WAHAM
A. Pengertian.
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas
yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan
latar belakang budaya klien (1).
Manifestasi klinik waham yaitu berupa : klien mengungkapkan sesuatu yang
diyakininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya)
berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan, klien tampak
tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain,
lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai
lingkungan / realitas, ekspresi wajah tegang, mudah tersinggung (2).
D. Jenis-jenis waham
1. Waham somatik
Klien mempunyai keyakinan tentang dirinya memiliki kelainan atau
penyakit
2. Waham kebesaran
Keyakinan klien yang sacara berlebihan
3. Waham Agama
Keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan
4. Waham curiga
Keyakinan klien terhadap seseorang atau kelompok tertentu yang berusaha
merugikan atau mencederai dirinya.
5. Waham nihilistik
Keyakinan klien bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia atau meninggal
6. Waham dosa
Keyakinan bahwa ia selalu berbuat dosa atau kesalahan yang besar, dan
merasa tidak pernah diampuni
3. Faktor psikodinamik
a. Deniel / penolakan
b. Pembentukan reaksi
c. Proyeksi
Pertahanan yang utama adalah proyeksi, dimana gejala merupakan defense
terhadap ide dan perasaan yang tidak dapat diterima. Klien menolak
perasaan malu, penghinaan dan inferioritas mengubah setiap perasaan
yang tidak dapat diterima menjadi kebalikannya lewat pembentukan reaksi
dan memproyeksikan setiap perasaan yang tidak dapat diterima keluar ke
orang lain. Onset usia pada gangguan delusi adalah 40 – 55 tahun, tetapi
dapat terjadi kapan saja. Pada gangguan delusi terdapat waham yang
tersering yaitu : waham kejar dan waham somatik.
Pada gangguan delusi terdapat jenis lain yang onset lambat yang dikenal
sebagai parafrenia yang timbul selama beberapa tahun dan tidak disertai
F. Manifestasi
Karakteristik perilaku yang dapat dikaji:
1. Usaha bunuh diri/orang lain
2. Menolak makan/minum obat
3. Tidak perhatian terhadap asuhan mandiri
4. Expresi wajah tampak sedih/gembira, ketakutan
5. Gerakan tidak terkontrol
6. Mudah tersinggung
7. Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan
8. Menghindar dari orang lain
9. Mendominasi pembicaraan
10. Menjalankan kegiatan keagamaan secara berlebihan atau sama sekali tidak
melakukannya
11. Berbicara dan tertawa sendiri
12. Tidak peduli kepada lingkungan
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi waham, antara lain:
1. Pasien cukup puas dengan hanya membicarakan wahamnya tanpa
menunjukan perilaku yang sesuai dengan wahamnya
2. Pasien hidup dengan wahamnya tetapi perilakunya tidak berpengaruh oleh
wahamnya.
3. Pasien benar-benar terlihat dengan wahamnya sehingga perilakunya sesuai
dengan isi wahamnya.
B. Pohon masalah
Perubahan isi
pikir: waham
D. Diagnosa Keperawatan
a. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham
b. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan
waham
c. Perubahan isi pikir : waham (……………..) berhubungan dengan harga
diri rendah.
E. Rencana Keperawatan
Diagnosa Keperawatan 1: kerusakan komunikasi verbalberhubungan dengan
waham
1. Tujuan umum :
Klien tidak terjadi kerusakan komunikasi verbal
2. Tujuan khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Tindakan :
ٱ Bina hubungan. saling percaya: salam terapeutik, perkenalkan diri,
jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat
kontrak yang jelas topik, waktu, tempat).
ٱ Jangan membantah dan mendukung waham klien: katakan perawat
menerima keyakinan klien "saya menerima keyakinan anda"
disertai ekspresi menerima, katakan perawat tidak mendukung