Hipertensi pada kehamilan merupakan penyebab utama peningkatan morbiditas
dan mortalitas maternal, janin, dan neonates. Perempuan dengan hipertensi mempunyai risiko yang tinggi untuk komplikasi yang berat seperti abruption plasenta, penyakit serebrovaskular, gagal organ, koagulasi intravascular. Terhadap janin, hipertensi mengakibatkan risiko retardasi perkembangan intrauterine, prematuritas dan kematian intrauterine. Selain intu risiko hipertensi seperti gagal jantung, ensefalopati, retinopati, perdarahan serebral, dan gagal ginjal akut dapat terjadi. Secara fisiologis, tekanan darah mulai menurun pada trimester kedua, yang mencapai rata-rata 15 mmHg lebih rendah dari tekanan darah sistolik sebelum hamil pada trimester ketiga. Penurunan ini terjadi baik pada yang normotensi maupun hipertensi kronik. Pada dasarnya terdapat 4 jenis hipertensi yang umumnya terdapat pada saat kehamilan, yaitu : 1. Preeclampsia-eklampsia Preeclampsia adalah hipertensi (140/90 mmHg) dan proteinuria (>300 mg/24 jam urin) yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu pada perempuan yang sebelumnya normotensi. 2. Hipertensi kronik didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHg yang telah ada sebelum kehamilan, pada saat kehamilan 20 minggu yang bertahan sampai lebih dari 20 minggu pasca partus. 3. Preeclampsia pada hipertensi kronik, adalah hipertensi pada perempuan hamil yang kemudian mengalami proteinurian, atau pada yang sebelumnya sudah ada hipertensi dan proteinuria, adanya kenaikan mendadak tekanan darah atau proteinuria, trombositopenia, atau peningkatan enzim hati. 4. Hipertensi gestasional atau yang sesaat, dapat terjadi pada saat kehamilan 20 minggu tetapi tanpa proteinuria. Pada perkembangannya dapat terjadi proteinuria sehingga dianggap sebagai preeclampsia. Kemudian dapat juga keadaan ini berlanjut menjadi hipertensi kronik. DAFTAR PUSTAKA 1. Sudoyo A W, Setiyohadi B, Alwi I. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam; 2006.