Anda di halaman 1dari 2

ABRASI adalah proses dimana terjadi pengikisan pantai yang disebabkan oleh tenaga

gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi atau kata lain biasa disebut erosi
pantai. Kerusakan garis pantai tersebut dikarenakan terganggunya keseimbangan alam daerah
dipantai tersebut. Dan meski Abrasi dapat disebabkan oleh gejala alami tapi manusia lah yang
dijadikan sebagai penyebab utama terjadinya abrasi. Abrasi ini dapat terjadi kerena beberapa
faktor antara lain, faktor alam, faktor manusia, dan salah satu untuk mencegahnya tejadinya
abrasi tersebut yakni melakukan penanaman hutan mangrove. Beberpa faktor alam yang
dapat menyebabkan abrasi antara lain, angin yang bertiup di atas lautan sehingga
menimbulkan gelombang serta arus laut yang mempunyai kekuatan untuk mengikis sutau
daerah pantai.

Akibat dari abrasi ini akan menyebabkan pantai menggetarkan batuan ataupun tanah
dipinggir pantai sehingga lama-kelamaan akan berpisah dengan daratan dan akan mengalami
abrasi pantai. Proses terjadi Abrasi yaitu pada saat angin yang bergerak dilaut menimbulkan
arus serta gelombang mengarah ke pantai, sehingga apabila proses ini berlangsung lama akan
mengikis pinggir pantai.
Kekuatan gelombang terbesar dapat terjadi pada waktu terjadi badai dan badai inilah yang
mempercepat terjadi proses pantai. Abrasi ini selain disebabkan faktor alam bisa juga
disebabkan karena faktor manusia, seperti contoh melakukan penambangan pasir, dikatakan
demikian karena penambangan pasir begitu penting terhadap abrasi suatu pantai yang dapat
menyebabkan terkurasnya pasir laut dan inilah sangat berpengaruh terhadap arah dan
kecepatan arus laut karena akan menghantam pantai.

Adapun Definisi Abrasi Pantai adalah proses terjadi pengikisan pantai yang disebabkan oleh
kekuatan gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Salah satu tindakan manusia
yang membuat terjadinya abrasi adalah melakukan kegiatan pengambilan batu dan pasir di
pesisir pantai untuk digunakan sebagai bahan bangunan dan lain sebagainya. Selain itu
penebangan pohon-pohon pada hutan pantai atau hutan mangrove dapat memacu terjadi
abrasi pantai yang lebih cepat.

http://materi-perkapalan.blogspot.com/2013/07/sedikit-tentang-abrasi.html

Penyebab Abrasi
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang
bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat
abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut.
Abrasi pantai diakibatkan oleh dua faktor utama yang disebabkan oleh aktivitas manusia
yaitu;

 Peningkatan permukaan air laut yang diakibatkan oleh mencairnya es di daerah kutub
sebagai akibat pemanasan global.
 Hilangnya vegetasi mangrove (hutan bakau) di pesisir pantai. Sebagaimana diketahui,
mangrove yang ditanam di pinggiran pantai, akar-akarnya mampu menahan ombak
sehingga menghambat terjadinya pengikisan pantai. Sayangnya hutan bakau ini
banyak yang telah dirusak oleh manusia.

Selain itu dapat juga diakibatkan oleh faktor bencana alam seperti tsunami. Rusaknya bibir
pantai di perairan Indonesia akibat abrasi itu tidak terlepas dari geologi, kekuatan ombak laut
serta pusaran angin.
http://fenoalam.blogspot.com/2013/08/penyebab-dan-cara-mengatasi-abrasi.html

Abrasi pantai yang bersifat alamiah adalah proses penggerusan pantai akibat dari hempasan
gelombang dan badai dalam jangka waktu lama sehingga menyebabkan perubahan garis
pantai menuju ke arah daratan. Selain itu, abrasi pantai dapat pula disebabkan oleh aktifitas
manusia yaitu penggalian bahan tambang terutama pasir pantai. Aktifitas ini dapat
menyebabkan perubahan garis pantai ke arah daratan secara cepat. Dampak yang ditimbulkan
dari abrasi tersebut dari aspek strategis adalah perubahan luas wilayah di suatu kawasan,
sedangkan jika dilihat dari aspek lingkungan akan menyebabkan hilangnya habitat dari suatu
ekosistem.

Teknologi pemodelan dapat memprediksi pola perubahan garis pantai yang disebabkan oelh
proses-proses abrasi pantai secara alamiah yang disebabkan oleh pengaruh gelombang dan
badai. Model tersebut dapat mensimulasikan proses abrasi pantai dalam jangka waktu yang
panjang (tahunan). Energi dari hempasan gelombang atau badai lambat laun akan
mengakibatkan penggerusan pasir dan sedimentasi. Proses penggerusan pantai akan
membutuhkan kesetimbangan sehingga disuatu tempat akan menerima sedimen dari tempat
yang tergerus.

Pemodelan yang digunakan adalah modul hidrodinamika untuk mengkaji kondisi sirkulasi
arus dan beberapa alternatif modul gelombang seperti Gelombang Spektral, Gelombang
Spektral di Perairan Dangkal, Parabolic Mild Slope, Elliptic Mild Slope, Refraksi-difraksi
Gelombang dan Gelombang Boussinesq digunakan untuk mensimulasikan parameter
gelombang yang berkaitan dengan energi gelombang. Modul sedimen seperti modul
Pergerakan Sedimen Dasar, Sedimen Kolom Air dan Pergerakan Partikel digunakan untuk
mengetahui pola penyebaran sedimen dari penggerusan sedimen (pasir) hasil abrasi.
Perubahan jangka panjang dari garis pantai disimulasikan dengan menggunakan modul
Morphologi Pantai dan Proses Litoral dan Dinamika Garis Pantai. Data-data hasil simulasi
yang menggambarkan proses abrasi tersebut diintegrasikan dengan data spatial pendukung
lainnya dengan menggukan modul GIS Kelautan untuk menghasilkan peta-peta hasil
simulasi.

Modul model yang dapat digunakan untuk membangun model dengan skenario dan simulasi
abrasi pantai dapat dilihat pada menu yang terdapat di bagian kanan.

http://www.zonabmi.org/aplikasi/perubahan-garis-pantai/abrasi-pantai.html

Anda mungkin juga menyukai