Anda di halaman 1dari 15

BIOLOGI SEL

DINDING SEL

RETNO WIDOWATI

FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL

Cell Membranes and Cell Walls _ Cell Biology.flv


Dinding sel dimiliki oleh sel bakteri, fungi dan tumbuhan

Dinding sel memiliki fungsi :


• Melindungi sel
• Mempertahankan bentuk
• Mencegah penghisapan air secara berlebih

Dalam mempelajari dinding sel, dapat dilakukan dengan isolasi


dinding :
• Memperlakukan sel dengan pemberian enzim atau zat kimia yang
dapat melepaskan atau memisahkan dinding dari protoplasma.
• Menghambat biosintesis dinding sehingga sel dipaksa menimbun
prekursor / prazat dinding sel.

Retno Widowati
Komponen dinding : Peptidoglycan.flv

A. BAKTERI
Berdasarkan dindingnya, sel bakteri dapat dibedakan menjadi 2
golongan, yaitu bakteri : Gram positif (+)
Gram negatif (-)
Namun demikian di kedua golongan tersebut memiliki dinding
yang komponen utamanya adalah peptidoglikan.

• Peptidoglikan merupakan rangkaian unit-unit N-


acetylglucosamine dan N-acetylmuramic acid.

• Salah satu yang membedakan bakteri Gram + dengan Gram –


adalah jumlah peptidoglikannya.
Bakteri Gram + : 40 – 90 %
Bakteri Gram - : + 1 %

Retno Widowati
Retno Widowati
B. FUNGI
Berdasarkan bentuknya fungi dapat dibedakan menjadi :
1. Bentuk uniseluler, yaitu ragi, contohnya Saccharomyces cerevisiae
• Memiliki komponen utama dinding berupa mannan, suatu
polisakarida yang terikat secara kovalen pada protein

2. Bentuk filamentous, contohnya Neurospora crassa


• Memiliki komponen utama berupa kitin dan β glukan.

Retno Widowati
• C. TUMBUHAN TINGGI

Retno Widowati
C. TUMBUHAN TINGGI
• Dinding sel tumbuhan tinggi dibedakan atas dinding
primer dan dinding sekunder berdasarkan komposisi
kimia dan penempatan mikrofibril yang khas.

• Dinding primer, disekresi oleh sel tumbuhan muda pada


akhir pembelahan sel hingga sel berhenti tumbuh.
Dindingnya relatif tipis dan lentur. Penempatan
mikrofibrilnya acak, tidak erat dan tersebar, tak
memiliki pola tertentu. Ruang di antara mikrofibril diisi
oleh protein, air dan bahan dinding lainnnya.

Retno Widowati
C. TUMBUHAN TINGGI

• Dinding sekunder, disekresi oleh sel tumbuhan dewasa


yang yang telah berhenti pertumbuhannya. Dinding
relatif lebih tebal, berlapis-lapis dan kuat. Penempatan
mikrofibrilnya rapat dan sejajar, tampak teratur, kadar
selulosanya lebih tinggi.

• Dinding sel tumbuhan merupakan polisakarida yang


terdiri dari selulosa, hemiselulosa, dan pektin.

Retno Widowati
(a) (b) (c)
Mikrograf elektron dinding sel tumbuhan (Thorpe, 1984)
• (a) Dinding sel primer dan lamela tengah
• (b) Selulosa dinding sel primer
• (c) Selulosa dinding sel sekunder

Retno Widowati
1. SELULOSA
– Merupakan produk terbanyak dari polisakarida yang
ada di muka bumi ini.
– Merupakan polimer linear glukosa yang terikat
dengan ikatan β-1,4-glikosidik.
– Antara 8.000 hingga 15.000 unit glukosa membentuk
rantai molekul selulosa.

• Lebih kurang 2.000 rantai molekul selulosa berjajar


dalam suatu kelompok dengan diameter 100 – 250 Ǻ
membentuk mikrofibril.

Retno Widowati
Perbandingan struktur glikogen, tepung dan selulosa (Karp, 2002)

Retno Widowati
2. HEMISELULOSA
– Merupakan heteropolimer dan molekulnya memiliki banyak
cabang.
– Unit pembentuknya berupa Xylan, Glucomannan,
Galactoglucomannan dan Xyloglucan.
– Salah satu fungsi dari hemiselulosa adalah sebagai
pembungkus mikrofibril selulosa

Hemiselulosa (Karp, 2002)


Retno Widowati
3. PEKTIN
– Merupakan kelompok polisakarida yang sangat besar variasi
strukturnya.
– Sering hadir dalam bentuk Calcium Pectate.

4. KOMPONEN LAIN
• Selain dari komponen utama polisakarida, pada dinding sel juga
terdapat komponen nonpolisakarida, yaitu berupa :
• Lignin, yang merupakan hasil polimerisasi dari Coumaryl Alcohol,
Coniferyl Alcohol, dan Synapyl Alkohol.
• Cutin, yang memiliki C16-C18 hydroxy fatty acids. Polimer ini
tertanam dengan lapisan lilin, menjadi permukaan yang resistant
terhadap dehidrasi dan memproteksi sel terhadap patogen.

Retno Widowati
LAMELA TENGAH
• Lamela tengah adalah suatu lapisan tipis yang berada di antara
dinding primer satu sel dengan sel lain.
• Lapisan tipis ini berupa polisakarida lengket yang disebut pektin.
Umumnya berada dalam bentuk kalsium pektat.
• Lamela tengah ini melekatkan sel-sel tumbuhan menjadi satu.

Retno Widowati
LAMELA TENGAH
• Bila pektin terlarut (dissolved away) maka ikatan antara
sel-sel menjadi renggang. Hal ini terjadi pada
pematangan buah dan jatuhnya daun dari tangkai.
• Pada pematangan buah, kalsium pektat secara perlahan
berubah bentuk menjadi lebih larut, sel-sel menjadi
renggang, dan buah menjadi lebih lunak
• Beberapa bakteri dan fungi menjadikan akar tanaman
menjadi lebih lunak, dengan membuat pektin larut lebih
dahulu, setelah itu jaringan akar menjadi lebih lunak,
hingga akhirnya bakteri dan fungi dapat mengabsorbsi
nutrisi sel.

Retno Widowati

Anda mungkin juga menyukai