Dds in Progress
Dds in Progress
Dds in Progress
Artikel
Dasar-dasar Sains
Oleh:
160312604872
Offering J
ABSTRAK : Kalor merupakan salah satu bentuk energi panas maka satuan kalor pun
sama dengan satuan energi, yaitu Joule atau kalori. Kalor dapat menaikkan suhu suatu
zat dan dapat mengubah wujud zat. Benda yang mendapatkan kalor suhunya akan
naik, sedangkan benda yang melepas kalor suhunya akan turun. Proses ini dinamakan
perpindahan kalor karena energi panas mengalir dari benda bersuhu tinggi ke benda
bersuhu rendah. Perubahan suhu ini dipengaruhi kalor jenis, yaitu banyaknya energi
panas untuk menaikkan suhu satu satuan massa benda sebesar 10C.
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum
untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur
suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat
besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung kalor yang
dikandung sedikit. Besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada
tiga faktor, yaitu massa zat, jenis zat(kalor jenis), perubahan suhu. kalor menyatakan
bentuk energi yang berpindah karena adanya perubahan suhu, hal bisa dikatakan dengan
perpindahan kalor. Berpindahnya kalor juga dipengaruhi jumlah kalor yang berpindah.
Ketika ada zat dengan massa tertentu dan suhu tertentu maka berapa banyak kalor yang
dibutuhkan untuk mengubah suhu zat tersebut agar kalor dapat berpindah hal ini
dinamakan dengan kalor jenis. Nilai dari kalor jenis suatu benda nilainya berbeda-beda
karena kemampuan menyerap dan melepas kalor berbagai zat juga berbeda. Kalor ini dapat
mengubah suhu suatu benda, misalnya ketika dua benda dengan suhu berbeda dicampurkan
atau disentuhkan. Kalor juga dapat mengubah wujud zat, jika suatu benda(zat) diberikan
pengaruh panas, ternyata benda tersebut mengalami perubahan keadaan yaitu dari satu
bentuk ke bentuk yang lain.
KAJIAN PUSTAKA
Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda tersebut yang
menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor ini berbeda
dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan
suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepas oleh suatu benda. Jika
suatu benda menerima kalor maka suhu benda tersebut akan atau wujud benda begitu juga
jika suatu benda melepas kalor maka suhu benda tersebut akan turun atau wujud benda.
Proses menerima dan menerima kalor ini terjadinya saling berkaitan, artinya jika suatu
benda melepas kalor makan akan ada benda yang benda yang menerima kalor, hal ini
terjadi karena kalor berpindah dari benda suhu yang lebih tinggi atau yang melepas kalor
ke benda suhu rendah atau yang menerima kalor. Itulah yang dinamakan perpindahan
kalor, perpindahan kalor ini ada tiga cara berdasarkan cara perpindahannya. Kalor juga
dapat berpindah melalui zat perantara atau tanpa zat perantara. Adapun tiga cara tersebut
adalah konduksi(hantaran), konveksi(aliran), dan radiasi(pancaran).
Perpindahan kalor secara konduksi(hantaran) artinya kalor berpindah melalui benda,
tetapi partikel-partikel benda ini tidak mengalami perpindahan tempat. Contoh sederhana
dalam kehidupan sehari-hari misal ketika kita dikelas dan duduk di kursi plaing belakang
dan akan memberikan buku kepada teman kita yang duduknya paling depan, tentu kita
akan memberikan buku itu kepada teman kita yang duduknya di depan kita terlebih
dahulu. Lalu teman kita akan memberikan buku kepada teman yang duduk didepannya
lagi. Demikian begitu sampai buku tersebut sampai ke teman yang duduknya paling depan.
Buku dapat sampai ke teman yang dituju karena adanya perpindahan bukudari tangan ke
tangan yang lain. Meskipun teman-teman yang memberikan buku tersebut tidak ikut
berpindah. Demikian pula hantaran kalor secara konduksi. Adapun contoh lain ketika kita
memanaskan besi di salah satu ujung dan ujung lain kita pegang, lama-kelamaan ujung
yang kita pegang juga terasa panas.
Setiap benda(zat) tidak semuanya dapat menghantarkan kalor dengan baik, ada juga
benda(zat) yang tidak baik dalam menghantarkan panas. Benda yang dapat menghantarkan
panas dengan baik disebut konduktor, contoh benda yang termasuk konduktor misalnya
besi tembaga, alumunium, perak, dan lain-lain. Adapun benda yang tidak dapat
menghantarkan panas dengan baik disebut isolator, contoh benda yang termasuk isolator
misalnya kayu, kaca, dan plastik.
Perpindahan kalor dalam zat padat dapat dijelaskan dengan teori atom. Atom dalam
zat padat yang dipanaskan akan bergetar dengan kuat. Atom-atom yang bergetar akan
memindahkan sebagian energinya kepada atom-atom tetangga terdekat yang ditumbuknya.
Kemudian atom tetangga yang ditumbuk dan mendapatkan kalor ini akan ikut bergetar dan
menumbuk atom tetangga lainnya, demikian seterusnya sehingga terjadi perpidahan kalor
dalam zat padat.
Kedua perpindahan kalor secara konveksi adalah peristiwa berpindahnya kalor dalam
suatu medium yang disertai dengan perpindahan partikel mediumnya. Perpindahan partikel
medium terjadi karena adanya perbedaan suatu massa jenis. Konveksi biasa terjadi pada
medium berupa zat cair dan zat gas. Contoh dalam kehidupan sehari-hari peristiwa
konveksi misalnya ketika kita memasak air, massa air yang berada tepat diatas kompor
akan menerima kalor dan menjadi lebih panas. Air panas iki akan bergerak ke atas hingga
mencapai permukaan air karena massa jenisnya lebih kecil daripada massa jenis air yang
lebih dingin. Akibatnya massa air yang lebih dingin dibagian atas akan terdesak dan
bergerak turun menggantikan ruang yang sebelumnya ditinggalkan massa air yang panas.
Kejadian itu berulang terus-menerus hingga seluruh massa air di dalam panci tersebut
mendidih.
Ketiga perpindahan kalor secara radiasi(pancaran) adalah perpindahan kalor dalam
bentuk gelombang elektromagnetik. Pada radiasi, kalor atau energi yang merambat tanpa
membutuhkan zat perantara, berbeda dengan konduksi dan konveksi yang selalu
membutuhkan medium. Sebenarnya setiap benda memancarkan dan menyerap energi
radiasi. Benda panas ada yang berpijar dan ada juga ada yang tidak berpijar. Kedua benda
tersebut memancarkan energi kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Contoh
peristiwa radiasi ini adalah kalor dari matahari yang sampai ke bumi, kita ketahui bahwa
antara matahari dan bumi berupa ruang hampa udara, sehingga kalor dari matahari sampai
ke bumi tanpa zat perantara, contoh lain misalnya kalor dari api unggun yang sampai ke
badan kita, kalor dari lampu ruangan memancar kesegala arah. Peristiwa radiasi ini, kalor
berpindah dalam bentuk cahaya, karena cahaya dapat merambat dalam ruang hampa, maka
kalor pun juga dapt merambat dalam ruang hampa.
Tingkat kelajuan perambatan kalor secara radiasi tiap satu satuan luas permukaan
benda bergantung pada sifat dan suhu suatu benda. Benda yang mengkilap lebih sukar
daripada benda yang hitam dan kusam. Keadaan tersebut juga berlaku untuk benda yang
menyerap kalor. Benda yang permukaannya mengkilap lebih sukar menyerap kalor
daripada benda yang permukaannya hitam atau kusam. Jadi dapat dikatakan bahwa benda
hitam dan kusam merupakan pemancar dan penyerap kalor yang baik. Radiasi kalor dapat
dihalangi dengan cara memberikan tabir/penutup yang dapat menghalangi cahaya yang
dipancarkan dari sumber cahaya.
Kalor dapat mengubah suhu suatu benda, untuk mengubah suhu suatu benda ini
dipengaruhi jumlah energi panas yang ada. Jumlah energi panas yang diperlukan oleh 1 kg
bahan untuk menaikkan suhunya sebesar 1 kelvin ini disebut dengan kalor jenis. Setiap zat
memiliki kalor jenis yang berbed-beda. Satuan dari kalor jenis adalah joule per kilogram
per celcius derajat. Hal ini terjadi karena perubahan suhu 1 kelvin sama dengan 1 celcius
derajat.
KESIMPULAN
Kalor merupakan suatu energi panas yang dimiliki suatu benda. Energi panas ini bisa
merambat dari benda yang suhunya tinggi ke suhu yang lebih rendah. Hal ini dinamakan
dengan perpindahan kalor, akibat dari perpindahan kalor suatu benda akan mengalami
perubahan suhu serta perubahan wujud. Proses perpindahan ini bisa terjadi antara satu zat
ataupun 2 zat, dan juga proses perpindahan ada yang melalui zat perantara adajuga yang
tanpa zat perantara. Adapun macam perpindahan kalor ada tiga yaitu konduksi(hantaran),
konveksi(aliran), dan radiasi(pancaran). Konduksi ini kalor berpindah melalui benda, tetapi
partikel-partikel benda ini tidak mengalami perpindahan tempat, peristiwa konduksi ini
membutuhkan zat perantara. Benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik disebut
konduktor sedangakan yang tidak dapat menghantarkan panas dengan baik disebut isolator.
Kedua perpindahan kalor secara konveksi(aliran) berpindahnya kalor dalam suatu medium
yang disertai dengan perpindahan partikel mediumnya. Ketiga perpindahan kalor secara
radiasi(pancaran) adalah perpindahan kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Pada radiasi, kalor atau energi yang merambat tanpa membutuhkan zat perantara.
Kemampuan kalor untuk mengubah suhu suatu benda(zat) dipengaruhi oleh jumlah kalor
yang ada disebut dengan kalor jenis. Kalor jenis merupakan jumlah energi panas yang
dibutuhkan oleh 1 kg untuk mengubah suhu sebesar 1 kelvin.
DAFTAR RUJUKAN
Wasis, dkk .2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pegetahuan Alam Sekolah
Menengah Pertama. Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Sugiyarto, T, dkk .2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs kelas VII. Jakarta.
Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasioanal
LAMPIRAN
DALIL – DALIL
1. Perpindahan kalor – kalor : perpindahan kalor merupakan suatu kalor (energi panas) yang
dapat mengalir dari benda suhu yang lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah.
2. Perpindahan kalor – kalor jenis : perpindahan kalor terjadi karena kalor yang mengalir dari
benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhu yang lebih rendah dan kemampuan kalor
tersebut menyerap/melepas energi membutuhkan kalor jenis dalam setiap menaikkan suhu 1
kg zat sebesar 1 0C.
3. Kalor – kalor jenis : semakin besar kalor suatu benda, maka semakin besar juga kalor
jenisnya, demikian sebaliknya semakin kecil kalor suatu benda, maka semakin kecil juga
kalor jenisnya.
DIAGRAM KONSEP “PERPINDAHAN KALOR”
PERPINDAHAN
KALOR 1. Energi panas yang mengalir dari benda
bersuhu tinggi ke benda yang suhuya rendah
2. Berpindahan kalor secara konduksi melalui
zat perantara tetapi partikelnya tidak ikut
berpindah
3. Berpindah secara konveksi melalui zat
perantara, partikelnya ikut berpindah
4. Berpindah secara radiasi tanpa melalui zat
______________________________________________________________
1. a) Panas matahari bisa sampai ke bumi karena karena kalor berpindah dari matahri (suhu lebih tinggi) menuju
bumi (suhu lebih rendah)
b) Air mendidih terjadi karena api dengan kompor yang bersuhu tinggi memanaskan air bagian dasar panci,
lalu air bagian dasar yang bersuhu lebih tinggi akan memindahkan energi panas ke air diatasnya
c) Besi yang dipanaskan di salah satuujungnya dan ujung yang lain kita pegang, lama kelamaan ujung yang
kita pegang juga terasa panas
2. a) Pada strika didalamnya terdapat elemen-elemen pemanas yang duhubungkan dnegan listrik, ketika strika
dihidupkan maka elemen pemanas ini juga panas sehingga alas strika juga panas dan bisa untuk menyetrika
pakaian
b) Pada solder didalamnya terdapat elemen-elemen pemanas yang duhubungkan dnegan listrik, ketika solder
dihidupkan maka elemen pemanas ini juga panas sehingga ujung solder juga panas
c) Benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik besi, logam, alumunium disebut konduktor, yang tidak
dapat menghantarkan panas dengan baik kaca, plastik, kayu disebut isolator
3. a) Pada lemari es, mesin pendinginnya ditempatkan dibagian atas. Mesin pendingin itu berfungsi
mendinginkan udara di sekitarnya. Karena udara yang dingin massa jenisnya besar, udara itu turun dan
digantikan oleh udara hangat yang naik dari bagian bawah
b) Udara disekitar tungku pemanas pada pabrik-pabrik mempunyai suhu yang lebih tinggi daripada suhu udara
luar. Itulah sebabnya asap pabrik dapat naik melalui cerobong-cerobong pabrik.
c) pada siang hari, suhu udara di darat lebih tinggi daripada di laut. Hal itu karena kalor jenis tanah (daratan)
lebih kecil daripada air laut. Dengan kata lain, daratan lebih cepat panas daripada lautan. Oleh karena itu
terjadi aliran udara (angin) dari laut ke darat yang disebut angin laut. Sebaliknya pada malam hari suhu
udara di permukaan laut lebih tinggi dari pada suhu udara di darat. Hal ini terjadi karena air laut lebih lama
menahan panas daripada daratan. Keadaan inilah yang menyebabkan terjadinya aliran udara (angin) dari
darat ke laut yang disebut angin darat.
4. a) Ketika menyalakan api unggun dan tubuh kita didekat api unggun tersebut lama kelamaan tubuh kita terasa
panas, kalor dari api unggun yang berpindah ke tubuh kita ini berpindah tanpa zat perantara
b) Menetaskan telur ayam dengan menggunakan sinar lampu yang didekatkan, agar telur bisa menetas
dibutuhkansuhu yang panas, hal ini bisa menggunakan sinar lampu, karena nantinya telur lama-kelamaan
akan panas sehingga bisa menetas DIAGRAM KONSEP “KALOR”
c) Saat siang hari kita memakai pakaian serba hitam berjalan dibawah sinar matahari akan lebih terasa panas
daripada kita memakai pekaian putih, karena benda berwarna hitam sangat baik dalam menyerap panas,
sehingga panas dari matahari diserap langsung oleh pakaian hitam ini.
DIAGRAM KONSEP “KALOR”
_____________________________________________________
_______
2. a) Membeku adalah perubahan wujud dari zat cair menjadi zat padat karena terjadi pelepasan kalor.
b) Menyublim adalah perubahan wujud padat menjadi gas karena terjadi penyerapan kalor.
c) Menguap adalah perubahan wujud padat menjadi gas karena terjadi penyerapan kalor.
KALOR JENIS
1. Banyaknya kalor yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu satu satuan
massa sebesar satu derajat
2. Setip benda (zat) meiliki massa jenis
berbeda-beda
3. Semakin besar kalor jenis benda
(zat) semakin besar kemampuan
menyerap kalor
_____________________________________________________
________
3. a) Air memiliki kalor jenis 4184 J/(kg.K), ini termasuk kalor jenis yang tinggi sehingga kemampuan air
untuk menyerap energi panas sangat besar walaupun perubahan suhu kecil
b) Alumunium memiliki kalor jenis 920 J/(kg.K), ini termasuk kalor jenis yang sedang sehingga
kemampuan Alumunium untuk menyerap energi panas cukup kecil sehingga membutuh perubahan
suhu yang cukup besar
c) Perak memiliki kalor jenis 235 J/(kg.K), ini termasuk kalor jenis yang rendah sehingga kemampuan
perak untuk menyerap energi panas sangat kecil sehingga butuh perubahan suhu yang besar
BIBLIOGRAFI
“PERPINDAHAN KALOR, KALOR, DAN KALOR JENIS”
Perpindahan kalor terjadi adanya energi panas yang mengalir dari benda bersuhu
tinggi ke benda yang suhuya rendah. Proses perpindahan kalor ada 3 cara yaitu konduksi
(hantaran), konveksi (aliran), dan aliran (pancaran). Konduksi artinya kalor berpindah
melalui benda, tetapi partikel-partikel benda ini tidak mengalami perpindahan tempat.
Konveksi peristiwa berpindahnya kalor dalam suatu medium yang disertai dengan
perpindahan partikel mediumnya. Radiasi adalah perpindahan kalor dalam bentuk
gelombang elektromagnetik. Pada radiasi, kalor atau energi yang merambat tanpa
membutuhkan zat perantara. Contoh sederhana dari perpindahan kalor yaitu Panas
matahari bisa sampai ke bumi karena karena kalor berpindah dari matahri (suhu lebih
tinggi) menuju bumi (suhu lebih rendah).
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum
untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur
suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat
besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung kalor yang
dikandung sedikit. Besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada
tiga faktor, yaitu massa zat, jenis zat(kalor jenis), perubahan suhu. Kalor memiliki satuan
Kalori (kal) dan Kilokalori (Kkal).
Kalor dapat mengubah suhu suatu benda, untuk mengubah suhu suatu benda ini
dipengaruhi jumlah energi panas yang ada. Jumlah energi panas yang diperlukan oleh 1 kg
bahan untuk menaikkan suhunya sebesar 1 kelvin ini disebut dengan kalor jenis. Setiap zat
memiliki kalor jenis yang berbed-beda. Misalnya Kalor jenis Air 4184 J/(kg.K), Kalor
jenis Alumunium 920 J/(kg.K), Kalor jenis perak 230 J/(kg.K).
Ukuran derajat panas dan dingin suatu benda disebut dengan suhu. Alat ukur suatu
suhu ada empat celcius, reamur, fahrenheit, dan kelvin. Dari ke empat termemoter tersebut
dibedakan karena memiliki titik beku dan titik didih yang berbeda, walaupun pada tekanan
atmosfer yang sama yaitu satu. Dari keempat jenis termometer ini menyebakan adanya
empat satuan suhu. Satuan yang dimiliki suhu adalah celcius, reamur, fahrenheit, dan
kelvin.
Zat dapat diartikan sebagain sesuatu yang berada karena dirinya sendiri dan pada
dirinya sendiri, apa yang tetap ada sebagai lawan dari keadaan dan sifat-sifat yang
senantiasa berubah. Pada ilmu pengetahuan alam, zat adalah sesuatu yang memiliki massa
dan menempati ruang. Dapat juga dikatakan zat juga memiliki massa jenis yang berbeda,
yaitu massa per volume suatu zat. Berdasarkan wujudnya nya zat dibagi menjadi tiga, yaitu
zat padat, zat cair, zat gas.
Energi suatu objek yang dapat berpindah melalui interaksi fundamental, yang dapat
diubah bentuknya namun tak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Energi ini dapat
berpindah dengan proses kerja dan panas. Macam dari bentuk-bentuk energi sangat
banyak. Namun semua jenis energi harus memenuhi berbagai energi lainnya, mematuhi
hukum konservasi energi, dan menyebabkan perubahan pada benda bermassa yang dikenai
energi tersebut.
Perpindahan kalor dan kalor memiliki hubungan suatu kalor (energi panas) yang
dapat mengalir dari benda suhu yang lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah.
Semakin tinggi perubahan suhu maka semakin tinggi juga besar perpindahan kalor. Kalor
dapat berpindah karena kalor dapat melepas dan menyerap energi panas. Akibat dari
perpindahan kalor ini adanya perubahan wujud dari benda (zat) yang dikenai kalor
tersebut.
Perpindahan kalor dan kalor jenis memiliki hubungan perpindahan kalor terjadi
karena kalor yang mengalir dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhu yang
lebih rendah dan kemampuan kalor tersebut menyerap/melepas energi membutuhkan kalor
jenis dalam setiap menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 0C. Ketika suhu tinggi artinya
kemampuan untuk menyerap atau melepas kalor juga tinggi. Sehingga menyebakan
perubahan kalor yang besar, semakin rendah suhunya kemampuan untuk mepas atau
menyerap kalor juga rendah sehingga jumlah kalor yang diperlukan juga sedikit.
Hubungan dari kalor dan kalor jenis semakin besar kalor suatu benda, maka
semakin besar juga kalor jenisnya. Demikian sebaliknya semakin kecil kalor suatu benda,
maka semakin kecil juga kalor jenisnya. Karena disaat kalor suatu benda besar berarti
jumlah kalor yang dibutuhkan untuk mengubah energi juga banyak. Ketika kalor suatu
benda kecil artinya jumlah yang diperlukan benda untuk melakukan perubahan energi juga
kecil.