Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asuhan kebidanan neonatus adalah asuhan yang diberikan untuk bayi

baru lahir sampai 28 hari sejak kelahirannya. Asuhan ini dilakukan supaya

mahasiswa dapat mengetahui berbagai hal yang terjadi pada bayi (dari bayi

baru lahir sampai 28 hari setelah kelahirannya), melatih dalam melakukan

pengkajian, menegakkan diagnosa, melakukan perencanaan tindakan, serta

melakukan perencanaan tindakan yang diberikan.

Jumlah AKB masih jauh dari target Millenium Development Goals

(MDGs) 2015 yaitu 17 per 1000(KH), sehingga masih memerlukan kerja

keras dari semua komponen untuk mencapai target tersebut. (Depkes RI,

2010). Berdasarkan hasil Survei Demogafi dan Kependudukan Indonesia

(SDKI) 2012, terdapat kenaikan (AKB) yang cukup drastis dari 228 per 100

ribu kelahiran menjadi 359 per 100 ribu kelahiranpada tahun 2013 (Evie,

2014) . Menurut Yumarlis selaku Humas Dinas Kesehatan Jember Pada tahun

2010 lalu, AKB mencapai 398, pada tahun 2011 mengalami peningkatan

hingga 439 kasus, di tahun 2012 sebanyak 424 kasus, 2013 sebanyak 402

kasus, dan hingga bulan Agustus 2014 AKB sebanyak 167 kasus

(Hidayat,2014). Angka Kematian Bayi (AKB) di atas 28,31 per 1000

kelahiran hidup masih didominasi oleh kabupaten/kota wilayah timur, hal ini

dapat disebabkan oleh sosial budaya dan serta ekonomi, tidak semata-mata

1
2

karena ratio petugas kesehatan dengan penduduk yang cukup besar, dan juga

karena sarana prasarana yang kurang berkualitas. (Profil Kesehatan Jawa

Timur, 2013).

Kabupaten Jember adalah salah satu kabupatendi Jawa Timur yang

memiliki AKB tinggi, yaknimasuk ke dalam delapan besar AKB tinggi di

Provinsi Jawa Timur. Pada tahun 2012 kematian bayi sebanyak 424 kasus.

AKB Kabupaten Jember masihtinggi disebabkan oleh sejumlah faktor antara

lainpersalinan di dukun beranak dan persoalan budaya,yaitu budaya orang tua

yang menyarankanmemeriksakan kandungan dan melahirkan ke dukun.

Budaya masyarakat yang masih memeriksakankehamilan ke dukun

menunjukkan bahwa pemanfaatanpelayanan antenatal di fasilitas pelayanan

kesehatanmasih belum optimal, padahal pelayanan antenatalmerupakan salah

satu upaya yang penting dalamusaha menurunkan AKB. (Mardiyah,2013)

Menurut laporan kelompok kerja World Health Organization (WHO)

pada bulanApril 1994 dari 8,1 juta kematian bayi didunia, 48% adalah

kematian neonatal. Menurut hasilRiskesdas 2007 penyebab kematian bayi

baru lahir 0-6 hari di Indonesia adalah gangguan pernafasan

36,9%,prematuritas 32,4%, sepsis 12%, hipotermi 6,8%, kelaianan

darah/ikterus6,6% dan lain-lain. Penyebab kematian bayi 7- 28 hari adalah

sepsis 20,5%, kelainan kongenital 18,1%, pnemonia 15,4%, prematuritas dan

BBLR 12,8% (Kemenkes RI, 2007).

Tetanus neonaturum dan infeksi tali pusat lainnya telah menjadi

penyebab kesakitan dan kematian terus-menerus. Setiap tahunnya sekitar


3

500.000 bayi meninggal karena tetanus neonaturum dan 460 meninggal akibat

infeksi bakteri. Tetanus neonaturum sebagai salah satu penyebab kematian,

sebenarnya dapat dengan mudah dihindari dengan perawatan tali puat yang

baik, dan pengetahuan yang memadai tentang cara perawatan tali pusat.

(Liyah, 2013)

Upaya kesehatan di Provinsi Jawa Timur antara lain cakupan

kunjungan neonatal (KN) lengkap sebagai salah satu program Kesehatan Anak

juga memiliki kasus yang sama dengan indikator-indikator program kesehatan

ibu terkait perubahan sasaran. Pelayanan untuk neonatal yang berkualitas

meliputi Inisiasi Menyusui Dini (IMD), pencegahan infeksi berupa perawatan

mata, tali pusat, pemberian vitamin K, serta pemberian imunisasi Hepatitis B.

Selain itu perlu dilakukan validasi secara mendalam untuk cakupan KN

lengkap. Dengan adanya program pemerintah tersebut, diharapkan neonatal

mendapatkan asuhan sesuai dengan standart dan dapat mengurangi angka

kematian dan kesakitan pada neonatus. (Profil Kesehatan Jawa Timur, 2013)

Dalam asuhan persalinan normal, nasehat pada ibu dan keluarganya

untuk merawat tali pusat adalah dengan cara jangan membungkus tali pusat

atau perut bayi dengan cairan atau bahan apapun pada tali pusat karena dapat

membuat basah dan lembab sehingga pengeringan lebih lama, bersihkan tali

pusat dengan air DTT dan melipat popok dibawah tali puat. (JNPK-KR,2008)

1.2 Batasan Masalah

Batasan masalah yang akan diteliti adalah asuhan kebidanan neonatus

yaitu mulai sejak bayi baru lahir dan diasuh secara berkesinambungan dengan
4

kunjungan minimal 3 kali menggunakan manajemen Kebidanan dan

didokumentasikan dengan SOAP.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum

Mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir sesuai

dengan penerapan manajemen kebidanan dan pendokumentasian secara

SOAP.

1.3.2 Tujuan Khusus

1) Mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir umur

6-48 jam.

2) Mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir umur

3-7 hari.

3) Mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir umur

8-28 hari.

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Praktis

1) Bagi Tenaga Kesehatan

Dapat dijadikan sebagai informasi untuk dapat mempertahankan

mutu pelayanan kebidanan yang optimal terutama dalam

memberikan asuhan pelayanan kebidanan secara komprehensif

serta dapat memberikan ilmu kepada mahasiswa dan mau

membimbing tentang cara memberikan asuhan yang berkualitas.


5

2) Bagi Masyarakat

Klien mendapatkan asuhan kebidanan komprehensif yang sesuai

dengan standart pelayanan kebidanan dan klien mendapatkan

informasi serta bertambahnya wawasan mengenai pentingnya

asuhan pada neonatus.

Anda mungkin juga menyukai