Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONAL
Program bimbingan dan konseling merupakan bagian dari seluruh
program sekolah yang kegiatannya dilatarbelakangi aspek sosial, aspek psikologis
dan aspek pendidikan pada umumnya.

Aspek sosial menyangkut kehidupan individual sebagai pribadi maupun


sebagai anggota masyarakat.Sekolah sebagai lembaga pendidikan bertanggung
jawab untuk mendidik dan menyiapkan siswanya agar berhasil dalam
menyesuaikan diri di masyarakat dan mampu memecahkan berbagai masalah
yang dihadapinya.Dalam situasi inilah bimbingan dan konseling diperlukan
sebagai suatu bentuk bantuan kepada siswa.

Aspek psikologis menyangkut tentang pribadi siswa yang unik dengan


segala karakternya, karena siswa sebagai individu yang dinamis dan sedang
dalam proses perkembangan memiliki kebutuhan dan interaksi yang dinamis
dengan lingkungannnya

Aspek pendidikan menyangkut tentang peranan bimbingan yang amat


penting dalam pendidikan yaitu membentuk pribadi siswa agar berkembang
secara optimal. Dengan demikian maka hasil pendidikan sesungguhnya akan
tercermin pada pribadi anak didik yang berkembang baik secara akademis,
psikologis maupun sosial.

B. LANDASAN

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,


Pasal 1 butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, Pasal 3
bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik, dan Pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi
keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta
didik dalam proses pembelajaran, dan Pasal 12 Ayat (1b) yang menyatakan
bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan
pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Pasal 5 s.d Pasal 18 tentangstandar isi untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat
pengembangan diri peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan
pendidikan difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan.
4. Dasar Standarisasi Profesi Konselingyang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan profesi
konseling di sekolah dan di luar sekolah.
C. TUJUAN DAN FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

1. Tujuan Bimbingan Konseling


a) Tujuan Umum
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan
peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.

b) Tujuan Khusus
Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik
dalam mengembangkan:
1) Bakat
2) Minat
3) Kreativitas
4) Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
5) Kemampuan kehidupan keagamaan
6) Kemampuan sosial
7) Kemampuan belajar
8) Wawasan dan perencanaan karir
9) Kemampuan pemecahan masalah
10) Kemandirian

c) Tujuan Penyusunan Program Bimbingan Konseling SMP Negeri 2


Banyuanyar
1) Penyusunan program bimbingan dan konseling dimaksudkan dalam
rangka upaya peningkatan mutu pendidikan sekolah.
2) Program bimbingan dan konseling disusun sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan bimbingan konseling di sekolah.
3) Program bimbingan dan konseling disusun untuk memperjelas
mekanisme kerja maupun tugas masing-masing guru BK.
4) Program bimbingan dan konseling disusun agar dapat diketahui hasil
evaluasi selama satu tahun.

2. Fungsi BimbinganKonseling.

1) Fungsi pemahaman adalah fungsi Bimbingan Konseling yang menghasilkan


pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan
kepentingan pengembangan peserta didik.
2) Fungsi pencegahan adalah fungsi Bimbingan Konseling yang menghasilkan
tercegahnya/terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang
dapat mengganggu, menghambat atau menimbulkan kesulitan-kesulitan
dalam proses pendidikan/perkembangannya.
3) Fungsi pengentasan yaitu fungsi Bimbingan Konseling yang menghasilkan
terentaskannya/teratasinya berbagai permasalahan yang dialami siswa.
4) Fungsi pemeliharaan dan pengembangan yaitu fungsi Bimbingan Konseling
yang menghasilkan terpeliharanya dan terkembangnya berbagai potensi dan
kondisi positif siswa dalam rangka perkembangan dirinya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Pengembangan diri yang berupa bimbingan dan konseling merupakan


kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum
sekolah/madrasah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan
watak dan kepribadian peserta didik. Demikian halnya pengembangan diri yang
dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah
pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir,sebagai
mana halnya dengan kegiatan ekstrakurikuler bersama-sama memiliki tujuan
untuk mengembangankan kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-
hari peserta didik.

Kegiatan pengembangan diri yang berupa pelayanan konseling ini


difasilitasi/dilaksanakan oleh konselor sekolah / guru BK. Bimbingan dan
Konseling secara khusus merupakan pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik
secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara
optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan
bimbingan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung,
berdasarkan norma-norma yang berlaku.

B. PARADIGMA, VISI DAN MISIBIMBINGANKONSELING

1. Paradigma
Paradigma konseling adalah pelayanan bantuan psiko-pendidikan dalam
bingkai budaya. Artinya, pelayanan konseling berdasarkan kaidah-kaidah
keilmuan dan teknologi pendidikan serta psikologi yang dikemas dalam kaji-
terapan pelayanan konseling yang diwarnai oleh budaya lingkungan peserta
didik.

2. Visi
Visi pelayanan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan
yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam
pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta
didik berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.

3. Misi

a) Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui


pembentukan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan
masa depan.
b) Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan
kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah/ madrasah, keluarga
dan masyarakat.
c) Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah
peserta didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.
C. VISI – MISIDAN TUJUAN SMP NEGERI 2 BANYUANYAR

1. Visi SMP Negeri 2 Banyuanyar :


UNGGUL DALAM ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN SENI, KEIMANAN
DAN KETAQWAAN SERTA BERPIJAK PADA BUDAYA BANGSA

a. Misi SMP Negeri 2 Banyuanyar


b. Mewujudkan Pendidikan yang adil dan merata di lingkungan sekolah
c. Mewujudkan Pendidikan yang bermutu
d. Mewujudkan bakat, minat, sikap, budi pekerti yang luhur didasari iman dan
taqwa
e. Mewujudkan system partisipatif transparan dan akuntabel

2. Tujuan SMP Negeri 2 Banyuanyar :


a. Pemerataan prestasi akademik dan non akademik antar gender
b. Pemerataan prestasi akademik antar mata pelaj
aran
c. Perluasan akses sarana dan prasarana pembelajaran
d. Peningkatan mutu proses pembelajaran student oriented dengan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan (PAKEM)
BAB III
PELAKSANAAN

A. TEKNIK

Pelaksanaan bimbingan dan konseling meliputi :


1) Dengan cara klasikal, yaitu untuk memberikan layanan kegiatan kepada siswa
di kelas secara bersamaan.
2) Dengan cara individual, yaitu untuk memberikan layanan secara perorangan
sesuai dengan kondisi/keadaan masalah siswa.
3) Dengan cara kelompok, yaitu memberikan layanan secara berkelompok
dengan melihat kesamaan masalah.
4) Dengan cara koordinasi dengan guru bidang studi lain (Agama, Bahasa,
Matematika dll) serta wali kelas dalam rangka pengentasan masalah siswa.
5) Adapun teknik penyampaian yang digunakan antara lain konseling,
wawancara, diskusi kelompok, bermain peran, kuiz, ceramah dan tanya
jawab.

B. JENIS LAYANAN

1) Layanan Orientasi, membantu siswa memahami situasi dan kondisi sekolah


yangbaru dimasukinya.
2) Layanan Informasi, memungkinkan siswa menerima dan memahami informasi
yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan
keputusan (informasi cara mengendalikan emosi, mengatasi konflik,
memahami diri dll).
3) Layanan Penempatan & Penyaluran, memungkinkan siswa memperoleh
penempatan dan penyaluran secara tepat sesuai potensi dirinya (di dalam
kelompok belajar, kegiatan ekstra kurikuler dll).
4) Layanan Pembelajaran, membantu siswa dalam mengembangkan diri
berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
5) Layanan Bimbingan Kelompok, memungkinkan sejumlah siswa secara
bersama-sama memperoleh materi yang berguna bagi kehidupannya.
6) Layanan Konseling Kelompok, memungkinkan siswa memperoleh
kesempatan untuk membahas dan memecahkan permasalahan melalui
dinamika kelompok.
7) Layanan Konseling Perorangan, memungkinkan siswa memperoleh layanan
langsung secara tatap muka dengan guru pembimbingnya dalam rangka
pembahasan/pemecahan masalahnya.
8) Layanan Mediasi, membantu dua pihak (atau lebih) yang sedang dalam
keadaan tidak cocok/bertentangan untuk memperbaiki hubungannya/terhindar
dari pertentangan lebih lanjut.

C. KEGIATAN PENDUKUNG

1) Instrumentasi BK, yaitu kegiatan pengumpulan data siswa


(individual/kelompok), keterangan tentang lingkungan peserta didik atau
lingkungan yang lebih luas.
2) Penyelenggaraan Himpunan Data, kegiatan ini dapat dilakukan dengan
berbagai instrument baik tes maupun non tes.
3) Konfrensi Kasus, kegiatan layanan bimbingan yang membahas permasalahan
siswa dalam suatu forum diskusi yang dihadiri oleh pihak-pihak yang terkait.
4) Home Visit/kunjungan rumah, mempunyai dua tujuan yaitu :
1. untuk memperoleh berbagai informasi data mengenai permasalahan siswa.
2. untuk pembahasan dan pemecahan permasalahan siswa
5) Alih Tangan Kasus, mempunyai tujuan yaitu untuk mendapatkan penanganan
yang tepat dan tuntas atas masalah yang dialami siswa dari satu pihak yang
lebih akhli.

D. WAKTU PELAKSANAAN

Pelaksanaan layanan bimbingan konseling dilaksanakan dengan waktu


yang terjadwal (dikelas) maupun yang sifatnya insidental/sesuai dengan
kebutuhan pada tahun pelajaran 20106/ 20117

E. TEMPAT PELAKSANAAN

Tempat kegiatan layanan bimbingan konseling dilaksanakan di SMP


Negeri 2 Banyuanyar yang disesuaikan situasi dan kondisinya tergantung
pengaturan sekolah mengenai tempatnya, yang direncanakan meliputi:
1) Layanan bimbingan secara klasikal dilaksanakan di kelas.
2) Layanan secara individual dilaksanakan di ruang BK atau tempat lain yang
telah disepakati bersama.

F. PELAKSANA

Pelaksana dalam bimbingan konseling di SMP Negeri 2 Banyuanyar


adalah Guru BK (konselor sekolah).
1. Dra. Siti Subandiyah, M.Pd (Kelas VII, VIII, dan IX)

G. SASARAN

Sasaran kegiatan layanan bimbingan konseling SMP Negeri 2


Banyuanyar Probolinggo ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 2 Banyuanyar
selama mereka menjadi siswa SMP Negeri 2 Banyuanyar.

Adapun sasaran materi kegiatan bimbingan konseling meliputi 4 (empat)


Bidang Bimbingan, yaitu :
1) Bidang bimbingan pribadi, memberikan bantuan kepada siswa dalam
memecahkan kesulitan-kesulitan dalam dirinya seperti : konflik bathin yang
dialaminya dll.
2) Bidang bimbingan sosial, memberikan bantuan kepada siswa dalam
mengatasi kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial seperti menjalin
persahabatan yang baik, cara bergaul dll.
3) Bidang bimbingan belajar, memberikan bantuan pada siswa dalam
memecahkan masalah belajar seperti cara belajar efektif, penggunaan waktu
yang benar, cara persiapan menghadapi ulangan dll.
4) Bidang bimbingan karir, membantu siswa dalam merencanakan masa depan
seperti memilih sekolah lanjutan, mengenal jenis pekerjaan, penyesuaian
pekerjaan dengan potensi dirinya dll.

H. JADWAL KEGIATAN

Program bimbingan dan konseling merupakan rencana kegiatan layanan


dan kegiatan pendukung yang akan dilaksanakan pada periode tertentu.Adapun
program-program bimbingan konseling antara lain meliputi :
1) Program Kerja Tahunan BK
Didalamnya memuat semua rencana kegiatan kerja BK dalam waktu setahun.
2) Program Tahunan BK.
Didalamnya meliputi program semesteran dan laporan bulanan, yaitu program
yang akan dilaksanakan selama satu tahun pelajaran dalam unit semesteran
dan bulanan. Program ini mengumpulkan seluruh kegiatan selama satu tahun
untuk masing-masing kelas. Program tahunan dipecah menjadi program
semesteran, dan program semesteran dipecah menjadi laporan bulanan.
3) Program Semesteran BK.
Jadwal kegiatan layanan bimbingan konseling tahunan dijabarkan kembali
menjadi program semester.
3. Program Bulanan BK.
Didalamnya meliputi agenda mingguan dan agenda harian, yaitu program yang
dilaksanakan selama satu bulan dalam unit mingguan dan harian. Laporan ini
mengumpulkan seluruh kegiatan selama satu bulan untuk kurun bulan yang
sama dengan tahun-tahun sebelumnya dengan modifikasi sesuai dengan
kebutuhan siswa. Laporan bulanan merupakan jabaran dari program
semesteran, sedangkan rekap agenda mingguan mingguan merupakan jabaran
dari laporan bulanan.
4. Agenda Harian BK.
Yaitu agenda yang akan dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu
minggu. Agenda harian merupakan jabaran dari rekap agenda mingguan untuk
guru pembimbing pada kelas asuhnya. Agenda ini dibuat secara tertulis pada
buku agenda dana satuan layanan (satlan) dan atau kegiatan pendukung
(satkung) bimbingan dan konseling.

I. PENILAIAN

Sebagai upaya pendidikan, khususnya dalam rangka pengembangan


kompetensi siswa, hasil-hasil layanan bimbingan dan konseling harus dinilai, baik
melalui penilaian terhadap hasil layanan maupun proses pelaksanaannya.
Penilaian ini selanjutnya dapat dipakai untuk melihat keefektifan layanan serta
sebagai dasar pertimbangan bagi pengembangannya.
Adapun penilaian layanan bimbingan konseling antara lain meliputi:
1) Penilaian Hasil
Yaitu untuk mengetahui keberhasilan layanan, yang manadengan
penilaian ini dapat diketahui apakah layanan tersebut efektif dan membawa
dampak positif terhadap siswa yang mendapatkan layanan.
2) OrientasiPenilaian
Yaitu ditujukan kepada perolehan siswa yang menjalani layanan, meliputi :
a) Pengentasan masalah siswa :sejauh manakah perolehan siswa menunjang
bagi pengentasan masalahnya. Perolehan itu diharapkan dapat lebih
menunjang terbinanya tingkah laku positif, khususnya berkenaan dengan
permasalahan dan perkembangan diri siswa.
b) Perkembangan aspek-aspek kepribadian siswa, seperti sikap, motivasi,
kebiasaan, keterampilan dan keberhasilan belajar, konsep diri, kemam-puan
berkomunikasi, kreatifitas, apresiasi terhadap nilai dan moral.

3) Fokus Penilaian
Secara khusus diarahkan kepada berkembangnya:
a) Pemahaman baru yang diperoleh melalui layanan, dalam kaitannya dengan
masalah yang dibahas.
b) Perasaan positifsebagai dampak dari proses dan materi yang dibawakan
melalui layanan.
c)Rencana kegiatanyang akan dilaksanakan oleh siswa sesudah pelaksanaan
layanan dalam rangka mewujudkan upaya lebih lanjut pengentasan masalah
yang dialaminya.
Semua fokus penilaian itu, khususnya rencana kegiatan secara jelas
mengacu kepada kompetensi yang diaplikasikan siswa untuk pengentasan
permasalahan yang dihadapinya dalam rangka kehidupan sehari-hari yang
lebih efektif.

4) Bentuk Penilaian
Dilakukan melalui :
a) format individual, kelompok, dan/atau klasikal
b) media lisan dan/atau tulisan
c) penggunaan panduan dan/atau instrumen baku dan/atau yang disusun
sendiri oleh guru pembimbing.

5) Tahap Penilaian
Meliputi :
a) Penilaian segera (laiseg), merupakan penilaian tahap awal, yang dilakukan
segera setelah atau menjelang diakhirinya layanan yang dimaksud.
b) Penilaian jangka pendek (laijapen), merupakan penilaian lanjutan yang
dilakukan setelah satu (atau le bih) jenis layanan dilaksanakan selang
beberapa hari sampai paling lama satu bulan.
c) Penilaian jangka panjang (laijapang), merupakan penilaian lebih menyeluruh
setelah dilaksanakannya layanan dengan selang satu unit waktu tertentu,
seperti satu semester.

6) Penilaian Proses Kegiatan


Penilaian dalam bimbingan dan konseling dilakukan juga terhadap proses
kegiatan dan pengelolaannya, yaitu terhadap :
a) kegiatan layanan bimbingan dan konseling
b) kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
c) mekanisme dan instrumentasi yang digunakan dalam kegiatan
d) pengelolaan dan administrasi kegiatan
Hasil penilaian proses digunakan untuk meningkatkan kualitas kegiatan
bimbingan dan konseling secara menyeluruh.

J. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

Dilakukan untuk mengetahui ketercapaian program dan layanan


bimbingan konseling selama kurun waktu satu semester dan satu tahun.

K. PELAPORAN
Untuk diketahui dan mendapatkan umpan balik oleh Kepala sekolah pada
setiap bulan, setiap semester dan dalam waktu satu tahun.
BAB IV
PENUTUP

Demikian kiranya Program Bimbingan dan Konseling yang merupakan


bagian dari pengembangan diri secara terprogram, disusun untuk memberikan
arahan dan kriteria pelaksanaan kegiatan yang dimaksud untuk tahun pelajaran
2016 - 2017. Dengan demikian akan menghasilkan pekerjaan yang lebih fokus,
terkontrol dan dapat dievaluasi untuk ditindak lanjuti secara lebih proporsional dan
professional.
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI I LECES
Jl. Bantaran No.38 Leces Kab.Probolinggo Telp. (0335) 680394
Email : smpnsatu_leces@yahoo.co.id

LEMBAR PENGESAHAN

PROGRAM KERJA
BIMBINGAN DAN KONSELING
SMP NEGERI 2 BANYUANYAR PROBOLINGGO
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Program kerja bimbingan dan konseling ini di setujui tanggal :

Mengetahui
Kepala Sekolah GuruPembimbing

HJ. SUMARMI, S.Pd, MM Dra. SITI SUBANDIYAH, M.Pd


NIP. 19650113 198602 2 004 NIP. 19650502 200701 2 016
KATA PENGANTAR

Dengan menyampaikan puji dan syukur kehadirat Illahi Robbi,


penyusunan program kerja Bimbingan Konseling ini dapat kami selesaikan tepat
pada waktunya. Seperti kita ketahui bahwa layanan Bimbingan Konseling di
sekolah adalah suatu kegiatan yang perlu dilaksanakan setiap tahun.Bertitik tolak
dari asumsi bahwa setiap kegiatan dalam suatu organisasi/lembaga hanya
berjalan lancar apabila setiap langkahnya direncanakan dengan baik dan matang,
maka perencanaan itu seyogyanya dijabarkan dalam suatu program kerja.Dengan
program kerja itulah setiap personal organisasi/lembaga yang terlibat dalam suatu
kegiatan diharapkan akan memiliki langkah yang sama dalam rangka mencapai
keberhasilan tujuannya.

Untuk lebih terarah dan tercapainya tujuan dalam layanan Bimbingan


Konseling, kami berupaya menyusun program kerja yang kiranya dapat membantu
kelancaran-kelancaran kerja kami dengan baik.Demikian program kerja ini kami
susun dengan harapan dapat dijadikan arahan dalam penyelenggaraan
Bimbingan Konseling tahun pelajaran 2016/2017.

Berhasil tidaknya pelaksanaan program kerja ini tidak semata-mata


tergantung pada biaya, sarana dan alat-alat perlengkapan material yang cukup
serta fasilitas yang tersedia, tetapi terutama tergantung pada komitmen dan
kinerja pembimbing sebagai sebagai pelaksananya.

Semoga program kerja ini dapat memenuhi fungsinya dan bermanfaat


bagi penyusun didalam menjalankan tugas-tugasnya.Akhirnya atas segala
kekurangan dan kelemahan yang terdapat dalam penyusunan program ini, kami
sebagai penyusun mohon masukan, kritik serta saran demi untuk lebih
menyempurnakannya pada waktu mendatang.

penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………………
A. Rasional ………………………………………………………………
B. Landasan ……………………………………………………………..
C. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling ………………………..
BAB II. PEMBAHASAN………………………………………………………….
A. Pengertian ……………………………………………………………
B. Paradigma, visi –dan Misi bimbingan Konseling …………………
C. Visi – Misi dan Tujuan SMPN 2 Banyuanyar..................………….....
BAB III. PELAKSANAAN …………………………………………………………
A. Teknik ………………………………………………………………..
B. Jenis Layanan ……………………………………………………….
C. Kegiatan Pendukung ………………………………………………..
D. Waktu Pelaksanaan ….. …………………………………………….
E. Tempat Pelaksanaan … …………………………………………….
F. Pelaksana …………………………………………………………….
G. Sasaran ……………………………………………………………….
H. Jadwal Kegiatan ……………………………………………………..
I. Penilaian ………………………………………………………………
J. Evaluasi dan Tindak Lanjut …………………………………………
K. Pelaporan ……………………………………………………………..
BAB IV. PENUTUP ……………………………………………………………
KODE ETIK GURU INDONESIA
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangun yang berjiwa Pancasila
2. Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai
dengan kebutuhan anak didik masing–masing
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang
anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan
dengan orang tua murid sebaik–baiknya bagi kepentingan anak didik
5. Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun
masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan
6. Guru secara sendiri–sendiri dan atau bersama–sama berusaha
mengembangkan dan meningkatkan mutu Profesinya
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan maupun didalam hubungan keseluruhan
8. Guru bersama–sama memelihara membina dan meningkatkan mutu Organisasi
Guru Profesional sebagai sarana pengapdiannya
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan
Pemerintah dalam bidang Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai