Anda di halaman 1dari 67

SKRIPSI

ANALISA PERHITUNGAN OUTPUT PADA PEMBANGKIT


LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar sarjana teknik
(ST) Pada Program Pendidikan S1 teknik elektro
Universitas Halu Oleo

Oleh :

CATU RANGGA P.A


NIM. E1D1 15 094

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI
2017
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS HALU OLEO
Jl.HEA Mokodompit F-Teknik Lt.1 Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu
Kendari 93232 Telp.+624013199888 - +624013128445, Fax.+62401325258

KETERANGAN PERSETUJUAN JUDUL

Pengusulan judul proposal dari mahasiswa :

NAMA : 1. CATU RANGGA P.A ( E1D1 15 094 )

JUDUL : ANALISA PERHITUNGAN OUTPUT PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA


GELOMBANG LAUT

Dengan ini kami meminta kesediaan untuk membimbing dan sekaligus menyetujui
proposal tugas akhir yang diajukan oleh mahasiswa di atas.

Demikian keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagai mana mestinya .

Pembimbing I Pembimbing II

Tambi,ST.,MT St.Nawal Jaya,ST.,M.Si


NIP. 197012301999031001 NIP.197904192005012002

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Teknik Elektro

Bunyamin,ST.,MT
NIP .19740418 200112 1 001
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS HALU OLEO
Jl.HEA Mokodompit F-Teknik Lt.1 Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu
Kendari 93232 Telp.+624013199888 - +624013128445, Fax.+62401325258

HALAMAN PENGESAHAN

Pengesahan Tugas Akhir dari mahasiswa :

NAMA :1. CATU RANGGA P.A (E1D1 15 094)

ANALISA PERHITUNGAN OUTPUT PADA PEMBANGKIT LISTRIK


TENAGA GELOMBANG LAUT

Program Studi : S1 Teknik Elektro


Konsentrasi : Teknik Listrik Arus kuat

Dapat mengikuti Ujian skrisi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Sarjana Teknik
(ST) pada Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo.
Kendari,10-Juni-2017
Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Tambi,ST.,MT St.Nawal Jaya,ST.,M.Si


NIP. 197012301999031001 NIP. 197904192005012002

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Teknik Elektro

Bunyamin,ST.,MT
NIP .19740418 200112 1 001
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS HALU OLEO
Jl.HEA Mokodompit F-Teknik Lt.1 Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu
Kendari 93232 Telp.+624013199888 - +624013128445, Fax.+62401325258

ANALISA PERHITUNGAN OUTPUT PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT

NAMA MAHASISWA :

CATU RANGGA P.A


E1D1 15 094

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji dan dinyatakan lulus pada

Ujian skripsi Program Studi S1 Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Pada

Tanggal, 10 Juni 2017

Tim Penguji :

Ketua merangkap anggota : Tambi,ST.,MT

Sekretaris merangkap anggota : St.Nawal Jaya,ST.,M.Si

Anggota : 1.Abd Johar ,ST.,MT

2. Muhammad Nadzirin Anshari nur,S.Kom.,MT

3. Feliks Eldad Larobu ,ST.,MT

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknik Ketua Program Studi S1 Teknik Elektro

Mustarum Musaruddin, ST,.MIT.,Ph.D Bunyamin,ST.,MT


NIP. 197301222 00112 1002 NIP .19740418 200112 1 001
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS HALU OLEO
Jl.HEA Mokodompit F-Teknik Lt.1 Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu
Kendari 93232 Telp.+624013199888 - +624013128445, Fax.+62401325258

KETERANGAN PERSETUJUAN SKRIPSI

JUDUL :ANALISA PERHITUNGAN OUTPUT PADA PEMBANGKIT LISTRIK


TENAGA GELOMBANG LAUT)

NAMA: CATU RANGGA P.A(E1D1 15 094)

Telah diperiksa oleh masing-masing penguji dan revisi sesuai perbaikan ujian
proyekakhir.
Pimpinan Sidang / Penguji Utama Sekretaris Sidang

Tambi,ST.,MT St.Nawal Jaya,ST.,M.Si


NIP. 197012301999031001 NIP. 197904192005012002

Penguji I Penguji II Penguji III

Abd Johar ,ST.,MTMuh Nadzirin A.N,S.Kom.,MT Feliks Eldad Larobu ,ST.,MT

Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Teknik Elektro

Bunyamin,ST.,MT
NIP .19740418 200112 1 001
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS HALU OLEO
Jl.HEA Mokodompit F-Teknik Lt.1 Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu
Kendari 93232 Telp.+624013199888 - +624013128445, Fax.+62401325258

TANDA TERIMA SKRIPSI YANG TELAH DIREVISI

NAMA MAHASISWA :

NAMA : CATU RANGGA P.A (E1D1 15 094)

JUDUL : ANALISA PERHITUNGAN OUTPUT PADA PEMBANGKIT LISTRIK


TENAGA GELOMBANG LAUT

No NamaDosen Dan Jabatan TandaTangan


1 Pembimbing: 1. Tambi,ST.,MT 1.
2.St.Nawal Jaya,ST.,M.Si 2.

2 Ketua Sidang : Tambi,ST.,MT 3.

3 Sekretaris : St.Nawal Jaya,ST.,M.Si


4.

4 5.
Anggota : Abd Johar ,ST.,MT
Muh Nadzirin Anshari 6.
Nur,S.Kom.,MT 7.
Feliks Eldad Larobu ,ST.,MT
8.
5 Kepala Perpustakaan:
Fakultas Teknik

Kendari,10-juni-2017
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Teknik Elektro

Bunyamin,ST.,MT
NIP .19740418 200112 1 001
ABSTRAK

CATURANGGAP.A,E1D115094,2017,ANALISAPERHITUNGANOUTPUT
PADAPEMBANGKITLISTRIKTENAGAGELOMBANGLAUT

DibimbingolehTambi,ST.,MT dan st.Nawal Jaya,ST.,M.SI

Energi listrik merupakan sumber energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia

baik untuk kegiatan industri, kegiatan komersial maupun dalam kehidupan sehari-hari

rumah tangga. Untuk mengatasi krisis energi tersebut, diperlukan solusi yang tepat untuk

menciptakan kehidupan yang berkesinambungan dan selaras dengan alam terlebih jika

sumber daya energi tersebut menggunakan sumber daya alam. Salah satu solusi yang bisa

digunakan untuk mengatasi krisis tersebut adalah dengan memanfaatkan sumber daya

alam yang dapat menghasilkan listrik seperti Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut

(PLTGL). Dalam penelitian ini ditujuakan untuk menganalisis berapa besar tegangan

listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga gelombang laut (PLTGL). Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah membandingkan berapa besar listrik yang

dihasilkan dari dua lokasi berbeda dengan waktu operasi dimulai dari jam 09:00 – 21:00,

kecepatan putaran motor generator DC, besar tegangan yang tersimpan pada aki, serta

pengujian terhadap beban lampu 15 watt. Dari penelitian selama 12 jam pada lokasi

pertama diperoleh hasil bahwa PLTGL dapat menghasilkan listrik mulai dari 2.59mV

hingga 64.7mV. Tegangan yang tersimpan pada aki mulai dari 9.12V sampai 10.24V.

Adapun pada lokasi kedua juga dilakukan pengujian mulai dari jam 09:00 hingga 21:00.

Tegangan yang dihasilkkan dari PLTGL selama pegujian adalah 78.9mV hingga

126.8mV. sedangkan tegangan yang tersimpan pada aki mulai dari 8.44V hingga 10.55V.

Besar kecilnya tegangan yang dihasilkan PLTGL tergantung dari ketinggian ombak, serta

jumlah ombak yang menghantam pelampung.Kata kunci:PLTGL, waktu pengujian,

tegangan tersimpan pada aki.


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat,
penyertaan dan tuntunan-Nya kepada penulis selama ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini, karena tidak ada sesuatu yang tidak mungkin tanpa
bantuan dan campurtangan-Nya.
skripsi dengan judul “ANALISA PERHITUNGAN OUTPUT PADA
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT” ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program S1 Teknik
Elektro (ST) Universitas Halu Oleo.
Dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini penulis menyadari telah banyak
menerima bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik material maupun
spiritual. Dengan selesainya penulisan skripsi ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mereka yang terlibat baik
secara langsung maupun yang tidak langsung, terutama kepada:
1. Dr Muhammad Zamrun F,Ssi,M.Si,MSCselaku Rektor Universitas Halu
Oleo
2. Bunyamin,ST.,MT selaku ketua jurusan S1 Teknik Elektro dan banyak
memberikanmasukan
3. Bapak Tambi,ST.,MT selaku dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II
oleh St.Nawal Jaya,ST.,M.Siyang telah banyak memberikan saran dan
masukannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsiini tepat pada
waktunya.
4. Seluruh Dosen Jurusan S1 Teknik Elektro yang sudah menyalurkan
ilmunya selamaini
5. Kepada segenap staf Jurusan S1 Teknik Elektro Ibu Fatimah yang
telah membantu, mengurus dan menyelesaikan segala urusan
administrasi dari proposal hingga skripsi.
6. Ayah dan Ibu tercinta, yang telah banyak berkorban untuk penulis
selama ini, baik itu material maupun spiritual yang tak terhingga
sehingga skripsi ini dapatdiselesaikan.
7. Rekan-rekan S1 Teknik Elektro terutama teman-teman kosentrasi
sistem tenaga listrik, penulis tidak akan melupakan segala
bantuankalian
8. Semua pihak yang telah memberikan dorongan, bantuan, motivasi
dan do’a dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga amal baik semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan skripsiini mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang membangun
diharapkan untuk perbaikan skripsiini.

Akhirnya penulis berharap kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi


semua pihak yang berkepentingan, khususnya bagi penulis sendiri dan
perkembangan ilmu pengetahuan umumnya.

Kendari, Juni 2017

Penulis

9
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i

LEMBARAN PENGESAHAN ..................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ......................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latarbelakang .............................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................ 3

1.3 Batasan Masalah .......................................................... 3

1.4 Tujuan Penelitian ......................................................... 3

1.5 Mamfaat Penulisan ...................................................... 4

1.6 Metode Penelitian ......................................................... 4

1.7 Sistematika Penulisan .................................................. 5

10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu ................................................... 6

2.2 Komponen Yang Terdapat Pada PLTGL ................ 8

2.3 Motor Generator DC ................................................... 8

2.4 Komponen Motor Generator DC ............................... 10

2.5 Charge Controller ........................................................ 12

2.6 Inverter DC ke AC ...................................................... 13

2.7 Baterai / AKI 12 Volt .................................................... 15

2.8 Turbin Air ...................................................................... 17

2.9 Transmisi Putaran ......................................................... 19

2.10 Sabuk Mesin (V-Belt .................................................... 20

2.11 Rantai Penghubung dan Sprokect ............................... 21

2.12 Perhitungan Daya Pada Rangkaian DC ..................... 22

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian .................................... 25

3.2 Alat Yang Digunakan .................................................. 25

3.3 Metode Penelitian ......................................................... 27

3.3.1 Studi Literatur .................................................. 27

3.3.2 Metode Pengolahan Data dan Analisis ........... 27

3.3.3 Bagian-Bagian Perancngan Alat ..................... 28

11
3.4 Flowchart Alat ............................................................... 29

3.5 Penjelasan Flowchart Alat ............................................ 30

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

4.1 Blok Diagram Prinsip Kerja Alat ............................... 33

4.2 Implementasi Sistem .................................................... 35

4.3 Lokasi Pertama Pengujian Alat ................................... 36

4.4 Tabel Hasil Pengujian PLTGL Dilokasi Pertama ..... 37

4.5 Tabel Data Penyimpanan Listrik Pada Aki ............... 37

4.6 Tabel Pengujian Beban PLTGL Dilokasi Pertama ... 38

4.7 Lokasi Kedua Pengujian Alat ...................................... 39

4.8 Tabel Hasil Pengujian PLTGL Dilokasi Kedua ........ 39

4.9 Tabel Penyimpanan Listrik Pada Aki ........................ 40

4.10 Tabel Pengujian Beban PLTGL Dilokasi Kedua ...... 41

4.11 Perhitungan Daya Yang Dihasilkan PLTGL ............. 41

4.12 Tabel Perhitungan Daya Pada Lokasi Pertama ........ 43

4.13 Tabel Perhitungan Daya Pada Lokasi Pertama ........ 44

4.14 Spesifikasi PLTGL Yang Digunakan ......................... 45

4.15 Menghitung Rasio Putaran Menggunakan Rumus

Pendekatan .................................................................... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ....................................................................... 50

5.2 Saran ................................................................................. 50

12
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Prinsip kerja motor Generator DC............................................. 9

Gambar 2.2 Arus induksi dalam sebuah induktor .........................................9

Gambar 2.3 bagian-bagian motor generator DC ......................................... 10

Gambar 2.4 Charge controller ..................................................................... 13

Gambar 2.5 Inverter DC ke AC..................................................................... 14

Gamabr 2.6 Contoh rangkaian inverter sederhana ......................................15

Gambar 2.7 AKI (Akumulator) .....................................................................16

Gambar 2.8 Perancangan turbin air sebagai suplay listrik ke rumah ............17

Gambar 2.9 Turbin impuls ............................................................................ 18

Gambar 2.10 Turbin reaksi ........................................................................... 18

Gambar 2.11 Transmisi putaran ....................................................................19

Gambar 2.12 Sabuk mesin (V-Belt) ............................................................. 20

Gambar 2.13 Penggunaan sabuk mesin (V-Belt) ......................................... 21

Gambar 2.14 Rantai penghubung dan sprokect ........................................... 22

Gambar 3.1 AVO meter................................................................................ 26

Gambar 3.2 Mistar meter ............................................................................. 26

Gambar 3.3 Tahap-tahap proses pengerjaan skripsi .................................... 27

Gambar 3.4 Flowchart alat ............................................................................29

Gambar 4.1 Blok diagram prinsip kerja alat ................................................ 33

Gambar 4.2 Instalasi kelistrikan ................................................................... 34

Gambar 4.3 Pengujian Alat PLTGL .............................…………………. 35

Gambar 4.4 Lokasi pertama pengujian alat .................................................. 36

13
Gambar 4.5 Lokasi kedua pengujian alat ……………...............……… 39

Gambar 4.6 Konstruksi mekanik transmisi putaran ......................................46

Gambar 4.7 Rasio putaran pada PLTGL ...................................................... 47

Gambar 4.8 Rasio kecepatan motor generator DC ....................................... 48

Gambar 4.9 Aplikasi pulley calculator ......................................................... 49

14
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data pengujian PLTGL dilokasi pertama…………….................. 37

Tabel 4.2 Data penyimpanan listrik pada Aki………………..........………. 37

Tabel 4.3 Pengujian beban 15 watt dengan menggunakan inverter 100 watt38

Tabel 4.4 Data pengujian PLTGL dilokasi kedua ......................………….. 39

Tabel 4.5 Data penyimpanan pad Aki ……………………………………...40

Tabel 4.6 Pengujian beban 15 wattdengan menggunakan inverter 100 watt 41

Tabel 4.7 Perhitungan daya pada lokasi pertama ..........................................43

Tabel 4.8 Perhitungan daya pada lokasi kedua ............................................. 44

Tabel 4.9 Spesifikasi alat yang digunakan .................................................... 45

15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan peradabanmanusia, tingkat kebutuhan

energi manusia jugasemakin meningkat. Pemenuhan energi ini sebagian besar

berasal dari pembakaran bahan bakar fosil yangberumur jutaan tahun dan tidak

dapat diperbaharuidan sebagian kecil saja yang berasal dari penggunaan sumber

energi lain yang lebih terbarukan. Saat ini telah banyak jenis teknologi yang

dikembangkan pada pembangkit listrik terbarukan seperti; pembangkit listrik

tenaga matahari (PLTS), pembangkit listrik tenaga angin (PLTA), pembangkit

listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) dan masih banyak lagi yang lainnya.

Melihat topografi pulau Sulawesi Tenggara yang dikelilingi oleh laut, maka

jenis pembangkit listrik terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang

Laut (PLTGL) dapat diperhitungkan serta diterapkan di Sulawesi Tenggara. Jenis

pembangkit listriktenaga gelombang laut ini selain ramah lingkungan,dalam

pembangunan dan pengoperasiannya tindakkan merusak ekosistem alam di

Sulawesi Tenggara , sehingga Sulawesi Tenggara akan tetap menjadi daerah

tujuan wisata yangterkenal dengan keindahan alamnya.

Gelombang laut adalah salah satu bentuk energi alternatif yang bisa

digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Seperti kita ketahui, bahwa

lautan terdiri dari unsur air merupakan sumber kehidupan untuk makhluk hidup.

Lautan memiliki peranan yang begitu penting, tanpa adanya lautan maka baik

manusia, tumbuhan maupun hewan tentu tak akan bisa hidup. Tak hanya sebagai

sumber dari kehidupan saja, gelombang laut juga dapat dimanfaatkan untuk

16
penggerak turbin sebagai penghasil listrik untuk kebutuhan manusia sebagai alat

penerangan. Dengan memanfaatkan gelombang laut sebagai salah satu energi

terbarukan, juga tak akan menghasilkan emisi gas berbahaya yang menimbulkan

polusi udara.

Gelombang laut disebabkan oleh angin yang bertiup di atas permukaan

laut, dan di beberapa wilayah di dunia anginnya cukup konsisten dan kuat untuk

menghasilkan gelombang besar terus menerus. Gelombang besar air laut adalah

sumber energi dan energi yang dihasilkan dari gelombang laut memiliki potensi

besar untuk menjadi sumber energi terbarukan yang signifikan di beberapa bagian

dunia di tahun-tahun mendatang.Mengenai keunggulannya, energi gelombang laut

merupakan sumber energi terbarukan yang benar-benar bersih di mana bahan

bakar tidak diperlukan dan tidak ada masalah dengan emisi dan/atau limbah

seperti pada beberapa sumber energi lainnya.Energi gelombang laut memiliki

potensi yang sangat besar, dapat menghasilkan sejumlah besar energi (sumber

daya gelombang laut yang bermanfaat diperkirakan lebih besar dari 2 TW -tera

watt-). Dan juga pada proyek energi gelombang laut, sekali pembangkit dibangun

mereka tidaklah mahal untuk dioperasikan dan dipelihara.Energi gelombang

memiliki keuntungan dalam prediktabilitas-nya. Banyak orang tidak tahu bahwa

energi gelombang laut sangat bisa diprediksi. Gelombang yang disebabkan oleh

angin dapat diprediksi lima hari sebelumnya.Oleh karena itu dibutuhkan kajian

ilmiah untuk menghitung keluaran yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik

Tenaga Gelombang Laut (PLTGL).

17
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang di atas, maka

masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan

sebagai berikut:

1. Bagaimana menganalisis prinsip kerja PLTGL berdasarkan alat yang telah

dirancang ?

2. Bagaimana menganalisis besar daya yang diperoleh dari jenis pembangkit

sesuai hasil rancangan terbarukan yang bekerja dengan memanfaatkan

gelombang laut ?

1.3 Batasan Masalah

Penulisanskripsi ini dibatasi pada:

1. Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (PLTGL) secara

sederhana.

2. Menghitung keluaran yang dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga

Gelombang Laut (PLTGL).

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang

Laut (PLTGL).

2. Untuk menganalisis besar daya yang dikeluarkan oleh Pembangkit Listrik

Tenaga Gelombang Laut (PLTGL).

18
1.5Manfaat Penelitian

Manfaatdari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat dijadikan sebagai panduan dalam merancang serta menganalisis

perhitungan daya yang dihasilkan dari sebuah Pembangkit Listrik Tenaga

Gelombang Laut.

2. Memberikan peluang kepada peneliti-peneliti untuk mengkaji lebih dalam,

serta mengembangkan dari hasil penelitian ini.

1.6Metode Penelitian

1. Studi Literatur (Literature Study)

Yaitu studi yang dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan serta

landasan teori dari berbagai buku, referensi, dan sumber lainnya yang

berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.

2. Metode Konsultasi

Yaitu dengan mendiskusikan data atau sumber mengenai perancangan alat

ini dengan dosen dan orang-orang yang telah mendalami dan menguasai hal

tersebut.

3. Studi Lapangan (Field Study)

Yaitu bagaimana menjelaskan mengenai konsep perancangan yang akan

digunakan serta pengumpulan komponen-komponen yang akan dipakai

dalam pelaksanaan penelitian.

19
4. Metode pengukuran

Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut yang telah dirancangtersebut

diujicoba dan dilakukan pengukuran terhadap keluarannya.

5. Metode analisis data

Hasil pengukuran yang diperoleh dibandingkan dan dianalisis berdasarkan

teori yang ada.

1.7SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam pembahasan skripsi dilakukan dengan membagi tiap – tiap bab

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,

perumusan masalah, ruang lingkup masalah, hipotesa, tujuan penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan tentang teori dasar yang mendukung penelitian

ini diantaranya teori dan fungsi dasar dari komponen-komponen yang

digunakan sebagai penelitian ini.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas tentang cara pembuatan sistem aplikasi dan cara

pembuatan Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Lautdan

cara kerja dari alat tersebut, serta penulis menganalisa secara blok maupun

detail Bab III mengenai alat tersebut, serta melakukan analisa dan

pembahasan.

20
BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Pada bab ini berisi tentang hasil kerja dari pembangkit listrik tenaga gelombang

laut(PLTGL),dan analisa keluaran yang dihasilkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.

REFERENSI

Padababiniakanmenyajikansumber-sumber literature baikituberupabuku,

jurnalnasionaldan internasional, serta website.

21
BAB II TINJAUAN

PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu mengenai perancangan pembangkit

listrik terbaharukan dengan menggabungkan dua atau lebih pembankit

listrik dengan jenis yang berbeda telah banyak dilakukan oleh beberapa

peneliti. Berikut adalah beberapa peneliti tersebut :

Luthfi Prasetya Kurniawan, Sardono Sarwito, dan Indra Ranu

Kusuma,Studi Perancangan Prototype Pembangkit Listrik Tenaga

Gelombang Laut Tipe Salter Duck[1].

Dalam tulisannya, pengumpulan data lapangan berupa data

ketinggian dan panjang gelombang, data tegangan, arus yang dihasilkan

prototype, data–data pendukung lainnya yang dibutuhkan untuk

perhitungan. Pada analisa dan perhitungan dari salter duck berupa dimensi

dan daya yang dihasilkan oleh prototype. Analisa perhitungan yang di

lakukan meliputi perhitungan konstruksi dari prototype salter duck dan

perhitungan dari daya yang dihasilkan oleh prototype salter duck. Dari

hasil perhitungan dan uji coba dari prototype didapatkan hasil yang

berbeda. Dimana berdasarkan perhitungan daya yang dihasilkan sebesar

7.89 Watt sedangkan melalui uji coba didapatkan hasil 0.4 mWatt.

Besarnya panjang gelombang dan tinggi gelombang mempengaruhi

sistem kerja dari salter duck serta hasil keluaran daya. Mekanisme yang

digunakan pada penelitian ini untuk mengkonversi gerakan nodding masih

22
kurang berhasil. Hal ini diindikasikan dengan perubahan gerak translasi

menjadi rotasi yang kurang sukses. Sehingga gaya rotasi yang diubah oleh

dynamo menjadi energi listrik juga kecil.

Ferri Rifki Rizaldi, Analisis Debit Andalan Dan Simulasi Tampungan

Untuk Pengembangan PLTA Pumped Storage Di Pintu Air

Tulungagung Selatan. [2].

Dalam paper ini, metode yang digunakan adalah, Metode

karakteristik aliran (Flow Characteristic). Metode Flow Characteristic

Metode Flow Characteristic berhubungan langsung dengan basis tahun

normal, tahun kering, dan tahun basah. Yang dimaksud debit berbasis

tahun normal adalah jika debit rata-rata keseluruhan (Qrt ≈ Qt). Untuk

debit berbasis tahun kering adalah jika debit rata-rata tahunannya lebih

kecil dari debit rata-rata keseluruhan tahun (Qrt < Qt). Sedangkan untuk

debit berbasis tahun basah adalah jika debit rata-rata keseluruhan tahun

(Qrt > Qt). Qrt adalah debit rata-rata tahunan, sedangkan Qt adalah debit

rata-rata semua tahun.

Perhitungan debit andalan dengan metode ini antara lain memakai

data yang didapatkan berdasar karakteristik alirannya.

Metode ini umumnya dipakai untuk :

1. Daerah pengaliran sungai (DPS) dengan fluktuasi maksimum dan

minimumnya relatif besar dari tahun ke tahun.

2. Kebutuhan yang relatif tidak konstan sepanjang tahun.

23
3. Data yang tersedia cukup panjang.

Berdasarkan hasil perhitungan debit andalan yang dilakukan dengan 4

Metode, maka dapat disimpulkan besarnya debit andalan yang mendekati

kapasitas Turbin minimum yaitu sebesar 17 m3/dt, perhitungan yang

mendekati dengan kapasitas turbin minimum yaitu dengan perhitungan

Metode Karakteristik Aliran (Flow Characteristic) karena menghasilkan debit

dengan keandalan 97,3% dengan hasil perhitungan sebesar pada debit inflow

18,678 m3/dt, dan debit outflow 18,559 m3/dt.

2.2 KOMPONEN YANG TERDAPAT PADA PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA GELOMBANG LAUT

Dalam sebuah alat pembangkit listrik tenaga gelombang laut, terdapat

komponen-komponen yang saling terintergrasi satu sama lainnya. Adapun

komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut.

2.3 MOTOR GENERATOR DC

Motor generator DC berfungsi untuk mengubah energi mekanis yang

didapatkan darimesin menjadi energi listrik, menghasilkan arus searah, motor

generator DC memsuplai kebutuhan listrik pada mobil sewaktu mesin hidup.

Tetapi apabila jumlah pemakaian listrik lebih besar daripada yang dihasilkan

motor generator DC, maka baterai lkut memikul beban kelistrikan tersebut.

Prinsip Kerja Motor generator DC. Untuk memahami prinsip kerja motor

generator DC, sebelumnya kita harus tahu tentang Hukum Faraday yang

berbunyi "Bila sebuah konduktor digerak-gerakkan memotong garis gaya

24
magnet, maka pada konduktor akan mengalir arus listrik." [2]. Seperti pada

gambar di bawah, medan magnet di dalam lilitan akan berubah yang

mengakibatkan gaya gerak listrik, sehingga arus akan mengalir. Hal ini

disebut dengan induksi elektromagnet.

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Motor Generator DC

Arus induksi di dalam sebuah konduktor dapat dipahami dengan

menggunakan Kaidah Tangan Kanan Fleming seperti berikut:

1. Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet.

2. Ibu jari menunjukkan gerak konduktor.

3. Jari tengah menunjukkan arah arus induksi.

Gambar 2.2 Arus Induksi Dalam Sebuah Induktor

25
2.4 KOMPONEN MOTOR GENERATOR DC

Didalam sebuah motor generator DC terdapat sebuah magnet yang dapat

berputar dan sebuah kumparan tetap. Bila roda sepeda di putar dan pada motor

akan memutar sehingga roda akan memutar magnet biasanya motor dapat

menghasilakan tegangan 6 sampai 12 Volt. Magnet sebagai sumber arus listrik

pada kumparan, yaitu pada saat magnet bergerak mendekati dan menjauhi

kumparan, pada ujung-ujung kumparan timbul beda potensial yang menyebabkan

timbulnya arus listrik pada kumparan. Beda potensial yang ditimbulkan disebut

GGL induksi (gaya gerak listrik).

Gambar 2.3 Bagian-bagian motor generator DC

1. Roda motor

Bagian atas motor (bagian yang dapat berputar) dihubungkan pulley

bergerak. Pada proses itulah terjadi perubalian energi gerak menjadi

energi listrik. Generator (motor) merupakan alat yang prinsip kerjanya

berdasarkan induksi elektromagnetik.

26
2. Sumbu motor generator DC

Sumbu motor generator DC berfungsi untuk menghubungkan antara

roda motor dengan magnet yang terdapat dalam tabung motor sehingga

posisi magnet dalam tabung akan tetap seimbang saat roda motor

mulai berputar.

3. Magnet

Magnet yang terdapat dalam tabung motor berfungsi untuk

menghasilkan listrik dengan cara radiasi gelombang yang akan

diterima oleh kawat kumparan yang telat terlilit pada inti besi.

4. Inti Besi.

Inti besi yang terdapat dalam tabung motor berfungsi sebagai tempat

kawat kumparan melekat. Sehingga kawat kumaran akan lebik efisien

dalam menerima radiasi gelombang magnet yang dihasilkan.

5. Kawat Kumparan

Kawat kumparan adalah sebuah material yang terbuat dari tembaga

yang dapat menghasilkan listrik apabila terkena radiasi dari gelombang

magnet disekitarnya.

27
2.5 CHARGE CONTROLLER

Charge Controller adalah peralatan elektronik yang digunakan untuk mengatur

arus searah yang diisi ke baterai dan diambil dari baterai ke beban.Fungsinya

antara lain mengatur overcharging (kelebihan pengisian – karena batere sudah

‘penuh’) dan kelebihan voltase dari Altenator. Kelebihan voltase dan pengisian

akan mengurangi umur baterai. Charge controller menerapkan teknologi Pulse

width modulotion (PWM) untuk mengatur fungsi pengisian baterai dan

pembebasan arus dari baterai ke beban.

Beberapa fungsi detail dari charge controller adalah sebagai berikut:

 Mengatur arus untuk pengisian ke baterai, menghindari overcharging, dan

overvoltage.

 Mengatur arus yang dibebaskan/ diambil dari baterai agar baterai tidak ‘full

discharge’, dan overloading.

 Monitoring temperatur baterai

Charge controller yang baik biasanya mempunyai kemampuan mendeteksi

kapasitas baterai. Bila baterai sudah penuh terisi maka secara otomatis pengisian

arus dari altenator akan berhenti. Cara deteksi adalah melalui monitor level

tegangan batere. Charge controller akan mengisi baterai sampai level tegangan

tertentu, kemudian apabila level tegangan drop, maka baterai akan diisi kembali.

Charge controller biasanya terdiri dari : 1 input ( 2 terminal ) yang terhubung

dengan output altenator, 1 output ( 2 terminal ) yang terhubung dengan baterai/aki

dan 1 output ( 2 terminal ) yang terhubung dengan beban ( load ). Arus listrik DC

yang berasal dari baterai tidak mungkin masuk ke panel sel surya karena biasanya

28
ada ‘diode protection’ yang hanya melewatkan arus listrik DC dari altenator ke

baterai, bukan sebaliknya.

Charge Controller bahkan ada yang mempunyai lebih dari 1 sumber daya, yaitu

dari matahari, tapi juga bisa berasal dari tenaga angin ataupun mikro hidro (turbin

air).

Gambar 2.4Charge Controller


2.6 INVERTER DC ke AC

Inverter adalah perangkat elektronika yang dipergunakan untuk

mengubah tegangan DC (Direct Current) menjadi tegangan AC (Alternating

Curent). Output suatu inverter dapat berupa tegangan AC dengan bentuk

gelombang sinus (sine wave), gelombang kotak (square wave) dan sinus

modifikasi (sine wave modified). Sumber tegangan input inverter dapat

menggunakan battery, tenaga surya, atau sumber tegangan DC yang lain.

Inverter dalam proses konversi tegangn DC menjadi tegangan AC

membutuhkan suatu penaik tegangan berupa step up transformer.

29
Gambar 2.5 Inverter DC ke AC
Berdasarkan jumlah fasa output inverter dapat dibedakan dalam :

1. Inverter 1 fasa, yaitu inverter dengan output 1 fasa.

2. Inferter 2 fasa, yaitu inverter dengan output 3 fasa.

Inverter juga dapat dibedakan dengan cara pengaturan tegangan-nya, yaitu :

1. Voltage Fed Inverter (VFI) yaitu inverter dengan tegangan input yang

diatur konstan

2. Current Fed Inverter (CFI) yaitu inverter dengan arus input yang diatur

konstan

3. Variable dc linked inverter yaitu inverter dengan tegangan input yang dapat

diatur

Berdasarkan bentuk gelombang output-nya inverter dapat dibedakan menjadi :

1. Sine wave inverter, yaitu inverter yang memiliki tegangan output dengan

bentuk gelombang sinus murni. Inverter jenis ini dapa memberikan supply

tegangan ke beban (Induktor) atau motor listrik dengan efisiensi daya yang

baik.

2. Sine wave modified inverter, yaitu inverter dengan tegangan output

berbentuk gelombang kotak yang dimodifikasi sehingga menyerupai

30
gelombang sinus. Inverter jenis ini memiliki efisiensi daya yang rendah

apabila digunakan untuk mensupplay beban induktor atau motor listrik.

3. Square wave inverter,yaitu inverter dengan output berbentuk gelombang

kotak, inverter jenis ini tidak dapat digunakan untuk mensupply tegangan ke

beban induktif atau motor listrik.

Gambar 2.6 Contoh Rangkaian Inverter Sederana

2.7 BATERAI / AKI 12 VOLT

Baterai atau aki, atau bisa juga accu adalah sebuah sel listrik dimana di

dalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan)

dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia

reversibel, adalah di dalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan

kimia menjadi tenaga listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari tenaga

listrik menjadi tenaga kimia, pengisian kembali dengan cara regenerasi dari

31
elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam

arah (polaritas) yang berlawanan di dalam sel.

Gambar 2.7 AKI (Akumulator)

Baterai / AKI juga merupakan suatu alat electrochemical yang dapat merubah

energi kimia menjadi energi listrik melalui reaksi kimia kelistrikan. Fungsi baterai

harus bisa mengikuti kondisi kendaraan, sehingga :

1. Dapat mensuplai semua peralatan listrik.

2. Apabila sistem pengisian rusak, dapat berfungsi sebagai sumber arus listrik.

3. Mengatur keseimbangan output sistem pengisian dan beban pemakaian.

Terpenting fungsi baterai adalah mengakomodasi kebutuhan lisreik DC secara

optimal.

32
2.8 TURBIN AIR

Turbin adalah penggerak di mana energi fluida kerja diperlukan langsung

untuk memutar roda turbin dan menjadi tenaga mekanis, yang selanjutnya

dapat diubah menjadi tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan industri

maupun rumah tangga. Pada turbin tidak mengenal terdapat mesin yang

bergerak translasi. Bagian turbin yang berputar disebut rotor atau roda turbin

sedangkan bagian yang tidak berputar disebut stator.

Gambar 2.8 Perancangan Turbin Air Sebagai Suplay Listrik ke Rumah

Tenaga air yang masuk ke turbin tergantung pada head air dan debit yang

masuk ke turbin. Tenaga potensial (Head) dan tenaga kinetik (dari debit) air

33
diserap oleh sudu – sudu turbin, menyebabkan roda jalan berputar dan

menimbulkan tenaga mekanis pada poros turbin. Berdasarkan perubahan

momentum fluida kerjanya, turbin air diklasifikasikan menjadi :

1. Turbin Impuls

Turbin di mana perubahan momentumnya hanya terjadi di dalam sudu

tetapnya saja. Yang termasuk didalamnya adalah turbin pelton.

Gambar 2.9 Turbin Impuls

2. Turbin Reaksi

Turbin di mana proses ekspansi fluida kerjanya terjadi di dalam sudu tetapnya,

maupun sudu geraknya. Air masuk terjadi di dalam rumah turbin dan

mengelilingi runner sampai penuh. Yang termasuk didalamnya adalah turbin

Francis, Turbin Kaplan.

34
Gambar 2.10 Turbin Reaksi

2.9 TRANSMISI PUTARAN

Transmisi putaran adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan

kecepatan (putaran) dari turbin air menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-

beda untuk diteruskan ke penggerak akhir yang akan mengerakkan Altenator.

Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi

lebih bertenaga, atau sebaliknya.

FUNGSI TRANSMISI PUTARAN

Secara umum transmisi sebagai salah satu komponen sistem pemindah

tenaga (power train) mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Meneruskan tenaga / putaran dari turbin ke poros propeler.

2. Merubah momen yang dihasilkan turbin sesuai dengan kebutuhan (beban turbin

dan kecepatan altenator).

35
Gambar 2.11 Transmisi Putaran

2.10 SABUK MESIN (V-BELT)

V-BELT adalah Sabuk atau belt terbuat dari karet dan mempunyai

penampung trapezium. Tenunan, teteron dan semacamnya digunakan sebagai inti

sabuk untuk membawa tarikan yang besar. Sabuk V dibelitkan pada alur puli yang

berbentuk V pula. Bagian sabuk yang membelit akan mengalami lengkungan

sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar.

36
Gambar 2.12 Sabuk Mesin (V-Belt)
V-Belt Mempunyai kelebihan dari pada penggunakan rantai dan

sproket.Berikut ini adalah Kelebihan Yang Dimiki Oleh V-Belt:

1. V-Belt digunakan untuk mentransmisi daya yang jaraknya relatif jauh.

2. Kecilnya faktor slip.

3. Mampu digunakan untuk putaran tinggi.

4 .Dari segi Harga V-Belt relatif lebih murah dibanding dengan element transmisi

yang lain.

5. Sisitem Operasi menggunakan V-belt Tidak Berisik (Noise Kecil)

dibandingkan dengan rantai

V-BELT digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu ke

poros yang lainnya melalui pulley yang berputar dengan kecepatan sama atau

berbeda.

Puli V-belt merupakan salah satu elemen mesin yang berfungsi untuk

mentransmisikan daya seperti halnya sproket rantai dan roda gigi.

37
Gambar 2.13 Penggunaan Sabuk Mesin (V-Belt)

2.11 RANTAI PENGHUBUNG DAN SPROKECT

Rantai (chain) berfungsi untuk meneruskan putaran sprokect yang

memegang turbin air ke roda transmisi besar, sehingga roda transmisi akan

berputar dan menggerakkan altenator kecepatan putaran roda transmisi ditentukan

dari besar kecilnya sprokect yang digunakan.

Gambar 2.14 Rantai Penghubung dan Sprokect

38
Sprocket (gear) adalah roda bergigi yang bekerja berpasangan dengan

rantai roda. Gear pada Turbin terdiri dari dua bagian, yaitu gear depan yang

berukuran besar dan terhubung langsung dengan urbin air, sebagai penggerak

(drive) dan gear belakang yang berukuran kecil dan terhubung langsung dengan

roda transmisi putaran, sebagai yang digerakkan (driven) biasa disebut gear set.

Gear set digunakan untuk meneruskan tenaga putar antara poros depan dengan

poros belakang bersama-sama rantai roda.

2.12 Perhitungan Daya Pada Rangkaian DC

Daya pada rangkaian arus searah (DC, Direct Current) dapat diukur

menggunakan alat ukur tegangan (Volt) dan alat ukur arus (Ampere) yang

dihubungkan ke beban.Dalam pengukuran daya listrik arus searah (DC) rumus


yang dapat digunakan adalah:

P=V.I

Keterangan:

P = Daya listrik satuan Watt (W)

V = Tegangan listrik satuan Volt (V)

I = Arus listrik satuan Ampere (A)

Berdasarkan rumus diatas, satuan Daya dapat juga ditulis Volt Ampere (VA).

Sedangakan untuk mencari Tegangan (Volt), dapat dihitung menggunakan


rumus Dimana:
V=I.R

39
V = tegangan (Volt)

I = Arus (Ampere)

R = Hambatan (Ohm)

Besarnya Daya berbanding lurus dengan besarnya kuat arus (I) dan
besarnya hambatan (R), juga berbanding lurus dengan tegangan. Jadi
semakin tinggi kuat arus dan hambatannya ,maka semakin tinggi daya yang
dihasilkan .demikian juga sebaliknya semakin rendah kuat arus dan
hambatan ,maka semakin rendah daya yang dihasilkan.

Contoh Soal

Lampu DC bertegangan 15V, Arus yang mengalir melewati lampu sebesar


100mA. Hitung daya lampu tersebut !

Diketahui
V = 15 volt
I = 100 mA = 0,1 A

Jawab
P = V.I
P = 15×0,1A
P = 1,5 WATT

40
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

Bab ini meliputi tempat dan waktu penelitian, metode penelitian dan

pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (PLTGL) rangkaian.

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun waktu dan tempat penelitian tugas akhir yang berjudul

Analisa perhitungan output pada pembangkit listrik tenaga gelombang laut

pada lokasi pertama yaitu mulai pada hari Rabu, 17 Mei 2017 yang terletak

diJl. R. E. Martadinata. Kel / Desa. Mata, Kec. Kendari.Dimulai pada

pukul 09:00 pagi, hingga 21:00.dan lokasi kedua dilaksanakan pada hari

kamis, 18 Mei 2017 yang terletak diKec. Soropia. Desa Bokori.Dimulai

pada pukul 09:00 pagi, hingga 21:00.

3.2 Alat Yang Digunakan

Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. AVOmeter

Avometer berasal dari kata ”AVO” dan ”meter”. ‘A’ artinya ampere,

untuk mengukur arus listrik. ‘V’ artinya voltase, untuk mengukur voltase

atau tegangan. ‘O’ artinya ohm, untuk mengukur ohm atau hambatan.

Terakhir, yaitu meter atau satuan dari ukuran. AVOmeter adalah alat untuk

mengukur arus, tegangan, baik tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan

searah (DC) dan hambatan listrik.

41
Gambar 3.1 AVO meter

2. Mistar Meter

Adalah instrument (alat) yang digunakan untuk mengukur tinggi

gelombang laut dalam satuan meter dan cm. Pada saat seseorang melakukan

pengukuran menggunakan mistar meter, arah pandangan orang tersebut

harus tegak lurus dengan dengan skala yang ada pada mistar dan benda yang

diukur tersebut. Ini dilakuakan agar memberikan hasil yang lebih akurat dan

meminimalisir kesalahan dalam pengukuran.

Gambar 3.2 Mistar meter

42
3.3 Metode Penelitian

3.3.1 Studi Literatur

Tahap ini merupakan tahap awal dari proses kesuluruhan penelitian, pada tahap ini

digunakan untuk mencari literature dari penelitian sebelumnya, diharapkan dengan

menemukan literature dari penelitian sebelumnya dapat memberikan keyakinan bahwa

penelitian ini dapat dilaksanakan dan memberikan arahan untuk mengurangi kesalahan

dalam penelitian.

3.3.2 Metode Pengolahan Data dan Analisis

Pengolahan data dan Analisis dimulai dengan mengkaji konsep kerja alat dan

menguji kualitas kinerja alat kemudian menghitung nilai ideal menggunakan

rumus matematik. Untuk lebih detail tahap-tahap pengerjaan Skripsi ini dapat

dilihat pada blok diagram berikut ini:

Mengumpulkan dan
mempelajari referensi

Merancang dan
menentukan komponen
yang dibutuhkan

Merakit dan menguji Alat

Mengolah dan
menganalisis konsep kerja
Gambar 3.3 Tahap-Tahap proses pengerjaan skripsi

43
3.3.3 Bagian-Bagian Perancangan Alat

Pada gambar diatas dapat dilihat PERCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA GELOMBANG LAUT.

Dalamperancangannya, dapatdipisahkanmenjadibeberapabagianantaralain;

1. Pelampung

2. Tiangpenghubungantarapelampungdanturbingelombanglaut

3. Sprokect

4. Pulley

5. Motor generator DC

6. Aki,

7. Inverter DC ke AC

8. Bebanuji (lampuAC 220V / 15 watt)

44
3.4 Flowchart Alat

Mulai

Gelombang

Pelampung

tidak
Turbin
bergerak

ya

Sprokect bergerak

Rantai penghubung

Pulley + Sprokect
bergerak

V-belt

Motor Generator DC
berputar dan
menghasilkan listrik
Pengaturan otomatis

Charge controll

Penyimpanan listrik

Aki 12Volt / 3.5 Ampere

Perubahan listrik DC ke AC

Inverter
output

Beban uji

Selesai

Gambar 3.4 Flowchart Alat

45
3.5 Penjelasan Flowchart Alat

1. Pelampung

Pelampung pada pembangkit listrik tenaga gelombang laut ini berfungsi

untung menangkap gelombang laut yang datang. Apabila elombang laut tersebut

menghantam pelampung, maka pelampung akan bergerak keatas mendorong tuas

yang terhubung langsung dengan Turbin gelombang laut.

2. Turbin Gelombang laut

Adalah alat terbiuat dari besi, berbentuk likaran dengan jari-jari.

Fungsinya adalah sebagai pemutar sproket apabila ada tekanan yang diterima dari

pelampung.

3. Sprokect

Merupakan komponen yang terbuat dari besi., dengan permukaan

bergerigi. Fungsinya adalah untuk merubah tekanan yang berasal dari pelampung

menjadi putaran.

4. Rantai penghubung

Merupakan komponen yang menghubungkan antara sproket yang

terpasang pada tuas pelampung dengan sproket yang terpasang pada rangka

turbin.

46
5. Pulley + Sprokect

Adalah komponen yang terpasang pada rangka turbin, yang terhubung

dengan sebuah poros pejal. Dimana dalam sebuah pipa bulat (poros pejal) terdapat

dua buah komponen yaitu pulley dan sprokect. Dalam istilah mesin, metode

penggabungan dua buah komponen dalam satu poros pejal dinamakan metode

Compound. sedangkan pulley dan sproket yang terpasang adalah metode

perubahan sistem transmisi dari sistem rantai ke sistem sabuk (belt). Dimana

sistem rantai sangat baik digunakan untuk putaran awal karena memiliki torsi

yang besar, sedangkan sistem sabuk (belt) unggul pada putaran atas (akhir).

6. V-belt

Adalah penghubung dari pulley yang terpasang pada rangka dengan pulley

yang terpasanbg pada motor generator. Pulley pada rangka memiliki ukuran yang

lebih besar dari pulley pada motor generator.

7. Motor generator DC

Merupakan alat penghasil listrik DC yang bekerja berdasarkan induksi

medan magnet pada kawat kumparan yang terdapat pada inti besi.

8. Charge controll

Merupakan modul elektronik yang digunakan sebagai pengatur tegangan

listrik yang dihasilkan, kemudian meneruskannya ke AKI. Apabila tegangan pada

AKI telah penuh (12 Volt), maka saklar otomatis pada charge control akan

terbuka untuk memutus suplay tegangan ke AKI. Sebaliknya, apabila tegangan

47
pada AKI berkurang (<12 Volt) maka saklar otomatis pada charge controll akan

menutup seingga pasokan tegangan dari moror generator DC akan kembali

mengisi AKI.

9. AKI

Merupakan baterai DC yang dapat diisi ulang apabila tegangannya telah

habis atau berkurang. Dalam sebuah AKI terdapat cairan liquid yang befrfubngsi

untuk menyimpan muatan listrik DC.

10. Inverter

Adalah modul elektronik yang berfungsi untuk mengubah tegangan DC

menjadi daya listrik AC. Dalam pengujian alat ini, inverter yang digunakan adalah

100 watt, dengan tegangan input 12 volt DC/ 3.5 ampere.

11. Beban uji

Merupakan peralatan listrik (lampu AC 15 watt dan lampu DC 15 watt)

yang dipakai untuk mengetahui berapa besar listrik yang telah disimpan dapat

menyalakan lampu tersebut.

48
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS

4.1 Blok Diagram Prinsip Kerja Alat.

Turbin Sprocket Rantai Pulley + Sprokect


gelombang penghubung
laut

Sabuk mesin Motor Charge controller AKI


(V-belt) generator DC penyimpanan

Peralatan Output Inverter


listrik AC DC ke AC

Gambar 4.1 Blok Diagram Prinsip Kerja Alat

1. Turbin gelombang laut.Terdiri dari pelampung yang digunakan untuk menahan

gelombang laut, dimana riak gelombang yang tertahan akan menggerakkan turbin.

Bergeraknya turbin adalah merupakan sebuah proses pembentukan energi mekanik

(gerak). Energi gerak yang dihasilkan akan digunakan untuk mengerkkan sprocket.

2. Sprocket . Adalah sebuah alat yang melekat pada turbin air dimana apabila turbin

bergerakmaka sprocket juga ikut bergerak.

3. Rantai Penghubung.Adalah alat penghubung (interfacing) yang akan

menghubungkan sprocket dengan roda transmisi putaran.

4. Pulley + Sprokect.Adalah sistem konversi mekanik dimana sebuah sistem transmisi

rantai yang terhubung dari turbin gelombang laut akan dirubah menjadi sistem

49
transmisi pulley sehingga akan menghasilkan torsi yang besar yang dapat

menggerakkan alternator.

5. Motor generator DC. Adalah jenis dinamo pembangkit listrik (power genarator)

.yang akan menghasilkan lisrik DC apabila turbin mulai bergerak.

6. Chgarge controller. Adalah alat elektronik yang berfungsi untuk mengarahkan

listrik yang dihasilkan ke baterai penyimpanan (aki).

7. Inverter DC ke AC. Adalah peralatan elektronika yang berfungsi untuk

mengubahtegangan searah (DC) dari aki, menjadi blak-balik (AC) dengan besar daya

yang akan dihasilkan nanti maksimal 300 watt. Listrik yang telah dihasilkan

nantinya dapat dipergunakan pada peralatan elektronik AC.

8. Multimeter Digital.Adalah alat elektronik yang dapat digunakan untuk memantau

berapa besar tegangan listrik yang dihsailkan dari masing-masing pembangkit, serta

pengunaan listrik pada beban ringan baik DC maupun AC.

Motor
Generator DC

Gambar 4.2 Instalasi kelistrikan

50
4.2 Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah sebuah proses yang dilakukan dalam

rangka penggujian alat sehingga dapat diperoleh data-data berdasarkan hasil

pengujian sebuah alatpembangkitlistriktenagagelombanglaut. Dimana proses

kerja darialat tersebut akan dianalisa, dimana analisis sistem serta pengujian

dari alat tersebut dapat disajikan sebagai berikut:

Gambar 4.3 Pengujian Alat Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut

(PLTGL)

51
4.3 Lokasi Pertama Pengujian Alat

Gambar 4.4 Lokasi pertama pengujian alat.

Pengujian alat Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (PLTGL),

dilakukan pada dua lokasi berbeda. Dimana pengujian pertama dilaksanakan pada

hari Rabu, 17 Mei 2017 yang terletak diJl. R. E. Martadinata. Kel / Desa. Mata,

Kec. Kendari.Dimulai pada pukul 09:00 pagi, hingga 21:00. Adapun hasil yang

diperoleh dari pengujian pertama ini dapa dilihat pada tabel berikut:

52
4.4 Tabel hasil pengujian PLTGL dilokasi pertama
Waktu
Tegangan Kecepetan
Kondisi pada Arus pada Ketinggian Jumlah sprokect
pengujian PLTGL ombak per
(WITA)
Cuaca PLTGL
(A)
Ombak (cm)
menit penggerak
(mV) (rpm)
09:00 Berawan 25.9 0.89 43-55 40-46 150
10:00 Hujan 26.6 0.94 50-66 55-58 174
11:00 Hujan 60.8 1.05 64-70 57-62 186
12:00 Berawan 57.8 1.03 61-72 56-60 180
13:00 Hujan 36.5 0.92 50-70 53-57 171
14:00 Hujan 62.3 1.08 67-72 58-63 180
15:00 Hujan 64.7 1.15 69-77 54-60 189
16:00 Cerah 30.8 0.97 55-68 50-57 171
17:00 Cerah 25.5 0.93 48-57 40-46 138
18:00 Cerah 22.9 0.85 33-35 40-50 150
19:00 Cerah 18.4 0.78 35-37 30-40 138
20:00 Cerah 16.9 0.74 32-35 26-29 135
21:00 Cerah 11.6 0.70 30-33 18-20 133
Tabel 4.1Data pengujian PLTGL di lokasi pertama

4.5 Tabel Data Penyimpanan Listrik Pada Aki


Waktu
Kondisi Tegangan AKI
pengujian
Cuaca dari PLTGL (V)
(WITA)
09:00 Berawan 9.12
10:00 Hujan 9.23
11:00 Hujan 9.47
12:00 Berawan 9.60
13:00 Hujan 9.72
14:00 Hujan 9.86
15:00 Hujan 9.97
16:00 Cerah 10.02
17:00 Cerah 10.15
18:00 Cerah 10.21
19:00 Cerah 10.23
20:00 Cerah 10.24
21:00 Cerah 10.24
Tabel 4.2 Data penyimpanan listrik pada Aki

53
4.6 Tabel Pengujian Beban PLTGL Dilokasi Pertama

Waktu Tegangan Pengujian pada


Kondisi beban lampu 15
pengujian AKI dari
Cuaca watt AC
(WITA) PLTGL (V)
09:00 Berawan 9.12 Padam
10:00 Hujan 9.23 Padam
11:00 Hujan 9.47 Padam
12:00 Berawan 9.60 Padam
13:00 Hujan 9.72 Padam
14:00 Hujan 9.86 Berkedip
15:00 Hujan 9.97 Berkedip
16:00 Cerah 10.02 Menyala
17:00 Cerah 10.15 Menyala
18:00 Cerah 10.21 Menyala
19:00 Cerah 10.23 Menyala
20:00 Cerah 10.24 Menyala
21:00 Cerah 10.24 Menyala
Tabel 4.3Pengujian beban 15 watt dengan mengunakan inverter 100 watt

4.7 Lokasi Kedua PengujianAlat

Gambar 4.5 Lokasi kedua pengujian alat.

54
Pengujian alat Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (PLTGL)

yangdilakukan pada lokasi kedua, Dimana pengujian kedua ini dilaksanakan pada

hari kamis, 18 Mei 2017 yang terletak diKec. Soropia. Desa Bokori.Dimulai pada

pukul 09:00 pagi, hingga 21:00. Adapun hasil yang diperoleh dari pengujian

kedua ini dapa dilihat pada tabel berikut:

4.8 Tabel hasil pengujian PLTGL dilokasi kedua

Kecepetan
Waktu Tegangan Jumlah
Kondisi Arus pada Ketinggian sprokect
pengujian pada PLTGL ombak per
Cuaca PLTGL (A) Ombak (cm) penggerak
(WITA) (mV) menit
(rpm)
09:00 Hujan 78.9 0.89 50-60 60-63 176
10:00 Hujan 98.4 0.94 50-60 60-65 174
11:00 Cerah 102.2 1.05 65-70 62-65 180
12:00 Cerah 125.6 1.03 63-73 60-64 181
13:00 Hujan 122.9 0.92 55-63 58-61 178
14:00 Cerah 124.3 1.08 58-69 60-63 180
15:00 Hujan 126.8 1.15 62-73 60-64 190
16:00 Cerah 112.2 0.97 56-62 55-57 172
17:00 Cerah 82.5 0.93 50-60 48-55 159
18:00 Cerah 73.7 0.85 45-58 43-56 155
19:00 Cerah 68.1 0.78 37-46 40-43 142
20:00 Cerah 72.8 0.74 35-42 36-40 139
21:00 Cerah 62.3 0.70 30-40 34-37 137
Tabel 4.4 Data pengujian PLTGL di lokasi kedua

4.9 Tabel Data Penyimpanan Listrik Pada Aki

Waktupengujian Kondisi Tegangan AKI


(WITA) Cuaca dari PLTGL (V)
09:00 Hujan 8.44
10:00 Hujan 9.42
11:00 Cerah 9.78
12:00 Cerah 10.04
13:00 Hujan 10.15

55
14:00 Cerah 10.19
15:00 Hujan 10.24
16:00 Cerah 10.37
17:00 Cerah 10.41
18:00 Cerah 10.46
19:00 Cerah 10.48
20:00 Cerah 10.53
21:00 Cerah 10.55
Tabel 4.5 Data penyimpanan listrik pada Aki

4.10 Tabel Pengujian Beban PLTGL Dilokasi Kedua

Waktu Tegangan Pengujian pada


Kondisi beban lampu 15
pengujian AKI dari
Cuaca watt AC
(WITA) PLTGL (V)
09:00 Berawan 8.44 Padam
10:00 Hujan 9.42 Padam
11:00 Hujan 9.78 Berkedip
12:00 Berawan 10.04 Menyala
13:00 Hujan 10.15 Menyala
14:00 Hujan 10.19 Menyala
15:00 Hujan 10.24 Menyala
16:00 Cerah 10.37 Menyala
17:00 Cerah 10.41 Menyala
18:00 Cerah 10.46 Menyala
19:00 Cerah 10.48 Menyala
20:00 Cerah 10.53 Menyala
21:00 Cerah 10.55 Menyala
Tabel 4.6 Pengujian beban 15 watt dengan mengunakan inverter 100 watt

56
4.11 Perhitungan Daya Yang Dihasilkan PLTGL

Setelah memperoleh data dari dua lokasi berbeda, tahapan selanjutnya

adalah menghitung daya output yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga

Gelombang Lautdan membandingkan hasil perhitungannya sebagai berikut:

Rumus Menghitung Daya: P = V . I

P = Daya (Watt)

V = Tegangan (Volt)

I = Arus (Ampere)

Contoh:

Berdasarkan data pada lolasi pertama jam 09:00;

Tegangan yang diperoleh = 259mV

Arus yang diperoleh = 0.89A.

Daya = ?

P=VxI

V = 259mV / 1.000 = 0.0259V


I = 0.89A

P = 0.0259 x 0.89 = 0.230watt.

Adapun hasil perhitungan selanjutnya, berdasarkan data dari lokasi

pertama dan kedua dapat dilihat pada tebel berikut.

57
4.12 Tabel Perhitungan Daya Pada Lokasi Pertama

Waktupengujian Tegangan Arus Daya


(WITA) (Volt) (Ampere) (Watt)
09:00 0.0259 0.89 0.230

10:00 0.0266 0.94 0.250

11:00 0.0608 1.05 0.638

12:00 0.0578 1.03 0.595

13:00 0.0365 0.92 0.335

14:00 0.0623 1.08 0.672

15:00 0.0647 1.15 0.744

16:00 0.0308 0.97 0.298

17:00 0.0255 0.93 0.237

18:00 0.0229 0.85 0.194

19:00 0.0184 0.78 0.143

20:00 0.0169 0.74 0.125

21:00 0.0116 0.70 0.081

Tabel 4.7 Perhitungan daya pada lokasi pertama

4.13 Tabel Perhitungan Daya Pada Lokasi Kedua

Waktupengujian Tegangan Arus Daya


(WITA) (Volt) (Ampere) (Watt)
09:00 0.0789 0.89 0.702

10:00 0.0984 0.94 0.924

11:00 0.1022 1.05 1.073

12:00 0.1256 1.03 1.293

58
13:00 0.1229 0.92 1.130

14:00 0.1243 1.08 1.342

15:00 0.1268 1.15 1.458

16:00 0.1122 0.97 1.021

17:00 0.0825 0.93 0.767

18:00 0.0737 0.85 0.626

19:00 0.0681 0.78 0.531

20:00 0.0728 0.74 0.538

21:00 0.0623 0.70 0.436

Tabel 4.8 Perhitungan daya pada lokasi kedua

4.14 Spesifikasi PLTGL yang digunakan

SpesifikasiAlat Ukuran (cm)

Panjang rangka 129

Lebar rangka 37

Tinggi rangka 106

Panjang tiang pelampung 210

Panjang pipa turbin 50

Panjang rantai 140

Panjang v-belt 124

Diameter pelampung 25

Diameter turbin 46

59
Diameter sprokect 7

Diameter pulley turbin 31

Diameter pulley motor generator 8

Tabel 4.9 Spesifikasi alat yang digunakan

4.15 Menghitung Rasio Putaran Mengunakan Rumus Pendekatan

Gambar 4.6 Konstruksi mekanik transmisi putaran

Diketahui:

N1 = kecepatan penggerak (spokect kecil)

N2 = kecepatan yang digerakan (pulley besar)

d1 = diameter penggerak (sproket kecil)

d2 = diameter yang digerakan (pulley besar)

l = panjang sabuk yang melewati pulley

1 putaran = keliling sproket kecil = 2 π r

l = π d1(cm) x N1(rpm)

l = π d2(cm) x N2(rpm)

π d1 x N1 = π d2 x N2

60
1. Menghitung rasio putaran turbin:
��2 ��1
=
��1 ��2
��1
N2 = N1 ��2

7
N2 = 189 31 = 42.6 rpm

*(nilai N1 diambil dari data rpm tertinggi pada lokasi pertama tabel 4.1, data

jam 15:00)

Gambar 4.7 Rasio putaran pada PLTGL

61
2. Menghitung kecepatan motor generator:

N1 = kecepatan penggerak (pulley besar)

N2 = kecepatan yang digerakan (pulley motor generator)

d1 = diameter penggerak (pulley besar)

d2 = diameter yang digerakan (pulley motor generator)


��2 ��1
=
��1 ��2
��1
N2 = N1 ��2

31
N2 = 42.6 8
= 165.075 rpm

Gambar 4.8 Rasio kecepatan motor generator DC

62
3. Perhitungan dengan menggunakan aplikasi pulley calculator

Gambar 4.9 Aplikasi pulley calultor

63
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan data yang yang telah dikumpulkan dari pengujian alat,

maka kesimpulan yang dapat dirangkum dari pengujian PEMBANGKIT

LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT ini adalah sebagai berikut:

1. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh PLTGL pada lokasi pegujian


pertama adalah antara 0.011 volt sampai 0.064 volt.
2. Pada lokasi pertama, tegangan awal yang tersimpan pada aki saat
dimulainya pengukuran tegangan adalah 9.12 volt. Setelah
dilaksanakan pengujian alat hingga jam 21:00, diperoleh tegangan
10.24 volt. Maka, tegangan yang dihasilkan oleh PLTGL selama 12
jam adalah 1.12 volt
3. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh PLTGL pada lokasi pegujian
kedua adalah antara0.062 volt sampai 0.126 volt.
4. Pada lokasi kedua, tegangan awal yang tersimpan pada aki saat
dimulainya pengukuran tegangan adalah 8.44 volt. Setelah
dilaksanakan pengujian alat hingga jam 21:00, diperoleh tegangan
10.55 volt. Maka, tegangan yang dihasilkan oleh PLTGL selama 12
jam adalah 2.11 volt
5. Ketinggian ombak serta jumlah ombak pada lokasi kedua lebih baik
jika dibandingkan dengan lokasi pertama. Hal ini dikarenakan lokasi
kedua berhadapan langsung dengan Laut Banda.

64
5.2 SARAN
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan hasil analisa
ini adalah:
1. Kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap tegangan yang dihasilkan
dari Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut.
2. Metode pengggunaan dua pelampung dapat diterapkan dalam
pengembangan perancangan alat ini selanjutnya, guna memperoleh
hasil yang maksimal.
3. Untuk dapat menutupi kekurangan dari Pembangkit Listrik Tenaga
Gelombang Laut ini, kombinasi dari dua atau lebih pembangkit listrik
akan sangat efektif digunakan untuk merancang sebuah alat
pembangkit listrik terbarukan.

65
Lampiran

Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Nama Kebutuhan Harga (Rp)


Pembuatan Rangka Baja 1 unit 1.000.000
Pembuatan Turbin Ombak 1 unit 1.000.000
Rangka dudukan pelampung 1 unit 500.000
Pelampung + Tiang 1 pct 150.000
Sproket besar 1 pct 100.000
Sproket kecil 1 pct 100.000
Rantai penghubung 1 pct 50.000
Rumah lahar 2 pct 200.000
Pulley besar 1 pct 150.000
Pulley kecil 1 pct 100.000
Motor generator 12 VDC 1 pct 200.000
Modul rangkaian penyearah 1 unit 150.000
Solar charge conlroller 1 unit 250.000
AKI 3.5 Ampere / 12 Volt 1 unit 250.000
Inverter 100 watt 1 unit 250.000
Multimeter digital 1 unit 100.000
Lain-lain - 1.500.000
TOTAL 6.050.000,-

66
REFERENSI

[1]. Luthfi Prasetya Kurniawan1, Sardono Sarwito2, dan Indra Ranu Kusuma3, 2014.

“Studi Perancangan Prototype Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Tipe

Salter Duck”. Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan,

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

[2]. Ferri Rifki Rizaldi1. 2014.“Analisis Debit Andalan Dan Simulasi Tampungan Untuk

Pengembangan Plta Pumped Storage Di Pintu Air Tulungagung Selatan”. Teknik

Energi Listrik, Fakultas Teknik, Univwersitas Brawijaya

[3]. Havianto, J. 2009. Penggunaan Turbin Cross Flow pada Pembangkit Listrik

Tenaga Mikro Hidro. Deputi Manager Evaluasi Diklat dan Assessment PLN

Pusdiklat.

[4]. Mashudi, D. 2005. Pembangkit Energi Listrik. Jakarta. Erlangga.

[5]. Malvino. Paul, Albert, 1992. Prinsip-Prinsip Elektronika, Edisi III, Jilid I, Jakarta.

Erlangga.

[6]. Drs. Daryanto. 2008. Pengetahuan Baterai Mobil. Jakarta. Erlangga.

[7]. Dietzel, Fritz. 1990. Turbin Pompa dan Kompresor. Jakarta : Erlangga

[8]. Buyer, A. 2008. Micro Hydro Power System . Canada. Natural Resources.

[9]. Muhkamad Wakid, M.Eng. 2011. Sistem Transmisi Kendaraan Ringan.

Yogyakarta. Skripta.

[10]. Agung Nugroho Adi. Mekatronika / D.I. Yogyakarta. Graha Ilmu.

67

Anda mungkin juga menyukai