4. Menetapkan hak kemerdekaan warga negaranya untuk berserikat
berkumpul, mengeluarkan pikiran lisan dan tulisan. Pasal 28
5. Adanya hak kemerdekaan warga negara untuk memeluk agamanya dan
beribadat menurut agamanya. Pasal 29 ayat (2)
6. Hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan warga negara. Pasal 30 ayat (1)
7. Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Pasal 31 ayat (1)

8. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi : “Semua warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
9. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD
1945 menyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara”.
10. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan : “Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang
lain”.
11. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-
undang. Pasal 28 J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-
nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.”
12. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30
ayat (1) UUD 1945 menyatakan : “Tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”

6
2.3. Bentuk pelanggaran hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia

Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapat
perhatian khusus dari negara sebagai jaminan di junjung tingginya sila ke-5
yaitu “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Pengakuan Hak
sebagai warga negara indonesia dalam konsepnya mendorong terciptanya
suatu masyarakat yang tertata baik. Namun dalam praktik atau kenyataannya
hak warga negara justru hanya dijadikan slogan pemerintah untuk menarik
simpati warga negara dan diajak untuk “bermimpi” bisa mendapatkan
pengakuan akan hak – hak tersebut secara utuh. Misalnya saja hak warga
negara untuk mendapatkan penghidupan yang layak. Tentunya jika melihat
kondisi rakyat di negara Indonesia ini, hal itu hanya menjadi impian semata.
Pengakuan hak hanya untuk warga negara yang mampu membeli hak – hak
tersebut dengan uang, jabatan dan kekuasaan. Sedangkan untuk rakyat yang
kurang beruntung kehidupannya hanya bisa menunggu kapan mereka
diperhatikan kesejahteraannya atau menunggu berubahnya kebijakan
pemerintah yang lebih memihak kepada mereka.

Memang didalam pelaksanaannya ada kecenderungan lebih


mengutamakan hak - hak dari pada kewajiban – kewajiban asasi warga
negara. Ada kecenderungan menuntut hak – hak yang berlebihan sehingga
merugikan orang lain, penuntutan hak – hak yang berlebih – lebihan atau
tanpa batas akan merugikan orang lain yang memiliki hak yang sama. Oleh
sebab itu, pelaksanaan hak – hak warga negara perlu dibatasi, akan tetapi
tidak dihilangkan atau dihapuskan.

2.3.1 Bentuk Pelanggaran Hak Warga Negara

Bentuk Pelanggaran Hak Warga Negara terdapat berbagai macam


bentuk pelanggaran menurut UU yaitu :

a) Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas, tanpa


berdasarkan hukum

7
b) Pengeterapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat
yang dianggap ekstrim yang dinilai oleh pemerintah mengganggu
stabilitas keamanan yang akan membahayakan kelangsungan
pembangunan.

c) Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUP,


khususnya terhadap pers yang dinilai mengkritisi kebijakan pemerintah,
dengan dalih mengganggu stabilitas keamanan.

d) Menimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas terhadap pemerintah,


karena takut dicurigai sebagai oknum pengganggu stabilitas atau oposan
pemerintah (ekstrim), hilangnya rasa aman demikian ini merupakan salah
satu bentuk pelanggaran hak asasi warga negara.

Kasus Pelanggaran Hak yang terjadi di Indonesia yaitu:

a) Hukuman Mati

Kontroversi hukuman mati sudah sejak lama ada di hampir seluruh


masyarakat dan negara di dunia. Indonesia pun tak luput dari kontroversi
ini. Sampai hari ini pihak yang pro hukuman mati dan yang kontra
hukuman mati masih bersilang sengketa. Masing-masing datang dengan
rasional dan tumpukan bukti yang berseberangan, dan dalam banyak hal
sepertimewakili kebenaran itusendiri.

Seharusnya kontroversi itu berakhir ketika UUD 1945 mengalami


serangkaian perubahan. Dalam konteks hukuman mati kita sesungguhnya
bicara tentang hak-hak asasi manusia yang dalam UUD 1945 setelah
perubahan masuk dalam Bab XA. Pasal 28A dengan eksplisit
mengatakan: “Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak
mempertahankan hidup dan kehidupannya”.

Jadi, ‘hak untuk hidup’ atau ‘the right to life’ adalah hak yang
paling mendasar dalam UUD 1945. Hak untuk hidup ini adalah puncak
hak asasi manusia yang merupakan induk dari semua hak asasi lain.

8
b) Tragedi Trisakti

Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan, pada 12 Mei 1998,


terhadap mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut Soeharto turun dari
jabatannya. Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa Universitas
Trisakti di Jakarta, Indonesia serta puluhan lainnya luka. Mereka yang
tewas adalah Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan
Hendriawan Sie. Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena
peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, leher, dan
dada.Tragedi ini jelas merupakan pelanggaran HAM dan Hak Warga
Negara khususnya.

c) Pergusuran Rumah

Penggusuran terhadap rumah warga selalu terjadi setiap tahun. Tata


ruang kota selalu menjadi alasan bagi pemerintah untuk melakukan
kebijakan yang merugikan bagi sebagian warga kota itu.Kebijakan
pemerintah melakukan penggusuran ini dinilai sebagai bentuk
pelanggaran Hak Warga Negara.

Beberapa yang sudah di sebutkan tadi merupakan beberapa contoh dari


sekian banyaknya kasus pelanggaran Hak di Indonesia contohnya seperti
Buruh Marsinah, dan Tragedi Tanjung Priok serta masih banyak lagi.

2.3.2 Bentuk Pengingkaran Kewajiban Warga Negara di Indonesia

Negara akan dapat berjalan dengan baik bila warga negaranya


mendukung. Ada beberapa hal yang merupakan kewajiban dari warga
negara dan sebaliknya ada beberapa hal yang menjadi kewajiban dari
negara. Demikian pula dengan hak, ada beberapa hal yang menjadi hak
dari negara dan demikian pula ada beberapa hak yang menjadi hak dari
warga negara. Penjaminan hak dan kewajiban antara negara dan warga
negara terdapat dalam konstitusi negara, dalam hal ini UUD 1945. UUD
1945 adalah konstitusi Republik Indonesia.

9
Pelaksanaan Hak dan kewajiban yang tidak seimbang, berimbang
dan berat sebelah menimbulkan pertikaian, konflik, permusuhan dan
kekerasan. Nyatanya, didalam pelaksanaan hak dan kewajiban negara
terhadap hak-hak dasar warga negara tidak selalu berjalan dengan mulus.
Masih sering kita temui pelanggaran yang terjadi, terlebih didalam
pelaksanan kewajiban negara terhadap pelaksanaan hak-hak dasar warga
negara. Berikut beberapa contoh pelanggaran pelaksanaan hak dan
kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara.

Contoh Pengingkaran Kewajiban di Indonesia yaitu :

Pengingkaran kewajiban warga Negara banyak sekali


bentuknya,mulai dari yang sederhana sampai yang berat , diantaranya
adalah :

a) Membuang sampah sembarangan

b) Melanggar aturan lalu lintas , misalnya tidak memakai helm , tidak


mempunyai SIM, tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas, tidak
membawa STNK dan sebagainya.

c) Merusak fasilitas Negara , misalnya mencorat – coret bangunan milik


umum , merusak jaringan telephon, dan sebagainya.

d) Tidak membayar pajak kepada Negara , seperti Pajak Bumi dan


Bangunan ( PBB ) ,Pajak kendaraan bermotor, retribusi parker dan
sebagainya.

e) Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara,


misalnya mangkir dari kegiatan siskamling.

10
2.4. Cara Mengatasi Pelanggaran Hak dan Kewajiban Warga Negara
Indonesia

Tindakan terbaik dalam penegakan hak dan kewajiban warga adalah


dengan mencegah timbulnya semua faktor penyebab pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara.

Berikut ini upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi


berbagai kasus hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

1). Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan
pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak
hukum harus memenuhi kewajiban dengan memberikan pelayanan yang baik dan
adil kepada masyarakat, memberikan perlindungan kepada setiap orang dari
perbuatan melawan hukum, dan menghindari tindakan kekerasan yang melawan
hukum dalam rangka menegakkan hukum.

2). Mengoptimalkan peran lembaga – lembaga.

Selain lembaga tinggi negara yang berwenang dalam penegakan hak dan
kewajiban warga negara seperti:

a). Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

b). Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)

c). Komisi Perlindungan anak Indonesia (KPAI)

d). Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan)

3). Meningkatkan kualitas pelayanan publik.. Untuk mencegah terjadinya berbagai


bentuk pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh
pemerintah.

4). Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga – lembaga politik


terhadap setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.

11
5). Meningkatkan penyebarluasan prinsip – prinsip kesadaran bernegara kepada
masyarakat melalui lembaga pendidikan formal (sekolah atau perguruan tinggi)
maupun non – formal ( kegiatan – kegiatan keagamaan dan kursus – kursus).

6). Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.

7). Meningkatkan kerja sama yang harmonis antar kelompok atau golongan dalam
masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan
pendapat masing – masing.

Tindakan penanganan yang dilakukan oleh lembaga – lembaga negara


yang mempunya fungsi utama untuk menegakkan hukum, seperti berikut:

1). Kepolisian.

Kepolisian melakukan penanganan terhadap kasus – kasus yang berkaitan


dengan pelanggaran terhadap hak warga negara untuk mendapatkan rasa aman,
seperti penangkapan pelaku tindak pidana umum (pembunuhan, perampokan,
penganiayaan dan sebagainya) dan tindak pidana terorisme. Selain itu, kepolisian
juga menangani kasus – kasus yang berkaitan dengan pelanggaran peraturan lalu
lintas.

2). Tentara Nasional Indonesia.

Tentara Nasional Indonesia melakukan penanganan terhadap kasus – kasus


yang berkaitan dengan gerakan separatisme, ancaman keamanan dari luar dan
sebagainya.

3). Komisi Pemberantasan Korupsi.

Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penanganan terhadap kasus –


kasus korupsi dan panyalahgunaan keuangan negara.

4). Lembaga Peradilan.

Lembaga Peradilan melakukan perannya untuk menjatuhkan vonis atas


kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

12
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Warga negara adalah anggota dari suatu negara yang merupakan


pendukung dan penanggung jawab terhadap kemajuan dan kemunduran negara
tersebut. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk dimiliki
atau didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada
dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan bagi individu
dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat
pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Dalam
menjalankan peran sebagai warga negara perlu untuk mengetahui hak dan
kewajibannya serta pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut harus berjalan secara
seimbang.

3.2 saran

Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Hak dan Kewajiban


Warga Negara ini, semoga kita semua benar-benar memahami apa yang
seharusnya kita dapatkan sebagai warga negara di negeri ini. Sehingga, jika ada
hak-hak yang belum kita dapatkan, kita bisa memperjuangkannya. Begitu juga
sebaliknya, jika hak-hak sebagai warga negara telah kita terima, maka sepatutnya
kita menjalankan kewajiban kita sebagai warga negara.
Hak dan kewajiban adalah dua hal yang saling terikat satu sama lain
sehingga dalam praktiknya di kehidupan harus dijalankan secara seimbang agar
tidak terjadi ketimpangan yang akan menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial
yang berkepanjangan dan timbulnya gejolak yang tidak diinginkan didalam
masyarakat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Safitri k, Ammirudin. 2013. Hak dan Kewajiban Warga Negara . Fakultas


Ekonomi. Universitas Narotama.Surabaya

Safitri E, Sari J, Erina N Z, Yulianti, Fitri Z. 2016. Hak dan Kewajiban Warga
Negara. Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi Pangan dan
Agroindustri.Universitas Mataram. Mataram

Widodo W, Anwar B, Maryanto. 2015. Pendidikan


Kewarganegaraan.Yogyakarta” CV Andi Offset
Afiffudin A, Nadiyah A.2017. Upaya Penanganan Pelanggaran Hak dan
Pengingkaran Kewajiban Warga Negar. Madrasah Aliyah Negeri Lamongan.
Lamongan

Suwanda, I Made, dkk. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan


Tinggi. Surabaya: Unesa University Press.

Baso M, Zainudin M, Andi G.2018 “Pendidikan Kewarganegaraan”. Celebes


media perkasa.

14

Anda mungkin juga menyukai