Anda di halaman 1dari 4

Lampiran

Pertanyaan dan Jawaban

1. Apa saja peran Islam dalam perkembangan kebudayaan? (Diah Niati)


Islam datang di Indonesia seolah menjadi embun penyejuk bagi bangsa
Indonesia. Islam sendiri masuk di Indonesia dan dapat diterima secara mudah oleh
penduduk Indonesia. Kemudahan itu dapat dirasakan karena Islam masuk di Indonesia
secara damai, Islam juga tidak mengenal kasta, masuk Islam juga sangat mudah yaitu
hanya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.
Islam masuk ke tanah Jawa melalui para Walisongo. Untuk menarik minat para
penduduk sekitar, para Wali menggunakan berbagai metode kebudayaan dalam
penyebaran agama Islam. Dari sinilah islam dapat diperankan dengan kebudayaan
untuk menarik minat para penduduk dikarenakan terbukti bahwa Islam mencintai
kebudayaan.
Seperti contohnya bangunan masjid kuno di Indonesia yang atapnya berbentuk
tumpang (semakin ke atas semakin kecil) yang menyerupai atap bangunan candi.
Kemudian masjid juga biasanya terdapat bangunan pada zaman megalitikum yang
berupa punden berundak. Sengaja budaya-budaya tersebut tidak dihilangkan, tetapi
hanya dipadukan saja agar nlai keindahan serta warisan budaya dari nenek moyang
tidak hilang. Budaya-budaya tersebut dapat dilestarikan apabila nilai-nilai kebudayaan
tidak menyimpang dengan ajaran Islam.

2. Jelaskan yang dimaksud taklid buta? (Titis Sukma)


Taklid buta sendiri merupakan menerima begitu saja apa-apa saja yang belum
diketahui sumber hukum atau kebenarannya. Sebagai umat Nabi Muhammad, kita tidak
boleh begitu saja menerima kebudayaan yang belum tentu kebenarannya menurut
Islam. Walaupun kebudayaan tersebut dari, bapak, ibu, saudara, nenek atau yang
lainnya, kita harus mencari sumber hukumnya dulu. Apabila kebudayaan itu memang
dibenarkan oleh syariat Islam, maka kebudayaan itu boleh dilaksanakan ataupun
diteruskan
3. Bagaimana penerapan wasathiyah dan takamul dalam kehidupan sehari-hari?
( Miftakhul Jannah)
Wasathiyah yaitu kebudayaan Islam mengembangkan sistem wasath
(pertengahan). Jadi dalam berbagai hal apapun yang kita lakukan dalam dunia ini juga
harus seimbang, tidak condong ke salah satu titik fokus. Contohnya dalam kehidupan
sehari-hari yaitu seimbang antara hak dan kewajiban, antara pribadi dengan
masyarakat, antara dunia dan akhirat.
Sedangkan Takamul adalah terpadu saling mendukung antara kebudayaan Islam
yang satu dengan kebudayaan Islam yang lainnya. Jadi dalam kehidupan bermasyarakat
sendiri tidak hanya ada satu kebudayaan. Banyak kebudayaan yang berada di
masyarakat yang mewarnai kehidupan. Jadi kita harus saling mendukung antara budaya
satu dengan yang lainnya sehingga budaya tersebut tidak cepat hilang. Contohnya yaitu
di masyarakat ada budaya tolong menolong dan saling memberi, maka dari itu harus
saling didukung supaya tidak cepat pudar atau bahkan hilang.

4. Apa yang dimaksud dengan masjid Quba merupakan karakteristik agama Islam?
(Nindi Novianti)
Pada zaman Rasulullah sendiri, Rasulullulah SAW memperkenalkan kebudayaan
yang berupa masjid. Masjid yang dibangun pertama kali oleh Rasulullah adalah masjid
Quba. Hal ini agar masyarakat Islam tahu dan bangga bahwa Islam senantiasa
berkarakter dengan tidak meninggalkan kebudayaannya. Hal ini juga memberitahukan
bahwa Islam adalah agama yang sangat mencintai kebudayaan. Dan Islam sendiri
mempunyai budaya yang sangat berkarakter diantara agama lainnya.
Masjid sendiri dibangun untuk sarana ibadah dan mendekatkan diri kepada
Allah. Tidak hanya beribadah saja, masjid juga dapat digunakan sebagai tempat belajar
mengaji, berkumpul untuk rapat, perpustakaan dan lainnya. Hal tersebut juga
membuktikan bahwa kita dapat lebih mencintai rumah Allah. Hati kita juga terpaut
dengan masjid.

5. Jelaskan tentang insaniyah! (Novelia Ayudita Hana Bahri)


Pengertian Insaniyah sendiri adalah menghormati manusia, memelihara fitrah,
kemuliaan serta hah-haknya. Kebudayaan sendiri berasal dari cipta, rasa, dan karsa
manusia. Oleh karena itu, kita dituntut untuk bisa menghargai karya-karya manusia.
Kehidupan bermasyarakat sangat indah jika kita sebagai manusia bisa saling
menghargai. Kebudayaan Islam juga sangat tegak menjelaskan bahwa manusia
merupakan makhluk yang sangat dimuliakan oleh Tuhannya dibandingkan dengan
makhluk lainnya.

6. Budaya Islam telah banyak tercampur, salah satunya adalah adanya tahlil. Bagaimana
cara memberi tahu orang tua kita bahwa itu tidak sejalan dengan budaya Islam?
(Alifia Rahma Hidayatullah)
Jika kebudayaan tersebut tidak menentang ajaran Islam, maka boleh untuk
dilaksanakan.tahlil sendiri merupakan kegiatan membaca Al-Qur’an secara bersama-
sama serta berdzikir bersama. Ajaran Islam tidak melarang hal tersebut, malah justru
sangat menganjurkannya.
Tahlil sendiri juga merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendoakan oang
atau sanak saudara yang telah meninggal dunia. Seharusnya, tidak hanya tahlil saja
yangdapat kita lakukan, tetapi kita juga harus mendoakan sanak saudara kita yang telah
meninggal dunia dengan mendoakannya setelah sholat. Hal demikian akan jauh lebih
baik jika kita memfungsikan tahlil digunakan untuk sarana mendoakan sanak saudara
yang telah meninggal dunia.

7. Bolehkah kita mengadakan acara Maulid Nabi? (Septiana Dewi Rahmawati)


Boleh karena Maulid Nabi sendiri merupakan peringatan hari kelahiran Nabi
Muhammad SAW yang telah memberi petunjuk jalan yang benar dan di ridhai oleh
Allah, maka dari itu peringatan lahirnya Nabi boleh diadakan asal tidak melanggar
ajaran agama Islam. Maulid Nabi tersebut boleh dilakukan tetapi tidak wajib untuk
dilaksanakan.

Tambahan dari Trisna Sakti Wulandari


Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa tidak ada larangan untuk memuji dirinya
dalam upaya menunjukkan bukti cintanya kepada Rasulullah dengan cara berkumpul
dan makan bersama. Memang hal tersebut tidak ada pada zaman Rasulullah dan para
sahabatnya, tetapi kita sebagai kaum muslimin yang mengaku cinta kepada Rasulullah
boleh menunjukkan kecintaanya melalui acara maulid Nabi asal tidak berlebihan. Dan
mengadakan acara Maulid Nabi tidak diwajibkan.
Tambahan dari Hariyadi Kurniawan
Jika kita melihat dari kacamata Islam, merayakan ulang tahun itu termasuk
kebudayaan orang barat. Di dalam Islam sendiri tidak ada yang namanya ulang tahun.
Peringatan Maulid ini selain menunjukkan bukti kecintaan kita terhadap Rasulullah
dengan memperingati hari kelahirannya, kita juga dapat berkumpul dalam acara ini
guna bertukar pengalaman dan ajang untuk mempererat tali silaturahim. Jadi Maulid
Nabi boleh dilaksakan.

Anda mungkin juga menyukai