Anda di halaman 1dari 57

KULIAH PERTAMA

PRODUK ALAM
PRODUK ALAM

TUJUAN :
Mampu memahami dan menjelaskan
berbagai jenis produk bahan alam baik
dari daratan maupun lautan meliputi
klasifikasi, komponen bioaktif dan
khasiat, serta mampu mengembangkan
menjadi sumber obat baru.
 Potensi bahan alam darat, Klasifikasi, jenis
organisme, cara pengolahan,komponen
kimia, potensi farmakologi senyawa bioaktif
dan penggunaan lainnya
 Senyawa golongan kimia Bahan alam
Pendahuluan

Daratan maupun Lautan, dihuni oleh beraneka ragam organisme:


tumbuh-tumbuhan, hewan dan mikroorganisme.

Bahan alam manfaatnya sangat besar bagi manusia.


Pemanfaatannya semakin meningkat dengan ditemukannya
ilmu genetika molekuler dan dikembangkannya instrumentasi
canggih untuk mempelajari sistem kehidupan dan produk-
produk komersialnya.

Perpaduan antara biologi dan teknologi yang canggih 


menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia, seperti
bahan pangan, obat-obatan, pembasmi hama dan pencegah
pencemaran lingkungan dll.
Komponen kimia yang terkandung dalam bahan
alam daratan maupun lautan, pada umumnya
•berupa senyawa bioaktif maupun biotoksin.

Selain farmakognosi perlu disiplin ilmu lain seperti


biologi, farmakologi dan klinik.
Farmakologi penting bukan hanya mempelajari bahan
untuk obat tetapi juga untuk keracunan yang disebabkan
oleh toksin biota laut, karena banyak bahan alam laut
yang dimakan misalnya ikan.
Makin menarik  produk bahan bahari sebagai makanan
terutama waktu sekarang misal dibuat serbuk ikan, maka
kemungkinan intoksikasi lebih besar. Dengan
pengetahuan farmakologi dan kimia  dapat dibuat
sediaan lebih aman.
Ada beberapa senyawa metabolit yang
dihasilkan organisme untuk mempertahankan
diri, terdapat pada kulit.

Contohnya : Batang kayu pohon Pinus


contorta, bila mendapatkan serangan dari
serangga kumbang pinus gunung (mountain
pine beetles). Setiap bintik putih pada batang
mempresentasikan titik diserangnya
kumbang, merupakan tempat dimana resin
disekresikan. Pohon tersebut bertahan dari
serangan kumbang, karena produksi resin
dapat membunuh semua kumbang melalui
aliran resin yang keluar dari batang pohon.
Dengan adanya menguapnya resin dan
paparan terhadap udara, resin membentuk
padatan yang menutupi luka akibat kumbang.
Untuk organisme/hewan sendiri, toksin
memegang peranan penting untuk menangkap
mangsa. Misal: pada ubur-ubur dan ikan
gurita.

Tetapi ada beberapa untuk zat


mempertahankan diri, biasanya terdapat pada
kulit atau sengatan bisanya.

Contoh lain: toksin untuk mempertahankan


diri. Coral dan karang mempertahankan diri
terhadap predator juga terhadap larva melekat
pada permukaan yang dapat mengganggu
terlaksananya proses fotosintesis, sehingga
organisme tersebut dapat mati.
Dalam hal ini coral & karang membentuk
antibiotik atau terpenoid.
Telah diketahui bahwa 4/5 hewan yang hidup di bumi hidup
di air/pantai, dari sekian banyak telah diperkirakan
mengandung zat biotoksin hanya ± 1 % yang telah diteliti
aktivitas biologinya. Namun masih sedikit yang telah
diketahui karakteristik kimia dan farmakologinya.

Samudra merupakan tempat menyimpan semua metabolit


yang ditumpuk oleh penghuni samudra. Berdasar analisis,
air laut mengandung asam organik & anorganik, lemak,
sterol, karotenoid, karbohidrat, protein, peptida, asam
amino, enzim bebas dll.
Konsentrasi masing-masing bervariasi tergantung lokasi/
dalam laut dan hal ini akan menentukan tempat hidup flora
dan fauna yang akan hidup.
Dalam bahari terdapat interaksi dan saling ketergantungan
yang sangat penting dengan adanya rantai makanan (Food
Chain).

Food Chain : misalnya fitoplankton flagellata, diatomea akan


mengubah air dan CO2 yang terlarut  fotosintesis.
Selain karbohidrat dibentuk juga lemak.

Fitoplankton sendiri dapat menjadi makanan zooplankton


yang berkulit keras misalnya kepiting, udang, vertebrata dsb.
Udang dan kepiting menjadi makanan hewan/ikan yang lebih
besar. Dengan demikian mudah dimengerti mengapa
dinoflagellata ttt. dapat mempengaruhi seluruh rantai makanan
itu dengan melalukan racun yang mungkin dapat
terkonsentrasi dalam berbagai organ dari berbagai organisme
yang terdapat di seluruh rantai makanan. Misalnya, keracunan
kepiting.
Ganggang laut mempunyai kemampuan untuk menimbun
dan menahan senyawa kimia dalam lingkungan bahari. Oleh
karena itu rumput laut ttt. dapat digunakan untuk
pembuatan jodium.
Misalnya : Gracilaria licheniodes.

Beberapa metabolit dikeluarkan dari organisme ttt. dapat


digunakan sebagai hormon, contohnya ectohormon dan
feromon. Zat semacam ini dapat diasimilasi oleh organisme
lain dan dapat menimbulkan perilaku dan perkembangan
organisme lainnya yang di luar.
Senyawa ectohormon disebut juga eksotoksin.
Senyawa lain contohnya endotoksin. Endotoksin
disintesa dan diatur oleh makanan organisme
berupa protein yang efeknya baru timbul bila
mikroorganisme dimakan melalui makanan/ rantai
makanan atau bila dilepaskan ke dalam air ketika
terjadi pemecahan sel.

Toksin juga dapat digunakan sebagai obat apabila


perlakuan hati-hati. Meskipun demikian suatu zat
tidak dinamakan toksin bila digunakan sebagai
obat, bila dipandang dari efek terapi.
Dalam organisme dihasilkan produk alam yang terdiri dari
metabolit primer maupun metabolit sekunder.
Banyak bahan alam yang menghasilkan berbagai senyawa
bioaktif seperti fungisida, penghambat pertumbuhan,
antitumor, antivirus, antibiotika, haemostatika, analgesik,
obat sakit jantung dll.
Contoh bahan bioaktif dari Spon tidak saja dimanfaatkan
untuk kedokteran, tetapi juga untuk pertanian berupa
insektisida.
Tumbuhan laut terutama makro dan mikro-alga merupakan
sumber produk alam. Makro-alga menghasilkan berbagai
macam polisakarida komersial penting seperti agar dan
berbagai tipe karagenan dan alginat.

Demikian juga mikro-alga laut dan air payau menjadi sumber


produk alam, seperti pigmen alam, bahan-bahan farmasi,
makanan sehat, asam lemak tak jenuh dan polisakarida.

Demikian juga mikroorganisme merupakan sumber produk


potensial, yaitu bahan bioaktif berupa antibiotik.
Bahan alam laut yang digunakan untuk obat klasik

Agar : Gellidium, Gracillaria, Hypnea.

Minyak ikan dan garam natrium Morrhuat dari ikan paus,


Morrhua.

Protamina sulfat dari testes ikan dewasa, ikan Salmon,


Fucus.

Carragenan : Chondrus, Euchema, Gigartina.

Ichtaminol : Merupakan lapisan cadas yang mengandung


ikan fosil dsb.
Bioteknologi Laut

Bioteknologi molekuler telah membawa kemajuan pesat di


bidang biologi dan mempunyai potensi untuk menghasilkan
produk-produk baru pangan dan kedokteran, untuk mengubah
produk-produk kenvensional agar mempunyai nilai tambah,
untuk memperbaiki usaha budidaya dan memperbaiki mutu
lingkungan.

Penelitian bioteknologi kelautan khususnya biopolimer yang


terdapat pada mikro dan mikroalgae, mikro-organisme maupun
invertebrata berupa senyawa-senyawa bioaktif produk alam
(natural products) seperti : skualen, omega-3, fikokoloid dan
biopolimer mempunyai nilai ekonomis yang tinggi untuk
keperluan industri makanan sehat, farmasi, kosmetik dan
industri berbasis bioteknologi lainnya.
Berbagai jenis produk hasil pengolahan biota
laut oleh industri bioteknologi laut

Berbagai jenis produk makanan, farmasi dan obat-


obatan antara lain :
• kuda laut untuk obat tidur, obat penenang.
• tempurung kura-kura untuk obat luka dan titanus.
• hati ikan buntel untuk obat tetrodotoxin yang
memperbaiki
syaraf otak dan mengurangi rasa nyeri /sakit.
• kitin dan kitosan dari kulit udang dan kepiting
untuk obat
anti kolesterol, pelangsing tubuh, perban.
• serbuk kerang untuk obat maag, serbuk ular laut
untuk meningkatkan daya ingat
Hasil bioteknologi laut (lanjutan)
• Rumput laut untuk bahan makanan, untuk obat influensa,
pengawet makanan.

• Alga hijau untuk penyembuh penyakit kardiovaskular, obat


hepatitis, dan obat diabetes.

• Spons dari species Petrosia contegnatta yang diambil senyawa


bioaktifnya dapat dijadikan obat anti kanker dan dari species
cymbacela untuk obat anti asma.

• Untuk industri farmasi dan kimia, juga dimanfaatkan sebagai


obat bastadin, okadaic acid, dan senyawa bioaktif monoalide
dari spons species Luffariella variabillis bernilai sangat tinggi
yaitu sekitar 20.360 dolar per miligramnya.
Bahan alam laut sebagai salah satu sumber daya
alam kelautan merupakan sumber pangan dan obat-
obatan yang sangat potensial

Perlu digali dan dikembangkan mengingat sumber


pangan manusia dari daratan dan tingkat
kebutuhan manusia akan bahan pangan, pakaian
(serat), obat-obatan, kosmetik, kayu, mineral, dan
lahan akan semakin meningkat sejalan dengan
semakin bertambahnya jumlah populasi manusia /
penduduk di dunia
 1. Bahan yang berasal dari organisme, baik yg
masih dalam keadaan hidup/mati, dalam
keadaan dipelihara/dibiarkan tanpa
pemeliharaan secara khusus, yang sudah
dibudidaya/dibiarkan secara luas berada di
permukaan bumi.
 2. Bahan yang berasal dari tumbuhan dan
hewan yang masih hidup/mati, juga berbagai
macam mineral dan bahan tambang yang
merupakan fosil organik & anorganik.
Senyawa yang dihasilkan organisme
meliputi
 Senyawa Metabolit Primer

 Senyawa Metabolit Sekunder


 Senyawa yang penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan organisme.

 Berfungsi langsung dalam jalur utama biokimia dan


sangat penting dalam kehidupan (senyawa
polipeptida, karbohidrat, lemak & asam nukleat)

 Penting untuk ketahanan membran, perlindungan


dari cahaya, serta berperan serta dalam fungsi
biokimia terhadap sistem membran spesifik.

 Meliputi:
◦ Karbohidrat
◦ Poliketida
◦ Lemak
◦ Asam nukleat (Protein)
 Disintesis langsung dari metabolis
primer, tidak termasuk dalam jalur
proses metabolisme kehidupan, tapi
memiliki fungsi penting lainnya.
 Senyawa yang tidak berperanan dalam
kehidupan pertumbuhan maupun
perkembangan suatu organisme.
 Senyawa yang hanya spesifik pada
spesies tertentu

◦ Senyawa antimikroba  dapat
menghambat pertumbuhan
mikroorganisme  sumber Antibiotik
◦ Penolak Serangga/hewan pemangsa
◦ Senyawa obat antikanker
 Produk
Alami digolongkan
menjadi 2 macam:
◦1. Produk Alami Daratan
◦2. Produk Alami Lautan
1. Biologi:
Anatomi  pelajari susunan, struktur dalam suatu organisme
(sel, jaringan, organ)
Morfologi  pelajari bentuk dan struktur organ
Fisiologi  pelajari fungsi dan peranan terutama di bagian
anatomi
2. Farmasi:
Farmakognosi  pelajari bagian tumbuhan/hewan yang
menjadi bahan obat.
Fitokimia  pelajari sifat kimia pada tumbuhan
Farmakologi  pelajari mekanisme kerja suatu obat, dan efek
sampingnya
Toksikologi  pelajari sifat racun pada suatu bahan
Kimia Farmasi, Formulasi
3. Kimia: Organik, Analisis Kimia, Sintesis
Taksonomi / Taxonomy
Tumbuh-tumbuhan dan hewan, baik di darat, di air
tawar maupun di laut dapat dibedakan menurut
klasifikasi ilmiah. Misalnya dengan nama sistem
nomenklatur Linnaeus. Sistem ini mendasarkan pada
kesamaan morfologi dengan urutan kategori menurut
hirarki, mulai dari kelompok terbesar sampai kepada
yang terkecil.

Klasifikasi menjadi 5 Kingdom sbb.


1. Kingdom Monera
2. Kingdom Protista
3. Kingdom Fungi
4. Kingdom Plantae
5. Kingdom Animalia
1. MONERA
2. PROTISTA
3. FUNGI
4. PLANTAE
5. ANIMALIA
 R.H. Whittaker (1969) mengajukan Klasifikasi
5 Kingdom, yaitu:
1) MONERA
2) PROTISTA
3) FUNGI
4) PLANTAE
5) ANIMALIA
Kriteria utama Klasifikasi tersebut ialah:
Struktur Sel, organisai thalus, jenis nutrisi,
Cara Reproduksi, Hubungan Filogenetika.
Monera (jamak)  monares (tunggal)
Ciri :
 Bersel 1,  PROKARIOTIK (memiliki inti sel,
tetapi tidak memiliki membran inti sel)
 Contohnya : Bakteri dan ganggang biru
• Uniselular
• Prokariotik ~ Memiliki inti sel tetapi tidak memiliki
membran inti sel
• Dinding sel bukan selulosa
• Tipe Nutrisi ~ autotrof atau heterotrof

•Pergerakan ~ Flagel, atau non motil.

•Reproduksi – konjugas, transduksi, transformasi


Anabaena sp

Cyanobacteria Gleocapsa sps.


 Eukariotik
 Uniselular
 Dinding sel hadir dalam berbagai bentuk
 Autotrophic or heterotrophic or combination of both.
 Locomotion- cilia, flagella, ameboid, contractile fibres.
 Reproduksi: Fertilisasi, conjugasi, fragmentasi,
pembentukan tunas.
1. Dinoflagellates

2. Diatoms
Chlorella sp. Scenedesmus sp.

Cladophora sp. Volvox


Amoeba Trypanosoma Arcella

Opalina Entamoeba Parameciu


m
 Eukaryotik
 Uniselular atau multiselular
 Dinding sel terbuat dari kitin, dan polisakarida non-
selulosa lainnya.
 Heterotrophic mode of nutrition (saprophytes)
 Tidak dapat berpindah
 Fertilisasi
Khamir Peronospora parasitica Saprolegnia sp.

Sporangial forms Saprolegnia sp. Physarum polycephalum


Aethalia Slime mold sporangia

Daun terinfeksi
oleh kapang
Coprinus sp. - "Shagy mane" Coprinus comatus

Amanita musaria Bracket fungi


 Eukariotik
 Multiselular
 Cell wall made up of cellulose and other
polysaccharides.
 Autotrophic (photosynthetic)
 Non motile
 Reproduction- vegetative, asexual (spores), sexual
(gametes)
Polytricum sp. female gametopytes Polytricum sp. male gametopytes

Varietas Lumut
Fern
Thuja Pine
 Eukaryotic
 Multi cellular
 Cell wall is absent
 Heterotrophic
 Locomotion by means of specialized organs
 Reproduction – Sexual (gametes)
1.Non Chordates
2. Chordates
Simplisia

Fitofarmaka

ekstraksi
OHT
Jamu

formulasi
Sediaan
Ekstrak
farmasi
 Bahan alam yang telah dikeringkan yang
digunakan untuk pengobatan dan belum
mengalami pengolahan, kecuali dinyatakan lain
suhu pengeringan tidak lebih dari 600°C
Sediaan pekat yang diperoleh dengan
mengekstraksi zat aktif dari simplisia
nabati/hewani menggunakan pelarut yang
sesuai, kemudian semua/hampir semua pelarut
diuapkan, dan massa/serbuk yang tersisa
diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku
yang telah ditetapkan.
 Obat tradisional adalah bahan/ramuan bahan yang
berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran
dari bahan tersebut, yang secara turun-menurun
telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman.
 Obat herbal terstandar : sediaan obat bahan alam
yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya
secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan
bakunya telah distandarisasi.
 Fitofarmaka : sediaan obat bahan alam yang telah
dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah
dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan
produk jadinya telah distandarisasi.

Anda mungkin juga menyukai