Anda di halaman 1dari 13

BAB I PENDAHULUAN

Pelayanan kode biru di RS Tidar Kota Magelang adalah Pelayanan memberikan


pertolongan segera pada pasien dengan kegawat daruratan sebelum dan saat henti napas dan
atau henti jantung (pre-arrest dan arrest) dengan resusitasi melalui sistim pemanggilan
kegawat daruratan di lingkungan RS Tidar Kota Magelang melalui IGD dengan kode104 dan di
laksanakan oleh tim kode biru.Kode Biru adalah kata sandi yang digunakan untuk menyatakan bahwa
pasien dalam kondisi gawat darurat yang memerlukan bantuan hidup segera, yaitu suatu tindakan
resusitasi, terutama oleh karena henti jantung dan henti nafas baik pasien anak maupun dewasadi
RS Tidar Kota Magelang.

Tim Kode biru adalah Tim reaksi cepat yang terdiri dari dokter jaga IGD dan perawat
terlatih IGD , ICU ,IBS dan perawat Budi Rahayu yang melakukan tindakan resusitasi di
lingkungan rumah sakit Tidar Kota Magelang bila terjadi kondisi gawat darurat pada pasien
anak maupun dewasa .Pasien gawat adalah pasien anak maupun dewasa yang terancam
jiwanya tetapi belum memerlukan pertolongan RJP. Pasien gawat darurat adalah pasien
anak maupun dewasa yang berada dalam ancaman kematian dan memerlukan resusitasi
jantung paru (RJP) segera Perawat terlatih adalah perawat yang telah mendapatkan pelatihan RJP
/Tim Biru sehingga memiliki keterampilan khusus untuk melakukan BHD maupun BHL.. Perawat pelaksana
adalah seorang tenaga kesehatan yang bertanggung jawab dan diberikan wewenang untuk
memberikan pelayanan keperawatan pada instansi kesehatan di tempat atau ruang dia
bekerja.
BAB II RUANG LINGKUP

Ruang lingkup panduan ini meliputi tatacara melakukan resusitasi di seluruh


lingkungan RSUD Tidar Kota Magelang bila terjadi kegawat daruratan, baik pasien anak
maupun dewasa.

Tim KODE BIRU ini terdiri dari :


 Koordinator Team
 Penanggungjawab Medis
 Perawat Terlatih
 Perawat pelaksana
 Tim resusitasi

. Uraian tugas
a. Koordinator Team
Dijabat oleh Ka Instalasi IGD
Bertugas:
 Mengkoordinir segenap anggota tim kode biru RSUD Tidar Kota Magelang
 B e k e r j a s a m a d e n g a n d i k l a t m e m b u a t p e l a t i h a n kegawat
daruratan yang dibutuhkan oleh anggota tim.
 Memastikan bahwa setiap shift harus ada Dokter dan perawat yang terlatih
b. Penanggungjawab Medis
Dokter Jaga IGD / Bangsal
Bertugas :
 Memimpin penanggulangan pasien saat terjadi kegawatdaruratan
 Memberikan bantuan hidup dasar kepada pasien gawat / gawat darurat di seluruh unit
RSUD Tidar Kota Magelang baik pasien anak maupun dewasa
 Melakukan resusitasi jantung paru kepada pasien gawat darurat di seluruh unit RS
baik pasien anak maupun dewasa
 Menentukan sikap selanjutnya.
c. Perawat Terlatih
Bertugas :
 Perawat terlatih Bersama dokter penanggungjawab medis mengidentifikasi/triage?
pasien di ruangperawatan.
 Membantu dokter penanggungjawab medis menangani pasien gawat dan gawatdarurat
di seluruh unit RS
d. Tim Resusitasi
 Terdiri diri Perawat terlatih dan dokter jaga.
 Memberikan bantuan hidup dasar kepada pasien gawat / gawat darurat di seluruh unit
RS baik pasien anak maupun dewasa
 Melakukan resusitasi jantung paru kepada pasien gawat darurat di seluruh unit RS
baik pasien anak maupun dewasa
 Secara rutin mengecek kelengkapan troly emergency dan peralatan resusitasi
berfungsi baik dan siap pakai
BAB III.PERENCANAAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam satu shift harus ada 2 - 3 orang perawat terlatih yang bertugas. Perencanaan
SDMditentukan berdasarkan kondisi kegawatdaruratan pasien, sebagai berikut :
Melakukan penanggulangan pasien gawat di ruang perawatan :
 Dokter jaga IGD
 Perawat Terlatih 1 orang
 Perawat Pelaksana
Melakukan RJP
 Dokter jaga IGD
 Perawat Terlatih 2 - 3 orang
 Perawat Pelaksana
Demi menyeragamkan pelayanan resusitasi, dokter residen anestesi yang
memberikan layanan resusitasi harus telah mengikuti pelatihan ATLS, ACLS .

Kualifikasi Perawat yang tergabung dalam Kode Biru :

Perawat yang memberikan layanan resusitasi harus telah mengikuti peatihan Bantuan Hidup
Dasar (BHD/BLS).

PELATIHAN DAN PENINGKTAN SDM

Guna menjaga dan meningkatkan kualitas kemampuan anggota tim, maka dibuatkan suatu
pendidikan dan pelatihan meliputi teori dan praktek sesuai kebutuhan tim,sebagai berikut :

No Jenis Diklat Frekuensi Waktu


1 Mengenal tanda Jegawatdaruratan x setahun Februari,,Oktober
 Sistim SSP
 Sistim Pernafasan
 Sistim metabolik
 Keseimbangan Cairan dan
elektrolit
 Obat dan Alat resusitasi
2 Resusitasi Jantung,Paru & Otak 2 x setahun Februari, oktober
3 Simulasi 1 x setahun Nopember
BAB VI TATALAKSANA

Pelayanan Kesehatan gawat darurat sehari hari merupakan hak asasi


manusia dan merupakan kewajiban yang harus di miliki oleh rumah sakit sebagi
penyelenggara pelayanana kesehatan.
Keadaan gawat darurat medik merupakan peristiwa yang dapat menimpa seseorang
atau sekelompok orang dengan tiba-tiba yang dapat membahayakan jiwa
sehinggamemerlukan tindakan yang cepat dan tepat agar dapat meminimalkan angka
kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak perlu.
Konsep ini disebut dengan KODE BIRU merupakan suatu konsep Penanganan gawat
darurat yang dapat diterapkan secara terpadu dengan pengaturan dalam satu sistim dan
kontinum

A.Sistim Komunikasi Kode Biru

Komunikasi dalam penanganan kegawatdaruratan di rumah sakit merupakan hal yang sangat
penting, untuk itu ada hal – hal yang harus dipenuhi dalam berkomunikasi, yaitu :
 Komunikasi dilakukan dengan singkat, jelas dan benar.
 Menggunakan kata sandi Kode Biru dan menyebutkan lokasi ruangan dan
nomor kamar pasien.
Alat – alat komunikasi yang dapat digunakan sebagai standar :
 Telepon

Alur Komunikasi

Kegawat Petugas
yang Aktifasi
Daruratan
pertama kali KODE
di TIM
mengetahui BIRU
lingkungan KODE
kasus melalui
RS Tidar BIRU
Ext 104
Magelang
B.MEKANISME KERJA TIMKODE BIRU
Bilamana ditemukan ada pasien dengan kondisi gawat darurat di lingkungan RS baik
pasien anak maupun dewasa, maka petugas yang pertama kali mengetahui kasus kegawat
daruratan untuk mengaktifkan KODE BIRU melalui operator dengan menghubungi ext. 104
dengan menyebutkan “KODE BIRU” yang diulang 3 kali dan menyebutkan lokasi ruangan
terjadinya KODE BIRU .
Bila ada panggilan dengan Kode Biru, Tim resusitasi KODE BIRU yang berdinas saat
itu wajibmenghentikan kegiatan tugasnya dan segera menuju lokasi Kode Biru yang
dimaksudkan. Dokter jaga bersama – sama perawat terlatih melakukan tindakan
penanggulangan kegawatan sesuai yang dibutuhkan pasien. Bila tindakan berhasil maka
dilakukan penilaian untuk tindakan atau perawatan selanjutnya.Tetapi bila setelah dilakukan
tindakan penanggulangan kegawatan, pasien mengalami perburukan maka dilakukan tindakan
sesuai penanganan pasien dalam kondisi Gawat Darurat,dengan sebelumnya memberikan
informasi mengenai tindakan yang akan dilakukan termasuk di dalamnya persetujuan untuk
memakai alat bantu pernafasan bila di perlukan dan resiko tindakan yang mungkin terjadi
kepada pasien/pihak keluarga pasien
Semua dokter yang berada disekitar lokasi KODE BIRU wajib , menuju lokasi ketika
mendengarkan panggilan KODE BIRUdan melakukan penanganan medis awal sebelum Tim
Resusitasi KODE BIRU datang.

Siapa yang menghubungi DPJP melaoprkan kondisi pasien setelah penanganan ?

Secara ringkas dapat dilihat dalam alur sebagai berikut :

Pasien Penanggulan Inform


gan consent Tindak
Gawat lanjut
Kegawatdaru kepada
dan ratan Perawatan
Gawat pasien/kel
Darurat uarga
pasien

Pelayanan Kegawatdaruratan TIM BIRU

Kegiatan di Program kerja bukan di Panduan

Pelayanan Kegawatdaruratan Pasien Di Ruangan


Merupakan kegiatan pelayanan dalam menangani pasien gawat darurat denganmemberikan
pertolongan bantuan hidup dasar dan resusitasi jantung, paru dan otak (RJP).

C.PERALATAN

Peralatan yang di butuhkan


 Personal Kit
1. Thermometer 1 buah
2. Stetoskope 1 buah
3. Tensimeter 1 buah
4. Senter Genggam 1 buah
 Emergency Medical Kit
 Airway and Breathing Management Support
1. Intubasi set lengkap (untuk bayi, anak, dewasa)
2. 1 setSuction
3. 1 bh BVM Resusitation
4. 1 set (bayi, anak, dewasa)Endotracheal Tube
5. 1 set (bayi, anak, dewasa)Stylet ukuran besar – kecil
6. 1 setMagyl forcep
7. 1 setCirculation Support
8. Set infus mikro 1 buah
9. Set infus makro 1 buah
10. Venocath 1 buah
 1 set lengkap Obat – obatan :
1. Lidokain inj. 1 buah
2. Adrenalin inj. 1 buah
3. Dopamin inj. 1 buah
4. Phenobarbital inj. 1 buah
5. Sibital inj. 1 buah
6. Sulfas Atropin inj. 1 buah
7. Diltiazem inj. 1 buah
8. MgSO4 inj. 1 buah
D.Evaluasi dan Kendali Mutu

Pelaksanaan kegiatan penanggulangan dan penanganan pasien gawat / gawatdarurat


oleh KODE BIRU RS harus dapat dievaluasi dan kendali mutu agar kesempurnaan kegiatan
menjadi lebih baik.Oleh karena itulah Tim Pengendalian Mutu rumah sakit diharapkan dapat
turut berperan dalam hal evaluasi dan kendali mutuTim KODE BIRU
BAB IV DOKUMENTASI DAN PELAPORAN

Seluruh kegiatan tim BIRU RS dalam melakukan tindakan resusitasi pada pasien
kegawat daruratan baik anak maupun dewasa di lingkungan RS di dokumentasikan pada
rekam medis pasien. Buat satu form laporan pelaksanaan tindakan dalam form Laporan Kode
Biru. Taruh di lampiran.

Form ini dilaporkan ke Koordinator Tim Kode Biru : Ka IGD setiap bulan.

FORM LAPORAN KODE BIRU

Tanggal : Jam terima panggilan :


Nama Pasien
Tgl Lahir
No MR

Airway
Ancaman gangguan jalan nafas

Breathing
Henti nafas

SaO2 <90% dengan


suplementasi oksigen

Perubahan laju nafas :


0-3 bulan > 60
x/mnt

4-12 bulan > 50


x/mnt

1- 4 tahun > 40x/mnt

5-12 tahun > 30


x/mnt

>12 tahun > 30


x/mnt

Neurologi

Penurunan kesadaran tiba tiba


(penurunan GCS > 2 poin)

Kejang berulang atau lama

Keadaan umumnya memburuk


dan mencemaskan
yang tidak sesuai kriteria di atas

Waktu
kedatangan alat
Intervensi oleh Tim :
Suplement
asi O2 Sirkulasi
Infus
.................. perifer/sen
.. tral
Dopamin/
Intubasi Dobutamin
Ventilasi Norephine
mekanik phire
Suction Amiodaron
Atropi
n
Nitrogliseri
ne
Naloxon
Bolus
dekstrosa
40%
IV bolus
cairan
Catatan kemajuan:
_____________________________________________________________________
__
_____________________________________________________________________
___________________
_____________________________________________________________________
___________________
_____________________________________________________________________
___________________
TMRC Respon Time: _____
menit
(Diukur dari pemanggilan sampai tim
datang)

Outcome pasien
Distabilkan oleh
tim
Tetap di
Ruang:................
.
Transfer
ICU/HCU
Status DNR
Pasien
meninggal
Pasien ke OK

Tanda Tanda
Ketua TMRC Anggota
tangan tangan

DOKUMENTASI TIM LABEL TIM


BAB V PENUTUP

Demikian panduan tim code blue disampaikan dan dapat dipergunakan pada pasien
henti jantung dan henti nafas.

DIREKTUR RSUD TIDAR


KOTA MAGELANG

SRI HARSO

Anda mungkin juga menyukai