Anda di halaman 1dari 17

- 1 -

BUPATI BOJONEGORO
PROVINSI JAWA TIMUR
Salinan
PERATURAN BUPATI BOJONEGORO
NOMOR 51 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,


URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA
DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR
KABUPATEN BOJONEGORO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BOJONEGORO,

Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 6 Peraturan


Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 13 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Bojonegoro, perlu menetapkan Peraturan Bupati
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan
Fungsi serta Tata KerjaDinas Pekerjaan Umum Sumber
Daya Air Kabupaten Bojonegoro;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten/Kota Dalam
Lingkungan Provinsi Jawa Timur (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2730);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik
Indonesia Nomor 5234);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5597) sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
- 2 -

6. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang


Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor : 06/PRT/M/2015 Tahun 2015 tentang
Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Air dan Bangunan
Sumber Daya Air;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor : 10/PRT/M/2015 Tahun 2015 tentang
Rencana dan Rencana Teknis Tata Pengaturan Air dan
Tata Sumber Daya Air;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor : 13/PRT/M/2015 Tahun 2015 tentang
Penanggulangan Darurat Bencana Akibat Daya Rusak
Air;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor : 14/PRT/M/2015 Tahun 2015 tentang
Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor : 26/PRT/M/2015 Tahun 2015 tentang
Pengalihan Alur Sungai dan/atau Pemanfaatan Ruas
Bekas Sungai;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 13
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Bojonegoro (Lembaran
Daerah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2016Nomor 16);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN


ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA
KERJADINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR
KABUPATEN BOJONEGORO.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:


1. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
3. Daerah adalah Kabupaten Bojonegoro.
4. Bupati adalah Bupati Bojonegoro.
- 3 -

5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat


APBDadalahAnggaranPendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Bojonegoro.
6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah KabupatenBojonegoro dalam penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
7. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah
perangkat daerah pada Pemerintah Kabupaten Bojonegoro selaku
Pengguna Anggaran/Barang.
8. Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air adalah Dinas Pekerjaan Umum
Sumber Daya Air Kabupaten Bojonegoro.
9. Unit Pelaksana Teknis Dinas,yang selanjutnya disingkat UPT Dinas
adalah unsur pelaksana teknis Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air
Kabupaten Bojonegoro yang melaksanakan kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.
10. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu.
11. Masyarakat petani adalah kelompok masyarakat yang bergerak dalam
bidang pertanian, baik yang telah tergabung dalam organisasi
perkumpulan petani pemakai air maupun petani lainnya yang belum
tergabung dalam organisasi perkumpulan petani pemakai air.
12. Perkumpulan Petani Pemakai Air adalah kelembagaan pengelolaan irigasi
yang menjadi wadah petani pemakai air dalam suatu daerah pelayanan
irigasi yang dibentuk oleh petani pemakai air sendiri secara demokratis,
termasuk lembaga lokal pengelola irigasi.
13. Komisi Irigasi Kabupaten/Kota adalah lembaga koordinasi dan
komunikasi antara wakil Pemerintah Kabupaten/Kota, wakil
perkumpulan petani pemakai air tingkat daerah irigasi, dan wakil
pengguna jaringan irigasi pada Kabupaten/Kota.
14. Komisi Irigasi Provinsi adalah lembaga koordinasi dan komunikasi
antara wakil Pemerintah Provinsi, wakil perkumpulan petani pemakai air
tingkat daerah irigasi, wakil pengguna jaringan irigasi pada provinsi,
dan wakil komisi irigasi kabupaten/kota yang terkait.
15. Komisi Irigasi Antarprovinsi adalah lembaga koordinasi dan komunikasi
antara wakil pemerintah kabupaten/kota yang terkait, wakil komisi
irigasi provinsi yang terkait, wakil perkumpulan petani pemakai air, dan
wakilpengguna.
16. Sumber Daya Air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung
di dalamnya.
17. Air adalah semua air yang terdapat didalam dan atau berasal dari
sumber-sumber air, baik yang terdapat diatas maupun dibawah
permukaan tanah, tidak termasuk dalam pengertian ini air yang terdapat
di laut.
18. Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang
terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah.
19. Daya air adalah potensi yang terkandung dalam air dan/atau pada
sumber air yang dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi
kehidupan dan penghidupan manusia serta lingkungannya.
20. Air permukaan adalah semua Air yang terdapat pada permukaan tanah
bukan air laut.
- 4 -

21. Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa
jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai
muara, melintasi beberapa wilayah dengan dibatasi kanan dan kiri oleh
garis sempadan yang membuang airnya ke laut.
22. Kali adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan
pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara,
dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan yang membuang
airnya ke sungai.
23. Afvoer adalah saluran pembuang kolektor dari perumahan atau lahan
yang membuang airnya ke kali.
24. Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air
irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi
permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan
irigasi tambak.
25. Daerah Irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu
jaringan irigasi.
26. Sistem irigasi meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi,
kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia.
27. Penyediaan air irigasi adalah penentuan volume air per satuan waktu
yang dialokasikan dari suatu sumber air untuk suatu daerah irigasi yang
didasarkan waktu, jumlah, dan mutu sesuai dengan kebutuhan untuk
menunjang pertanian dan keperluan lainnya.
28. Pengaturan air irigasi adalah kegiatan yang meliputi pembagian,
pemberian, dan penggunaan air irigasi.
29. Pembagian air irigasi adalah kegiatan membagi air di bangunan bagi
dalam jaringan primer dan/atau jaringan sekunder.
30. Pemberian air irigasi adalah kegiatan menyalurkan air dengan jumlah
tertentu dari jaringan primer atau jaringan sekunder ke petak tersier.
31. Penggunaan air irigasi adalah kegiatan memanfaatkan air dari petak
tersier untuk mengairi lahan pertanian pada saat diperlukan.
32. Pembuangan air irigasi, selanjutnya disebut drainase, adalah pengaliran
kelebihan air yang sudah tidak dipergunakan lagi pada suatu daerah
irigasi tertentu.
33. Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya
yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan,
pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi.
34. Jaringan irigasi primer adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri
dari bangunan utama, saluran induk/primer, saluran pembuangannya,
bangunan bagi, bangunan bagisadap, bangunan sadap, dan bangunan
pelengkapnya.
35. Jaringan irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri
dari saluran sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi,
bangunan bagi-sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
36. Jaringan irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai
prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri dari
saluran tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier,
boks kuarter, serta bangunan pelengkapnya.
37. Cekungan air tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas
hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses
pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah berlangsung.
- 5 -

38. Jaringan irigasi air tanah adalah jaringan irigasi yang airnya berasal dari
air tanah, mulai dari sumur dan instalasi pompa sampai dengan saluran
irigasi air tanah termasuk bangunan di dalamnya.
39. Jaringan irigasi desa adalah jaringan irigasi yang dibangun dan dikelola
oleh masyarakat desa atau pemerintah desa.
40. Saluran irigasi air tanah adalah bagian dari jaringan irigasi air tanah
yang dimulai setelah bangunan pompa sampai lahan yang diairi.
41. Pengembangan jaringan irigasi adalah pembangunan jaringan irigasi
baru dan/atau peningkatan jaringan irigasi yang sudah ada.
42. Pembangunan jaringan irigasi adalah seluruh kegiatan penyediaan
jaringan irigasi di wilayah tertentu yang belum ada jaringan irigasinya.
43. Peningkatan jaringan irigasi adalah kegiatan meningkatkan fungsi dan
kondisi jaringan irigasi yang sudah ada atau kegiatan menambah luas
areal pelayanan pada jaringan irigasi yang sudah ada dengan
mempertimbangkan perubahan kondisi lingkungan daerah irigasi.
44. Rehabilitasi jaringan irigasi adalah kegiatan perbaikan jaringan irigasi
guna mengembalikan fungsi dan pelayanan irigasi seperti semula.
45. Pemeliharaan jaringan irigasi adalah upaya menjaga dan mengamankan
jaringan irigasi agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna
memperlancar pelaksanaan operasi dan mempertahankan
kelestariannya.
46. Pengelolaan jaringan irigasi adalah kegiatan yang meliputi operasi,
pemeliharaan, dan rehabilitasi jaringan irigasi di daerah irigasi.
47. Operasi jaringan irigasi adalah upaya pengaturan air irigasi dan
pembuangannya, termasuk kegiatan membuka menutup pintu
bangunan irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun sistem
golongan, menyusun rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi
pintu/bangunan, mengumpulkan data, memantau, dan mengevaluasi.
48. Pengelolaan aset irigasi adalah proses manajemen yang terstruktur
untuk perencanaan pemeliharaan dan pendanaan sistem irigasi guna
mencapai tingkat pelayanan yang ditetapkan dan berkelanjutan bagi
pemakai air irigasi dan pengguna jaringan irigasi dengan pembiayaan
pengelolaan aset irigasi seefisien mungkin.
49. Tanah stren adalah tanah yang berada pada dan kiri kanan sungai/kali,
afvoer, saluran dan tanah Sumber Daya Air lainnya yang menjadi milik
Pemerintah.
50. Tanah, Sumber Daya Air lainnya adalah merupakan tanah, lahan yang
tidak berada pada kiri kanan sungai/kali, afvoer dan saluran yang
menjadi milik Pemerintah.
51. Tanggap darurat bencana akibat daya rusak air adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana
untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan guna pemulihan
fungsi sarana prasarana sumber daya air.
52. Kondisi tidak terduga adalah suatu keadaan atau peristiwa yang sulit
diprediksi kejadiannya atau suatu keadaan atau peristiwa yang mungkin
terjadi dan mungkin tidak terjadi.
53. Pendayagunaan sumber daya air adalah upaya penatagunaan,
penyediaan, penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan sumber
daya air secara optimal agar berhasil guna dan berdaya guna.
54. Pengendalian daya rusak air adalah upaya untuk mencegah,
menanggulangi, dan memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang
disebabkan oleh daya rusak air.
- 6 -

BAB II
KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 2

(1) Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air merupakan unsur pelaksana
urusan Pemerintahan Daerah di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang pada Sub Urusan Sumber Daya Air.
(2) Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dipimpin oleh Kepala Dinas
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah.
(3) Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air sebagaimana dimaksud
padaayat (2) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah di bidang Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang pada Sub Urusan Sumber Daya Airdan
tugas pembantuan.
(4) Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (3), menyelenggarakanfungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang pada Sub Urusan Sumber Daya Air;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang pada Sub Urusan Sumber Daya Air;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang pada Sub Urusan Sumber Daya Air;
d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang pada Sub Urusan Sumber Daya Air; dan
e. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan
tugas dan fungsinya.

Pasal 3

(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air terdiri
atas:
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, membawahi:
1. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan; dan
2. Sub Bagian Program dan Laporan;
c. Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Air, membawahi:
1. Seksi Penatagunaan Sumber Daya Air;
2. Seksi Pengembangan Sumber Daya Air; dan
3. Seksi Pemanfaatan Sumber Daya Air.
d. Bidang Air Baku Irigasi, membawahi:
1. Seksi Penyediaan Air Baku Irigasi;
2. Seksi Pengembangan Air Baku Irigasi; dan
3. Seksi Pemanfaatan Air Baku Irigasi.
e. Bidang Operasi dan Pemeliharaan, membawahi:
1. Seksi Bina Operasi dan Pengendalian;
2. Seksi Pemanfaatan dan Pengelolaan Irigasi; dan
3. Seksi Pengendalian Daya Rusak Air.
f. UPT Dinas.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
- 7 -

(3) Masing-masing bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada


dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui
Sekretaris.
(4) Masing-masing sub bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
(5) Masing-masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
(6) Bagan struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB III
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI

Bagian Kesatu
Sekretariat

Pasal 4

(1) Sekretaris mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,


mengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum,
kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program dan laporan serta
keuangan.
(2) Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud padaayat (1),
Sekretarismempunyai fungsi:
a. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
b. pengelolaan administrasi kepegawaian;
c. pengelolaan administrasi keuangan;
d. pengelolaan administrasi perlengkapan;
e. pengelolaan urusan rumah tangga;
f. pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggarandan produk
hukum daerah;
g. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
h. pengelolaan kearsipan dinas;
i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana;
dan
j. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
Umum Sumber Daya Air terkait dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 5
(1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan, mempunyai tugas:
a. melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga;
b. melaksanakan pengelolaan urusan tata usaha surat menyurat dan
kearsipan;
c. melaksanakan pengelolaan tata usaha kepegawaian yang meliputi
pengumpulan data pegawai, buku induk pegawai, mutasi
pengangkatan, kenaikan pangkat, pembinaan karier dan pensiun
pegawai;
d. melaksanakan penyusunan bahan informasi dan perencanaan
pegawai;
e. melaksanakan penyusunan administrasi serta evaluasi kepegawaian;
f. menyelenggarakan usaha peningkatan mutu pengetahuan dan
disiplin pegawai;
- 8 -

g. melaksanakan penghimpunan dan pengolahan bahan-bahan untuk


menyusun anggaran;
h. menyiapkan bahan penyusunan rancangan APBD;
i. melaksanakan pengelolaan tata usaha keuangan dan pembukuan
realisasi anggaran pendapatan dan belanja;
j. melaksanakan perhitungan anggaran dan verifikasi;
k. menyelenggarakan tata usaha pembayaran gaji pegawai;
l. mengelola keuangan pada belanja perjalanan dinas, alat tulis kantor
dan makanan serta minuman;
m. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan dibidang keuangan;
dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris terkait
dengan tugas dan fungsinya.
(2) Sub Bagian Program dan Laporan, mempunyai tugas:
a. melaksanakan pengumpulan dan pengadaan sistematisasi data
untuk bahan penyusunan program;
b. melaksanakan tugas pengumpulan dan penyajian data statistik;
c. menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan penyusunan
rencana program;
d. menyiapkan bahan pengelolaan, inventarisasi, pengkajian, dan
analisis pelaporan;
e. melaksanakan inventarisasi hasil pengawasan dan tindak lanjut hasil
pengawasan;
f. menyiapkan bahan penyelenggaraan kerjasama pengawasan;
g. melaksanakan analisis dan evaluasi serta pengendalian pelaksanaan
program dan kegiatan;
h. melaksanakan penghimpunan dan pengadaan sistematisasi data dan
menyusun dokumentasi peraturan perundang-undangan dan hasil
pembangunan;
i. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan organisasi dan tata
laksana; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris terkait
dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua
Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Air

Pasal 6

(1) Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Air, mempunyai tugas


merencanakan, melaksanakandan mengoordinasikan kegiatan dilingkup
bidang Pendayagunaan Sumber Daya Air.
(2) Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud padaayat (1),
Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Air, mempunyai fungsi:
a. penyusunan perumusan kebijakan pembinaan, pendataan,
pengembangan, pengendalian, pemanfaatan sumber daya air dan
perencanaan teknis pembangunan, peningkatan, rehabilitasi dan
pemeliharaan bidang pendayagunaan sumber daya air pada air
permukaan dan air tanah;
- 9 -

b. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi pembinaan, pendataan,


pengembangan, pengendalian, pemanfaatan sumber daya air dan
perencanaan teknis pembangunan, peningkatan, rehabilitasi dan
pemeliharaan di bidang pendayagunaan sumber daya air pada air
permukaan dan air tanah;
c. pelaksanaan pembinaan, pendataan, penyediaan, pengembangan,
pengendalian, perencanaan teknis, pembangunan, peningkatan,
rehabilitasi dan pemeliharaaan bidang pendayagunaan sumber daya
air pada air permukaan dan air tanah;
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di Bidang
Pendayagunaan Sumber Daya Air pada air permukaan dan air tanah;
dan
e. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
Umum Sumber Daya Air dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 7

(1) Seksi Penatagunaan Sumber Daya Air, mempunyai tugas:


a. menyiapkan bahan perencanaan pembinaan, pendataan, studi dan
pengendalian sumber daya air pada air permukaan dan air tanah;
b. menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan
pembinaan, pendataan, studi dan pengendalian sumber daya air
pada air permukaan;
c. menyiapkan bahan pembinaan, pendataan, studi dan pengendalian
sumber daya air pada air permukaan dan air tanah;
d. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi
Penatagunaan Sumber Daya Air pada air permukaan dan air tanah;
dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pendayagunaan Sumber Daya Air terkait dengan tugas dan
fungsinya.
(2) Seksi Pengembangan Sumber Daya Air, mempunyai tugas:
a. menyiapkan bahan perencanaan teknis pembangunan dan
peningkatan bidang pendayagunaan sumber daya air pada air
permukaan dan air tanah;
b. menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan teknis
pembangunan dan peningkatan bidang pendayagunaan sumber daya
air pada air permukaan dan air tanah;
c. melaksanakan pembangunan dan peningkatan bidang
pendayagunaan sumber daya air pada air permukaan;
d. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi
Pengembangan Sumber Daya Air pada air permukaan dan air tanah;
dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pendayagunaan Sumber Daya Air terkait dengan tugas dan
fungsinya.
(3) Seksi Pemanfaatan Sumber Daya Air, mempunyai tugas:
a. menyiapkan bahan perencanaan teknis rehabilitasi dan pemeliharaan
bidang pendayagunaan sumber daya air pada air permukaan dan air
tanah;
b. menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan teknis
rehabilitasi dan pemeliharaan bidang pendayagunaan sumber daya
air pada air permukaan dan air tanah;
- 10 -

c. melaksanakan kegiatan rehabilitasi dan pemeliharaan di bidang


pendayagunaan sumber daya air pada air permukaan dan air tanah;
d. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan seksi
pemanfaatan sumber daya air pada air permukaan dan air tanah;
dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pendayagunaan Sumber Daya Air terkait dengan tugas dan
fungsinya.

Bagian Ketiga
Bidang Air Baku Irigasi

Pasal 8

(1) Bidang Air Baku Irigasi, mempunyai tugas merencanakan,


melaksanakan dan mengoordinasikan kegiatan dilingkup bidang Air
Baku Irigasi.
(2) Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Bidang Air Baku Irigasi mempunyai fungsi:
a. penyusunan perumusan kebijakan pembinaan, penyediaan air baku
irigasi dan perencanaan teknis pembangunan, peningkatan,
rehabilitasi dan pemeliharaan di bidang air baku irigasi pada air
permukaan;
b. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi pembinaan, penyediaan air
baku irigasi dan perencanaan teknis pembangunan, peningkatan,
rehabilitasi dan pemeliharaan di bidang air baku irigasi pada air
permukaan;
c. pelaksanaan pembinaan, penyediaan air baku irigasi, perencanaan
teknis pembangunan, peningkatan, rehabilitasi dan pemeliharaan di
bidang air baku irigasi pada air permukaan;
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang air
baku irigasi pada air permukaan; dan
e. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
Umum Sumber Daya Air terkait dengan bidang tugas dan fungsinya.

Pasal 9

(1) Seksi Penyediaan Air Baku Irigasi, mempunyaitugas:


a. menyiapkan bahan perencanaan teknis pembangunan bidang air
baku irigasi pada air permukaan;
b. menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi pembinaan,
penyediaan air baku irigasi, perencanaan teknis pembangunan
bidang air baku irigasi pada air permukaan;
c. menyiapkan bahan pembinaan, penyediaan air baku irigasi dan
perencanaan teknis pembangunan bidang air baku irigasi pada air
permukaan;
d. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi
Penyediaan Air Baku Irigasi bidang air baku irigasi pada air
permukaan; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Air Baku
Irigasi terkait dengan tugas dan fungsinya.
- 11 -

(2) Seksi Pengembangan Air Baku Irigasi, mempunyaitugas:


a. menyiapkan bahan perencanaan teknis peningkatan penyediaan air
baku irigasi bidang air baku irigasi pada air permukaan;
b. menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan teknis
peningkatan penyediaan air baku irigasi bidang air baku irigasi pada
air permukaan;
c. melaksanakan peningkatan penyediaan air baku irigasi bidang air
baku irigasi pada air permukaan;
d. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi
Pengembangan Air Baku Irigasi bidang air baku irigasi pada air
permukaan; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Air Baku
Irigasi terkait dengan tugas dan fungsinya.
(3) Seksi Pemanfaatan Air Baku Irigasi, mempunyaitugas:
a. menyiapkan bahan perencanaan teknis rehabilitasi dan pemeliharaan
bidang air baku irigasi pada air permukaan;
b. menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan teknis
rehabilitasi dan pemeliharaan bidang air baku irigasi pada air
permukaan;
c. melaksanakan rehabilitasi dan pemeliharaan bidang air baku irigasi
pada air permukaan;
d. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi
Pemanfaatan Air Baku Irigasi bidang air baku irigasi pada air
permukaan; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Air Baku
Irigasi terkait dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keempat
Bidang Operasi dan Pemeliharaan
Pasal 10
(1) Bidang Operasi dan Pemeliharaan, mempunyai tugas merencanakan,
melaksanakan dan mengoordinasikan kegiatan dilingkup Bidang Operasi
dan Pemeliharaan.
(2) Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud padaayat (1),
Bidang Operasi dan Pemeliharaan, mempunyai fungsi:
a. penyusunan perumusan kebijakan pembinaan, pengaturan,
pengendalian, pemanfaatan, alokasi air irigasi, perencanaan teknis
pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, pemeliharaan sungai/kali,
afvoer, jaringan irigasi, jaringan dan tanah Sumber Daya Air lainnya
di bidang Operasi dan Pemeliharaan;
b. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi pembinaan, pengaturan,
pengendalian, pemanfaatan, alokasi air irigasi, perencanaan teknis
pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, pemeliharaan sungai/kali,
afvoer, jaringan irigasi, jaringan dan tanah Sumber Daya Air lainnya
di bidang operasi dan pemeliharaan;
c. pelaksanaan penyediaan pembinaan, pengaturan, pengendalian,
pemanfaatan, alokasi air irigasi, pembangunan, peningkatan,
rehabilitasi, pemeliharaaan sungai/kali, afvoer, jaringan irigasi ,
jaringan dan tanah Sumber Daya Air lainnya di bidang operasi dan
pemeliharaan;
- 12 -

d. pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan,


pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sungai/kali, afvoer, jaringan
irigasi, jaringan dan tanah Sumber Daya Air lainnya di Bidang
Operasi dan Pemeliharaan;
e. pelaksanaan penanganan tanggap darurat akibat daya rusak air dan
akibat lainnya;
f. pelaksanaan penanggulangan dan penanganan daya rusak air akibat
bencana alam banjir;
g. pelaksanaan kegiatan tanggap darurat dan kegiatan tidak terduga;
h. pemberian rekomendasi/pertimbangan teknis perizinan pemanfaatan
tanah stren pada sungai/kali, afvoer, jaringan irigasi dan tanah
Sumber Daya Air lainnya yang menjadi kewenangan Pemerintah
Daerah;
i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di Bidang
Operasi dan Pemeliharaan; dan
j. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
Umum Sumber Daya Air terkait dengan bidang tugas dan fungsinya.

Pasal 11

(1) Seksi Bina Operasi dan Pengendalian, mempunyai tugas:


a. menyiapkan bahan perencanaan teknis kegiatan operasi dan
pemeliharaan jaringan irigasi dan jaringan Sumber Daya Air lainnya;
b. menyiapkan bahan pengendalian dan pengaturan tanah stren pada
sungai/kali, afvoer, jaringan irigasi, jaringan dan tanah Sumber Daya
Air lainnya;
c. menyiapkan bahan penyusunan pedoman kerja sama dan peran
serta lembaga swasta dan masyarakat dalam pengelolaan maupun
pemanfaatan air irigasi bersama Pemerintah Daerah;
d. melaksanakan pengaturan distribusi air irigasi;
e. menyiapkan bahan pembinaan, pemberdayaan masyarakat dalam
pemanfaatan, pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sungai/kali,
afvoer, jaringan irigasi, jaringan dan tanah Sumber Daya Air lainnya
di Bidang Operasi dan Pemeliharaan;
f. melaksanakan penginventarisasian tanah-tanah stren sungai/kali,
afvoer, jaringan irigasi, jaringan dan tanah Sumber Daya Air lainnya
yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah;
g. menyiapkan bahan pertimbangan teknis perizinan pemanfaatan
tanah stren pada sungai/kali, afvoer, jaringan irigasi dan tanah
Sumber Daya Air lainnya yang menjadi kewenangan Pemerintah
Daerah;
h. melaksanakan pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan,
pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sungai/kali, afvoer, jaringan
irigasi, jaringan dan tanah Sumber Daya Air lainnya di Bidang
Operasi dan Pemeliharaan;
i. menyiapkan bahan pembinaan penanggulangan akibat bencana alam
banjir;
j. melaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan seksi bina
operasi dan pemeliharaan di Bidang Operasi dan Pemeliharaan; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Operasi
dan Pemeliharaan terkait dengan tugas dan fungsinya.
- 13 -

(2) Seksi Pemanfaatan dan Pengelolaan Irigasi, mempunyai tugas:


a. menyiapkan bahan perencanaan teknis pembangunan, peningkatan,
rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dan jaringan Sumber
Daya Air lainnya di Bidang Operasi dan Pemeliharaan;
b. menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan
pembangunan, peningkatan, rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan
irigasi dan jaringan Sumber Daya Air lainnya di Bidang Operasi dan
Pemeliharaan;
c. melaksanakan pembangunan, peningkatan, rehabilitasi dan
pemeliharaan jaringan irigasi dan jaringan Sumber Daya Air lainnya
di Bidang Operasi dan Pemeliharaan;
d. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan seksi
pemanfaatan dan pengelolaan irigasi di Bidang Operasi dan
Pemeliharaan; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Operasi
dan Pemeliharaan terkait dengan tugas dan fungsinya.
(3) Seksi Pengendalian Daya Rusak Air, mempunyai tugas:
a. menyiapkan bahanperencanaan teknis pembangunan, peningkatan,
rehabilitasi dan pemeliharaan sungai/kali, afvoer yang menjadi
kewenangan Pemerintah Daerah di Bidang Operasi dan
Pemeliharaan;
b. menyiapkan bahankoordinasi dan sinkronisasi perencanaan teknis
pembangunan, peningkatan, rehabilitasi dan pemeliharaan
sungai/kali, afvoer yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah di
Bidang Operasi dan Pemeliharaan;
c. melaksanakan pembangunan, peningkatan, rehabilitasi dan
pemeliharaaan sungai/kali, afvoer yang menjadi kewenangan
Pemerintah Daerah di Bidang Operasi dan Pemeliharaan;
d. menyiapkan bahanpenanggulangan dan penanganan kerusakan
akibat bencana alam banjir;
e. melaksanakan penanganan tanggap darurat akibat daya rusak air
dan akibat lainnya;
f. melaksanakan kegiatan penanganan pada kondisi tidak terduga;
g. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi
Pengendalian Daya Rusak AirBidang Operasi Dan Pemeliharaan; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Operasi
dan Pemeliharaan terkait dengan tugas dan fungsinya.

BAB IV
UPT DINAS

Pasal 12

(1) UPT Dinas adalah unsur pelaksana teknis operasional dan/atau


kegiatan teknis penunjang tertentu.
(2) UPT Dinas dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
(3) UPT Dinas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Pekerjaan Umum Sumber Daya Air sesuai dengan nomenklaturnya serta
tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
- 14 -

Pasal 13

Jumlah, nomenklatur, susunan organisasi dan uraian tugas dan fungsi UPT
Dinas ditetapkan dalam Peraturan Bupati.

BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 14

(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam


jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan bidangkeahliannya.
(2) Jenis jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Bupati
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku.

BAB VI
TATA KERJA

Pasal 15

(1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kepala Dinas,


Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala UPT
Dinas dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-
masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah
Daerah serta Instansi lain diluar Pemerintah Daerah sesuai dengan
tugas pokoknya masing-masing.
(2) Kepala Dinas wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila
terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
(3) Sekretaris dan Kepala Bidang bertanggung jawab memimpin dan
mengoordinasi bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan
serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.
(4) Kepala Seksi,Kepala UPT Dinas dan Kepala Sub Bagian wajib mengikuti
dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab pada atasannya masing-
masing serta menyampaikan laporan berkala tepat waktu.
(5) Dalam menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Bupati,
tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada Inspektorat
Kabupaten Bojonegoro.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 16

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Bojonegoro
Nomor 3 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kabupaten
Bojonegoro(Berita Daerah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2009Nomor 3)
sebagaimana diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Bupati
Bojonegoro Nomor 9 Tahun 2015(Berita Daerah Kabupaten Bojonegoro
Tahun 2015Nomor 9), sepanjang mengenai pengaturan tentang tugas pokok
dan fungsi Dinas PengairanKabupaten Bojonegoro, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
- 15 -

Pasal 17

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Bojonegoro.

Ditetapkandi Bojonegoro
pada tanggal 15 Nopember 2016
BUPATI BOJONEGORO,
ttd.
H. S U Y O T O
Diundangkan di Bojonegoro
pada tanggal 3 Januari 2017
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO,
ttd.
SOEHADI MOELJONO
BERITA DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2017 NOMOR 8.
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO,

Drs. SOEHADI MOELJONO, MM


Pembina Utama Madya
NIP. 19600131 198603 1 008
- 16 -
- 17 -
LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BOJONEGORO
NOMOR : 51 TAHUN 2016
TANGGAL : 15 NOPEMBER 2016

STRUKTUR ORGANISASIDINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIRKABUPATEN BOJONEGORO

KEPALA DINAS

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL SEKRETARIAT

SUB BAGIAN SUB BAGIAN


UMUM, KEPEGAWAIAN
PROGRAM DAN LAPORAN
DAN KEUANGAN

BIDANG
BIDANG BIDANG OPERASI DAN
PENDAYAGUNAAN AIR BAKU IRIGASI PEMELIHARAAN
SUMBER DAYA AIR

SEKSI SEKSI
SEKSI
PENYEDIAAN BINA OPERASI DAN
PENATAGUNAAN
AIR BAKU IRIGASI PENGENDALIAN
SUMBER DAYA AIR

SEKSI SEKSI SEKSI


PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PEMANFAATAN DAN
SUMBER DAYA AIR AIR BAKU IRIGASI PENGELOLAAN
IRIGASI

SEKSI SEKSI SEKSI


PEMANFAATAN PEMANFAATAN PENGENDALIAN
SUMBER DAYA AIR AIR BAKU IRIGASI DAYA RUSAK AIR
UPT DINAS
= GARIS KOMANDO
= GARIS KOORDINASI

Salinan sesuai dengan aslinya BUPATI BOJONEGORO,


SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO,
ttd.

Drs. SOEHADI MOELJONO, MM H. S U Y O T O


Pembina Utama Madya
NIP. 19600131 198603 1 008

Anda mungkin juga menyukai