Anda di halaman 1dari 8

TUGAS AKHIR MODUL 2

1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh?


Jawab :
1. Kompetensi Pedogogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman
terhadap peserta didik dan pengelolaan pembeajaran mulai dari merencanakan,
melaksanakan sampai dengan mengevaluasi. Secara umum kompetensi inti pedagogi
meliputi;
a. menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual, ditunjukan dengan kemampuan;
1) memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik,
intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang social budaya,
2) mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran,
3) mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik dalam mata pelajaran,
4) mengidentifikasi kesulitan peserta didik.

b. menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, ditunjukan


dengan kemampuan;
1) memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik,
2) menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
yang mendidik secara kreatif,
3) menerapkan pendekatan pembelajaran berdasarkan jenjang dan karateristik
bidang studi.

c. mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang


pengembangan yang diampu, yang dilakukan dalambentuk penyusunan rpp seperti :
1) memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum,
2) menentukan tujuan pelajaran,
3) menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pelajaran,
4) memilih materi pelajaran yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan
pembelajaran,
5) menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih
dan karakteristik peserta didik,
6) mengembangkan indikator dan instrumen penilaian.

d. menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, indikatornya ditunjukan dengan;


1) memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik,
2) mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran,
3) menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam
kelas, laboratorium, maupun lapangan,
4) melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di
lapangan,
5) menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan
mata pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh,
6) mengambil keputusan transaksional dalam pelajaran sesuai dengan situasi yang
berkembang

e. memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan


pembelajaran, seperti penggunaan media dan penggalian sumber belajar.

f. memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan


berbagai potensi yang dimiliki, kompetensi ini ditunjukan guru dengan;
1) menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik
mencapai prestasi belajar secara optimal,
2) menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi
peserta didik, termasuk kreativitasnya

g. berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, seperti;
1) memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan santun,
baik secara lisan maupun tulisan,
2) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan
bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun secara siklikal
dari
i. penyiapan kondisi psikologis peserta didik,
ii. memberikan pertanyaan atau tugas sebagai ajakan kepada peserta didik
untuk ambil bagian,
3) respons peserta didik,
4) reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.

h. menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, Indikator


kompetensi ini meliputi;
1) memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu,
2) menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan
dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu,
3) menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
4) mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
5) mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrument,
6) menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan,
7) melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
i. memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, seperti;
1) menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan
ketuntasan belajar,
2) menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang
programremedial dan pengayaan,
3) mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan,
4) memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran

j. melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Berikut


diuraikan indikator masing-masing kompetensi inti pedagogi. indikator kompetensi
ini ditunjukkan dengan;
1) melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan,
2) memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan mata pelajaran,
3) melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
mata pelajaran

2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan
berakhak mulia. Kompetensi inti kepribadian seperti
a. bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Indonesia, seperti;
1) menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-
istiadat, daerah asal, dan gender,
2) bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma sosial yang
berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional Indonesia yang beragam

b. menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat, seperti;
1) berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi,
2) berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia,
3) berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di
sekitarnya.
c. menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,
seperti;
1) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil,
2) menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.

d. menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan
rasa percaya diri, seperti;
1) menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi,
2) bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri, Bekerja mandiri secara
professional.

e. menjunjung tinggi kode etik profesi guru. seperti;


1) memahami kode etik profesi guru,
2) menerapkan kode etik profesi guru,
3) berperilaku sesuai dengan kode etik guru

3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidian, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial
penting dimiliki bagi seorang pendidik yang profesinya senantiasa berinteraksi dengan
human (manusia) lain. Indikatornya adalah
a. bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan
jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial
ekonomi, seperti;
1) bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan
lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran,
2) tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua
peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis
kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi.

b. berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua, dan masyarakat, kemampuan ini ditunjukan dengan cara;
1) berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara
santun, empatik dan efektif,
2) berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun,
empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik,
3) mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program
pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.
c. beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki
keragaman sosial budaya. Kompetensi ini penting dikuasai oleh pendidik, apalagi
jika tugas tidak ditempatkan di daerah asal. Kemampuan ini ditunjukan dengan;
1) beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan
efektivitas sebagai pendidik, termasuk memahami bahasa daerah setempat,
2) melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk mengembangkan
dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan.

d. berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan
tulisan atau bentuk lain, seperti;
1) berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah
lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan,
2) mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi
sendiri secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

4. Kompetensi Professional
Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan
materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi
materi pembelajaran, dan substansi keilmuan yang menaungi materi dalam kurikulum,
serta menambah wawasan keilmuan. Dengan indikatornya sebagai berikut
a. menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu sesuai jenjang pendidikan.
b. menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu, seperti;
1) memahami standar kompetensi mata pelajaran,
2) memahami kompetensi dasar mata pelajaran,
3) memahami tujuan pembelajaran mata pelajaran.

c. mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif;


1) memilih materi mata pelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik,
2) mengolah materi mata pelajaran secara integratif dan kreatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik.

d. mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan


reflektif, seperti;
1) melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus-menerus,
2) memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan,
3) melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan,
4) mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.
e. memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri, seperti;
1) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi,
2) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.

2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh guru
dan siswa?
Jawab:
Abad 21 yang ditandai dengan kehadiran era media (digital age) sangat berpengaruh pada
pengelolaan pembelajaran sehingga menjadi keharusan untuk mengintegrasikan teknologi
informasi dan komunikasi dengan pembelajaran, yang berpusat pada siswa.
Oleh karena itu, pada abad 21 ini seseorang baik itu guru maupun siswa harus memiliki
keterampilan 4 C, yakni:
1. Creativity and Innovation
Manusia yang akan sukses di abad 21 adalah orang-orang yang kreatif dan memiliki
keberagaman ide. Sehingga, dalam dimensi kreatif ini, gurunya pun harus kreatif. Tidak
lagi hanya mengharapkan kemampuan siswa pada level mendeskripsikan sesuatu, namun
bagaimana siswa mampu mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-
gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru
dan berbeda.
2. Critical Thinking and Problem Solving
Terdapat dua masalah dalam pembelajaran, yaitu masalah yang sifatnya akademis
dan otentis. Masalah akademis tentu saja masalah yang terkait pada ranah kognisi yang
mereka jalani. Masalah otentis lebih kepada masalah yang sering mereka jumpai sehari-
hari di sekitar mereka. Siswa dituntut mampu menggunakan kemampuan yang
dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan
mandiri, siswa juga memiliki kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan,
menganalisa, dan menyelesaikan masalah.
3. Communication
Di abad 21, siswa yang mampu bertahan adalah yang bisa berkomunikasi dengan
berbagai cara, baik tertulis maupun verbal. Siswa dituntut untuk memahami, mengelola,
dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan,
tulisan, dan multimedia. Siswa diberikan kesempatan menggunakan kemampuannya
untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat berdiskusi dengan teman-temannya
maupun ketika menyelesaikan masalah dari gurunya. Siswa tidak boleh lagi anti ICT,
mereka harus biasa dengan komunikasi yang bertekhnologi. Demikian juga gurunya.
4. Collaboration
Ternyata juga, hidup di abad 21 tidak tergantung lagi pada persaingan. Justru, orang-
orang sukses di abad ini adalah orang-orang yang bisa bekerja sama atau berkolaborasi
dengan berbagai kepentingan. Siswa harus mampu kemampuannya dalam kerjasama
berkelompok dan kepemimpinan; beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab;
bekerja secara produktif dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya;
menghormati perspektif berbeda. Siswa juga menjalankan tanggung jawab pribadi dan
fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat; menetapkan dan
mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain; memaklumi
kerancuan.
Keterampilan ini sudah semestinya tercermin dalam setiap pembelajaran yang akan
dilaksanakan oleh seorang guru. Keterampilan Abad 21 dapat di integrasikan dalam
pelaksanaan pembelajaran, sehingga pilihan metode, media dan pengelolaan kelas benar-
benar meningkatkan keterampilan tersebut. Karena itulah menjadi sebuah keharusan
bahwa kemampuan pedogogi guru harus menyesuaikan dengan karateristik dan
keterampilan yang diperlukan di abad 21.

3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan?


Jawab:
Pengembangan guru berkelanjutan seyogyanya memiliki serangkaian aktivitas
reflektif untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan
seorang guru dalam hal ini mendukung pemenuhan kebutuhan seseorang dan
meningkatkan praktik profesional mereka. Pengembangan guru secara berkelanjutan
selalu bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan profesional mereka
di luar apa yang mereka dapatkan dalam pelatihan dasar yang mereka terima ketika
pertama kali melakukan pekerjaan tersebut.
Dalam mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan diperlukan
tindakan reflektif, seperti;
1) melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus-menerus,
2) memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan,
3) melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan,
4) mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.
Pada pelaksanaannya, sekolah bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai
dengan yang direncanakan. Pengembangan guru di sekolah dapat mengambil berbagai
macam bentuk, seperti:
1) hari pelatihan seluruh sekolah;
2) Induksi, mentoring, dan penilaian guru secara individual;
3) Observasi kolega;
4) Perencanaan dan evaluasi kolaboratif;
5) Evaluasi diri sendiri
Sementara itu di luar sekolah, guru dapat melakukan hl-hal berikut:
1) membangun jejaring dengan mengunjungi sekolah-sekolah lain,
2) menghadiri konferensi-konferensi,
3) menjalani pelatihan bersama dengansekolah-sekolah lain,
4) mengikuti jejaring guru, dan terlibat dalam asosiasi-asosiasi spesialis mata pelajaran,
5) menghadiri kursus singkat oleh penyedia kursus komersial dan non-profit,
6) kuliah untuk gelar yang lebih tinggi yang divalidasi oleh universitas,
7) berpartisipasi dalam proses-proses pemeriksaan (misalnya menjadi pemeriksa),
8) belajar secara daring (online),
9) terlibat dalam kegiatan-kegiatan pertukaran.

Anda mungkin juga menyukai